Keluarga Kecil mereka terlihat begitu sangat bahagia dengan makanan malam yang sederhana tapi bagi mereka itu adalah sebuah kemewahan, karena kemewahan tidak hanya di ukur oleh suatu benda, tetapi sebuah keluarga yang lengkap dan bahagia termasuk kemewahan yang luar biasa sebab tidak semua orang bisa seperti keluarga Darius, walaupun hidup sederhana tetapi tidak ada keluhan dan mereka selalu kompak untuk saling mendukung.
Selama prosesi makan mereka terkadang mengobrol, bencanda, untuk memeriahkan suasana rumah.
10 menit pun berlalu sekejap mata.
Mereka akhirnya menyelesaikan makan malam, dan juga Darius pun mulai membereskan bekas makan mereka di bantu oleh adiknya Latina, untuk sisa makanan mereka biasanya akan di taruh di dalam rak untuk keesokan paginya di panaskan kembali, sangat di sayangkan jika di buang, apalagi dengan keadaan ekonomi mereka.
Selesai mencuci piring Darius kembali ke ruang tamu untuk berkumpul bersama, Latina sudah ada disana terlebih dahulu setelah menaruh makanan sisa, juga Darius ingin membicarakan sesuatu kepada ibunya.
Latina serta ibunya sedang menonton acara televisi walaupun layarnya kecil, kualitasnya cukup jernih untuk seukuran televisi kuno, Darius pun ikut menonton acara bersama mereka selama 1 episode atau setara 25 menit—
Sebelum Darius bertanya kepada ibunya bersebelahan.
"Bu aku ingin membicarakan sesuatu"katanya sambil menatap ibunya.
"Apa itu?"
"Jadi gini, Aku ingin membuka usaha, tapi mungkin ini terdengar aneh bagi ibu"
"Aneh gimana?"dengan nada penasaran.
Darius pun menceritakan kejadian ia saat bertemu sales tersebut.
"Jadi bagaimana Bu"katanya setelah menceritakan hal tersebut.
"Ya aku tidak terlalu mengerti tentang hal begitu, bagaimana pun itu terserah kamu, kamu yang ingin menjalankan, tapi ingat kamu tidak boleh menyesal ketika tidak sesuai yang kamu inginkan, dan tentang orang itu ibu pikir ia tidak menipu, ini menurut insting ibu, tapi lebih baik kamu periksa dulu di warung internet sebelum mencoba"
Jelas Darius sempat ragu ketika mendengarkan penjelasan ibunya, usaha seperti ini tidak terlalu meyakinkan, tapi ia sangat penasaran ingin mencoba, Jika memang tidak menghasilkan berarti ia sedang sial dan juga ia harus bekerja lebih keras lagi, kemungkinan juga ia akan gagal untuk mencapai cita-citanya yaitu menaikkan derajat keluarganya.
"Terima kasih Bu, mungkin aku akan mencobanya, yah doakan saja ini mungkin menjadi titik balik"katanya dengan nada serius.
"Ya nak ibu doakan"katanya sambil memegang tanganku.
Latina hanya mendengarkan percakapan kami, tidak ikut serta berbicara dan hanya menoleh sesekali, ia tahu bahwa ini merupakan percakapan yang penting, walaupun Latina masih berumur 13 tahun tapi pikirannya sudah melebihi anak 13 tahun.
Kami pun melanjutkan untuk menonton acara televisi selama 2 jam penuh hingga terdengar suara ketukan pintu dari luar, kemudian pintu pun terbuka, yang ternyata sosok yang di balik pintu itu adalah ayah mereka yang baru selesai pulang bekerja, dengan pakaian lusuh memakai topi proyek, dengan tubuh yang kotor, ayahnya tersenyum kepada keluarga kecil itu sambil berkata.
"Aku pulang"dengan nada lelah.
Mereka yang sedang asik menonton seketika menoleh ke sosok ayahnya di saat membuka pintu serta memberikan salam.
Riska sang istri nya menjawab salam suaminya yang baru saja pulang.
"Selamat datang sayang, bagaimana pekerjaan mu?"
"haihh, yah sangat melelahkan karena ada proyek mendadak sekarang jadi mungkin aku akan bekerja lebih keras dan juga mungkin aku kedepannya akan sering pulang telat"berkata sambil menghela nafas dengan nada lelah.
"yah mari lupakan pembicaraan berat ini untuk sementara, kamu pasti lelah, lebih baik kamu istirahat dan sarapan terlebih dahulu, aku sudah menyisihkan untukmu"sambil tersenyum ke arah suaminya.
Riska pun mulai membantu suaminya yang baru saja pulang kerja, entah itu menyiapkan pakaian dan juga makanan selagi sang suami bergegas menuju dapur untuk ke kamar mandi.
*******
Begitulah hari berlalu dengan cepat, hingga keesokan paginya.
Pagi hari ini terasa berasa sangat berbeda bagi Darius, karena ini akan menjadi titik awal ia akan berkarir menjadi seorang petani game, yang merupakan salah satu tantangan karena ini adalah pertama kalinya ia mencoba, entah masa depan yang ia tuju akan seperti apa, bagaimana jika ini berakhir ke gagalan? Darius tidak terlalu memikirkan kegagalan, yah jika memang ia ternyata gagal ia akan melakukan pekerjaan fisik kembali lebih giat dari sebelumnya.
Darius bangun dari tidurnya, ia kemudian melirik ponselnya untuk melihat waktu dan mulai mengambilnya di sampingnya lalu mulai menyalakan ponsel tersebut.
Di layar ponsel itu menandakan pukul 6.30 hari, hari Minggu, tanggal 25, September, 2022.
Selesai melihat ponsel Darius menaruhnya kembali kemudian mulai berdiri sambil menggosok matanya dengan menguap dan meregangkan badanya.
Darius melihat adiknya di sebelah yang masih tertidur lelap, ia perlahan mulai berjalan dan melangkahinya dengan hati-hati tidak ingin membangunkan adiknya, lalu Darius berjalan menuju ke arah pintu, membuka pintu dengan pelan yang sudah seperti seorang maling yang handal.
Setelah keluar dari kamar ia langsung menuju kamar mandi dengan langkah lesu, ia melihat ibunya sedang memasak sesuatu tapi ibunya memasak bukan untuk sarapan malahan ia memasak untuk berjualan, ya pekerjaan ibunya setiap pagi berjualan makanan keliling setiap pagi hingga pukul 11 siang, ini merupakan siklus berulang, untuk siang hari ibunya akan melakukan pekerjaan apapun seperti mencuci pakaian tentangga, mengurus rumah tetangga dan lainnya.
"Oh Darius kamu sudah bangun"kata ibunya sambil melirik Darius saat membuka tirai.
"hmm, hoamm"sambil melirik ibuku dengan wajah mengantuk sambil menguap.
"Untuk sarapan, di depan sudah ibu siapkan"katanya sambil memasak.
"Oke"kataku sambil berjalan menuju kamar mandi.
Sesampainya di kamar mandi ia mulai menyalakan keran ke sebuah ember ukuran besar, ia mulai mencuci muka menggunakan gayung untuk mengambil air di dalam ember.
Selesai mencuci muka Darius mulai membantu ibunya untuk menyiapkan barang dagangan ke dalam keranjang, ibunya berjualan makanan seperti ikan, sayuran, nasi serta yang lain untuk di jajahkan kepada orang lain yang malas memasak atau menawarkannya kepada para pekerja yang tidak sempat sarapan.
Biasanya Ibunya berjualan di sekitar tempat kios atau pabrik di seberang luar gang mereka, ada yang jaraknya dekat dan juga jauh, jika dagangan Riska masih tersisa banyak biasanya ia akan berkeliling sedikit jauh dengan berjalan kaki dan membawa keranjang yang cukup berat.
Terkadang Darius membantu membawa dagangan ke suatu tempat yang se arah sambil menuju ke tempat kerja, tetapi memang daerah yang menuju ke tempat kerja Davi penuh dengan orang lalu lalang, jadi di area tersebut tempat yang sangat krusial untuk menetap walaupun tidak setiap hari, hanya sekitar seminggu 2 atau 3 kali, karena jika terlalu sering pelanggan akan merasa bosan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
Iris
Beneran, deh, cerita ini bikin aku susah move on. Ayo bertahan dan segera keluarkan lanjutannya, thor!
2025-09-30
1