Acara hari itu di bubar kan dengan cepat. Saat ini, mereka semua sedang berada di ruang keluarga. Di depan seluruh keluarga nya, Airin duduk dengan santai.
Arman pun masih di sana untuk melindungi Meta. Ia takut, Airin menyakiti calon istri nya itu.
"Airin, apa kau tidak tahu siapa laki-laki yang kamu ajak nikah tadi?" Tanya Arman.
"Aku tidak peduli siapa dia. Yang penting dia mau menikah dengan ku."
"Kamu gi-la, Airin. Dia adalah paman ku."
"Memang nya kenapa kalau dia paman mu? Nanti kamu harus memanggil ku bibi, Arman."
Hahahahahha
"Cih, tak sudi aku. Kamu memang sudah gi-la karena putus dari ku. Asal kan kau tahu, Airin. Paman ku Leo, adalah seorang narapidana. Ia pulang sebentar untuk menghadiri pesta pertunangan antara aku dan Meta."
Deg
Jantung Airin berdetak kencang. Bagaimana mungkin ia bisa salah tunjuk. Ia mengira, jika pria itu adalah salah satu tamu undangan yang hadir.
"Memang nya kenapa kalau dia narapidana? Sudah lah. Aku mau masuk ke kamar ku. Dan kau, Meta. Biaya yang aku keluarkan hari ini, harus kau bayar. Jika tidak,,," Airin pun meletakkan tangan nya di leher sambil mengan-cam adik tiri nya.
"Kamu tenang saja, Airin. Aku akan bayar semua hutang Meta pada mu."
"Baik. Hutang nya lima milyar. Cepat bayar sekarang!"
"Apa? Lima milyar? Apa kamu mau merampok?" Ayah nya Airin pun terkejut.
"Ayah. Anggap saja ini semua karena Meta sudah melangkahi ku. Ayah harus adil. Meta dapat suami, dan aku dapat uang. Beres, kan."
Demi gengsi nya, Arman langsung mengirimkan uang ke rekening Airin. Airin begitu senang karena mendapat kan uang sebanyak itu.
Ia pun langsung masuk ke dalam kamar dan merenung. Ia tatap wajah nya di depan cermin. Ia saat ini begitu sedih.
7 tahun memiliki hubungan dengan anak seorang pengusaha kaya. Tapi, laki-laki itu malah menyakiti nya.
Ia tak menyangka, Arman dan keluarga nya tega membohongi nya. Airin benar-benar menangis di dalam kamar.
Ia tahu. Ia rapuh. Namun di depan para pengkhianat, ia tak ingin memperlihatkan kelemahan nya.
Airin pun mulai mengeluarkan semua barang-barang pemberian Arman. Ternyata, selama 7 tahun berpacaran, Arman bahkan tak pernah memberikan Airin apapun.
Airin tertawa sambil menangis. Kenapa ia baru menyadari nya saat itu.
"Dasar bo-doh kau, Airin! Selama ini, Arman hanya memanfaatkan mu. Baiklah, Arman. Aku akan pergi dari hidup mu. Tapi, apa aku benar-benar akan menikah dengan narapidana?" Gumam Airin.
Ia pun mencoba untuk mencari tahu tentang paman nya Arman yang bernama Leo. Ada sebuah kasus yang membuat laki-laki itu bisa masuk ke penjara.
Leo membu-nuh seorang gadis muda dan memperko-sa nya. Seperti itu lah kasus yang membuat Leo mendekam di dalam penjara.
Airin jadi merinding. Akan kah ia menikah dengan seorang pemer-kosa dan pembu-nuh? Bagaimana masa depan nya nanti?
******
Keesokan hari nya.
Pagi-pagi sekali Airin sudah berangkat ke kantor. Tujuan nya cuma satu. Ia ingin mengundurkan diri dari jabatannya sebagai sekretaris di perusahaan milik orang tua Arman.
Sudah cukup ia di peras tenaga nya selama ini. Airin sudah tak mau lagi jadi orang bodoh.
"Selamat pagi, Bu Airin. Cepat sekali anda datang hari ini?"
"Suka-suka saya." Ucap Airin dan langsung pergi. Salah satu karyawan merasa aneh dengan sikap Airin.
Setelah meletakkan surat pengunduran diri nya, Airin pun mengambil semua data-data penting dan juga dokumen milik nya.
"Mau kemana kau, Airin?" Ucap Arman yang saat itu sudah berada di depan nya. Di samping Arman, Meta sedang memeluk nya.
"Aku akan pergi."
"Aku tidak mengizinkan mu pergi. Kau adalah sekretaris ku."
"Pak Arman, saya sudah mengundurkan diri. Permisi."
"Airin, kau tidak boleh pergi!"
"Aku tidak peduli. Bukan kah ada Meta? Kenapa tidak dia saja yang jadi sekretaris mu? Bukan kah begitu, Meta?"
"Iya, sayang. Biar aku saja yang menggantikan kak Airin." Meta pun ikut menimpali.
"Tidak! Aku mau nya kamu, Airin."
Hahahahhaha
"Kamu memang serakah, Arman. Apa karena Meta begitu bodoh, sehingga kamu takut ia jadi sekretaris mu? Sungguh selera mu sangat aneh."
Hahahahhaha
"Kak Airin! Kakak jangan begitu. Hanya karena Bang Arman memilih Meta, kakak jadi egois. Perusahaan ini membutuhkan kakak."
"Sorry. Ini bukan perusahaan ku. Jadi, aku tak peduli."
"Airin, jangan membantah. Apa mau mu sekarang?"
Arman benar-benar tak ingin melepas Airin. Ada proyek besar yang sedang mereka kerjakan. Jika Arman melepas Airin, maka semua akan han-cur.
"Mau ku? Apa kau mau mengabulkan keinginan ku?"
"Tentu saja. Asal kau tak pergi dari perusahaan ini. Apapun akan aku lakukan termasuk kembali melamar mu."
Hahahahah
"Aku tak sudi di lamar oleh mu. Kita sudah putus. Yang aku mau, saham 60% perusahaan ini. Bagaimana?"
"Apa? Kau sudah gila, Airin. Kau benar-benar gila."
"Aku masih waras. Jadi, bagaimana?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Ita Xiaomi
Apakah udah diselidiki lebih lanjut?
2025-09-07
1
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
/Joyful/ Keren airin ga menye2 /Determined//Determined/
2025-08-27
0
💜⃞⃟𝓛 ❤️⃟Wᵃf༄SN⍟𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌🦈
ahai kk thor maaf telat hadir
2025-09-13
0