Badgirl/Badboy Love In Chaos
kehangatan keluarga Pradipta
Senja turun perlahan. Di sebuah rumah megah tapi sederhana auranya, keluarga Pradipta berkumpul di ruang makan. Aroma sup hangat dan ayam goreng memenuhi ruangan.
Mira anindya
“Ayo, makan dulu semuanya. Mama seneng banget lihat meja ini lengkap lagi.”
Arman Pradipta
(mengangguk kecil) “Iya. Keluarga itu nomor satu. Papa kerja keras ya buat momen kayak gini.”
Alya Pradipta
(manja sambil menaruh sayur ke piring Arkana) “Kak, jangan banyak ayam goreng ya. Kamu tuh udah kebanyakan makan gorengan.”
Arkana Pradipta
(tertawa, mengacak rambut adiknya) “Iya, Dokter Kecil. Tapi ayam goreng Mama susah ditolak.”
Makan malam berlangsung hangat. Tidak ada teriakan, tidak ada tekanan. Hanya tawa kecil, cerita seputar sekolah, dan kebersamaan.
Setelah selesai, mereka pindah ke ruang keluarga. Arman membaca koran, Mira sibuk dengan gadgetnya, Alya nonton kartun, dan Arkana duduk santai sambil memetik gitar.
Alya Pradipta
“Kak, mainin lagu favorit aku dong.”
Arkana Pradipta
(tersenyum) “Yang kemarin? Oke.”
Suara gitar mengalun lembut, membuat ruangan terasa damai. Arman sesekali melirik dengan bangga, Mira menutup gadgetnya dan ikut mendengarkan.
Hanya di rumah, Arkana bisa melepas semua topeng badboy-nya. Di sini, ia hanyalah anak sulung yang dicintai.
Arkana Pradipta
(dalam hati):
“Kalau semua orang tahu gue punya keluarga sehangat ini… mereka mungkin nggak bakal percaya.”
Dan entah kenapa, di sela-sela nada gitar itu, sosok Nayla kembali muncul dalam benaknya. Gadis yang berbeda dari dirinya, tapi justru bikin hatinya terusik.
Comments