...• Bab 1 •...
...»»——⍟——««...
..."Kadang, baik buruknya kepribadian manusia adalah bentuk pertahanan dari perjalanan hidup yang sudah mereka lalui"...
...。・:*:・゚★,。・:*:・゚☆...
"Jadi, sekarang lo pacar gue"
"HAHHHHH?!!!!"
Lelaki itu menutup kupingnya, begitupula dengan Lidya yang berada di anak tangga atas. Suara teriakan Yumi mungkin bisa terdengar sampai lantai 5 gedung ini. Gadis itu sampai terpaku dengan wajah menganga tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya.
Apa lelaki ini sudah gila? Ah atau dia mau membuat skenario ala-ala drama korea?
"Apa-apaan, seenaknya aja jadiin orang pacar" ketus Lidya dari atas mencoba membantu temannya.
Lelaki itu hanya melirik dingin dan kembali menatap penuh tusukan tajam ke Yumi. Gadis itu masih mematung memegang ponselnya, ia nampak sedang berpikir entah apa yang ada diotak nya. Tapi sesaat kemudian gadis itu tertawa membuat orang yang berada disitu memandang heran.
"Ah~ ya ya, gue ngerti, ini prank ya? Halo kamera tersembunyi? Udah ketauan nih, muncul dong~~"
Yumi celingak celinguk menyusuri anak tangga diatas dan di bawahnya. Mulutnya nyengir kegirangan merasa benar ini hanyalah prank belaka. Mungkin dia akan terkenal setelah ini.
Sampai kemudian terdengar dari tangga lantai dua suara renyah menyeru diiringi hentakan sepatu yang menaiki tangga.
"Hoi! Dermaga!!" ujar seorang lelaki yang langsung berlari menghampiri tempat Yumi berdiri.
"Lah, abis kebocoran dimana lu Ga? Basah semua gini"
Yumi memicingkan matanya, tubuh nya mendekat menyelidik pada seonggok manusia yang baru saja datang itu.
"Lo pasti kameramen ya?"
"Hah? Kameramen? Gue Teguh. Siapa itu kameramen?"
"Maksudnya lo yang pegang kamera tersembunyi nya kan. Udah ketauan nih"
"Hah? kamera apaan? Dia kenapa sih. Siapa juga lo, main sksd aja"
Yumi merengut, bibirnya menyungging tak terima. Baru saja ia mau berdebat, bibirnya kembali terkatup saat korban kopi tadi menyela.
"Pacar gue"
"HAH APA?!!!" Teguh mendelik, menatap wajah Dermaga yang tak sedikitpun terlihat bercanda. "Gue baru tau lu punya pacar. Lo bahkan gak bisa bersentuhan sedikitpun sama orang"
"Tepat. Dan dia....udah nyentuh gue tadi" ujar Dermaga sarkas, telunjuknya menujuk tepat didepan wajah Yumi yang cengo.
Yumi mengedip beberapa kali, "Tu-tunggu, ini beneran? Bukan settingan untuk konten prank?"
"Terserah lo mau mikir apa, intinya lo harus jadi pacar gue karena udah jadi nyentuh tubuh gue seenaknya"
Dermaga mengusap wajahnya yang terasa lengket. Kemudian berjalan perlahan melewati Yumi begitu saja.
Yumi yang masih linglung meraih tangan lelaki aneh bernama Dermaga itu.
"Bentar dulu, ini maksud lo apaan sih, kita kenal aja enggak main ngajak pacaran aja"
"Siapa yang ngajak? Kan ini bentuk pertanggungjawaban lo"
"Ya kenapa cuma gara-gara nyentuh, gue harus tanggung jawab? Emangnya badan lo berlian langka?"
"Lo megang tangan gue lebih lama, gue bisa minta tanggung jawab lo buat nikah"
Yumi melepas genggamannya kasar, ia kembali bergidik ngeri dengan keanehan lelaki ini. Memangnya dia ini manusia antik atau spesies langka apa, sampai benar-benar riskan untuk di sentuh.
Dermaga hanya menatap jengah dan berjalan keatas, diikuti temanya Teguh yang berbisik, namun masih sangat jelas terdengar. Membuat Yumi ingin melahap lelaki itu sekarang juga.
"Ga, lo yakin? Cewe cebol dekil kaya cacing kepanasan itu mau lu jadiin pacar?"
"Mau gimana lagi, dia udah nyentuh gue"
Teguh mengernyit tak mengerti, memang benar kalau temanya ini anti disentuh oleh siapapun. Teguh yang sudah menjadi temanya sejak SMP sudah paham alasanya. Untuk itu, dia tak pernah lagi menganggap nya aneh.
Dulu saat baru kenal dirinya bahkan hampir terlempar jauh hanya karena menyentuh bahu lelaki ini. Beberapa kali, Dermaga juga sempat masuk ruang BK karena berkelahi dengan teman-teman lain yang sengaja ataupun tidak sengaja menyentuh nya.
Jika itu yang menyentuh seorang wanita pun, ia pasti langsung membentak tanpa ampun. Membuat dirinya tak pernah didekati oleh siapapun.
Hanya Teguh lah, yang bertahan menjadi teman nya hingga kini menginjak pendidikan di perguruan tinggi pada jurusan yang sama. Itupun, karena Teguh tau alasan dari Dermaga sangat benci disentuh.
Dan disinilah, Dermaga bisa mendapat banyak teman baru, konstribusi Teguh sangat besar untuk membuat lingkungan pertemanan lelaki ini bertambah.
Tapi kejadian barusan, itu terlihat sangat tidak masuk akal kalau mengingat kondisi Dermaga. Menjadikanya pacar karena disentuh? Padahal biasanya lelaki ini hanya akan mengamuk dan berteriak. Namun tadi, saat tangannya terus dipegangi oleh gadis kumel dibawah, Dermaga tenang menerima bahkan tak menepis.
Teguh kembali melirik kebawah, saat mereka sedang menaiki tangga lantai empat menuju gedung jurusannya. Disana gadis tadi memasang wajah masam yang sungguh tak enak sekali untuk dipandang. Bibirnya bergerak komat-kamit yang sepertinya berisi sumpah serapah dan makian.
"Gue rasa lu beneran udah gila sih, Ga"
...。・:*:・゚★,。・:*:・゚☆...
...• TBC •...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments