"Tugas khusus yang mulia, sena abah suruh untuk berbakti pada orang tua kandungnya." Jawab abah.
"Jadi sena akan pergi dari pondok bah, trus yang ngajar anak santri ilmu hizib siapa bah?" Tanya gus rofik lagi.
"Mustofa yang gantiin, nanti asrhofi yang gantiin mustofa, lagian abah juga bisa sekali kali nanti kalo waktu senggang." Jawab abah.
"Kamu siap dek?" Tanya gus rofik pada sena.
"InsyaAllah mas, sena siap dan memang ini kewajiban sena!" Jawab sena.
"Ya udah kalo kamu siap, nanti kalo butuh apa apa kabari mas ya!" Kata gus rofik.
"Siap mas, sena lagi butuh kakak ipar 1 lagi." Jawab sena sambil melirik pada mustofa.
Sontak semuanya jadi tertawa.
"Ha ha ha ha .... kamu ini, bisa aja bikin semua ketawa." Kata gus rofik.
"Aku ga ketawa ya mas!" Kata mustofa, kemudian memiting sena lagi.
"Ha ha ha ha....ampun mas ampun!!!" Kata sena dalam dekapan mustofa.
"Ini yang akan aku rindukan dari kamu dek!" Kata mustofa kemudian memeluk sena.
Pantaslah mustofa menjadi orang yang akan sangat kehilangan sena nantinya setelah sena pergi, sebab yang menginginkan sena untuk jadi adiknya adalah mustafa sendiri.
Walau saat itu ia masih umur 5 tahun, tapi rasa sayangnya pada sena sampai sekarang mereka beranjak dewasa, mustofa lah orang pertama yang akan bersedih jika sena sakit atau terluka karena jatuh saat bermain.
"Heiii, bukankah aku pergi juga bisa kembali nantinya?" Kata sena kemudian.
"Tentu saja, kamu bisa kembali kapan saja sen, disini adalah rumahmu juga, dan kami adalah keluargamu juga." Kata umi.
Mereka sekeluarga lanjut ngobrol, mengingat masa lalu saat anak anak abah dan umi masih kecil, saat rofik smp, mustofa kelas 2 SD dan sena baru masuk TK.
Sampai adzan isya berkumandang, abi mengajak 3 anaknya ke masjid, umi akan sholat di rumah.
Selepas isya sena masuk kamar sebentar mengambil kitab hizib nawawi, untuk bahan mengajar para santri santri yang secara ilmu memang sudah mumpuni.
Sena mengajar ilmu hizib di gasebo pondok paling belakang, dan jarang para santri pergi kesana kecuali santri senior yang memang mengaji pada iman.
Tempatnya memang di buat sedikit remang, agar para santri fokus saat wirid tidak terganggu cahaya.
Sena mengajar sampai sebosannya, kadang sampai subuh, kadang juga hanya duduk ngobrol ringan tapi penuh makna.
Seperti malam ini sena hanya mengajak para santri ngobrol.
"Kang fuad, aslinya sampean mana kang?" Tanya sena pada fuad salah satu santrinya.
"Kulo asli kabupaten K gus." Jawab fuad.
"Cek, sudah dibilangin jangan panggil saya gus, masih ngeyel aja." Kata sena.
"He he he he.... maaf kang sena, suka kelupaan." Jawab fuad.
"Di kabupaten K ada makam wali kan?" Tanya sena lagi.
"Ada kang, tapi yang ziaroh kadang suka aneh aneh." Jawab fuad lagi.
"Ya itu kan tergantung niat masing masing kang, kita juga ga berhak menghakimi, mau aneh apa engga itu urusan mereka sama GustiAlloh, yang penting saat kita ziaroh niat kita mendoakan yang kita zuarohi, dan kalaupun ada permohonan ya mintanya sama Alloh." Kata sena menjelaskan.
Para santri menyimak setiap yang di ucapkan sena, sebab tak jarang inti pelajaran muncul dari obrolan ringan.
"Nur, bikin kopi!" Perintah sena pada santri yang bernama nur rohim.
"Siap kang!" Jawab nur.
"Kamu beli rokok nang, 3 bungkus!" Lanjut sena.
Santri yang bernama nanang langsung berangkat beli rokok setelah terima uang dari sena.
"Ngapunten maaf kang, mau tanya, kalo saya pas pulang ke desa kadang ada saja tetangga yang minta air doa sama saya, kadang saya merasa risih dan takut kalo nanti kemudian saya di sebut dukun, padahal saya ga bisa apa apa, cara ngadepinnya gimana ya kang?" Tanya seorang santri yang bernama badri.
"He he he he....aku nanya dulu sama sampean kang, awal mulanya tetangga sampean tau kalo mau minta air doa pada sampean itu gimana?" Tanya sena balik.
"Awalnya ada tetangga saya kesurupan, lalu saya menyembuhkannya dan alhamdulillah berhasil, dengan metode yang kang sena ajarkan." Jawab badri.
"Lah itu, karena bisa menyembuhkan kesurupan jadi kang badri dianggap orang pinter sama tetangga kang badri, jadi ya dilayani saja! He he he..." jawab sena.
"Tapi saya merasa takut kang, kalo nanti ga di ijabah Alloh saya yang disalahin." Kata badri kemudian.
"Ya itulah manusia kang, saking gampangnya menyalahkan pada yang seharusnya tidak disalahkan, padahal harusnya melihat diri sendiri dulu." Jawab sena.
"Jadi dilayani saja ya kang?" Tanya badri lagi.
"Iya dilayani sambil meningkatkan diri dan hati kita lebih dekat dengan Alloh, setiap waktu, setiap laku diusahakan ingat Allah, dengan apa? Ya dengan berzikir lesan maupun dalam hati." Jawab sena kemudian.
Obrolan diselingi tanya jawab terus berlanjut, tak terasa rokok tinggal beberapa batang dan kopi telah tandas habis, pas saat bacaan ayat ayat suci Al Quran berkumandang dari masjid, menandakan memasuki waktu subuh.
Sena mengakhiri perbincangan dan kajian malam ini, semua santri pondok telah bangun bersiap sholat subuh berjamaah.
Setelah sholat subuh sena menuju kamarnya, ia duduk di sofa kamarnya, mencoba mencerna dan memahami maksud abi farid yang menyuruhnya kembali pada orang tua kandungnya.
"Jujur aku merindukan mereka, dan apakah mereka merindukanku?
Ah! Ya Alloh jauhkan aku dari sifat dendam dan benci, jauhkan aku dari keragu raguan." Ucap sena bermonolog sendiri.
"Sena, sarapan dulu le!" Umi memanggil dari balik pintu kamar sena.
"Nggih umi, sebentar lagi sena keluar." Jawab sena dari dalam kamar.
Sekeluarga sarapan bersama dengan menu yang sama juga untuk para santriwan dan santriwati.
Abah farid dari dulu memang menerapkan seperti itu, tak ada yang berbeda, jika abah farid dan keluarga makan ayam, para santri pun sama akan makan ayam.
Kecuali abah dan keluarga makan diluar atau di restoran hal itu jelas berbeda dan juga jarang dilakukan.
"Kalo kamu belum siap abi ga maksa sen, tapi perlu kamu tahu, kedua orang tua kandungmu adalah orang yang sangat baik, kamu diperbolehkan kami bawa kesini bukan karena mereka tidak menginginkanmu, tapi karena menginginkan anaknya memiliki masa depan yang lebih baik." Kata abah setelah sarapan selesai dan bersantai di ruang keluarga.
"Sena siap abi, bahkan sena sudah sangat merindukan mereka." Jawab sena dengan senyum yang tulus.
"Syukur kalo kamu sudah siap, dan abi bangga padamu, ternyata pemikiranmu dan sikapmu jauh lebih dewasa dari usiamu." Kata abi membalas senyum sena.
"Itu semua karena didikan abi dan umi." Jawab sena.
"Kapan rencananya kamu berangkat le? Tanya umi.
"InsyaAllah besok pagi umi, sena belum pamitan sama para santri." Jawab sena.
"Kalo mau pake mobil pake aja sen, mau bawa yang mana!" Kata abi lagi.
"Ga perlu abi, sena pake vespa saja, kalo pake mobil ga bisa leluasa." Jawab sena.
"Yakin vespamu mampu jalan jauh?" Tanya abi lagi.
"InsyaAllah abi, kan perjalanan ga sampe 1 hari 1 malam bi, he he he he...." jawab sena sedikit bercanda.
"Ha ha ha ha.... kamu itu, bisa saja jawabnya!" Kata umi menepuk lengan sena.
"Sena nanti minta alamat dan nama asli orang tua kandung sena ya abi?" Kata sena selanjutnya.
"Sebentar umi masih nyimpen fotocopy KK orang tua kamu." Jawab umi kemudian bangkit jalan masuk kamar.
"Ini sen KK nya!" Kata umi menyerahkan selembar kertas fotocopy KK.
Sena menerimanya dan memandangi kertas itu.
"Berarti sena anak pertama ya abi?" Tanya sena pada abi farid setelah melihat di kertas KK hanya tertera nama bapak ibu dan dirinya.
"Iya, kamu anak pertama, itulah kenapa abi katakan orang tuamu adalah orang baik, rela terpisah dari anak pertama mereka untuk kami rawat, tentunya dengan harapan supaya kamu punya masa depan yang bagus." Jawab abi.
"Iya sena mengerti bi, kalo gitu sena permisi ke kamar dulu." Kata sena kemudian bangkit berjalan masuk kamarnya untuk istirahat, sebab semalaman ia tidak tidur.
Jam 11 siang sena sudah bangun, baginya tidur 2 jam sudah cukup untuk memulihkan tubuh, yang penting kualitas tidurnya bagus.
Sena segera mandi, setelahnya sambil menanti waktu dhuhur sena mengemas baju dan celana yang akan ia bawa besok, serta barang barang yang harus ia bawa, seperti handuk, parfum dan yang lainnya, ia masukan dalam tas ransel.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Poplar Taneshima
Author, kita fans thor loh, jangan bikin kita kecewa, update sekarang 😤
2025-10-08
  1