Bab 3

" Akhirnya pulang " gumam Hana dengan bahagia,  sambil berjalan ke luar sekolah.

Hari ini adalah hari terbahagia yang pernah di alami Hana,  gimana tidak ia bisa membuat para pemeran kesal dan melihat orang - orang yang kesal dan marah padanya.

Tiba - tiba saja mulut Hana di bekap dan tercium lah obat bius di kain itu, secara perlahan matanya tertutup.

Skip..

" Nih... " Zikran melemparkan Hana ke depan, dengan jijik dan enggan menyentuh Hana.

" Kita apain nih penyihir " ucap Qio dengan dingin sambil mengingat Hana ke tembok.

" Tunggu bangun " jawab Kenzo datar.

" Ok " jawab mereka berenam serentak.

Hana yang mendengarnya hanya mendengarnya saja tampa membuka matanya,  ia sudah tahu siapa pelaku penculikannya.

Sebenarnya Hana tidak terpengaruh oleh obat bius itu,  tubuhnya tahan akan obat , karena obat tidak berpengaruh pada tubuhnya dan itu adalah keunikan dari tubuh ini yang Hana sukai.

3 menit

' Nggak ada apa pembicaraan lain selain diam aja ' batin Hana prustasi

Tidak ada sekalipun rasa takut dalam dirinya,  karena ia tahu, ia tidak akan mati secepat itu.

Akhirnya kantuk melanda dalam diri Hana,  Hana tidur dengan nafas teratur.

1 jam kemudian

" Nih... Penyihir belum bangun juga! " tanya Putra yang sudah tidak sabar.

" Cik "

" Jam 9 malam " ucap Kevin,  berlalu pergi meninggalkan teman - temannya. Yang di susul teman lainnya,  membiarkan Hana sendirian di gudang itu.

jam 8 malam.

Hana terbangun dari tidurnya,  lalu menatap sekelilingnya.

" Huh... "

Hana menekan tombol kecil di gelangnya yang merupakan silet kecil yang panjang dengan perlahan,  ia menggesekkan tali yang terikat di pergelangan tangannyandan juga kakinya.

Hana dalam karakter ini juga licik, dan juga waspada,  karena hidupnya di penuhi teror sejak umurnya 5 tahun ia harus mendapat penderitaan di culik oleh mafia kejam dan di siksanya,  sampai sekarangpun,  banyak orang yang menginginkan nyawanya.

Hingga Hana harus menjadi wanita dewasa di usia dini nya,  ia harus bisa bertarung,  ilmuan dan bisnis.

Hana mengeluarkan manusia boneka buatannya yang sama dengan wajahnya. Itu buatannya, untuk menjaga - jaga jika ia mendapat masalah atau penculikan seperti ini lagi,  seperti halnya sekarang.

Setelah itu Hana mengikatkan manusia boneka itu sama seperti ikatan tadi.

Hana berlari keluar gudang dan duduk di salah satu kelas, sambil memperhatikan layar, dengan menyeringai . Setelah menunggu beberapa menit akhirnya para makhluk itu datang dengan wajah datar dan aura membunuh.

' Ayo kita mulai akting nya' seringai Hana.

Hana mendekatkan jamnya ke bibirnya,  agar suaranya jelas,  karena manusia boneka itu tidak bisa bicara,  perlu bantuannya agar bisa.

" Yang,  bantu aku dong yang,  masa aku di ikat gini " ucap Hana dengan kesal sekaligus manja.

Yang dipanggil hanya menyeringai kecil.

Mereka mendekat ke arah Hana palsu, lalu berjongkok di sana.

Prak

Prak

Prak

" Yang kok kamu gini sih " tanya Hana dengan sedih.

" Ini hukuman buat lo, karena telah mencelakai wanitaku " ucap Kenzo dengan datar.

' Keluarkan air mata buaya ' batin Hana dengan senyum simpul.

" Hiks... Hiks... Yang....jahat... Hiks... "

" Lakukan " pinta Kenzo pada teman - temanya.

Aska mencekik Hana dengan kuat,  setelah, melihat Hana hampir kehabisan nafas,  langsung melepaskannya.

" Ini tangan yang telah buat Lara terluka " Kevin mulai menyayat tangan Hana,  dan keluarlah darah dari tangannya.

" Hiks... Hiks... Jangan " tangis Hana pecah.

" Jijik gue sentuh tu penyihir " ucap mereka serentak. Dengan tampang jijik menatap Hana.

" Nggak bosan - bosan apa Lo?,  mau lebih dari ini,  dari dulu udah di peringati masih aja lo lakuin " ujar Putra dengan garam.

" Teratai putih yang jahat,  dia mengambil tunangan ku harusnya dia yang kalian lukai,  kan aku cinta sama kamu "  ucap Hana dengan geram.

" Cih... Nggak pernah sadar " ucap Aska dengan jijik.

" Hiks... Hiks.. Bang... " panggil Hana yang tidak di pedulikan.

Berlalu pergi meninggalkan Hana dengan kecoak yang di keluarkan Zikra dari sarang dan menghujani seluruh tubuh Hana.

" Hiks... Hiks... Hus... Pergi..." teriak Hana takut.

Hana mengepalkan tangannya atas apa yang telah ia lihat,  lalu menekan tombol dan manusia bonekanya sudah berada di depannya dengan ke adaan yang sedikit menganaskan,  ia mengembalikan ke tempatnya kembali, lalu berlalu pergi menuju rumahnya dengan amarah yang menggebu - gebu.

Saat pulang lampu tidak lagi menyala,  Hana langsung masuk kedalam rumah,  berjalan menuju kamarnya,  membersihkan dirinya setelah itu kembali tertidur,  seolah tidak ada hal yang terjadi. Namun dalam hatinya mengutuk para makhluk itu.

Terpopuler

Comments

Saipul Paull

Saipul Paull

haha ... tapi ngebayangin lucu ... jg

2021-06-05

0

Dedeh Wendiz

Dedeh Wendiz

dia yg ngejelek"in waktu baca novel nya
pas masuk masa ngikutan jelek juga
author nya ngeh ga sih
aneh

2021-05-19

1

NARtania22

NARtania22

gmn yha? soal manusia boneka itu muncul dari mana coba? agak kurang logis/nyambung... waktu baca gimanaaa gitu... karakter hana jgn terlalu dibuat selalu diatas awan, selalu menang atau jalannya dipermudah terus harus ada batu² kecil kesusahan atau kekhawatiran, biar feel nya ngena. alur nya bagus kk,, aku cuman ngritik. tetap suka sama cerita ini,, mohon jgn tersinggung sama komenan ku yha kk... 😇😘😘

2021-05-19

18

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!