Memulai karir[1]

5 menit kemudian pun berlalu dengan cepat.

Semua barang dagangan sudah selesai di siapkan lalu Darius pun berkata.

"Bu ini sudah selesai"

"Terima kasih nak, biar ibu selesaikan untuk sisanya"berkata sambil tersenyum.

"Oke Bu"kataknya sambil terduduk sehabis menyelesaikan pekerjaannya.

Kemudian Darius bergegas untuk berdiri ingin meninggalkan dapur karena ia perlu mengambil handuk di kamar untuk mandi, tetapi sebelum Darius meninggalkan dapur ibunya berkata kembali.

"Nak jangan lupa bangunkan adikmu"

"Oke"katanya sambil melambaikan tangannya.

Darius berjalan keluar dapur lalu menuju kamar, membuka pintu dengan perlahan sambil menengok Latina dari selipan pintu yang perlahan terbuka lebar sambil berkata.

"Hey Latina cepat bangun sudah siang, apa mau Kaka habiskan sarapanmu?"Teriaknya sambil berkata dengan nada jahil.

Latina yang sedang menggeliat terbaring membuka kedua matanya yang mengantuk, kemudian melihat kakak nya di depan pintu.

"Hmm kak?"Katanya dengan nada lemas.

"Cepat bangun dasar tukang tidur, ibu sudah menyiapkan sarapan, jika sudah dingin tidak akan enak"

"ya"

Setelah Darius membangunkan Latina ia pergi mencari handuk di tumpukan lipatan baju, karena handuk itu baru selesai di cuci dan di jemur, sehabis mencari handuk Darius pun bergegas menuju kamar mandi.

*****

Wajah Latina masih terlihat mengantuk tetapi ia memaksakan diri untuk bangun, mungkin karena kemarin ia terlalu lelah di sekolah, di karenakan ia merupakan salah satu murid terpintar, dan juga ia memengang jabatan ketua kelas dan osis sekaligus oleh yang lain, bagaimana pun juga ia termasuk siswa tercerdas di sekolah dan pandai berkomunikasi dengan sangat lancar, mau itu lawan bicara orang dewasa, atau seumuran nya, mungkin karena itulah ia di pilih.

Jadi ya terlalu banyak kegiatan untuk di lakukan belum lagi ia perlu belajar dan membantu keluarganya melakukan berbagai hal, walaupun memang tidak terlalu berat.

Latina mulai bangun dari posisi berbaring sambil menguap, kemudian ia berjalan ke sisi untuk merapikan bagian kamarnya, mulai dari selimut, guling, bantal serta kasur lipat.

Sehabis selesai melakukan hal tersebut Latina mulai menuju ruang tamu untuk sarapan yang sudah di siapkan ibunya.

Untuk sarapan pagi biasanya jarang sekali makan bersama karena berbagai kesibukan masing-masing walaupun hari ini adalah tanggal merah.

Latina memulai sarapan paginya sendirian hanya di temani televisi, sarapan pagi ini bukan sarapan berat tetapi sarapan ringan seperti makan gorengan, kukus ubi atau kue.

Di saat Latina sedang asik sarapan, Darius pun selesai mandi, ia tidak langsung menuju kamar tetapi menuju ke tempat Latina untuk mengambil sarapan, kemudian ia di tegur oleh adiknya.

"Ughh kak, lebih baik kamu pake pakaian dulu baru sarapan"

Darius acuh saat Latina berbicara ia malah fokus untuk makan sebentar di tempat, lalu mengambil beberapa untuk di bawa ke kamar.

Latina cemberut melihat kelakukan kakaknya yang terkadang menyebalkan di saat-saat tertentu, tetapi ia cukup perhatian terhadapnya.

Sehabis Darius menuju kamar, ibunya datang ke arah Latina sambil berkata

"Latina, kamu untuk sementara tolong jaga rumah dan jangan pergi terlalu jauh, oh dan juga ini aku kasih uang jajan"katanya ibu nya sambil mengeluarkan uang dari saku yang tidak terlalu besar sekitar 1,5 dollar yang sudah lebih dari cukup untuk jajan jalanan atau warung, langsung memberikannya kepada Latina.

"Tapi kenapa Bu? Bukannya kakak juga akan tetap di rumah?"Katanya dengan nada heran.

Riska menggelengkan kepala sambil berkata

"Tidak, Darius akan keluar sementara untuk melakukan sesuatu, jadi sekarang hanya kamu yang berada di rumah"

"Ugh, Baiklah"dengan ekspresi lesu.

"Terima kasih"Sambil tersenyum mengelus kepala Latina"Baiklah ibu perlu bersiap untuk berangkat"

Riska pun kembali ke dapur untuk bersiap dan segera berangkat tanpa memberitahu Darius karena tidak ingin merepotkannya, karena ia juga pasti akan sibuk.

3 menit pun berlalu.

Darius segera keluar dari kamar sudah berpakaian rapih, bagaimana pun juga ia akan memulai awal perjalanan baru, mungkin ini akan menjadi suatu kenangan dalam pikirannya entah itu akan buruk atau baik.

"Latina mengapa rumah sepi? Kemana ibu"dengan ekspresi bingung.

"Ibu sudah berangkat dari tadi"jawabnya dengan datar sambil menonton televisi.

"Apa sudah berangkat?"katanya lalu menghela nafas.

Ia pun berpikir dalam hati

'Mungkin ibu tidak ingin merepotkanku'

"Oh iya kakak akan keluar dulu untuk sementara, kamu jaga rumah jangan berkeliaran, kakak tidak akan lama mungkin beberapa jam"

"nyebelin, lebih baik tidak usah ngomong, ibu juga sudah memberitahu aku"dengan wajah kesal menatap Darius lalu memalingkan mukanya melanjutkan nonton televisi.

Darius melihat adiknya merasa kesal lalu ia berkata sambil merayu untuk meredakan kekesalannya

"Mau belikan Kaka sesuatu?"

"Tidak!"Tegasnya.

Darius tidak melanjutkan percakapan, ia mulai keluar rumah memakai sandal.

Latina melihat kepergian kakanya tanpa berpamitan hingga membuatnya merasa sedih

"Apa kakak marah padaku"gumamnya.

*******

Darius berjalan menuju ke luar gang untuk menuju ke warung internet di dekat kios perbelanjaan, tempat itu merupakan tempat yang sering ia datangi hingga ia kenal orang-orang di sana mulai dari penjaga, pemilik tempat, serta temen, entah itu baik atau jahat.

30 menit pun berlalu dengan cepat.

Akhirnya ia mencapai tempat daerah kios, tidak jauh dari sana ada sebuah warung internet, ia pun bergegas menuju ke sana.

Sesampainya di depan ia di sambut hangat oleh penjaga tempat tersebut.

"Hey Darius apa yang sedang kamu lakukan datang kesini di hari libur, jarang sekali kamu kemari"katanya sambil melambaikan tangan ke arahku yang sedang mendekat.

"Oh aku ingin menyewa komputer disini karena ada keperluan"katanya.

"Oh baiklah, Mau pilih yang mana?"katanya sambil memegang rokok di jarinya.

"Yang minimum saja"Katanya.

"Baiklah cukup 1 dollar"

Darius pun memberikan uang tersebut yang di ambil dari sakunya.

"Di lantai pertama, barisan pertama terakhir"kata penjaga warnet

"Terima kasih"

Darius berjalan ke tempat yang di arahkan, kemudian mulai duduk di kursi plastik, mulai menyalakan komputer serta menyolokkan sebuah flashdisk di badan komputer.

Tak lama kemudian komputer menyala, di sebelah atas layar komputer ada sebuah pemberitahuan waktu yang menunjukan 1 jam dan terus berkurang.

Darius mulai menjelajahi di setiap bagian file hingga menemukan file flashdisk tersebut ia mulai mengklik dan muncul file bernama FORGOTTEN DREAM, ia pun mulai mengklik kembali, di dalam flashdisk tersebut yang awalnya cuman ada 1 file tetapi secara mendadak ada sebuah file baru tanpa di sadari Darius.

Di saat Darius mengklik lagi ia menemukan sebuah game yang di tuliskan Lord Of Yvhaous.exe.

Darius berkata dalam dirinya sendiri sambil merasa lega

"hah ternyata sales tersebut tidak berbohong"

Di dalam file tersebut tidak hanya ada sebuah game tetapi ada file lain yaitu Zero.txt yang membuat Darius mengalihkan pandangan ke file tersebut dengan penasaran.

"Apa itu? Apakah ini semacam petunjuk cara menggunakan atau ucapan selamat?"katanya dengan bingung.

Darius pun mengklik file tersebut.

Terpopuler

Comments

nalxyt

nalxyt

Ceritanya sangat menyentuh hati, jangan berhenti menulis thor!

2025-09-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!