Reinkarnasi

Gelap. Begitu pekat hingga setiap inci penglihatan Shan-xui seakan terkunci rapat. Tubuhnya... berat, susah digerakkan. Kedua matanya terasa seperti direkatkan. Dari kejauhan, suaranya samar—teriakan murid-muridnya, empat sosok yang terus memanggil nama Shan-xui.

"Bu guru! Bangun, Bu guru!"

"Kenapa mataku tidak bisa terbuka? Kenapa aku seolah terperangkap di tubuh ini, tanpa daya bergerak?" Gumam hati Shan-xui panik. Dia ingin mengusap kelopak mata, berusaha memaksa terbuka, tapi sia-sia.

Bau obat menusuk hidung, menusuk pikiran. Penglihatan yang samar-samar itu semakin menghilang, tertutup gelap sempurna. "Apakah aku... sudah mati? Apakah ini akhir?" bisiknya berulang kali, suara hatinya sendiri bergema tanpa henti.

Namun, saat itu kegelapan pun mengambil alih seutuhnya. dia tenggelam. Dalam kesunyian dan keheningan yang amat pekat.

Wusss...

Di kegelapan itu, tiba-tiba muncul secercah cahaya kecil. Shan-xui berdiri terpaku, menatap bayang-bayang yang menyelimuti sekelilingnya. “Kenapa aku di sini? Kenapa tempat ini gelap sekali?” gumamnya sambil meraba-raba udara, mencari sesuatu yang tak kasat mata.

Tiba-tiba, terdengar suara yang memilukan hati. Suara tangis wanita. “Siapa yang menangis? Di mana ini? Siapa yang menangis?” tanya Shan-xui, suaranya bergetar pelan.

Langkah kakinya melangkah pelan, mengikuti suara tangis itu. Tanpa ragu, tanpa takut, bahkan tanpa menoleh ke belakang. Matanya terpaku pada titik cahaya kecil di depan sana. Saat semakin dekat, pemandangan di sekeliling Shan-xui berubah seketika. Di sana, dia melihat seorang gadis muda meringkuk di sudut ruang, air matanya menetes seperti darah.

“Hei, siapa kamu? Kenapa kamu menangis?” tanya Shan-xui dengan lembut sambil mendekat.

Gadis itu menatapnya, wajahnya yang basah oleh air mata memperlihatkan luka yang dalam. “Kenapa hidupku harus seperti ini? Kenapa mereka semua jahat padaku?” rintihnya, memeluk tubuhnya sendiri erat-erat, sambil menundukkan kepala.

Shan-xui hanya bisa diam, menyaksikan kesedihan yang begitu nyata di depan matanya. 

“Hei... siapa kamu? Kenapa kamu ada di sini? Terus, kenapa juga aku ada di sini?” Shan-Xui menatap gadis muda itu dengan pandangan penuh tanya. Wajahnya ada sesuatu yang aneh, sedikit mirip dengan dirinya, tapi usianya jauh lebih muda.

“Tolong aku... Tolong aku...” gadis cantik itu mengulang kata-katanya, suara gemetar dan penuh harap.

Shan-Xui semakin bingung. “Siapa kamu? Kenapa kamu minta tolong?” tanyanya lagi sambil menatap mata gadis itu.

“Tolong... selamatkan aku. Selamatkan hidupku...” gadis muda itu mendesak dengan suara hampir putus asa.

Tanpa diduga, gadis itu merangkul Shan-Xui dengan erat. Pelukannya kuat, seakan tidak mau lepas. “Hei, kenapa kamu meluk aku kayak gini? Lepas, dong!” Shan-Xui mencoba melepaskan pelukan itu, tapi seketika itu juga, bayangan-bayangan lama menerpa pikirannya, penderitaan yang tersimpan, rasa sakit yang terpendam, tangisan yang tak kunjung reda, dan penyesalan yang menusuk hati.

“Terima kasih sudah datang untukku,” suara gadis itu lembut, penuh rasa syukur, sebelum tubuhnya perlahan menghilang seperti buih lautan yang tersapu ombak.

Shan-Xui terpaku, rasa penasaran dan keheranan membaur menjadi satu. "Apa sebenarnya yang baru saja terjadi?"

WUSS...

Tubuh Shan-xui terseret oleh arus yang tak terlihat, seolah ada tangan tak kasat mata menariknya masuk ke dalam air yang gelap dan dingin. "Aaaaa!!!" Suaranya pecah di udara, bergema di antara deru angin malam yang menusuk tulang. Namun, teriakan itu segera teredam oleh hempasan air yang menyelubungi wajahnya. Dia merasakan dingin menusuk sampai ke tulang, setiap helaan napasnya terasa berat dan sesak. 

Ketika sadar, Shan-xui mendapati dirinya terbaring setengah tenggelam di tepi danau yang sunyi. Matanya terbuka perlahan, menatap permukaan air yang tenang namun membeku seperti cermin beku. "Kenapa aku tiba-tiba berada di danau seperti ini?" pikirnya dalam kebingungan, jantungnya berdegup kencang menahan kepanikan yang merayap. Ingatannya masih buram, tetapi yang jelas dia baru saja mengalami kecelakaan ditabrak mobil dengan keras.

Tangan Shan-xui gemetar saat ia mencoba mengangkat tubuhnya, air dingin merambat ke seluruh kulitnya, menusuk sampai ke sumsum. Tubuhnya basah kuyup, rambut yang basah menempel lemas di wajah, dan udara dingin menggigit setiap pori-porinya. Rasa takut dan heran bercampur menjadi satu dunia di sekitarnya terasa asing, seolah realitas dan mimpi bertabrakan dalam satu waktu. Ia menelan ludah, berusaha meredam rasa panik, namun di dalam hatinya, pertanyaan itu terus menggelayut tanpa jawaban.

"Wo wo wo..," Shan-xui panik.

"Tolong! Tolong nyonyaku!!" teriak seorang wanita yang berada di tepian danau.

"Biarkan saja, biarkan saja dia tenggelam." jawab seorang wanita.

Shan-xui mendengar samar suara beberapa orang yang berteriak. "Gila, kenapa tubuhku sekaku ini." ucap Shan-xui yang kemudian mencoba untuk berenang.

"Nyonya." panggil seseorang.

Shan-xui berenang menuju tepian danau, sedangkan beberapa orang yang dari tadi hanya menontonnya nampak mereka sangat terkejut, sepengetahuan mereka seorang wanita yang bernama Lin-rang itu tidak bisa berenang sama sekali, namun sekarang dia berenang menuju tepian danau.

"Bagaimana bisa wanita itu berenang ke tepian danau? dia kan tidak bisa berenang." ucap beberapa orang yang ada di sana.

"Bagaimana bisa wanita itu berenang menuju tepian danau?" ucap seorang wanita.

"Selir Wei xian tidak usah khawatir, aku yakin ini hanya kebetulan saja." jawab pelayan wanita bernama Wei xian.

Shan-xui merangkak menuju tepian danau, dia bernafas terputus-putus Karena kelelahan. "Ya Tuhan, apa yang terjadi? aku kan seharusnya di rumah sakit? lalu kenapa tiba-tiba aku bisa berada di danau seperti ini? kecebur lagi." ucapnya sembari menata nafasnya.

Seorang wanita yang tidak lain pelayan dari Lin-rang atau tubuh baru yang sekarang di tempati oleh Shan-xui mendekatinya. "Nyonya, nyonya baik-baik saja?" tanya si pelayan dengan wajah sangat ketakutan.

Namanya Ming-na, pelayan dari Lin-rang yang selalu dijadikan bulan-bulanan oleh orang-orang yang ada di kerajaan.

"Hadehhhh..., iya. aku tidak apa-apa." jawab Shan-xui yang masih belum menyadari kalau sekarang ini dia berada di tempat yang tidak seharusnya.

Shan-xui merebahkan tubuhnya, menatap langit gelap yang tidak ada penampakan bintang sama sekali. "Aneh banget, kenapa aku bisa kecebur di tempat seperti ini, harusnya aku kan berada di rumah sakit, aku kan ditabrak oleh mobil yang tiba-tiba muncul di depanku?" Shan-xui yang masih memikirkan mengenai kejadian yang menimpanya.

Pelayan bernama Ming-na itu terus berbicara dengan Shan-xui, namun dia tidak menghiraukannya sama sekali, dia malah fokus memikirkan mengenai Kenapa dia berada di tempat yang sedikit berbeda. Setelah memikirkan sesuatu yang aneh itu Shan-xui kemudian duduk, tanpa sengaja dia menatap tangannya yang terlihat sudah mulai pucat. mm

"Memangnya siapa yang melempar ku ke danau? aku seharusnya berada di rumah sakit kan?" ucapnya sembari menatap jari jemarinya.

"Nyonya..," panggil Ming-na yang kemudian langsung memeluk Shan-xui.

Shan-xui nampak terkejut, ketika ada seseorang yang tiba-tiba memeluknya. "Kamu ini siapa? Kenapa tiba-tiba memelukku?" Shan-xui kemudian mendorong tubuh Ming-na. namun sesaat kemudian malah dia terkejut melihat wajah gadis yang memeluknya. "Apa yang kamu lakukan di sini, Wei-lan?" tanya Shan-xui saat melihat sosok yang dia kira Wei-lan.

"Nyonya, apa yang nyonya katakan?" tanya Ming-na bingung.

*Bersambung*

Terima kasih sudah membaca novelku, baca juga novelku yang lainnya.

*Isteri bar-bar bos mafia

*Jangan sakiti aku

*Kekasih gelap suamiku

*Delisa

Dan masih banyak lagi, semoga suka dengan karyaku, mohon dukungannya juga ya. Terima kasih.

Terpopuler

Comments

🍒⃞⃟🦅Maria

🍒⃞⃟🦅Maria

ok ceritanya bagus

2025-09-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!