KERIS MPU GANDRING

Waktu berjalan dengan sangat cepat sekali, siapa sangka pagi hari tiba begitu saja dengan sangat cepat.

"Huaaaahhh!!!!" Atmo terlihat menguap sembari meregangkan tubuhnya.

Wajah menjengkelkan terlihat semakin menjengkelkan di padukan dengan mulutnya yang terbuka lebar selebar gerbang istana, membuat siapapun yang melihatnya akan merasa jengkel.

Setelah menguap Atmo terlihat menatap melongo semut semut yang melintas di pinggiran tembok dengan tatapan kosong.

Setelah beberapa saat mengumpulkan nyawa akhirnya Atmo bangkit dari duduknya, dia mengambil pakaian handuk kemudian memasuki kamar mandi.

"Indah suaranya! Memintaku pulang... indah suaranya memintaku kembali... tak ada tempat seindah rumah.. tak anda tempat seindah di sana! Kumencari terus mencari arah.."

Atmo menyirami tubuhnya hitam dekilnya dengan air, kakinya yang terlihat retak retak bergerak kesana kemari di lantai kana mandi yang licin bak seperti seorang penyanyi, tidak lupa bokong hitam sensaionalnya ia goyang goyangkan.

Selesai menyiram tubuh Atmo terlihat menyantuni tubuhnya sembari meniup gelembung, gelembung tersebut perlahan mendarat dan Atmo tebas dengan kemaluannya.

Memang begitulah sifat lelaki bisa di bilang umur hanyalah angka bagi mereka namun kelakukan masih seperti anak anak.

Setelah selesai dengan segala tingkah absurdnya di kamar Mandi Atmo keluar dengan keluar dari kamar mandi, setelan baju biru polos dan celana hitam panjang.

Terlihat sebuah handuk bertengger di pundaknya.

Atmo kemudian keluar dari kamar itu, dia menarik nafas dalam dalam ketika melihat betapa berantakannya ruangan ini, di tambah lagi dia harus membersihkannya.

Jiwa jiwa Gen Z Atmo meronta ronta seolah menolak dengan tegas apa yang hendak di lakukan oleh Atmo.

Atmo menghembuskan nafas kasar kemudian berjalan menuju ke dapur, dia harus makan terlebih dahulu sebelum membersihkan semua hal yang berada di dalam toko ini.

Setelah selesai makan, Atmo langsung mengambil sebuah bak besar kemudian mengisinya dengan air.

Hal pertama yang ingin Atmo lakukan adalah membersihkan semua boneka boneka ini.

Setelah ember besar tersebut terisi air dengan penuh, Atmo berjalan kembali ke ruangan tempat di mana tercemarnya boneka boneka lusuh tersebut.

Atmo terlihat memilih milih boneka boneka di situ, boneka yang Atmo angga seram Atmo taruh di dus sementara boneka yang Atmo anggap layak untuk di jual Atmo pisahkan untuk di cuci.

Mata Atmo berkedut ketika dia melihat di balik tumpukan boneka boneka kotor terdapat 2 boneka yang sering di gunakan oleh para dukun.

Tangan kanan Atmo menggaruk kepalanya sementara tangan kirinya memegangi kedua boneka aneh itu yang merupakan boneka Fudu boneka yang sering di gunakan untuk menyantet seseorang dan sebuah boneka jalangkung yang sering di gunakan untuk memanggil setan.

"His! Untuk apa sih nenek nyimpen boneka benak kaya gini? Zaman udah modern masih ana mainan kaya beginian!" Ucap Atmo kemudian melemparkan kedua boneka itu ke dalam kardus begitu saja.

"Tunggu dulu!" Atmo berhenti karena menyadari sesuatu.

"Kenapa nenek Menyimpan boneka Fudu dan kenapa nenek Menyimpan boneka jalangkung? Apa nenek sebenarnya adalah... dukun? Dan toko ini hanya kedok saja?" Tanya Atmo dalam hatinya.

Namun dengab cepat Atmo menggelengkan kepalanya, sewaktu kecil hingga dewasa Atmo sering berkunjung ke toko ini dan Atmo sama sekali tidak mendapati neneknya berinteraksi dengan seseorang layaknya dukun yang berinteraksi dengan pasiennya.

Atmo murni hanya melihat neneknya yang menjual belikan boneka boneka ini.

Setelah memisahkan mana boneka yang bagus dan mana boneka yang tidak bagus. Atmo kemudian memindahkan boneka yang tidak bagus ke dalam gudang tokonya.

Ketika Atmo berada di dalam gudangnya dia langsung melebarkan matanya, mulutnya terlihat melongo lebar, karir yang berada di tangannya ia jatuhkan begitu saja ke lantai dan membuat semua boneka di dalam berceceran.

Apa yang Atmo lihat adalah tumpukan benda benda tajam, seperti pedang, mandau, parang, golok, sabit, hingga senjata jenis tikam seperti pisau, rencong, keris, kujang, belati, jambiya dan masih banyak senjata senjata lainnya.

Atmo langsung mendekati tumpukan senjata senjata tajam itu kemudian melihat lihat senjata sejati itu.

Atmo mengambil salah satu keris yang tergeletak di lantai.

Sring!

Atmo langsung menghunuskan (mengeluarkan keris itu dari warongkonya)

Atmo kemudian memandangi setiap jengkal dari bilah keris di depannya, bilah berwarna hitam dengan corak corak keemasan yang tampak sangat indah, membuat Atmo sangat yakin keris ini dapat terjual dengan harga yang sangat mahal.

Karena keris ini bisa di kategorikan sebagai barang antik, tentunya harganya pasti akan sangat mahal mungkin saja kisaran puluhan juta.

Atmo kemudian menatap semua tumpukan senjata senjata tajam di bawahnya, senjata senjata ini memang terlihat sangat kuno dan terkesan sangat aneh.

Karena Atmo melihat ada sebuah cakar namun berwarna hijau gelap, parang dengan kilauan khusus yang terlihat seperti berkilau sungguhan, bahkan terdapat Cincin cincin dan kalung kalung indah yang terkesan kuno tersimpan rapih di dalam toples.

Atmo kemudian mengedarkan pandangannya ke setiap inci gudang, ternyata di dalam gudang ini menyimpan banyak sekali barang antik.

Mulai dari alat musik seperti seruling, kecapi, hingga hiasan seperti hiasan kerang, patung manusia kerdil dan patung elang terbang.

Atmo tersenyum sumringah membayangkan apabila semua barang barang antik ini laku, dia kemudian berucap, "aku benar benar berterimakasih kepadamu nek, ternyata nenek Menyimpan semua warisan barang antik yang harganya tidak terhingga di gudang ini." Batin Atmo.

Kita sedikit Flashback...

Apa yang tidak Atmo ketahui, ketika dia mengeluarkan keris hitam itu dari warongkonya aura hitam pekat bercampur dengan kutukan yang sangat kuat terlihat meledak dan berpusat dari keris tersebut.

Tidak hanya itu bayangan bayangan manusia hitam legam dengan mata merah nyalang juga terlihat melayang mengelilingi Atmo.

Bayangan itu adalah perwujudan dari korban yang telah di bunuh oleh keris penuh kutukan itu.

***

Sementara itu di pinggiran kota semarang terlihat seorang lelaki tampan berjalan membaur dengan para pejalan kaki lainnya.

Namun jangan tertipu dengan parasnya yang tampan karena sebenarnya pemuda tampan itu adalah seorang kakek tua buruk rupa.

Dia adalah Suhadi salah satu pemuja ilmu hitam yang namanya cukup terkenal di dalam dunia bawah tanah.

Tiba tiba Suhadi merasakan aura kutukan yang sangat kuat terpancar dari arah tertentu.

Dia langsung memandang ke arah tersebut dengan tatapan buas.

"Aura ini! Keris mpu Gandring! Bagaimana mungkin keris itu kembali muncul? Bukankah menurut legenda keris penuh kutukan itu sudah lama lenyap?!" Tanya Suhadi dengan ekspresi tidak percaya.

Namun detik berikutnya dia menyeringai lebar, "keris mpu Gandring! Sebuah keris yang di penuhi dengan kutukan yang sangat kuat! Jika aku bisa mendapatkan keris itu..... maka aku akan menjadi orang paling kuat di Semarang! Aku akan menyingkirkan semua musuh musuhku dengan menggunakan keris tersebut!" Ucapnya dengan sebuah seringai dan menatap tajam arah dari sumber aura tersebut.

***

Ciri ciri keris Mpu Gandring yang asli tidak sama seperti yang dideskripsikan author ya. Ciri ciri keris mpu Gandring di novel ini hanya sebatas imajinasi author saja, maka jangan heran apabila ciri ciri keris mpu Gandring di novel ini berbeda dengan keris aslinya.

Oke lanjut bab berikutnya dan jangan lupa kasih bintang lima agar author semangat updatenya, ingat ulasan kalian mungkin tidak berarti untuk kalian namun sangat berarti untuk author dan para calon pembaca mohon bantuannya... sekian terimakasih selamat membaca.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!