Cinta Di Atas Abu

Cinta Di Atas Abu

Chapter : 1

Langit putih mulai menghitam yang menandakan bahwa ibu kota pada sore ini akan kedatangan hujan badai.

Seorang gadis muda yang berusia 20 tahun ini tengah sibuk menata barang-barang kirimannya disebuah toko garment yang tidak terlalu besar namun sangat maju.

Sesekali ia memandang ke arah jam tangan yang melingkar dipergelangan tangganya. Ditambah guntur yang masuk ke indra pendegarannya semakin membuat gadis itu kalang kabut.

“Okeyy beres”ucapnya sembari menyeka peluh keringat yang menetes di bagian dahinya.

“Nara, lu mau pulang sekarang?” Tanya puput teman kerja sekaligus sahabat nara. Puput sedang berjalan dari arah pintu menuju ketempat dimana nara tengah duduk sehabis membereskan kerjaanya.

“Iya put, kayaknya udah mau hujan, tadi kuat banged suara petirnya” jawab nara dan langsung bangkit dari kursi menuju locker room dan mengambil tas miliknya.

“Mau bareng gua gak? Hari ini gua dijemput sama gebetan gua,mayan gak usah pesen taxi.Tapi dia pakek mobil kantornya sih katanya dia gak lembur sampe malam, jadi dia nawarin buat jemput gua, lu mau sekalian ma gua gak nar?” Tawar puput pada nara yang sedang memakai jaketnya.

“Terima kasih put, tapi gapapa aku pulang pakek taxi aja. Soalnya aku juga mau mampir ke toko roti dulu” tolak nara dengan lembut, karena selama bekerja dikota dia sering pulang menggunakan taxi langganannya yaitu pak riyo.

Pak riyo tak lain adalah tetangganya yang sama-sama tinggal di pinggiran kota sama seperti nara. Bisa dikatakan pak riyo dan istri sudah seperti keluarganya sendiri.

Sebenarnya puput berasal dari daerah yang sama, hanya saja lebih awalan tempat tinggal puput dibandingkan dengan nara.

“Yaudah put, aku duluan ya” ucap nara yang langsung bergegas pamit untuk pulang.

“Iya Nar hati-hati ya”

“Iya put babayy”

...\~⭑ ⭑ ⭑ ⭑ ⭑\~...

“Aghhhh… dasar kau perempuan j*lang, pengkhianat!” Teriakan pria itu menggema di dalam bar. Emosinya meledak. Gelas-gelas pecah di tangannya, dan wajah tampannya basah oleh air mata dan amarah yang tak tertahan.

Ia duduk terhuyung di bangku bar. Napasnya berat. Sekuat apa pun ia mencoba menahan luka di dadanya, semuanya terasa percuma.

Cintanya hancur. Dikhianati.

“Tuan, Anda sudah terlalu banyak minum.”

Ray, orang kepercayaannya, berbicara dengan sabar, meski cemas.

“Lebih baik kita pulang.”

“Aku tidak mau pulang, Ray!” Suara pria itu berat, nyaris seperti erangan.

“Kalau kau ingin pulang, pergilah sendiri!”

Lalu tiba-tiba

BUGHHH!

Satu pukulan keras mendarat di wajah Ray saat ia mendekat untuk mengantarkan pulang tuannya. Tubuhnya tumbang, membuat orang-orang di sekitar kaget dan berlarian menghampiri.

Sementara itu, sang pria berjalan keluar dari bar seperti orang kesurupan. Bajunya basah terkena minuman, langkahnya limbung, namun tak ada yang berani menghalangi. Matanya kosong, seperti kehilangan jiwa.

Di luar bar, hujan turun deras.

Pria itu berjalan tanpa arah, membiarkan hujan membasahi tubuhnya. Di wajahnya, air mata bercampur air hujan. Ketampanannya masih tampak, namun porak-poranda.

Sementara itu, Nara baru saja keluar dari toko roti. Di tangannya, kantong belanja dan payung kecil. Ia hendak menunggu jemputan di halte ketika…BRAK!

Tubuhnya ditabrak oleh seorang pria. Ia tersentak mundur, kaget, dan sedikit takut.

“Maaf, saya tidak sengaja,” ucapnya kaget.

“Anda… tidak apa-apa?”

Pria itu menatapnya dalam kabut hujan, matanya merah dan sembab.

“Lusi…? Kau dari mana saja?” suaranya lirih, mabuk, dan patah.

“Saya bukan Lusi, Anda salah orang,” jawab Nara, mundur satu langkah.

Tapi pria itu malah mencengkeram tangannya.

“Jangan bohong! Kau habis tidur lagi dengan lelaki itu?!”

Suara pria itu meninggi. Nafasnya kasar. Tangannya mencengkeram lebih erat.

Nara panik.

“Tolong lepaskan saya! Saya bukan Lusi!”

Pekiknya. Payungnya jatuh. Ia berusaha melepas pegangan si pria, tapi semakin kuat.

“Akan kubuat kau merasakan seperti yang pria itu berikan padamu,” bisik pria itu serak, tak sadar diri.

Nara berteriak. Ia menangis keras, menjerit minta tolong. Tapi hujan menelan suaranya. Tak ada satu pun yang lewat.

Ia terus memohon, tapi pelukannya makin erat. Tak lagi bisa membedakan antara kesedihan dan kemarahan.

“Tidak! Tolong! Anda salah orang!”

Jerit Nara sambil meronta.

Pria itu mengangkatnya ke pundaknya. Tenaganya lebih besar. Nara berusaha menendang, meninju, tapi tak berhasil. Ia dibawa menuju mobil hitam mewah yang terparkir tidak jauh dari sana.

Mobil itu melaju dalam kondisi tak stabil.

Di dalam, Nara terikat sabuk pengaman yang disimpul seperti tali. Ia menangis terus sepanjang jalan. Mulutnya bergetar, tapi tak ada suara keluar. Ketakutan dan bingung.

“Tuhan, kenapa cobaan ini harus menimpaku?” Batin Nara, gemetar.

Mereka tiba di rumah besar. Rumah itu tak terlalu luas, tapi elegan dan berkelas. Hujan belum berhenti. Pria itu membuka pintu mobil dan langsung menarik Nara keluar. Ia menggendongnya, setengah kasar, masuk ke dalam rumah.

Nara terus melawan. Tapi pria itu tak peduli.

Ia membawanya ke kamar, membuka pintu, lalu menjatuhkan Nara ke atas tempat tidur empuk. Tangan gadis itu masih terikat.

“Tolong, saya mohon… jangan lakukan ini. Saya bukan Lusi.” Isak tangis Nara makin keras. Bahunya gemetar.

Pria itu hanya menatapnya. Matanya sendu, kecewa, marah, hancur. Namun yang ia lihat bukan Nara. Ia melihat Lusi, cinta yang membuatnya kehilangan akal.

Malam itu menjadi malam paling kelam dalam hidup Nara.Ia terus menangis. Ia terus memohon. Tapi semua sia-sia.

Setelah semuanya terjadi, pria itu tertidur. Lelah.Tak sadar.Nara masih terisak, tubuhnya gemetar. Air matanya belum berhenti mengalir. Ia ingin kabur, tapi tubuhnya terlalu lelah.

Ia menatap langit-langit kamar, bertanya dalam hati. “Apa salahku? Kenapa aku harus mengalami ini?”

Lalu kesadarannya perlahan memudar. Matanya tertutup. Ia terlelap, dalam ketakutan yang belum selesai.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!