Pesan dari sang guru tampan

Kak....

Kakak.....

Ihh kakak...!!!

Kakak bangun ihh...kak!!!!

Tiba-tiba dia merasakan ada yang memanggil namanya seraya mengguncang-guncang tubuhnya karena kesal Maya pun segera perlahan bangun lalu terduduk dengan posisi memegang buku itu dengan mata yang masih terpejam setelah dirasa kesadarannya sudah kumpul kembali Maya pun membuka matanya perlahan-lahan lalu dia terkejut bukan main melihat adek nya yang sedang berdiri menatapnya cemas.

" Astaghfirullah adek!! Kamu dari sejak kapan ada di kamar kakak?" Tanya Maya yang syok karena adiknya itu.

" Baru beberapa menit sih kak setelah selesai azan Maghrib terus bantuin bunda nyiapin makan malem, karena sedari tadi aku gak lihat kakak jadi makanya aku kesini buat nyusul kakak takutnya kakak kenapa-napa lagi gitu, kak maaf yah aku masuk tanpa izin dari kakak" terang nya panjang lebar sementara Maya yang mendengar penuturan adiknya itu hanya bisa mengusap wajahnya dan beristighfar beberapa kali.

" Ya udah gapapa dek kamu masuk ke kamar kakak karena kamu khawatir sama kakak... Ya udah sekarang kamu keluar aja duluan kakak mau sholat Maghrib dulu nanti kalo udah nanti kakak nyusul ya!" Ucap Maya lembut lalu adiknya mengangguk sambil tersenyum lalu ia keluar dari kamar kakaknya dan menutup pintu kamar itu.

Ya! Maya memang bukan tipe orang yang gampang marah jika tidak ada alasan yang jelas, pada dasarnya dia adalah seorang gadis yang sangat lemah lembut terhadap adik-adiknya dan terhadap orang-orang yang dia sayangi dan ia cintai, seperti adiknya tadi ia tidak akan memarahinya karena mendengar penuturan adiknya tadi, Empat adik Maya semuanya itu adalah anak-anak yang baik dan taat pada aturan, siapapun itu termasuk Maya mereka sangat mengerti keinginan kakaknya yang sangat mereka sayangi dan mereka cintai setelah ayah dan bundanya, Maya memiliki dua adik perempuan dan dua laki-laki yaitu salah satunya yang tadi di ceritakan sebelumnya dia bernama Ananda Putri Safira Baskoro, putri adalah anak ke tiga dari enam bersaudara.

" Yang penasaran sama adik-adiknya Maya yang lainnya dan penasaran sama kakaknya Maya simak terus cerita update nya ya sayang"

*****

Setelah selesai mengerjakan kewajibannya sebagai hamba Maya pun segera keluar dari kamarnya dan pergi menuju meja makan dan ternyata kehadirannya sudah ditunggu oleh ayah dan Bunda beserta keempat adiknya, mereka tersenyum menyambut kedatangan kakaknya Ciara segera menarik kursi disebelahnya dan seketika dua adik laki-laki Maya berdiri dan segera mengambil satu piring beserta sendoknya Maya yang melihat itu seketika bingung dengan sikap empat adiknya itu, Ciara adalah adik kedua Maya sementara dua adik laki-laki Maya itu bernama Fadly dan Fakhri,

Fadly dan Fakhri adalah dua anak kembar yang memiliki sifat yang sama dan sangat perhatian pada kakak-kakaknya.

" Ya ampun dek ini ada apa sih kok pake harus diambilin segala piringnya, terus ini kenapa pada senyum-senyum gitu ke kakak ada yang aneh ya Sama kakak?" Tanya Maya yang di buat kebingungan dengan sikap kedua orang tuanya dan juga adik-adiknya itu, karena mereka terus menerus menatap wajahnya sambil senyam-senyum melihat dirinya.

" Gak ada apa-apa kok kak, cuma lagi seneng aja kita lihatnya ternyata kakak itu cantik ya kayak Nikita Willy loh, kita semua baru nyadar kalo kakak itu mirip sama kak Nikita Willy, Ya gak dek" Ucap Ciara sambil tersenyum lalu ditanggapi dengan anggukan kepala dari ayah dan bundanya juga putri Fadly dan Fakhri mereka hanya mengangguk lalu senyam-senyum lagi.

Karena tak mengerti dengan apa yang sedang dibahas oleh mereka Maya jadi tambah pusing dan semakin bingung dengan sikap mereka seakan-akan ada yang tidak beres dengan dirinya ini, akhirnya memutuskan untuk memulai makan malam ini.

" Udah ahh... Jangan ngeliatin terus sekarang kita mulai aja makannya kakak udah laper nih" Ucapnya sambil memasang wajah cemberut dengan sedikit bibir yang manyun dan putus asa.

Melihat itu mereka pun sadar kalau orang yang mereka jaili sudah kelaparan dan putus asa, akhirnya mereka pun memulai kegiatan makan malam itu dengan khusyu dan sesekali melirik kearah Maya yang sedang fokus pada kegiatannya, setelah selesai makan malam mereka pun kompak membereskan meja makan dan mencuci piring kotor sambil sesekali canda tawa terdengar menggema di dapur itu, setelahnya Maya pun segera masuk kedalam kamarnya dan langsung duduk di tepi ranjang dan mengambil hp kesayangan nya.

" Ada kabar apa ya kira-kira di grup sepi bener dah!" Gumam nya seraya menggeser layar handphonenya dan membuka aplikasi berwarna hijau itu dan sontak matanya terbelalak melihat pesan dari seseorang yang menyapanya dan menelepon dirinya berkali-kali namun tak terjawab olehnya.

Didalamnya terdapat 12 pesan yang belum dibaca oleh Maya dan ia pun segera menekan pesan dari nomor itu dan dia membacanya satu persatu pesan itu.

[" Halo dek Maya, ini dengan saya Irwan"]

[" Adek.. kamu lagi sibuk kah?"]

[ " Kamu marah sama kakak?"]

[ " Adek.."]

[ " Dek Maya "]

Dan 6 panggilan tak terjawab, setelah membaca pesan itu walaupun satu pesan belum dia baca tapi rasanya jantungnya sudah gila disco bahkan debaran di dadanya semakin bergemuruh kencang dengan para pengunjung bak di klub yang sedang berpesta ria dan dia berusaha mati-matian mengendalikan gemuruh di dalam dadanya itu namun sialnya malah semakin berdegup kencang isi dadanya itu saat dia mulai membaca pesan terakhir dari pak Irwan.

[" Sayang..."]

Itu pesan terakhir dari pak Irwan pada Maya, seketika pipinya merona dan seulas senyuman pun lolos dari bibir ranum nya, lalu Maya seketika Tertawa kegirangan dan ia juga bergulingan di atas kasur kesayangan nya sambil sesekali memukul kasur itu karena salting sekaligus senang dengan adanya pesan mesra dari pak Irwan.

" Sayang! aahhh...... adduuuuh ayang, haha!!" Ucap Maya sambil mengulang-ulang kata mesra itu lalu diapun tertawa kecil saling senangnya.

Tanpa dia sadari kalo tawanya sudah mengundang para mata-mata yang sedang melewati pintu kamarnya, Empat pasang telinga kini sudah menempel di depan pintu sambil sesekali tertawa kecil mendengar suara kakaknya yang bahagia setengah mati dan ternyata yang menguping itu adalah Putri dan Ciara mereka berdua segera pergi dari depan pintu kamar itu takut ketahuan oleh kakaknya bisa gawat, Putri dan Ciara segera berlari sambil sesekali tertawa terbahak-bahak ketika mereka ingat tingkah laku kakaknya itu kerena memang sempat mengintip dari celah lubang kunci pintu kamar kakaknya dan betapa lucu kelakuan kakaknya itu.

" Hahahaha....sumpah lucu banget bikin ngakak aja tingkahnya kak putri aku baru tau kalo kak Maya kalau lagi seneng sampai segirang itu hahaha!!" Ucap Ciara seraya tertawa terbahak-bahak lagi dan membuat ayah dan bunda juga Fadly dan Fakhri penasaran dengan apa yang di tertawakan oleh kedua kakaknya itu.

" Iya ya aku juga baru tahu setelah kamu suruh kakak ngintip celah kunci pintu kamar, kakak gak habis pikir banget sama kelakuan kak Maya kalau dipikir-pikir kak Maya cocok jadi pelawak ya gak dek, hahaha!" Ucap Putri sambil tertawa juga lalu menghampiri ayah bunda dan dua adik kembarnya itu sambil terengah-engah nafas mereka saling bersusulan.

" Kalian ini habis dari mana sih kok pake lari-lari segala, terus kenapa kalian ketawa-ketawa kayak gitu emangnya ada apa?" Tanya Bu Santi pada Putri dan Ciara yang masih tertawa kecil dan sesekali tersenyum.

" Hhhh...hhh, eh bunda ga kenapa-napa kok Bun cuma habis nonton video lucu terus aku sama Ciara lomba lari dari kamar kesini gitu Bun!! Hehe" Ucap Putri mewakili isi hati Ciara karena mereka takut kalo kakaknya tau kalo kelakuannya tadi ketahuan oleh mereka berdua.

" Iya Bun cuma itu aja gak ada kejadian apa-apa kok, bunda lagi nonton apa sih kayaknya seru banget deh" jawab Ciara membetulkan kata-kata kakaknya tadi, dia juga tak mau kalo sampai kena marah kakaknya itu.

" Ohhh... Gitu ya kirain ada apa, ini bunda sama ayah dan adik kembar kamu, lagi nonton film Air mata surga mendengan kalian ikut nonton aja dari pada harus ketawa-ketawa gak jelas kayak gitu, sini duduk sama bunda kak" Jawab Bu Santi lalu menepuk-nepuk sofa disebelahnya agar Putri dan Ciara duduk didekatnya.

*****

Sementara itu di dalam kamar Maya,

Dia tengah membalas pesan dari sang guru tampan itu jantungnya berdegup dengan kencang.

[ " Maaf ya pak eh kak saya baru ngebalas pesan dari pak Irwan sekali lagi saya minta maaf ya pak"]

Balas Maya sambil mengirim sebuah emoticon "Maaf".

Dan tak lama kemudian sebuah balasan pun muncul dari sang guru tampan itu.

Ting...

[ " Iya aku maafin kamu, Tapi jangan panggil aku bapak kan aku bukan bapak-bapak yang "]

Balas pak Irwan dengan emoticon

"Cemberut"

Maya yang melihat itu seketika tertawa gemas melihat kelakuan gurunya itu.

[ " Iya...iya pak eh "]

Balas Maya malah sengaja, dia tertawa sendiri dan kembali mengirim emoticon "kaget" dan emoticon "nyengir kuda"

[ " Iihhh ayank....kamu tuh ya udah mulai nakal hem " ] balas Irwan dia sendiri pun sedang salting ditempatnya sekarang

[ " Siapa yang nakal siapa? Saya gak nakal cuma bingung harus panggil anda siapa kalau anda gak mau dipanggil terus saya panggil apa dong? " ] Balas Maya lagi dan tak lama kemudian balasan pun muncul namun balasan yang dikirimkan oleh Irwan membuat kaget Maya.

Ting...

[ " Panggil aja sayang kalau engga Abang, tapi lebih enak dipanggil sayang sih " ] Balas Irwan sambil tersenyum lalu istirahat sejenak memberi waktu untuk Maya berfikir terlebih dahulu.

" Kalo gue panggil dia sayang terus status gue apa? Baru juga kenal udah panggil sayang tapi apa ga terlalu terburu-buru gitu? " Gumamnya sambil berfikir keras dengan sebutan itu

Akhirnya Maya membalas pesan itu.

[ " Tapi maaf ya kalo saya panggil dengan sebutan Abang, kenapa karena saya rasa itu lebih baik dari pada harus panggil dengan sebutan "Sayang" saya kira panggilan itu terlalu cepat sementara sayakan baru kenal sama Abang jadi saya minta maaf kalo saya panggil anda dengan sebutan "Abang" gapapa kan."]

Terang Maya panjang lebar dalam isi chat itu.

[ " Iya gapapa kok dek, Abang tau ini terlalu cepat sementara kita baru aja kenal dan baru aja ketemu jadi wajar aja kalo kamu bingung dengan sikap Abang ini tapi Abang harap kamu mau jadi wanita penyemangat dalam hidupku dan jadi seseorang yang pertama dan terakhir yang mengisi kekosongan hatiku ini, kamu mau kan?"] Balasan Irwan mampu membuat Maya jatuh hati pada gurunya sendiri.

[ " Iya bang aku mau, untuk hari ini dan seterusnya kita akan saling support dan saling menyayangi satu sama lain"] balas Maya dengan bahagia dan terharu.

Disisi lain Irwan yang mendapat jawaban seperti itu dia justru lega karena dia sangat berharap pada Maya, memang usianya terpaut jauh dengan Maya, Maya berusia 16 tahun sementara dirinya berusia hampir 30 tahunan memang masih terbilang muda tapi dia pun berfikir terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan ini dia tak mau ceroboh dengan langkahnya dan dia tak mau kalau orang yang dia dambakan dan dia sayangi terluka karena dirinya dia tidak pernah mau itu terjadi pada Maya.

[ " Ya udah sekarang kamu istirahat bukankah kamu punya PR besok harus dikumpulkan pagi-pagi sekali kan?,

Oh ya soal yang tadi kamu bilang Abang setuju dengan jawaban kamu tadi semoga kita bisa bersatu tanpa ada keterpaksaan dari satu sama lain, ya udah selamat beristirahat cantik

" GOOD NIGHT MY ANGEL "]

[ " Good night my brother"]

Itulah Balasan terakhir dari Maya dan dia pun segera mematikan handphonenya karena memang sudah larut malam tak lupa ia juga mengatur jam alarm pukul 03:00 pagi setelahnya dia pun tertidur dengan nyenyak.

*****

Kriiiing...

Kriiiing...

Kriiiing...

Mendengar alarm sudah berbunyi Maya pun segera bangun bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya setelah selesai dia segera keluar dari kamarnya lalu dengan cepat Maya berjalan menuju dapur, dengan semangat Maya langsung menyiapkan bahan-bahan yang akan diolah hari ini yaitu soto ayam Bawang kebetulan semua bahan-bahan yang dia butuhkan ada semuanya jadi hanya tinggal mengolah saja, dengan cekatan dia mencampur semua bumbu menjadi halus dan langsung proses memasaknya.

Setelah memakan waktu yang sangat lama tepat pukul 05:00 subuh semuanya sudah selesai dan dia pun segera masuk ke kamarnya untuk melaksanakan sholat subuh setelah selesai diapun segera bersiap-siap memakai seragam sekolahnya lalu pergi sarapan tak ada percakapan hanya sebatas sapaan dari ayah bunda dan keempat adiknya itu.

Setelah selesai sarapan mereka akan segera berangkat tak lupa ia bawa hasil masakannya itu kedalam wadah dan susun dengan rapih dan aman.

Sebelum pergi, adik dan ayah juga bundanya mendo'akan Maya agar hasil masakannya itu mendapatkan nilai yang bagus dan masakannya disukai oleh para guru.

Semua serentak mengaminkan Do'a yang diucapkan oleh Putri lalu kami semua segera berangkat sekolah, setelah menempuh waktu sekitar 60 menit akhirnya Maya pun sampai di sekolah dan kebetulan Maya yang pertama datang ke sekolah sementara para guru sudah datang semuanya.

" Ya udah kakak masuk ya ayah Pumpung belum ada murid yang lain , Assalamu'alaikum yah" Ucap Maya sambil mencium punggung tangan ayahnya lalu pergi sambil sesekali melirik ke ayahnya.

" Wa'alaikum salam kak hati-hati ya nak, SEMANGAT!!! Kak" Jawab pak Indro yang di jawab dengan anggukan kepala Maya setelahnya pak Indro pun berangkat menuju tempat kerjanya.

*****

" Kira-kira seperti apa tanggapan dari para guru mengenai hasil masakan yang Maya buat dan rasanya yang sudah pasti enaklah, dan bagaimana tentang hubungan antara Maya dan Irwan yuk simak terus cerita update nya ya maaf kalo masih ada yang kurang mohon di maklumi ya!!!"

Terpopuler

Comments

Mayang Sari

Mayang Sari

tuh kan pak Irwan nembak pake ayam sama bebek alias "ayang n embeb"
terusin donk!!!

2025-08-28

0

Yayang Lidya

Yayang Lidya

asiiik ada cinlok nih☺️

2025-08-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!