Azizah 4

" Zizah ! Kamu sedang apa nak?" tanya bu Habibah yang melihat anaknya hanya berdiri di balik pintu.

     " Tidak sedang apa-apa bu, tadi Zizah cuma melihat ayah yang pulang lagi "jawabnya.

 Azizah di tengah kebimbangan , entah dia bingung harus berbuat apa. Memberitahu ibunya tentang apa yang di lihatnya di ponsel bapaknya tadi , bukan ide yang bagus. Tapi jika dirinya tetap Diam. Maka ibu nya akan terus di sakiti. Azizah berfikir sejenak , kemudian duduk kembali ke kursi dan ingin melanjutkan makan.

Kali ini bakso yang ada di mangkok besar itu lebih banyak. Ternyata sang ibu memutuskan untuk memanasi bakso yang satu bungkus lagi untuk kedua anaknya dan di tambah mie dan bakso yang tadi ada di meja.

" Terimakasih bu!" ucap Azizah dengan tulus. Setelah selesai makan seperti biasa Azizah akan mengerjakan tugas sekolahnya terlebih dahulu sebelum berkebun.

Sedangkan Aryo kadang bermain sendiri dan belajar menulis sendiri dengan alat-alat seadanya. Bu Habibah sendiri masih sibuk menyelesaikan pekerjaan rumah . Ada juga pesanan cuci gosok milik tetangganya yang harus dia kerjakan .

Semua bu Habibah lakukan untuk anak-anaknya. Mereka emang berhemat sedemikian rupa agar bisa menabung untuk pendidikan Azizah dan Aryo.

***** Sore itu sekitar pukul tiga, Azizah sudah mulai berkebun di temani Aryo. Keduanya sangat bahagia walaupun tidak bisa bermain bersama anak-anak lain nya .

Bu Habibah juga sudah bersiap untuk mengantarkan baju milik pelanggan nya di kampung sebelah . Aryo sudah di tawarin nya tadi ingin ikut atau fi rumah bersama sang kakak.Tapi Aryo lebih memilih untuk tetap di rumah.

Bu Habibah berangkat sendirian dengan mengayuh sepeda tua nya. Di rumah bu Azizah hanya sepeda itu yang dia punya sejak dulu. Sedangkan motor yang di pakai suami nya itu adalah pinjaman dari sang juragan untuk suami nya.Itu lun baru beberapa bulan terakhir ini belum lama. Sebelumnya suami bu Habibah jika pulang berjalan kaki atau di antar oleh teman nya sesama pekerja di tempat sang juragan.

Tanpa terasa bu Habibah sudah sampai di desa sebelah . Dia bergegas menuju rumah si pemilik baju yang kebetulan harus melewati rumah sang juragan dari suami nya. Di depan rumah itu bu Habibah melihat motor yang biasa di pakai suaminya terparkir . Tapi dimana suaminya, bu Azizah masih saja berfikir jika suami nya pasti ada di gudang atau sedang mengerjakan hal lain nya.

Seolah di tampar oleh kenyataan , semua pikiran positif tentang suaminya itu runtuh seketika . Tatkala bu Habibah secara tidak sengaja melihat suaminya tengah memeluk wanita lain di sebelah rumah sang juragan.

Hancur hati bu Habibah ,pernikahan nya yang sudah empat belas tahun harus tertimpa badai perselingkuhan yang di lakukan oleh suaminya. Bu Habibah mencoba tetap tenang meski sekarang di pikiran nya sangat kacau.

" Assalamualaikum !" salam bu Habibah ketika sampai di tempat pelanggan nya.

   " Wa'alaikum salam..! Eh bu Bibah sudah datang , mari masuk dulu buk!" ucap sang pemilik rumah mempersilahkan . Setelah menyerahkan baju yang baru tadi di bawa nya . Bu Habibah bergegas berpamitan untuk pulang . Tapi dalam perjalanan pulang ya bu Habibah melihat suami nya masih disana sembari memeluk wanita lain.

Pak Darman juga melihat istrinya, dia langsung bergegas melepas pelukan nya pada wanita itu.

" Mas kenapa di lepas, aku masih pengen di peluk kamu " ucapnya dengan suara mendayu- dayu .

" kita lanjutkan nanti ya, aku harus segera pulang dulu . Ada yang harus aku selesaikan!" ucap Darman kemudian berlalu pergi meninggalkan wanita itu. Sementara bu Habibah masih teringat ucapan suami nya tadi siang . Ketika dia meminta uang untuk biaya Azizah study tour . Tapi jawaban nya sangat tidak enak di dengar. Bahkan Darman mulai mengumpat anak kandungnya sendiri.

###Flashback ####

" Pak..... sekolah Azizah ada kegiatan study tour . Biaya nya delapan ratus ribu ,apa bapak masih ada uang untuk membayar iuran itu? Kasihan Azizah pak ,sepertinya dia ingin sekali ikut walaupun dia tidak bilang sama ibu!" ucap bu Habibah . Tapi jawaban pak Darman membuat bu Bibah sakit hati .

    " Saya tidak punya uang , kalau dia mau ikut suruh dia cari uang sendiri untuk bayar. Sudah tahu miskin masih saja belagu mau sekolah dan ikut study tour lagi. Paling nanti juga ujung-ujungnya juga kaya kamu . Jadi ibu rumah tangga yang tak pandai merawat diri !" begitulah jawaban dari pak Darman. Karena malas ribut bu Habibah tak melanjutkan obrolan nya.

Dia memilih kembali ke dapur menemui anak bungsunya yang sedari tadi tidak mau beranjak dari dapur karena di luar ada bapaknya.

Padahal suami nya sering sekali pergi membawa pesanan ke luar kota. Seharusnya dia punya uang . Apalagi selama tiga bulan ini bu Habibah hanya di beri uang dua ratus ribu sebulan. Itu tentu saja tidak cukup . Setiap bu Habibah meminta lebih pak Darman pasti mengamuk . Kini pikiran bu Habibah menerka-nerka , apakah suami nya berubah karena wanita lain.

****FLASH BACK OFF****

Akhirnya bu Habibah sampai di rumah , dia melihat kedua anaknya masih sibuk berkebun. Bu Habibah menghampiri kedua nya. Azizah yang melihat wajah ibunya tahu jika telah terjadi sesuatu pada ibunya.

Walaupun usianya masih sebelas tahun tapi anak ini cukup peka dengan keadaan.Tak lama pak Darman datang sambil terus berteriak -teriak memanggil nama istrinya.

"Habibah.......Habibah....Habibah ...keluar kamu wanita sialan !!!!!!!!!" teriak pak Darman. Teriakan pak Darman itu di dengar oleh tetangga samping rumah nya. Tetangga Azizah memang sering sekali mendengar pak Darman yang berubah pemarah beberapa bulan ini. Tapi mereka tidak punya hak untuk ikut campur kecuali jika pak Darman sudah benar-benar keterlaluan.

Bu Habibah berjalan ke depan rumah menghampiri suami ya.

" Ada apa si pak ..teriak-teriak ? Malu kalau di dengar tetangga!" ujar bu Habibah.

     " Persetan dengan tetangga, saya hanya ingin tahu . Kamu ngapain di desa sebelah tadi ? Kamu mengikuti saya kan?.Dasar wanita tidak tahu diri!" marah pak Darman sembari melayangkan sebuah tamparan pada bu Habibah.

Azizah yang melihat ibu nya di tampar dengan keras oleh bapaknya langsung menghampiri sang bapak. Dia memukul ayahnya dengan sapu lidi yang baru saja di ambilnya dari sebelah rumah. Sementara sang adik sudah lebih dulu berlari ke rumah tetangga untuk meminta tolong.

" Bapak ini sudah keterlaluan memang , apa bapak buta . Dimana hati nurani bapak berani nya memukul ibu sampai berdarah seperti itu!" marah Azizah sambil terus memukul bapaknya menggunakan sapu.

Pak Darman yang masih sakit kepala karena terlalu banyak pikiran tak bisa berbuat banyak ketika Azizah memukulnya drngan sapu berkali- kali. Apalagi tak di ragukan lagi tenaga anak sulungnya ini sangat kuat. Walaupun dia seorang perempuan tapi pekerjaan berat sering di lakukan nya jadi tak heran Azizah punya tenaga ekstra jika hanya untuk memukul bapaknya.

**** Bagaimana nasib pak Darman selanjutnya. Apakah bu Habibah akan memaafkan nya lagi seperti sebelumnya!" ..... Lanjut next part ya!!!!!!.

*******HAI SAHABAT READERS!!!! APA KABAR ? *****

TERIMAKASIH SUDAH MAU MAMPIR __________________________________________

JANGAN LUPA LIKE DAN TINGGALKAN KOMENTARNYA YA!.

SUPAYA SAYA BISA MEMPERBAIKI JIKA ADA KESALAHAN ATAUPUN JIKA ALUR CERITANYA TIDAK SESUAI KEINGINAN PARA SAHABAT READERS SEMUA.

BAGI YANG TIDAK SUKA . SILAHKAN DI SKIP SAJA !. DAN TOLONG JANGAN BERI ULASAN APALAGI BINTANG SATU ATAU DUA . KARENA BISA BERPENGARUH PADA PERFOMA PERKEMBANGAN KARYA INI.

BAGI YANG BERKENAN TOLONG KASIH BINTANG ⭐⭐⭐⭐⭐ 5 YA !!!!!!!!!. TERIMAKASIH LAGI PARA SAHABAT READERS YANG BAIK HATI.😍😍🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥳😘🥳🥳🥳🥳🥳.

Terpopuler

Comments

Angel Lien

Angel Lien

lsnjutttt

2025-09-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!