Pagi hari Alvin sudah bangun, setelah bangun Alvin membawa surat-surat penting sebagai data diri dan beberapa pakaian, dia berniat pergi tanpa menunggu keluarga nya bangun karena takut tidak rela berpisah. Setelah membereskan barang-barang bawaannya Alvin langsung mandi, lima belas menit kemudian
Alvin sudah selesai mandi dan bersiap berangkat menjelajah dunia baru, namun niatnya untuk pergi tanpa pamit langsung pupus setelah semua keluarga nya menunggu di depan pintu,
termasuk paman dan bibinya.
Plak!!!
"Woi koplak, kamu mau pergi tanpa pamit sama sahabat baik mu ini" Ucap Rendra mengeplak kepala Alvin.
"He he he sorry aku lupa ngabarin sahabat baik ku ini, ngomong kamu bawa tas mau kemana" Ucap Alvin yang melihat Rendra juga membawa tas seperti nya juga.
"Tentu saja ikut dengan mu, kita ini sahabat sejati bagai kepompong Ucap Rendra yang memutuskan untuk ikut dengan Alvin setelah mendengar paman nya bercerita pada orang tuanya tadi malam.
"Hoek!! Geli aku mendengar nya kawan, memangnya kamu yakin mau ikut dengan ku, kamu tidak bisa menikmati hidup seperti tuan muda lagi, kamu harus bisa mencari uang sendiri, apa kamu sanggup?" Ucap Alvin mencoba membujuk Rendra agar tidak mengikuti nya.
"Kamu meremehkan siapa, walaupun selama ini aku selalu
berfoya-foya tapi insting ku untuk mencari uang sangat tajam, jadi jika kamu membawaku itu akan sangat menguntungkan" Ucap Rendra.
"Baiklah asalkan kamu jangan menangis nanti kalau hidup susah, ini adalah ujian untuk kita berdua sebelum mewarisi harta orang tua kita" Ucap Alvin yang akhirnya menyerah
membujuk sahabat nya itu.
"Ayah ibu kakak, aku berangkat dulu, aku akan membuktikan kalau aku layak mewarisi harta keluarga Pratama pokoknya aku akan sukses sebelum kembali" Ucap Alvin pada ayah dan ibu serta kakaknya.
"Iya nak kamu jaga diri di luar sana, ayah tau kamu jago beladiri dan bisa melindungi dirimu, jangan pernah gunakan kekuatan mu itu untuk menindas yang lebih lemah, tapi kalau
mereka yang mulai terlebih dulu jangan ragu menghajar mereka jangan pernah mengasihani musuh" Ucap Andrew
memberi nasehat pada Alvin.
"Aku mengerti ayah, aku alkan mengingat ajaran mu" Ucap Alvin
sambil memeluk ayahnya.
"Nak kamu jangan lupa menghubungi ibu ya, kalau kamu kesulitan kamu bebas menghubungi ibu" Ucap Meyrin sambil memeluk putranya itu.
"Pasti ibu aku akan menghubungi ibu saat aku merindukan ibu" Ucap Alvin sambil membalas pelukan ibunya. "Dek jaga diri di luar sana, kakak akan selalu mendukung mu, jangan ragu menghubungi kakak kalau butuh bantuan" Ucap Cheline sambil
memeluk adiknya itu.
"Iya kak bantu aku menjaga ayah dan ibu sebelum kembali ya " Ucap Alvin pada Cheline sambil membalas pelukan Cheline.
"Kakek nenek, kalian jaga kesehatan jangan terlalu capek, cucu
kalian akan segera kembali setelah berhasil membuktikan diri" Ucap Alvin sambil memeluk Guntur dan Susi.
Setelah Alvin berpamitan dengan keluarga nya kini giliran Rendra yang berpamitan pada kedua orang tuanya.
"Ayah ibu, aku pergi dulu, jangan terlalu merindukan putra kalian yang tampan ini, dan jangan lupa untuk terus berusaha memberikan ku adik" Ucap Rendra sambil memeluk kedua orang tuanya.
"Pergi sana, beraninya kamu menggoda orang tua mu" Ucap Ronald sambil menendang pantat putra tengilnya itu.
"Hati-hati saat berada di luar nak, kalian berdua harus saling menjaga saat ada di luar" Ucap Sonia pada Rendra,
Sonia sedikit tidak rela berpisah dengan putranya itu, karena baru kali ini dia berpisah dengan putranya itu.
Setelah berpamitan mereka langsung menghentikan taksi, dan
berangkat menuju terminal.
"Al sebenarnya kita mau kemana ini?" Ucap Rendra yang belum tau tujuan mereka berdua "Kita akan ke kota kembang dan mulai membangun kekuatan di sana, kita akan bersekolah di SMA Rajawali, itu merupakan SMA terbaik di sana" Ucap Alvin menjelaskan tujuan mereka.
"Nama sekolah nya terdengar keren, sepertinya kita akan menjadi duo badboy tak terkalahkan di sana" Ucap Rendra yang sangat bersemangat memulai petualangan baru mereka.
Mereka terus mengobrol selama perjalanan mereka menuju stasiun, sementara itu di kediaman Andrew mereka sedang berdiskusi tentang kepergian dua bocah itu.
"Cheline, kamu perintahkan anggota elit geng mawar untuk
mengikuti adikmu tapi jangan sampai ketahuan, kalau tidak mengancam nyawa jangan membantu mereka" Ucap Andrew pada putri nya itu yang sekarang sudah menjadi ketua geng
mawar berduri.
"Baik ayah aku akan segera memerintahkan anak buahku" Ucap
Cheline sambil mengeluarkan ponselnya dan menghubungi orang kepercayaan nya, untuk menjaga adiknya itu.
"Semoga kedua bocah itu tidak mengalami masalah di luar sana" Ucap Ronald, walaupun dia bersikap tegas pada Rendra dia tetap menyayangi putranya itu.
"Kamu jangan terlalu khawatir Ronald, memang nya kamu belum mengetahui kekuatan kedua bocah itu, kita bahkan kesulitan melawan mereka "Ucap Andrew yang sudah mengajarkan semnua kemampuan nya pada Alvin dan Rendra.
"Iya kak, mereka berdua itu jenius apapun yang mereka pelajari akan mampu mereka kuasai dengan cepat, walaupun putraku sedikit lebih buruk dari putramu" Ucap Ronald yang sadar kemampuan anaknya sedikit lebih buruk dari pada Alvin sehingga anaknya selalu menjadi peringkat ke dua di sekolah.
Namun Rendra tidak pernah iri atau dendam pada Alvin karena
menjadi nomor dua, dia bahkan ikut senang kalau sahabatnya itu lebih baik dari nya.
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih dua puluh menit, Alvin dan Rendra sudah tiba di sebuah pangkalan bus, mereka langsung menaiki bus jurusan kota kembang setelah membeli tiket.
Alvin dan Rendra tidak membawa banyak uang, mereka hanya membawa masing-masing sepuluh juta.
Setelah menaiki bus mereka langsung duduk sambil memeluk tas mereka, mata Rendra terus menatap sekeliling.
"Al lihat cewek itu cantik sekali" Ucap Rendra sambil menunjuk ke arah seorang wanita dewasa yang cantik menurut Rendra yang sudah masuk usia puber sehingga sangat tertarik pada lawan jenis.
"Jangan terus melihatnya, siapa tau sudah bersuami, kamu bisa di labrak nanti" Ucap Alvin sambil melirik sekilas ke arah perempuan yang ditunjuk Rendra, Alvin menganggap wanita itu biasa-biasa saja. Dan benar seperti perkataan Alvin, seorang pria kekar berotot langsung duduk di samping perempuan itu, dan memanggil wanita itu sayang.
"Nah apa aku bilang, untung saja kamu belum menghampiri wanita itu kalau tidak kita akan mendapatkan masalah di hari pertama kita mencoba mandiri" Ucap Alvin.
"He he he he mana aku tau dia sudah punya suami, pokoknya nanti di sekolah kita harus punya pacar, masa kita yang tampan tiada tara ini jadi jomblo akut" Ucap Rendra, yang ingin
segera mempunyai kekasih, walaupun mereka berdua sangat populer saat sekolah menengah atas, mereka sama sekali belum pernah berpacaran.
"Terserah kamu saja, tapi jangan lupa tujuan utama kita meninggalkan keluarga kita" Ucap Alvin, yang sebenarnya juga tertarik untuk berpacaran tapi belum bisa menemukan perempuan yang mampu menggerakkan hatinya, karena di
kelilingi wanita super cantik yaitu ibu dan kakanya.
"Kalau tidak bisa menemukan pacar nanti, palingan aku jadi kakak ipar mu" Ucap Rendra yang bercanda dengan Alvin.
Plak!!
"Coba saja kalau berani, sebelum ayahku menghajar mu aku terlebih dulu menghajar mu, wanita seperti kak Cheline tidak akan mampu di taklukkan bocah tengil seperti mu" Ucap Alvin.
"Aku hanya bercanda kawan, jangan sampai kak Cheline tau ya, bisa habis burung perkutut ku di potongnya" Ucap Rendra yang
sebenarnya sangat takut pada Cheline.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments