Waktunya pulang telah tiba. Kaina merapikan meja kerjanya, tak lupa ia juga memastikan bahwa komputer telah benar-benar dimatikan. Barulah setelah memastikan semua beres, ia berjalan menuju lift.
Seorang diri, ia masuk ke dalam lift. Karena rekan kerjanya telah pulang lebih awal, begitupun Icha.
Sudah satu minggu lamanya Kaina bekerja di perusahaan ini, dan selama itu juga Lazuardi dan Aqil saling bergantian mengantar dan menjemputnya.
Tapi kali ini, dengan tiba-tiba dan tidak pernah Kaina duga.. Joshua menghubunginya dan memberitahu bahwa dia akan menjemputnya.
Tentu hal itu tidak bisa untuk Kaina tolak, karena biar bagaimanapun Joshua adalah orang yang pernah membuat hati Kaina berdetak tak beraturan selama 4 tahun, meski dalam ketidak pastian.
Kaina berdiri di depan kantornya menunggu Joshua..
Setelah 10 menit lamanya ia berdiri, mobil Joshua terlihat memasuki area kantornya dan kemudian berhenti tepat di depan Kaina.
Laki-laki itu turun, dengan langkah antusias menghampiri Kaina.
"Maaf ya, aku sedikit terlambat." ucap Joshua dengan nada bersalah.
"Nga masalah kok 😊."
"Kamu beneran jemput aja aku udah seneng." lanjut Kaina dalam hati.
Joshua membukakan pintu untuk Kaina. Perlakuan itu membuat jantung Kaina kembali berdetak seperti 4 dulu.
"Ngomong-ngomong gimana kerjaan kamu hari ini?"
"Nga ada masalah kan? Rekan mu baik-baik semua kan?"
"Ya begitulah."
"Mau dibilang lancar, tapi ada sedikit hambatan."
"Tapi kalau mau dibilang nga lancar, ya nga bisa juga 😅"
"Pokoknya kalo bisa dinyaman-nyamanin aja, soalnya kan jaman sekarang lumayan susah juga cari kerja." Kata Joshua menasihati.
"Iya, aku usahain."
"Oh ya, sebelumnya aku mau minta maaf. Hari ini aku cuma bisa jemput kamu aja, nga bisa ngajak kamu jalan-jalan atau sekedar makan."
"Oh, nga papa."
"Santai aja kali, Joo."
"Kamu mau jemput aku aja udah seneng lho." ucap Kaina jujur.
Tak terasa mobil Joshua sudah berada di depan rumah Kaina. Setelah benar-benar berhenti, Joshua mematikan mesin mobilnya dan segera keluar membukakan pintu untuk Kaina.
"Makasih ya, Joo 😊"
"Kai, sebenarnya aku ada sesuatu buat kamu." Kalimat Joshua yang mengudara mampu membuat Kaina mengurungkan niatnya untuk melangkah masuk ke dalam rumah.
"Karena itu hari ini sebelum berangkat ke Surabaya aku menyempatkan diri buat ketemu sama kamu."
"Ah, kamu jangan bikin aku overthinking deh." ucap Kaina.
"Engga, Kai."
"Aku seriusan nyempatin buat ketemu kamu sebelum berangkat ke Surabaya." kata Joshua lagi. Laki-laki itu merogoh sesuatu dari saku celananya.
Sebuah kotak kecil berhasil keluar dari sana. Joshua memberikan isi dari kotak itu pada Kaina, yang berhasil membuat gadis itu terkejut dan menyimpan kembali kotaknya ke dalam saku.
"Tolong jaga dengan baik ya."
"????"
"Ini hadiah untuk kamu." ucap Joshua.
"Sekali lagi, tolong jaga dengan baik 😊"
Kalimat Joshua sama sekali tidak dapat membantu Kaina dalam mencerna keseluruhannya. Hadiah dia bilang? Dalam rangka apa dia memberi hadiah? Ini bukan saatnya memberi hadiah, karena Kaina tidak sedang ulang tahu, bahkan tidak juga dalam waktu dekat.
"Hadiah buat apa Joo?" tanya Kaina.
"Buat kenang-kenangan, karena setelah ini mungkin aku tidak lagi bisa menemuimu."
"Aku akan disibukkan dengan pendidikanku, setelah luluspun aku akan disibukkan oleh pekerjaan."
"Jadi aku memberi ini agar kamu tidak melupakan ku, Kai."
"Joo, sebenarnya kamu nga ngasih inipun aku nga akan melupakan kamu kok 😅"
"Bagaimana bisa aku melupakan orang yang kembali berhasil membuat jantungku berdetak tak beraturan hari ini." batin Kaina.
"Aku senang mendengarnya, Kai."
"Kalau begitu aku pamit ya." pamit Joshua, lalu masuk ke dalam mobilnya.
"Iya. Hati-hati ya Joo!"
"Jika ada kesempatan aku akan menghubungimu, Kai." seru Joshua dari dalam mobil.
Laki-laki itu tersenyum manis, meninggalkan kenangan baru di depan rumah Kaina yang mungkin saja akan sangat sulit untuk gadis itu lupakan nantinya.
Kaina melambaikan tangan pada Joshua yang mana mobilnya mulai melaju menjauh.
Senyum salah tingkah tak berhenti terukir di bibir Kaina. Gadis itu masuk ke dalam, tanpa memperhatikan sekitarnya. Langkahnya terlihat sangat cepat dan terburu, seolah ada yang mengejarnya padahal tidak.
Ia hanya ingin segera sampai di dalam kamar dan berjingkrak senang.
Ia bahkan tidak menyadari jika sedang ada tamu. Seorang laki-laki yang tak berhenti memperhatikan tingkahnya, senyumnya dan wajah berserinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments