01
Aily tampaknya tengah tertidur di atas meja dengan tangannya sebagai bantal, sepertinya ia kelelahan karena belajar sepanjang hari
Suara ketukan yang terdengar dari balik pintu tak berhasil membangunnya, ia terlalu kelelahan
jake wijaya ²
ly, aily?, aku masuk ya..
jake wijaya ²
*melihat aily tengah tertidur di meja belajar
jake wijaya ²
"lagi?, ia terlalu memaksakan dirinya.."
jake wijaya ²
Aily, bangun, tidurnya di kasur saja jangan di meja nanti badan kamu sakit semua
aily wijaya
Kamu ngapain di kamar aku? Keluar!
jake wijaya ²
Hei.. Aku ngga bermaksud begitu, aku hanya ingin memanggilmu kedepan, Hero ada tuh di depan nungguin kamu
aily wijaya
Lain kali kalau aku ngga jawab ya tinggal pergi aja ngga usah masuk, aku udah bilangkan, aku benci ada yang masuk tanpa izin ke kamar aku
jake wijaya ²
Oke..oke, aku janji ngga bakal ulangi lagi, yuk kedepan, Hero sama yang lain juga nungguin kamu loh
aily wijaya
Aku capek, pergi aja sendiri.
aily kemudian bangkit dan kembali merebahkan tubuhnya ke kasur
jake wijaya ²
Hufh, yasudah.. Lain kali aja ya.. Kamu pasti capek
Setelah menghembuskan nafas kasar, jake kemudian menutup pintu kamar dan menuju kehalaman depan
hero pratama
Gimana? Mana dia?
jake wijaya ²
Dia kecapean
jay wijaya ¹
kamu di marahin?
Aris wijaya ³
ngapa dia kek gitu mulu sih, makin dewasa makin kek bocah aja *kesal
hero pratama
jangan gitu ris, dia juga adik kamu, mungkin kalian aja yang kurang perhatian ke dia
Aris wijaya ³
Halah, kurang perhatian apanya, papa mama udah kasih dia apapun kok, tuh bocah aja yang aneh
jay wijaya ¹
Udahlah, yuk ngopi!
Keempat pemuda itupun kemudian melajukan motor mereka sepanjang jalan..
aily perlahan membuka matanya, karena terusik dengan keberadaan mahluk berbulu di dekapannya
aily wijaya
haah.., chesy kenapa bisa disini?
Aily menyingkirkan kucing tersebut kemudian beranjak menuju kamar mandi
Setelah mandi ia pun bergegas turun ke lantai bawah untuk mengisi perutnya yang tengah kosong
Fany (ART)
Nona? Apa nona lapar? Apa mau saya buatkan sesuatu?
aily wijaya
Ga perlu, aku makan ini aja
Fany (ART)
Tapi nona, itu makanan sisa tadi siang, tadi siang kan nona ngga makan, jadi biar saya buatkan yang baru saja
Fany ingin mengambil makanan sisa tersebut namun sayangnya di cegat oleh aily, setelah di tatap cukup tajam, Fany pun menyerah
aily wijaya
Udah sana, urus aja urusanmu sendiri! Berisik tau
setelah itu, ruangan tersebut pun kembali hening, hanya tersisa suara dentuman sendok yang saling beradu..
Setelah makan, aily pun kembali ke kamarnya untuk melanjutkan aktifitas yang tidak lain dan tidak bukan ialah belajar, mengerjakan soal-soal tingkat lebih tinggi dari soal kelas 11 nya sekarang
Ia tak ingin tertinggal.. Bukan pada teman temannya, melainkan saudaranya
aily wijaya
"aku harus lebih rajin lagi"
aily wijaya
"aku tak ingin mengecewakan papa mama"
aily wijaya
"setidaknya harus setara dengan Aris"
aily wijaya
"aku benci! Benci banget!!"
aily wijaya
"walaupun aku udah berusaha keras, aku tak bisa menyaingi mereka"
aily wijaya
"apa aku sebodoh itu?"
aily wijaya
"aku bukan anak tak berguna"
aily wijaya
"aku selalu rajin"
aily wijaya
"tapi kenapa mereka yang tak berusaha begitu keras sepertiku malah jauh jauh lebih baik?"
aily wijaya
kenapa malah menangis sih? *mengusap air mata
Aily kemudian pergi membasuh wajahnya
Setelah merasa sedikit tenang ia pun kembali kemeja belajar
Jam berlalu cukup cepat hingga matahari pun kini telah terbenam sepenuhnya
Fany (ART)
Nona, nyonya dan tuan memanggil anda untuk makan
Fany (ART)
tolonglah nona, nona hanya makan sekali hari ini, apa nona ingin membuat nyonya dan tuan khawatir?
aily wijaya
Khawatir? *tersenyum getir
Fany (ART)
Nona, makanlah selagi bisa, nona tau kan, diluar sana banyak yang ingin makan dengan enak seperti nona namun tak bisa?
aily wijaya
"trik itu lagi"🙄
Aily pun menuruni anak tangga satu persatu, dari kejauhan ia sebenarnya telah merasakan tatapan tak menyenangkan dari mereka yang ia sebut keluar itu, menatap intens dirinya
Wijaya duduk di tengah, ye-jin duduk di kursi sebelah kanan, jay duduk di seberangnya, jake duduk disampingnya, Aris di hadapannya dan aily disampingnya
aily wijaya
Berhenti menatapku, wajahku bisa bolong😒
jake wijaya ²
oh ya ampun, adik aku galak bangeet
jake wijaya ²
Kita pada terpesona loh ini, kamu terlalu beautiful
jake wijaya ²
jangan dingin dingin gitu Napa dek..
wijaya(papa)
Udah, ini mau makan atau mau adu mulut?
Kini ruangan tersebut hanya terdengar suara sendok yang saling beradu hingga jam makan malam berakhir
Saat yang lainnya telah meninggalkan piring mereka masing masing, aily berfikir untuk meninggalkannya juga namun ia di cegat oleh wijaya
Suara serak ayahnya yang sangat menyeramkan baginya itu membuatnya mematung seketika
wijaya(papa)
kamu di les weekend kemarin mendapat skor berapa?
aily wijaya
1.850 yah.. *menunduk
wijaya(papa)
Apa? hanya 1.850? Memangnya gk ada soal yang kamu bisa jawab? Abang kamu Aris aja tuh dapat nilai 2.950, 2.950!!, ngga ada biar separuh dari nilai kamu aily!
wijaya(papa)
Mau jadi apa kamu kedepannya? Hanya malas malas begini?
wijaya(papa)
papa bilang kek gini tuh karena peduli ke kamu, papa ngga mau anak cewek satu satunya papa ngga bisa apa apa kedepannya
ye-jin (mama)
Mama kan udah bilang, anak cewek sama cowok itu cara memperlakukan mereka itu beda
wijaya(papa)
Tapi tetap aja ma.. Dia gk bisa terus terusan begini, ngga ada peningkatan sama sekali
ye-jin (mama)
Bukan begitu caranya sayang..
ye-jin (mama)
Kamu harus lebih lembut
wijaya(papa)
Aku biasa saja, aku ngga marah, aku terlalu khawatir
aily wijaya
"AKU MALAS MALASAN? MEMANGNYA PAPA LIAT AKU BELAJAR SEPAJANG HARI? SEPANJANG WAKTU? NGGA PAPA.NGGA SAMA SEKALI"
aily wijaya
"PAPA HANYA TAU MEMERINTAH, PAPA HANYA TAU MERENDAHKAN AKU"
aily wijaya
*menunduk semakin dalam
aily wijaya
"aku ingin mengatakan itu.. Tapi itu hanya akan semakin membuatku sakit"
wijaya(papa)
Kamu harus lebih berusaha lagi aily, jangan malas malas dan terus bermain dengan teman temanmu yang lain
Wijaya pun beranjak dan meninggalkan meja makan
ye-jin (mama)
Maafkan papamu ya sayang, papamu terlalu khawatir padamu *cup
Ye-jin pun menyusul suaminya setelah meninggalkan cap kasih ibu pada aily
Hari hari seperti itu telah menjadi kesaksian Fany selama berada di kediaman tersebut, tanpa di ketahui oleh saudara-saudara nya
Fany hanyalah seorang asisten rumah tangga yang dimana jika ia mendengar dan melihat ia hanya seakan tuli dan buta
namun tanpa di ketahui oleh yang lain, ada seseorang lagi yang mengetahui situasi maupun perasaan aily saat ini namun ia tak dapat berbuat apa apa
ia hanya berharap jika situasi ini cepat berlalu
jake wijaya ²
Yo bro? Ngajak Mabar? Gas!!
jake wijaya ²
Oh, bukan? Terus apa?
jake wijaya ²
ngga mungkin lah, papa aku tuh sayang banget sama dia..
jake wijaya ²
Mungkin kamu aja yang terlalu khawatir, dia baik baik aja kok tadi pas makan
jake wijaya ²
batu banget jadi orang, aku malas tau ke kamarnya, ntar dimarahin lagi
jake wijaya ²
ck, udah yah, aku mau nge game dulu, kalau kamu mau Mabar, join aja, atau mau aku invite?
jake wijaya ²
Apa aku cek aja ya?, kan..jadi kepikiran kalau gini tuh
Comments
Yoona
masih nyimak dulu blm bisa komentar apa²
2025-09-03
0
Jumi
hai k aku mampir, saling mampir yah
2025-09-03
0