Bab 3

...◾▪️Amor Tenebris ▪️◾...

Bab 3 – Tur Rahasia Dunia yang Tak Terlihat

Sore itu, langit kota berwarna jingga lembut, sinar matahari menembus celah gedung pencakar langit, memantulkan cahaya hangat ke jalanan yang sibuk. Lyra Winter menutup pintu laboratorium setelah bekerja sepanjang hari, tas kulit tergantung di bahunya. Ia merasa lelah, tapi ada rasa penasaran yang terus mengusik pikirannya. Sosok pria misterius yang ia temui pagi tadi—Theron Valecrest—masih membekas di kepalanya. Ada sesuatu tentang cara pria itu menatapnya, sesuatu yang tidak bisa dijelaskan oleh logika manusia biasa.

Saat Lyra melangkah keluar, ia mendengar suara lembut namun tegas dari bayangan di sudut jalan: “Lyra Winter.”

Ia menoleh cepat. Di sana berdiri Theron, jas hitamnya rapi, wajahnya memancarkan aura tenang namun kuat, mata keperakannya menatap langsung ke arahnya. Napas Lyra tertahan sejenak, lalu ia mencoba tersenyum. “Oh… kau lagi,” ucapnya, nada setengah bercanda, setengah penasaran.

Theron tersenyum tipis, menurunkan sedikit kepalanya sebagai salam. “Aku harap aku tidak mengganggumu. Tapi aku ingin menunjukkan sesuatu—sesuatu yang tidak bisa kulihat denganmu dari kejauhan,” ujarnya. Ada nada misterius dalam suaranya, membuat Lyra penasaran sekaligus waspada.

“Ses… sesuatu?” tanya Lyra, alisnya terangkat. “Aku… aku harus pulang dulu, malam sudah dekat.”

“Percayalah,” kata Theron, melangkah lebih dekat, “kau akan ingin melihat ini. Hanya sebentar, dan aku janjikan aman.” Ia menatap mata Lyra dengan serius, seperti menimbang apakah ia bisa mempercayainya.

Lyra menelan ludah, mencoba menenangkan jantungnya yang berdebar. Nalurinya mengatakan ada sesuatu yang besar tentang pria ini—sesuatu yang tidak manusiawi. Tapi rasa penasarannya terlalu kuat untuk diabaikan. Akhirnya, ia mengangguk pelan. “Baiklah… tapi cepat saja, ya?”

Theron tersenyum tipis, lalu bergerak cepat tapi ringan, seperti bayangan. Lyra tercekat sejenak, memperhatikan cara pria itu melangkah—tanpa suara, cepat, dan nyaris menghilang di antara keramaian manusia. “Dia… bukan manusia biasa,” gumamnya dalam hati.

Mereka berjalan melewati gang-gang sempit kota yang mulai sepi. Theron menuntun Lyra ke sebuah gedung tua yang tampak biasa dari luar, namun begitu mereka masuk, ruangan itu terasa berbeda. Ada aroma lilin, kayu tua, dan sesuatu yang lebih… hidup. Cahaya lilin memantul di dinding, menyoroti ukiran simbol-simbol kuno yang tampak bersinar samar.

“Inilah tempatnya,” kata Theron, matanya menatap Lyra dengan serius. “Di sini, aku akan menunjukkan sebagian dunia yang selama ini tersembunyi dari manusia biasa.”

Lyra melangkah masuk, matanya melebar. “Ini… laboratorium mu?” tanyanya, kagum sekaligus bingung. “Ini… luar biasa.”

Theron tersenyum tipis. “Bukan sepenuhnya laboratorium. Lebih tepatnya… ruang rahasia keluarga. Tempat kami menyimpan sejarah dan tradisi yang tidak boleh diketahui sembarangan.” Ia menatap Lyra, melihat campuran kekaguman dan sedikit ketakutan di wajahnya. “Aku ingin kau tahu… sedikit saja, agar kau mengerti dunia yang aku jalani.”

Lyra mengangguk, napasnya tercekat. Ia melangkah lebih dekat ke meja besar yang dipenuhi buku-buku tebal, artefak kuno, dan gulungan perkamen. “Aku… aku tidak percaya ini nyata,” gumamnya. Tangan kecilnya menyentuh salah satu gulungan perkamen, merasa energi yang aneh menyelimuti dirinya.

Theron memperhatikan, tersenyum tipis. “Itu reaksi normal. Hanya sedikit manusia yang bisa merasakan aura ini. Kau berbeda, Lyra. Kau… istimewa.”

Lyra menatapnya, matanya membesar. “Istimewa? Maksudmu… karena aku bisa merasakannya?” Suaranya bergetar, sebagian kagum, sebagian bingung.

“Ya,” jawab Theron lembut. “Indera yang kau miliki bukan hanya naluri. Itu… cara alam semesta memilih mate-nya.” Ia menatap mata Lyra dengan intensitas yang membuatnya sedikit mundur, tapi tetap terpikat. “Aku telah menunggu seseorang sepertimu selama ratusan tahun. Dan kini… kau di sini.”

Lyra menelan ludah, jantungnya berdetak kencang. “Ratusan… tahun?” gumamnya, kebingungan. “Kau… maksudmu, kau…”

Theron tersenyum tipis, tapi matanya tetap serius. Ia tidak mengatakan semuanya, hanya memberi petunjuk. “Aku berbeda. Sangat berbeda dari manusia biasa. Tapi bukan berarti aku berbahaya. Aku hanya ingin kau mengerti… bahwa dunia ini lebih besar dari yang kau bayangkan.”

Lyra menatapnya, campuran takut, kagum, dan penasaran terlihat jelas. Ia mencoba menenangkan diri. “O-oke… aku mengerti. Tapi… kenapa kau menunjukkan ini padaku?”

Theron melangkah lebih dekat, jaraknya kini hanya beberapa langkah saja. “Karena… aku ingin kau aman. Dunia yang aku jalani berbahaya, penuh rahasia dan konflik. Kau harus tahu apa yang mungkin kau hadapi, agar kau bisa memilih sendiri jalanmu.”

Lyra menelan ludah, merasa jantungnya hampir berhenti. Aura pria ini, cara berbicaranya, dan semua energi yang menyelimutinya… semuanya terasa nyata, kuat, dan… menakutkan sekaligus memikat.

Mereka berjalan ke sebuah lemari kayu tua, penuh dengan artefak yang tampak hidup. Theron membuka salah satu laci, mengeluarkan sebuah jimat bercahaya lembut. “Ini salah satu peninggalan keluargaku. Simbol ini menjaga keseimbangan energi, dan hanya bisa disentuh oleh mereka yang memiliki aura khusus—seperti kau.”

Lyra mengangkat tangannya, ragu-ragu. Begitu jemarinya menyentuh jimat, aliran energi hangat menyusup ke dalam dirinya. Tubuhnya terasa ringan, pikiran seakan lebih jernih, dan aura di sekitarnya bergetar halus. Ia menatap Theron, matanya melebar. “Ini… ini nyata?”

“Ya,” jawab Theron lembut, tersenyum tipis. “Dan aku ingin kau tahu… bahwa dunia ini bukan hanya legenda atau cerita tua. Ini nyata. Dan kau kini bagian dari dunia ini, entah kau sadar atau tidak.”

Lyra mundur sedikit, mencoba menenangkan napasnya. “Aku… aku tidak tahu harus berkata apa. Ini terlalu banyak… terlalu cepat.”

Theron menatapnya dengan lembut, langkahnya pelan tapi mantap mendekat. “Tidak apa-apa. Kau tidak harus mengerti semuanya sekarang. Aku hanya ingin kau merasa aman… dan tahu bahwa aku akan menjagamu.”

Hati Lyra berdebar, campuran takut, kagum, dan perasaan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Ia merasakan sesuatu yang aneh—ada ikatan yang tidak bisa dijelaskan, seperti tali tak terlihat yang menghubungkan dirinya dengan Theron. Ia menatap mata keperakan pria itu, mencoba menenangkan diri, tapi semakin lama, semakin sulit.

Percakapan itu berlanjut dengan Theron memperkenalkan Lyra pada beberapa artefak keluarga, memberi sedikit cerita tentang tradisi vampir, dan menunjukkan tanda-tanda kekuatan yang hanya bisa dirasakan oleh mereka yang memiliki aura spesial. Lyra mendengarkan dengan seksama, catatan di tangannya tetap kosong karena ia terlalu terpaku, terlalu ingin menyerap setiap kata yang keluar dari mulut Theron.

Sore berubah menjadi senja, cahaya jingga menutupi ruangan dengan bayangan panjang. Theron menutup laci artefak terakhir, menatap Lyra dengan serius. “Aku tahu ini banyak untukmu. Aku tidak ingin memaksamu. Tapi satu hal yang perlu kau ingat: dunia ini berbahaya, dan kau memiliki peran penting, meski kau manusia.”

Lyra menelan ludah, merasakan beratnya kata-kata itu. Tapi di balik semua ketegangan, ada rasa penasaran dan keberanian yang tumbuh. Ia mengangguk pelan. “Aku… aku mengerti. Aku akan belajar. Dan… aku akan mencoba memahami.”

Theron tersenyum tipis, langkahnya mundur sedikit, memberi ruang bagi Lyra. “Itu cukup untuk sekarang. Aku senang kau memilih untuk tetap berada di sisi ini… meski perjalanan kita baru saja dimulai.”

Lyra menatapnya, dan untuk pertama kalinya, ia merasakan bahwa dunia yang ia kenal—dunia yang sederhana, aman, dan bisa diprediksi—telah berubah selamanya. Dengan setiap kata dan tatapan Theron, dunia barunya terbuka, penuh misteri, bahaya, dan sesuatu yang lebih memikat: sebuah kemungkinan yang tidak pernah ia bayangkan.

Dan di laboratorium tua itu, di bawah cahaya lilin yang bergetar, dua dunia—manusia dan vampir—mulai menyatu. Chemistry antara mereka jelas terasa, tegang tapi memikat, penuh rasa ingin tahu, dan sedikit rasa takut yang manis. Pertemuan pertama mereka di dunia yang tersembunyi ini bukan sekadar kebetulan; itu adalah langkah pertama dari perjalanan panjang, sebuah kisah yang akan menguji keberanian, kepercayaan, dan… cinta mereka, di dunia yang penuh rahasia dan takdir yang telah menunggu ratusan tahun untuk terwujud.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!