Ribut dengan enam siswa

" Woi...!! Lepasin...!!" Teriak Laras dan dibarengi dengan sorak Raya, Gita, Risma dan Fira.

" Lepasin tangan aku....!!! Atau kamu akan tau akibatnya... Lepas...!!!" Ucap Maya sambil menatap tajam kearah lelaki itu yang sejak tadi enggan untuk melepaskan cengkraman tangannya dari tangan Maya.

" Gak akan aku lepasin cengkraman tanganku sebelum kamu janji gak akan ngelakuin Andra dengan pulpen punya kamu ini...!!!" Ucapnya sambil terus menatap wajah Maya dengan was-was.

Disisi lain Reza dan Rangga sudah mulai siaga dengan apa yang terjadi sementara Andra malah bingung dengan apa yang terjadi saat ini.

" perasaan gua yang kejedot terus gua juga yang diobatin sama Maya kenapa yang ribut malah mereka mau juga gua yang ribut sama Maya gara-gara gua ngeluh, pusing dah gua kalo gini caranya..!" Gumam Andra dalam hatinya sambil menatap ke arah temanya yang sedang siap-siap untuk ribut dengan para cewek bar-bar yang tak lain adalah teman-teman Maya.

" Kalian ini dateng-dateng langsung ngajak ribut aja..!!" Ucap Reza yang di angguki oleh Rangga.

" Iya nih kalian ini dateng-dateng langsung teriak-teriak gak jelas, gak tau juga duduk masalahnya apa tiba-tiba teriak-teriak segala...!!" Ucap Rangga sambil memasang wajah sok imut di depan Laras dan yang lainnya.

Sementara Maya dengan si jaket biru muda masih dengan posisi yang sama dan masih saling bertatapan sambil mengerahkan tenaga untuk tetap kuat.

" Feri udah lepasin tangan dia, jangan lu cengkraman terus kalo nanti tangannya kenapa-napa gimana....!?" Mohon Andra si jaket biru muda yang bernama Feri.

" Gak akan gua lepasin cengkraman gua, kalo nanti tiba-tiba jidat lu ditusuk sama dia gimana...? Emangnya lu bisa nyembuhin luka lu sendiri...engga kan..!!" Jawab Feri yang masih terus mencengkram kuat pergelangan tangan Maya.

" Kamu pikir aku ini sejahat itu sampai-sampai aku harus nusuk jidat temen mu ini...!!!" Ucap Maya sambil menunjuk ke arah Andra yang masih terus menatap kearah teman-temannya.

" Buktinya emang iyakan...!! Tadi kamu emang mau nusuk jidat si Andra pake pulpen kamu itukan..!!!" Ucap Feri

" ya kan aku tuh cuma gemes aja sama Andra kenapa kamu malah jadi ngajak ribut.. lepasin cengkraman tangan kamu sakit tau ini lama-lama bisa luka Feri....!!" Ucap Maya sambil masih terus berusaha melepaskan cengkraman tangan Feri yang lama-kelamaan terasa sakit dan panas.

" Aww lepas... Feri lepasin tangan aku aww sakit fer.....aaaa....!!!" Teriak Maya yang kesakitan diarea pergelangan tangannya.

" Feri...!!! Lepasin tangan dia..!!! " Bentak Andra keras pada Feri yang membuat kaget teman-temannya.

" Lu tuh ya dra kadang-kadang bikin gue jengkel aja sih...!!! "

" Lepasin tangan dia Feri....!! Tolong denger kata-kata gue... lepasin tangan Maya atau gak gue bakalan nekat nusuk diri gue sendiri.... mending pilih mana..?" Ucap Andra sambil terus menatap tajam kearah Feri yang tertegun dengan ucapan Andra barusan.

Pada akhirnya Feri pun segera melepaskan cengkraman tangannya, namun tiba-tiba saja satu bogem mentah mendarat di wajahnya dengan keras.

BUGH!!

" Aakkhh...." Erang feri sambil memegang bagian wajahnya yang terkena tonjokan itu sambil terus mengerang.

" Feri..!! Fer lu gapapa kan, May! Kamu tuh kenapa tiba-tiba nonjok muka si feri, kamu tuh kesambet atau gimana sih...?" Protes Andra sambil menatap wajah Maya yang dingin kearah Feri dan Andra.

" Kenapa..?! Kamu tanya kenapa, karena dia udah berani kasar sama perempuan dan maaf tadi cuma ngetes tangan ku aja kalo dipake buat nonjok orang masih bisa atau engga ternyata masih bisa dan makasih juga udah mau nyerahin muka kamu buat jadi sasaran tonjokan aku ya Ferrr...!" Terang Maya sambil tersenyum miring pada Feri yang masih terdiam.

Wajah Feri terlihat agak sedikit memar karena ditonjok dengan tenaga full oleh Maya dan dari hidung nya mengeluarkan darah segar mengalir begitu banyak seketika semua yang melihat kejadian itu pun merasa ngeri dan ada juga yang merasa tersakiti oleh tindakan Maya pada Feri, membuat teman-teman Feri yang tadi sedang fokus pada teman-teman Maya kini beralih pada Maya dan seketika wajah mereka memerah dan tangan mereka terkepal kuat karena merasa terhina oleh sikap Maya yang kasar kepada ketuanya yaitu Feri.

" Fer...Feri..lu...lu kenapa Fer kok idung lu ngeluarin darah segar sih lu punya penyakit atau gimana..?" Panik Andra ketika melihat darah keluar dari hidung Feri yang terlihat mengalir perlahan dan jatuh ke bajunya.

Sementara Andra masih fokus pada keadaan Feri, sementara Reza, Rangga dan 2 orang lainnya tanpa di komando langsung menyerang Maya dengan serangan yang bertubi-tubi dari depan, belakang, sisi kiri dan kanan.

Tapi bukan Maya namanya kalo tidak bisa melawan dan menyerang balik dengan gerakan lincah dan mengandung serangan maut, Namun tak lama kemudian Raya, Laras, Gita dan Fira menyerbu dalam adu jotos dengan empat cowok bar-bar yang sedang mengerang Maya itu.

Sementara Risma malah menghampiri Andra dan Feri yang sedang melihat pertarungan antara Maya dan teman-temannya, Risma malah ikut menyaksikan pertarungan kelima temannya.

" Kenapa kamu disini ga ikut nyerang kayak temen-temen kamu yang lain? " Tanya Andra pada Risma yang di angguki oleh Feri sambil menatap wajah Risma.

" Iya ngapain juga aku ikut ngeroyok teman-teman kamu dan terus aku juga ga punya kemampuan ilmu bela diri kayak teman-teman ku itu " Ucap Risma seraya menunjuk kepada kelima temannya itu.

Andra dan Feri hanya mengangguk-angguk sambil terus memperhatikan pertarungan antara teman-teman mereka yang semakin lama semakin seru.

Namun tak lama kemudian terdengar suara dari ambang pintu kelas, suara yang begitu tegas dan sangat keras membuat semua murid yang sedang bertengkar itu menoleh serempak kearah suara itu muncul.

" Hentikan...!!!!!!"

" Sekali lagi hentikan pertikaian diantara kalian, kalo masih ada yang bandel akan saya kasih hukuman " tegas pak Irwan pada sembilan orang yang masih bersiap akan meneruskan perkelahian diantara mereka, namun beda halnya dengan Maya dia malah terpaku sambil terus menatap wajah laki-laki yang sedang menatap wajahnya juga namun tatapan matanya mengandung magnet dan menyejukkan hati Maya.

Dan!!!! Tiba-tiba Irwan pura-pura kesakitan sambil memegang perutnya, alhasil malah mengundang kekhawatiran dari Maya yang sejak tadi masih berdiri menatap Irwan.

Maya langsung lari menghampiri Irwan yang masih saja pura-pura kesakitan di area perutnya, hal itu malah membuat semua mata tertuju pada Maya dan Irwan merasa heran dengan sikap Maya yang begitu mengkhawatirkan guru tamvan itu.

" Ya ampun...!! Kak kamu kenapa..??" Tanya Maya pada Irwan.

" Aduuuhhh... lambungku sakit sekali aduduhh sakit banget....." Keluh Irwan yang masih memegang area perutnya yang sakit malah menjadi betulan sakitnya dia juga heran padahal tadi dia hanya pura-pura maag nya kambuh.

" Perasaan tadi aku cuma pura-pura sakit tapi kenapa malah jadi beneran kambuh sih sakitnya..!! " Ucap Irwan yang heran dan hanya bisa bertanya-tanya dalam hatinya.

" Kalian ngapain ngeliatin aku kayak gitu segala lagi...!!!" Bentak Maya pada kelima temannya dan pada Feri juga kawan-kawan yang hanya bengong menatap heran padanya.

" Terus kamu Fer.. kamu ikut aku keruang UKS sama Andra juga ikut aku sekalian mau meriksa pak Irwan..." Ucap Maya sambil memapah Irwan ke ruang UKS.

Feri dan Andra hanya mengangguk lalu mengikuti Maya dari belakang Andra dengan setia memapah Feri, diperjalanan menuju ruang UKS banyak yang bertanya-tanya apa yang terjadi pada Irwan, Feri dan Andra namun Maya hanya menjawab singkat lalu berjalan lagi dan sempat berhenti beberapa kali karena banyak yang bertanya, namun saat sudah akan masuk kedalam tiba-tiba Maya melihat kejadian yang tak pantas dilihat oleh matanya, begitu jelas dihadapan nya ada dua insan sedang bermesraan di dalam ruangan itu.

Seketika wajah Maya pun merah padam dan tanpa bisa dicegah Maya melupakan amarahnya pada dua sejoli itu.

" Apa-apaan kalian ....!!! Disini tempat untuk belajar bukan tempat untuk bermesraan anjirr....!!!" Bentak Maya sambil maju mendekati dua orang itu sontak mereka pun kaget lalu menoleh kearah suara yang baru saja melontarkan kata-kata yang keras dan kasar sesaat mereka terpaku tatkala melihat sosok Maya yang sedang mendekat kearah mereka berdua dan..!!!

Plak!!

Plak!!

Sebuah tamparan pun mendarat di kedua wajah sejoli yang tengah dimabuk asmara itu seketika wajah keduanya merah karena tamparan keras yang dilayangkan Maya tadi, sontak semua mata terbelalak melihat kejadian tak terduga itu.

" Kalian berdua itu kayak gak pernah diajarin aja sama orang tua kalian...heh.....!!!" Bentak Maya lagi sambil menunjuk kearah wajah mereka.

" Maafin kita berdua May....Ki..kita gak bisa ngendaliin perasaan kita... sekali lagi kita berdua minta maaf sama kamu dan juga semuanya atas perbuatan kami berdua.." Terang mereka sambil menyatukan dua tangan di dada sambil memohon maaf kepada semua teman-temannya yang menyaksikan perbuatan mereka berdua.

" Ok..aku kasih kesempatan sama kalian berdua untuk memperbaiki kelakuan kalian berdua tapi aku minta kalian berdua keluar dari ruangan ini karena ada yang harus aku periksa keadaannya...jadi secepatnya keluar dari ruang UKS ini sekarang....!!!" Terang Maya sambil mengatur esmosinya.

Akhirnya mereka pun pergi dari ruangan itu dan Maya langsung memeriksa kondisi Irwan namun tertunda karena Irwan malah menyuruh Maya mengobati Feri terlebih dahulu, setelah selesai mengobati Feri iapun meminta maaf kepada Feri beserta teman-temannya atas kejadian dikelas tadi.

" Sorry ya fer gara-gara aku... kamu jadi korban kekesalan ku yang gak terkendali jadi gini deh..." Ucap Maya seraya menunjuk ke luka lebam di wajah Feri sambil tersenyum.

" Iya May...aku juga minta maaf atas kelakuan ku yang sudah kasar sama kamu sampai-sampai tangan kamu terluka gini dan maafin aku juga atas kelancangan ku waktu di lorong kantin sekali lagi aku minta maaf ya..!" Ucap Feri begitu tulus dan penuh kesadaran lalu tangan Feri menarik tangan Maya yang tengah menyentuh pipinya dan kemudian menggenggam tangannya erat beberapa lama mereka saling pandang, mereka tidak menyadari klo apa yang mereka berdua lakukan itu malah membuat seseorang cemburu buta melihatnya.

Ya....!! Siapa lagi kalo bukan Irwan yang sedang memperhatikan my angel nya yang sedang bersama dengan pria lain dan matanya terbelalak ketika melihat tangan Maya di genggam erat oleh Feri seketika cemburu buta pun menggerayangi hatinya ingin rasanya dia hajar anak laki-laki itu tapi pikiran waras nya masih normal, tak mungkin ia melakukan kekerasan terhadap muridnya sendiri apa kata orang disekelilingnya pasti akan menghancurkan nama baik serta harga dirinya sendiri akhirnya ia pendam api cemburu dalam dirinya.

" Iya aku maafin...ya udah sekarang kamu balik ke kelas dan beresin semua masalah yang terjadi baru aja.. aku mau lanjut ngobatin pak Irwan dulu ya..." Terangnya sambil melirik kearah Irwan dan mengulas senyum yang menenangkan hati Irwan.

Feri hanya mengangguk lalu pamit untuk kembali ke dalam kelasnya dan membereskan masalah disana, setelah kepergian Feri lalu Maya pun beralih menatap wajah laki-laki yang sedang terbaring dengan wajah agak ditekuk dan segera mengecek keadaannya.

Terpopuler

Comments

Yayang Lidya

Yayang Lidya

wih pada bar bar

2025-08-30

0

Mayang Sari

Mayang Sari

Irwan modus nich!!!

2025-08-30

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!