Bab 3: Ancaman yang Datang Serta perekrutan anggota Overpower Yang pertama

Ji-Ho terbangun keesokan harinya oleh sinar matahari yang menyelinap melalui jendela. Dia merasa lebih segar dan berenergi daripada yang pernah dia rasakan dalam kedua kehidupannya. Sistem dengan setia menyambutnya.

[Tugas Pagi: Regangkan tubuh selama 5 menit sambil masih berbaring di tempat tidur.] [Reward: Fleksibilitas +5%, Peredaran Qi +10% untuk 1 jam.]

Mereka memikirkannya, pikir Ji-Ho dengan senyum puas. Dia melakukan peregangan malas, menguap lebar. Sensasi energi halus mengalir melalui otot-ototnya.

[Tugas Selesai! Reward diberikan.]

Dia memeriksa statusnya. Qi Murninya sudah di 80/100. Beberapa tugas santai lagi dan dia akan突破.

Kepala Pelayan Lin masuk dengan hati-hati, membawa sarapan dan segelas air. "T-Tuan Muda, ada kabar dari penjaga gerbang. Klan Chen... mereka mengerahkan orang. Seorang Tetua Chen datang dengan beberapa murid. Mereka menuntut audiensi." Suaranya bergetar.

Ji-Ho menyantap sarapannya dengan tenang. "[Tugas Harian: Nikmati sarapan tanpa gangguan.] Jangan biarkan siapa pun masuk. Aku akan menemuinya setelah selesai."

Lin membungkuk dan pergi, sedikit lebih tenang melihat ketenangan tuannya.

Ji-Ho menyelesaikan sarapannya.

[Tugas Harian Selesai! +15 Qi Murni.]

Dia akhirnya bangkit dari tempat tidur, merasa energi baru berdenyut di dalam dirinya. Dia berjalan ke aula utama dengan langkah malas, masih mengenakan jubah tidurnya.

Di aula, seorang pria tua berjanggut panjang (Tetua Chen) dan empat muridnya berdiri dengan angkuh. "Ling Feng! Anak tidak tahu diri! Keluarkan dirimu dan bersiaplah untuk dihukum!" hardik sang Tetua.

Ji-Ho menguap. "Kau berisik. Kau mengganggu ketenanganku." Dia bahkan tidak melihat mereka, malah memeriksa kukunya.

Merasa dihina, Tetua Chen menggeram dan meluncurkan serangan, tangannya berubah menjadi cakar besi yang mengerikan. "[Seni Bela Diri Klan Chen: Cakar Elang Besi!]"

Ji-Ho bahkan tidak menghindar. Dia baru saja mempelajari 'Langkah Menguap' dari sistem sebagai reward untuk menyelesaikan semua tugas paginya. Dengan gerakan malas yang hampir tidak terlihat, tubuhnya bergeser beberapa inci, cukup untuk menghindari serangan itu.

"Kurang ajar!" Tetua Chen semakin marah dan menyerang lagi.

Ji-Ho mendesah. Dia tidak punya waktu untuk ini. Dia mengaktifkan 'Telapak Tidur Berdarah'. Tangannya bergerak cepat, menepis serangan Tetua Chen dengan telapak tangannya yang sekarang dipenuhi Qi Murni.

KRAK!

Suara tulang patah terdengar jelas. Bukan tulang Ji-Ho, tapi tulang lengan Tetua Chen. Energi dari 'Telapak Tidur Berdarah' langsung menghancurkan pertahanan dari dalam.

Tetua Chen berteriak kesakitan. "I-Impossible!"

Ji-Ho tidak berhenti. Gerak kakinya yang masih pemula membawanya mendekat. Sebelum Tetua Chen bisa bereaksi, telapak tangan Ji-Ho sudah menempel di dadanya.

"Sudah kubilang," bisik Ji-Ho dengan nada bosan. "Aku malas berdebat."

DEEM!

Energi mematikan menyusup ke dalam tubuh Tetua Chen. Matanya membelalak, darah mengucur dari mulutnya, lalu dia rubuh ke lantai, tak bernyawa. Hanya dalam dua gerakan.

Empat muridnya membeku ketakutan.

Ji-Ho memandangi mereka. "Kalian. Bawa mayat ini kembali ke klan kalian. Sampaikan pesanku untuk terakhir kalinya. Langkah berikutnya ke wilayah Ling, berarti perang pemusnahan. Sekarang, pergi."

Keempat murid itu gemetar, mengambil mayat Tetua Chen, dan kabur dengan wajah pucat ketakutan.

[Misi Spontan: Hadapi Ancaman dengan Efisien. Selesai! Reward: +100 Qi Murni, 'Langkah Menguap' ditingkatkan ke Tingkat Menengah.]

Gelombang energi yang besar membanjiri Ji-Ho. Dia merasa tubuhnya bergetar.

[Selamat! Tingkat Kultivasi Host telah突破 ke Tahap 2 - Penguatan Meridian!]

Kekuatannya meningkat pesat. Meridiannya mengembang dan mampu menampung lebih banyak Qi .Dia berbalik dan melihat para pelayan dan sedikit anggota klan yang tersisa memandangnya dengan campuran rasa takut, kagum, dan sedikit harapan.

"Ada apa?" tanyanya datar.

Seorang gadis muda, mungkin seumuran tubuhnya, memberanikan diri maju. Dia cantik, tapi matanya kosong, seperti orang buta. Namun, dia berjalan dengan percaya diri, seolah bisa melihat.

"Tuan Muda," katanya dengan suara lembut tapi jernih. "Kekuatanmu... jalannya aneh. Aku tidak bisa melihatnya dengan jelas. Seperti kabut."

Ji-Ho tertarik. Ini pertama kalinya ada yang menyadari sesuatu yang berbeda.

"Kau buta, tapi bisa 'melihat' cultivation?" tanyanya.

"Aku melihat aliran takdir, Tuan Muda," jawab gadis itu. "Dan takdirmu... sangat tebal dan gelap. Tidak seperti orang lain."

Ji-Ho tersenyum. Ini menarik. Orang yang OP tapi terbuang.

"Siapa namamu?"

"Xiao Mei, Tuan Muda. Aku hanya pelayan rendahan di dapur."

"Xiao Mei, mulai sekarang kau bukan lagi pelayan dapur. Kau adalah penasihat pribadiku. Tugasmu adalah 'melihat' jika ada bahaya yang mendekat yang bisa mengganggu kemalasanku. Gajimu dua kali lipat."

Xiao Mei terkejut, lalu tersenyum kecil. "Terima kasih, Tuan Muda."

Ji-Ho mengangguk, puas. Dia kembali ke kamarnya, mengabaikan tatapan takjub dan takut dari setiap orang yang dia lewati. Dia punya tujuan yang lebih penting: mencoba tugas baru dari sistem.

[Tugas Baru: Berbaring dan dengarkan alunan angin selama 15 menit. Reward: Pemahaman Dasar tentang Aliran Udara di Sekitar.]

Dia berbaring, menutup matanya, dan mendengarkan. Dunia luar mungkin menganggapnya arogan atau gila, tapi baginya, ini adalah cara cultivation yang paling masuk akal. Kenapa berkeringat kalau bisa santai? l

Sementara itu, berita tentang kematian Tetua Chen menyebar seperti wildfire. Klan Chen gempar. Klan-klan kecil di sekitarnya mulai memperhatikan. Sesuatu yang besar telah berubah di Klan Ling, dan nama Ling Feng mulai dibisikkan dengan perpaduan rasa takut dan hormat.

Ji-Ho, sang penguasa baru dari semua kekacauan ini, sudah tertidur pulang, didengarkan oleh angin dan kekuatan yang terus bertambah dalam tidurnya.

Episodes
1 Bab 1 : Kematian dan Kelahiran Kembali yang Menyebalkan
2 Bab 2: Sistem untuk si Pemalas Ultimate
3 Bab 3: Ancaman yang Datang Serta perekrutan anggota Overpower Yang pertama
4 Bab 4 : Kebijakan Istirahat Siang dan Pemusnahan Total
5 Bab 5 : Klan yang Dibangun di Atas Reruntuhan dan Kemalasan
6 bab 6 : Perang Atas Nama Camilan yang Terganggu
7 Bab 7 : Darah Mengalir Deras, Klan Bangkit
8 Bab 8 : Kebangkitan Naga, Pengkhianatan Berdarah
9 bab 9 : Kemalasan yang Maha Tahu dan Hukum Besi
10 bab 10 : Dengkur yang Mengguncang Dunia Murim & Sambutan Berdarah
11 Bab 11 : Efisiensi dalam Pemusnahan - Perintah Sang Pemalas yang Murka
12 Bab 12 : Gemparnya Dunia Murim - Bayangan Sang Pemalas yang Menjulang
13 Bab 13 : Getaran Langit dan Bumi - Kenaikan yang Mengguncang
14 Bab 14 : Ujian Terakhir bagi Klan - Pengkhianat dari darah sendiri
15 Bab 15: Ikatan Darah dan Kepatuhan Mutlak
16 Bab 16 : Keangkuhan dari istana Es dan Amukan Api Purba
17 Bab 17 : Getaran Ketakutan - Nasihat Sudah Diberikan
18 Epilog: Kedamaian yang Diperoleh dengan Darah
19 Epilog dan menuju Bab baru: Warisan Sang Penguasa Pemalas
20 Bab 18 : Kebangkitan Sang Penidur - Pemusnahan Multidimensional
21 Bab 19 : Pemurnian Akhir - Perintah Sang Penjaga Sunyi
22 Bab 20 : Pengkhianatan dari Bayangan - Hukuman bagi yang Tak Terduga
23 Bab 21 : Konsekuensi yang Berbunga - Trauma dan Loyalitas yang Terpahat
24 Bab 22 : Sang Penguasa Berjalan-jalan - Desa Kecil di Bawah Bayang-Bayang
Episodes

Updated 24 Episodes

1
Bab 1 : Kematian dan Kelahiran Kembali yang Menyebalkan
2
Bab 2: Sistem untuk si Pemalas Ultimate
3
Bab 3: Ancaman yang Datang Serta perekrutan anggota Overpower Yang pertama
4
Bab 4 : Kebijakan Istirahat Siang dan Pemusnahan Total
5
Bab 5 : Klan yang Dibangun di Atas Reruntuhan dan Kemalasan
6
bab 6 : Perang Atas Nama Camilan yang Terganggu
7
Bab 7 : Darah Mengalir Deras, Klan Bangkit
8
Bab 8 : Kebangkitan Naga, Pengkhianatan Berdarah
9
bab 9 : Kemalasan yang Maha Tahu dan Hukum Besi
10
bab 10 : Dengkur yang Mengguncang Dunia Murim & Sambutan Berdarah
11
Bab 11 : Efisiensi dalam Pemusnahan - Perintah Sang Pemalas yang Murka
12
Bab 12 : Gemparnya Dunia Murim - Bayangan Sang Pemalas yang Menjulang
13
Bab 13 : Getaran Langit dan Bumi - Kenaikan yang Mengguncang
14
Bab 14 : Ujian Terakhir bagi Klan - Pengkhianat dari darah sendiri
15
Bab 15: Ikatan Darah dan Kepatuhan Mutlak
16
Bab 16 : Keangkuhan dari istana Es dan Amukan Api Purba
17
Bab 17 : Getaran Ketakutan - Nasihat Sudah Diberikan
18
Epilog: Kedamaian yang Diperoleh dengan Darah
19
Epilog dan menuju Bab baru: Warisan Sang Penguasa Pemalas
20
Bab 18 : Kebangkitan Sang Penidur - Pemusnahan Multidimensional
21
Bab 19 : Pemurnian Akhir - Perintah Sang Penjaga Sunyi
22
Bab 20 : Pengkhianatan dari Bayangan - Hukuman bagi yang Tak Terduga
23
Bab 21 : Konsekuensi yang Berbunga - Trauma dan Loyalitas yang Terpahat
24
Bab 22 : Sang Penguasa Berjalan-jalan - Desa Kecil di Bawah Bayang-Bayang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!