Bonus dari Daniel

"Aku tidak suka makanan yang terlalu banyak hiasan, aku lebih mengedepankan rasa ketimbang penampilan. Aku ingin kau buatkan nasi goreng lagi!" Kata Daniel memberi perintah.

Ayra hanya mengangguk, lalu segera meracik sendiri perbumbuan yang akan ia digunakan untuk membuat nasi goreng. Saat Ayra tengah sibuk memasak, Daniel memperhatikan setiap gerakan dari Ayra, membuat Ayra sedikit gugup. Sementara bos dan tim hanya bisa melihat Ayra dengan tegang tanpa bisa membantu apapun.

Tak butuh waktu lama, nasi goreng buatan Ayra telah tersaji di meja, nasi goreng polos tanpa hiasan.

"Silahkan tuan..." kata Ayra sambil menyodorkan hidangan tersebut dengan sangat berhati-hati pada.

Daniel menerima sajian dari Ayra, ia hirup sesaat aroma yang sangat lezat dari masakan Ayra. Seorang pengawal segera mendekat, lalu mencicip makanan itu sebelum Daniel menyantapnya.

Melihat itu, Ayra hanya menatapnya dengan heran.

"Apa semua orang kaya seperti itu? Mau makan saja harus dicicipi orang lain terlebih dahulu, itu si namanya makan bekas orang," batinnya sambil menghendikkan bahunya.

Pengawal Daniel nampak begitu menikmati makanan itu, meskipun hanya sedikit sekali suapan. Ia sampai memejamkan matanya lalu mengangkat jempol memberi tanda jika makanan itu sangat enak.

Daniel menarik piring, mengambil sendok lalu mengambil satu suapan.

Pelan pelan ia menguyah dan merasakan sensasi gurih dan lezat dari nasi goreng sederhana buatan Ayra. Matanya terlihat berkaca-kaca, namun segera ia kondisikan agar ia tidak terlihat lemah.

Ayra mengerenyit menatap ekspresi wajah Daniel yang biasa saja.

"Jangan-jangan dia tidak suka dengan masakan ku, ekspresinya terlihat biasa saja, berbeda dengan pengawalnya tadi yang terlihat sangat menyukai masakan ku. Apa mungkin masakan ku tidak enak di lidahnya?" Batin Ayra sambil terus menatap Daniel.

Suapan demi suapan begitu Daniel nikmati sampai habis tak tersisa. Setelah suapan terakhir, Daniel meletakkan sendoknya di atas piring, lalu mengelap mulutnya dengan tisu. Ayra yang saat itu masih berdiri di depan Daniel, segera menuangkan air putih untuknya.

Daniel hanya menatapnya sekilas, lalu meneguk air tersebut hingga habis tak tersisa. Selesai makan, Daniel mengeluarkan satu gepok uang, dan ia letakkan di meja.

"Terimakasih..." ucapnya pada bos sambil meninggalkan meja tempat ia makan.

Bos lalu berlari menghampiri lalu membungkuk memberi hormat pada Daniel.

"Terimakasih banyak tuan, suatu kehormatan bagi kamu bisa melayani tuan, kami akan menerima kedatangan tuan dengan senang hati, kapan pun tuan akan datang."

Daniel hanya mengangguk lalu melangkah menuju mobil diikuti para pengawalnya.

Bos pria dengan tubuh gembul berlari menghampiri Ayra, begitu senangnya dia sampai melompat kegirangan dihadapan Ayra.

"Good job Ayra! Good job...!" Teriaknya.

Bos mengambil uang yang diletakkan di meja, ia terlihat sangat bahagia.

"Kalian berbaris lah, akan ku bagi kalian semua satu persatu!" Perintah bos.

Tak mau menunggu lama, para karyawan yang berjumlah 20 orang itu berbaris menunggu antrian.

"Setelah membereskan semuanya, kalian semua boleh pulang!" kata bos sambil terus membagi uang tersebut.

Sementara teman temannya dibagi uang, Ayra duduk di kursi sambil tersenyum menikmati kebahagiaan itu.

"Ayra...! malam ini kamu tidak usah ikut membersihkan dapur, biar kami saja, bagaimanapun kami mendapatkan bonus ini juga karena kamu," kata Doni, asisten yang selalu membantu Ayra.

"Oke oke..." jawab Ayra sambil tersenyum.

Ayra melepas topi koki dan celemeknya, ia pergi ke ruangan ganti lalu berganti pakaian.

Ia menatap jam, ternyata masih pukul 8 malam, ia duduk di kursi memperhatikan kawan kawannya yang sudah hampir selesai membereskan dapur dan juga seluruh restoran.

"Kamu gak pulang duluan Ra?" tanya Winda sambil mengelap meja yang ada dihadapan Ayra.

"Masih jam 8, aku males pulang terlalu awal," jawabnya.

"Kalau begitu, mending ikut kita jalan jalan dulu," bujuk Winda sambil terus mengelap meja.

"Kalian pergi saja, aku akan di sini sejenak."

"Ngomong-ngomong, beruntung sekali kita ya, ternyata tuan Daniel menyukai masakan mu, padahal tadi aku sudah pesimis Ra, takut kalau dia tidak suka dengan masakan mu."

"Dari mana kamu tahu dia suka masakan ku? Kalau dilihat dari ekspresi wajahnya, terlihat biasa-biasa saja."

Winda menghentikan aktivitasnya, lalu duduk disamping Ayra.

"Kalau dia tidak suka, mana mungkin dia memberi bos uang sebanyak itu Ra, dia itu memang seperti itu, nyaris tidak pernah tersenyum."

"Kelihatannya, agak nyebelin gitu ya, atau mungkin semua orang kaya seperti itu?"

"Menurut gosip yang kudengar, sikapnya seperti itu setelah dia kehilangan ibu dan istrinya sekaligus. Dan kabarnya dia datang ke kota ini karena dia memiliki misi tertentu."

"Misi?? Misi apa?"

"Kamu gak pernah lihat berita ya, atau minimal lihat di medsos?"

Ayra menggeleng.

"Ah payah kamu! Jangan jangan kamu tidak tahu siapa sebenarnya tuan Daniel?"

"Enggak, memang dia siapa?"

"Aduh...parah banget hidup kamu Ra, dia itu pewaris utama grup Alexander, orang paling kaya di negeri ini, ibu dan istrinya meninggal karena kecelakaan 3 tahun yang lalu, kabarnya itu bukan sekedar kecelakaan biasa, tapi karena disengaja oleh seseorang, kemungkinan dia datang ke kota ini karena ia mencurigai seseorang di sini," kata Winda menjelaskan.

"Oh gitu..."

"Ya sudah lah, aku mau siap siap, mau jalan jalan sebelum pulang ke rumah, kamu beneran gak mau ikut?"

Ayra kembali menggeleng.

"Ya sudah, kamu hati hati ya pulangnya nanti..."

Ayra tersenyum sambil mengangkat jempolnya.

***

Setelah kepergian semua teman temannya, Ayra bangkit dari tempat duduk dan bersiap untuk ikut menyusul pulang. Namun, bos mencegah dengan memanggilnya dari arah dapur.

Ayra berhenti, ia berbalik menunggu bos yang sedang berjalan menghampirinya.

"Ada apa bos?" Tanya Ayra.

"Ini untuk kamu," kata bos sambil memberikan amplop coklat berisi uang pada Ayra.

"Apa ini bos?" tanya Ayra bingung.

"Itu uang yang diberikan tuan Daniel tadi, aku hanya mengambil sedikit sisanya untuk kamu semua."

Ayra memeriksa isi dari amplop tersebut, ia terkejut karena isinya lebih dari angka 3 juta rupiah.

"Tapi ini banyak banget bos!"

"Ini semua hasil keras mu, dan kamu pantas mendapatkannya."

Ayra menatap bos dengan mata yang berkaca-kaca, ia raih kedua tangan bos dan menyalaminya.

"Terimakasih banyak bos, bos memang yang terbaik. Tapi...sepertinya malam ini aku titip dulu sama bos ya, besok akan ku ambil dan ku pindahkan ke rekening pribadi ku, bagaimana? Bos mau kan?"

"Tapi kenapa Ra?"

"Kalau uang ini ku bawa pulang sekarang, pasti akan diminta semua oleh suami dan mertua ku, aku jadi tidak punya simpanan sama sekali kalau diambil mereka," jelas Ayra sambil melepaskan tangan bos dan duduk kembali di kursi.

"Ayra Ayra...! kasihan sekali hidup mu, kamu yang kerja mati matian tapi mereka yang menikmati hasil kerja mu, kenapa si kamu tidak melawannya saja?"

"Sebenarnya ingin sekali aku melawan ketidakadilan ini, tapi sayangnya, ayah ku memiliki hutang pada mereka, dan selama aku belum bisa melunasinya, aku tidak bisa lepas dari mereka, bukan hanya itu, mereka selalu mengancam akan mencelakai ayahku jika aku berani melawan mereka."

"Kamu itu terlalu polos Ayra, kamu telah dimanfaatkan oleh mereka, bagaimana kalau aku kasih kamu pinjam uang untuk melunasi hutang orang tua mu, setelah itu kamu bisa bebas dan mencicil hutang mu padaku dengan potong gaji?" Tawar bos.

"Terimakasih banyak bos, nanti akan aku pikirkan."

"Kalau kamu berubah pikiran, kamu bisa datang kapan pun menemui ku, oke. Dan uang ini akan aku pegang sampai besok pagi, setelah itu kamu masukkan kedalam rekening mu sendiri."

Ayra mengangguk, lalu setelah itu Ayra berpamitan untuk pulang ke rumahnya.

Tepat pukul 9 malam, Ayra keluar dari restoran menuju rumah dengan mengendarai sepeda kesayangannya.

Disepanjang jalan, ia memikirkan perkataan bos. Sebenarnya ia sedikit membenarkan ucapan bos. Tapi sejauh ini ia belum memiliki keberanian untuk melawan mereka.

"Seandainya aku punya keberanian, pasti aku sudah terlepas dari mereka sejak dulu, sayangnya aku tidak memiliki keberanian itu, aku takut jika aku melawan mereka, maka mereka akan mencelakai ayah," gumamnya sambil terus menggoes sepedanya.

Saat akan berbelok ke gang rumahnya, ia melihat mobil Daniel tengah berhenti di sana. Ayra melambatkan goes an sepedanya, matanya memicing memperhatikan mereka yang sepertinya tengah melakukan sesuatu di sana.

"Aduh, bakal dapet masalah ini, mana tidak ada jalan lain lagi," ucapnya.

Ayra menghentikan sepeda nya, memperhatikan sesaat aktivitas mencurigakan mereka.

Terlihat, mereka tengah mengintrogasi seseorang dan lebih tepatnya tengah mengintimidasi nya.

"Orang itu bukannya temannya mas Rayyan? dia kan yang sering bekerja sama saat melakukan jual beli kendaraan bekas sama mas Rayyan, Punya masalah apa dia dengan tuan Daniel?" ujar Ayra.

Tanpa diduga, Daniel yang memang sudah tahu keberadaan Ayra dari dalam mobil, keluar lalu menoleh menatap Ayra.

Seketika Ayra mengangkat tangan kiri menutupi wajahnya, dan perlahan berbalik berniat ingin menjauh.

"Berhenti...!" perintah Daniel dengan nada sedikit tinggi.

"Aduh...! mati aku!" ucap Ayra lirih, ia berhenti sambil menuntun sepedanya.

Daniel memerintahkan anak buahnya untuk memasukkan pria yang sedang mereka interogasi ke dalam mobil. Lalu ia melangkah mendekat ke tempat Ayra berdiri.

Suara langkah kaki Daniel terdengar begitu tegas dan semakin mendekat. Ayra semakin gugup dan takut, instingnya mengatakan jika ia harus pergi dari tempat itu untuk menyelamatkan diri.

Lalu, tanpa menunggu lama lagi, Ayra bergegas naik ke sepeda dan menggoes sepedanya secepat mungkin.

Pengawal Daniel berlari ingin mengejar, namun segera dicegah oleh Daniel.

"Biarkan saja!" ujar Daniel.

"Tapi tuan...!"

"Sudah, ayo kita kembali ke apartemen dan membereskan masalah kita!"

"Baik tuan."

Daniel kembali ke mobilnya, diikuti oleh pengawalnya lalu pergi meninggalkan lokasi itu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!