Di dalam ruangan milik Damian, terdapat satu orang laki-laki yang tidak berhenti tertawa karena kejadian tadi.
"Diamlah! Atau peluru ini akan bersarang di mulut mu!" Marah Damian pada Bara.
"Hahaha....gue.. tidak bisa berhenti untuk tertawa hahahaha" Balas Bara dengan terus tertawa terbahak-bahak.
"Ck!" Geram Damian dan mengambil gelas air minum yang tersisa sedikit lagi dan langsung melemparkan nya pada Bara hingga mengenai jidat nya sehingga langsung mengeluarkan darah segar.
"Awwsssss...." Ringis Bara dengan memegang kepalanya yang terasa berdenyut denyut.
"Sana pergi!" Ketus Damian dengan datar.
"Haishh kau ini, kejam sekali!" Ringis Bara dengan mengelap darah yang mengalir di hidung nya.
"Cepat lah pergi, apa Lo mau meja ini juga yang bersarang di kepala lo!"
"Baik-baik gue akan pergi, tapi sebelum itu gue mau mengatakan sesuatu tentang sekertaris baru Lo itu. Dia sangat cantik dan polos, aku akan mendapatkan nya segera...." Ucap Bara dengan berlari pergi.
Damian tidak menanggapi perkataan Bara, ia sudah tahu bagaimana Bara selama ini. Dia merupakan sosok laki-laki pecinta lubang setan, semua wanita yang ia rasa cantik pasti akan di tidurinya.
Quqi sendiri sangat sibuk dengan berkas yang harus ia periksa ulang, saat kedatangan Bara pun ia tidak tahu bahkan Bara pergi pun ia tidak tahu karena tadi Quqi sempat pergi ke dapur kantor untuk membuat minuman.
Jam sudah menunjukkan waktu makan siang, tapi Quqi masih sibuk dengan pekerjaan yang menumpuk padahal hari ini hari pertama nya kerja tapi sudah di suguhkan dengan tugas yang menumpuk.
"Selamat siang sir" Sapa Quqi saat melihat keberadaan Damian.
"Hmm" Balas nya dengan singkat.
"Sir, jadwal anda siang ini makan bersama para pimpinan di hotel Mutiara Sukma. Sore nanti anda harus datang ke tempat peresmian cabang perusahaan anda yang ada di Bali, malam nanti anda luang sir" Jelas Quqi tanpa membaca dokumen nya.
"Hmm" Balas nya datar.
Damian melangkahkan kakinya menuju lift khusus, Quqi yang melihat kepergian Damian pun segera menyusul nya dengan berlari kecil.
Di tangan kecilnya terdapat 4 dokumen yang akan ia berikan pada Damian nanti, setelah sampai di belakang Damian baru lah Quqi menghela nafasnya.
Ting
Quqi memencet tombol lift untuk mereka, Damian masuk lebih dulu dan susul oleh Quqi yang berdiri di belakang nya.
Tak ada percakapan yang mereka lontarkan, Quqi lebih memilih diam meratapi nasib kaki nya yang terasa perih.
Ting
Pintu lift pun terbuka kembali, Quqi masih stay berada di belakang Damian. Sepanjang jalan mereka menjadi pusat perhatian, Quqi hanya memberikan senyum ramah nya saja.
Terlebih senyum Quqi memang sangat manis karena terdapat lesung pipi di kedua pipinya, hal itu menjadikan nya nampak imut dan menggemaskan.
"Selamat siang mbak" Sapa Quqi pada Riska yang berada di depan pintu.
"Siang Qesya" Balas nya dengan tersenyum lebar.
Karena tidak fokus ke depan, Quqi tidak tahu bahwa Damian sudah berhenti sehingga Quqi menabrak punggung nya.
"Awwww" Ringis Quqi dengan mengelus kening nya.
"Apa kau tidak punya mata!" Marah Damian dengan dingin.
"Apa anda buta sir? Sehingga tidak melihat mata saya!" Ketus Quqi tanpa menghiraukan kemarahan Damian.
"Kau!!" Geram Damian.
Semua orang yang menyaksikan itu terkejut bukan main melihat keberanian Quqi pada Damian yang berani membantah nya.
"Yes sir?" Polos Quqi semakin membuat Damian semakin kesal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 166 Episodes
Comments
Wahda Nia
suka saya sama cewek yg tegas gak lembek 👍
2024-05-20
1
Fahmi Fahmi
😃😃😃😃😃lanjuuuut
2024-05-05
0
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝑫𝒂𝒎𝒊𝒂𝒏 𝒔𝒂𝒃𝒂𝒓 😅😅😅
2024-04-24
0