AZIZAH 3

Siang hari nya Azizah pulang sekolah dengan berjalan kaki. Di jalan dia berpapasan dengan Vina dan ibunya.

Bukan nya menawari Azizah tumpangan untuk pulang bersama . Vina dan ibunya malah meledek Azizah.

"Hey udik ...... Kasihan banget ya ! Yang sebentar lagi nggak punya bapak !" celetuk mama Vina.Azizah masih sama seperti sebelumnya,dia malas merespon atau meladeni adik dari bapaknya itu. Karena nanti pasti Azizah yang akan di salahkan.

Dulu ketika bapak nya belum berubah , Azizah tidak pernah di hina seperti ini oleh keluarga bapaknya. Karena ada pak Darman yang selalu membela nya. Tapi sejak tiga bulan yang lalu semua cerita telah berbeda. Tak lagi sama arah pembelaan nya.

Vina dan mama nya bukan nya menyerah ketika Azizah tidak meladeni mereka tapi malah berbuat semakin jahat dengan kata-kata mutiara yang tidak sepantasnya diajarkan oleh orang tua pada anaknya. Azizah memang diam tetapi orang- orang di sekitarnya mulai panas. Karena mendengar hinaan dari mulut mama Vina pada keponakan nya.

Seorang ibu-ibu penjual bakso keliling yang sudah tidak tahan lagi memilih membela Azizah dengan menyiram air bekas cucian piring ke kaki Vina dan mamanya. Ketika ibu-ibu penjual bakso itu di marahi oleh mama Vina . Dia tak tinggal diam , penjual bakso itu langsung mengambil irus ( Sendok besar yang biasa di pakai untuk mengambil kuah bakso dan kuah yang lain nya) * bayangin sendiri kalau masih belum tahu tanya mbah google atau langsung cek tkp * 🤣🤣😅😅✌️✌️✌️✌️.

 Mengangkatnya kemudian mengarahkan pada Vina dan mama nya.

Melihat keadaan yang sudah tidak bersahabat Vina dan mama nya bergegas menyalakan mesin motornya dan pergi begitu saja.

"Terimakasih ya buk ! Sudah belain Azizah" ucap Azizah tulus.

     " Sama-sama Zah.. Tapi tadi kenapa kamu nggak lawan itu si muka patah-patah !" celetuk ibu penjual bakso.Bukan tanpa alasan ibu itu memanggil mama Vina dengan muka patah-patah . Karena memang setiap hari ada saja yang berubah dari cara berdandan adik dari bapak Azizah itu.

"Zizah malas ribut buk!" jawab Azizah singkat. Azizah pun berpamitan untuk pulang pada ibu-ibu itu . Tetapi sebelum itu ternyata suami si ibu penjual bakso sudah membuatkan dua bungkus bakso untuk Azizah.Alasanya sebagai ucapan terimakasih karena kemarin Azizah sudah membantu suami penjual bakso itu ketika jatuh dari motor.

Azizah sempat menolak dan ingin membayar nya besok karena hari ini dia tidak membawa uang ke sekolah selain uang saku dari ibunya tadi pagi. Uang dua ribu rupiah yang di berikan ibunya tadi pagi dan masih betah berada di dalam saku baju seragamnya.

Sama dengan Azizah sang ibu penjual bakso dan suami nya menolak untuk di bayar dan memaksa Azizah untuk menerima dua bungkus bakso yang sudah mereka buatkan untuk Azizah. Akhirnya Azizah menerima , sembari tak lupa berterimakasih.

 Gadis itu melanjutkan perjalanan nya untuk pulang dengan hati gembira. Dia dan adiknya sangat jarang sekali bisa makan bakso. Karena keluarga mereka memang benar-benar harus berhemat supaya bisa makan .

____

Azizah tiba di rumah dan mengucap salam sebelum masuk . Terdengar jawaban salam dari dalam rumah dan itu suara adik dan ibunya. Sementara sang bapak tertidur pulas dengan televisi yang masih menyala dan ponsel di tangan nya.

"Sudah pulang nak ? Sana ganti baju dulu terus makan!" suruh bu Habibah.

    "Bu ini ada rejeki ,tadi di kasih bu Salma yang jualan bakso keliling itu " ujar Azizah.

"Alhamdulillah ! Tapi kenapa mereka bisa tiba-tiba memberimu bakso nak ?" tanya bu Habibah penasaran.

"Mereka bilang karena Zizah sudah nolongin suami bu Salma kemarin. Padahal Zizah ikhlas nolongin mereka" ujar Azizah.

 Setelah menjelaskan pada ibu nya ,Azizah masuk ke kamarnya dan berganti baju . Sementara Aryo sudah duduk manis di dapur karena tidak sabar ingin menikmati bakso . Bu Habibah hanya membuka satu bungkus bakso terlebih dahulu . Nantinya yang satu bungkus lagi akan di berikan pada suaminya jika sudah bangun.

Azizah dan Aryo sudah bersiap menikmati bakso itu dengan nasi supaya lebih kenyang . Akan tetapi aroma kuah bakso yang harum mengusik tidur pak Darman. Lelaki itu terbangun dan lantas pergi ke dapur untuk melihat.

Emosinya mendadak naik melihat Aryo sedang makan nasi bersama bakso sedangkan Azizah sedang menuangkan kuah bakso ke atas nasi di piringnya dengan sendok.Pak Darman tanpa aba-aba langsung membalik mangkok bakso itu di meja. Dan mengumpat istri dan anak nya dengan kata-kata kasar.

"Bagus ya kalian ,makan enak tidak membangunkan saya. Pantas saja uang belanja selalu kurang ternyata kamu selalu membeli makanan dari luar !" bentak pak Darman pada bu Habibah.

    " Bukan begitu pak ...!!!" bari bu Habibah ingin menjawab la

pak Darman sudah kembali tersulut emosi . Sementara Azizah memeluk adiknya erat. Dalam hati Azizah ingin sekali memukul wajah bapak kandungnya itu. Bahkan tanpa sadar satu tangan nya sudah terkepal di bawah.

Pak Darman pergi begitu saja keluar rumah dengan mengendarai motornya.Dia lupa jika ponselnya masih berada di atas meja.

 Sementara bu Habibah sibuk membersihkan meja . Bu Azizah mengambil mie dak bakso yang ada di atas meja membersihkan nya dan akan memasaknya kembali supaya kedua anaknya bisa menikmati nya lagi.

Azizah sendiri berlari keluar untuk menutup pintu. Tanpa sengaja dia melihat ponsel bapaknya di meja. Azizah yang penasaran pun mengambil ponsel itu dan membukanya.Walaupun Azizah tidak punya ponsel sendiri tapi kedua sahabatnya Nury dan Stefi sering mengajarinya tentang itu di sekolah.

Azizah langsung membuka aplikasi hijau dengan logo telephon di layar itu. Betapa terkejutnya gadis itu mendapati sebuah pesan dengan kata-kata mesra untuk dan dari ayahnya.Azizah pun sudah paham jika si pengirim pesan pastilah seorang wanita.

Sebenarnya Azizah ingin sekali kembali mengecek ponsel bapaknya. Akan tetapi terdengar suara motor berhenti di depan rumah dan itu pasti bapaknya.

Azizah bergegas meletakan ponsel itu seperti semula dan dia berlari ke dapur . Tapi Azizah tidak benar-benar menghampiri ibunya melainkan dian mengintip dari celah pintu yang terpasang kain sebagai penghalang .

Dan dugaan Azizah benar ,sang bapak hanya pulang untuk mengambil ponselnya kemudian pergi lagi.Azizah masih terdiam di balik tirai pintu dapur. Dia benar- benar mulai membenci bapaknya sedikit demi sedikit. Semua luka yang ibu nya dapatkan ,semua hinaan dari keluarga bapaknya yang selalu menjadi bayang-bayang nya setiap malam.

Akankah Azizah tetap diam atau melawan .? Lalu bagaimana dengan kegiatan Study tour ,apakah Azizah juga bisa mengikutinya? ....Lanjut next part ya..!!!!

*******HAI SAHABAT READERS!!!! APA KABAR ? *****

TERIMAKASIH SUDAH MAU MAMPIR __________________________________________

JANGAN LUPA LIKE DAN TINGGALKAN KOMENTARNYA YA!.

SUPAYA SAYA BISA MEMPERBAIKI JIKA ADA KESALAHAN ATAUPUN JIKA ALUR CERITANYA TIDAK SESUAI KEINGINAN PARA SAHABAT READERS SEMUA.

BAGI YANG TIDAK SUKA . SILAHKAN DI SKIP SAJA !. DAN TOLONG JANGAN BERI ULASAN APALAGI BINTANG SATU ATAU DUA . KARENA BISA BERPENGARUH PADA PERFOMA PERKEMBANGAN KARYA INI.

BAGI YANG BERKENAN TOLONG KASIH BINTANG 5 YA !!!!!!!!!. TERIMAKASIH LAGI PARA SAHABAT READERS YANG BAIK HATI.😍😍🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥳😘🥳🥳🥳🥳🥳.

Terpopuler

Comments

Ayudya

Ayudya

ga bersyukur banget tu bapaknya azizah

2025-09-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!