Minimarket

"Gimana kerjaan hari ini?" tanya Lazuardi pada Kaina yang sibuk bermain ponsel.

"Biasa aja."

"Ngomong-ngomong, cincin mu itu bagus." puji Lazuardi dengan motif dibaliknya. Sebenarnya dia sudah beberapa hari ini memperhatikan cincin yang tersemat di jari manis Kaina sebelah kiri itu. Tapi baru hari ini ia sempat membahasnya.

"Ya emang, kalo nga bagus mana mungkin aku pake." seloroh Kaina masih fokus menatap layar ponselnya.

"Kapan beli?" tanya Lazuardi lagi. Ia berusaha memancing Kaina untuk buka mulut. Lazuardi sangat yakin bahwa cincin itu bukan pembelian Kaina sendiri, karena adiknya itu bukanlah orang yang menyukai perhiasan.

"Nga beli." singkatnya.

"Terus?"

"Dikasih temen." jawab Kaina.

"Dalam rangka?"

"Buat kenangan aja." katanya.

"Yakin cuma buat kenangan? Kayaknya itu nga murah loh." ujar Lazuardi tak berhenti membuat Kaina buka mulut untuk mengatakan yang sejujurnya.

"Iya~"

"Kenapa sih, Bang Ardi kapo banget?!" sengit Kaina.

"Abang cuma pengen tahu aja. Nga kepo."

"Itu sama aja Bang -_-."

"Temennya cowok atau cewek yang ngasih?"

Kaina enggan menjawab pertanyaan yang dilontarkan Lazuardi, karena semakin di jawab akan semakin banyak pertanyaan menunggu di belakangnya.

"Bang berhenti!!" seru Kaina saat mobil Lazuardi melewati sebuah minimarket ternama.

"Isss, kenapa nga bilangnya dari tadi sih, Na!" omel Lazuardi.

"Bisa bikin celaka orang tau nga?!"

"Lupa." jawab Kaina dengan entengnya.

"Mau jajan apa lagi sih emang?"

"Beli pembalut, mau?" tanya Kaina dengan cengengesan, kemudian keluar dari mobil.

"Nga sopan!"

Kaina masuk ke dalam minimarket, meraih keranjang belanja kemudian berjalan menuju rak pembalut dan mengambil beberapa kemudian memasukkannya ke dalam keranjang. Tak lupa tentunya ia menarik beberapa makanan ringan di rak yang ia lewati menuju kasir. Sampai tak terasa keranjang terisi penuh.

Kaina mengantri di belakang seorang laki-laki bertubuh jakung. Pakaiannya sangat rapi dan wangi.

"Maaf Pak, sedang terjadi gangguan transaksi dengan kartu." kata kasir ketika laki-laki itu mengeluarkan credit cardnya.

"Tapi saya tidak punya uang cash juga." kata laki-laki itu memberi tahu.

"Mbak, digabungkan aja sama punya saya." kata Kaina menyela, bukan bermaksud menjadi pahlawan ataupun untuk mencari perhatian bahkan pujian. Semata-mata Kaina hanya berusaha menolong dengan ketulusan.

Laki-laki itu menatap Kaina tanpa mengatakan sesuatu.

"Tolong tulis nomor rekening kamu di sini." pinta laki-laki itu ketika Kaina akan keluar dari minimarket itu.

Laki-laki itu tidak menyentuh tangan Kaina, melainkan menyentuh ujung pakaian Kaina untuk menahannya.

"Bapak tidak perlu menggantinya, saya ikhlas kok Pak 😅"

"Itung-itung ini bentuk rasa syukur saya karena mendapat pekerjaan setelah beberapa waktu menganggur." lanjutnya.

"Mari Pak." pamit Kaina.

Begitu Kaina keluar dari minimarket, Lazuardi tampak bersiap keluar. Kemudian laki-laki itu berkacak pinggan dan siap mengomeli Kaina.

"Tapi bilangnya beli apa?"

"Pembalut." jawab Kaina.

"Terus kenapa kamu keluar dengan banyak makanan nga sehat gitu?!" Lazuardi mengomeli Kaina seperti ibu-ibu yang sedang mengomeli anaknya yang nakal.

"Ya kan sekalian."

"Masa belinya cuma pembalut aja? Kan malu :("

"Sini kasih ke Abang!" Perintah Lazuardi, dengan terpaksa dan tidak ikhlas, Kaina menyerahkan kantung belanjaannya pada kakaknya itu.

Lazuardi membagikan makanan ringan yang Kaina beli pada oranh-orang yang kebetulan berada di luar minimarket.

"Bang, sisain satu lah!" rengek Kaina.

"Bang~~~"

Teracuhkan.

Kaina kesal, ia menunjukkan bibir manyunnya dan enggan menatap Lazuardi.

"Dosa kalo marah sama, Abang." ucap Lazuardi di tengah perjalanan pulang.

Tidak ada tanggapan dari Kaina. Gadis itu benar-benar sedang ngambek dengan kakaknya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!