Air Mata Danau Suci [Wind Breaker]
#4 Ketegangan yang Sirna
Sejuk pagi menusuk kulit Suo. Dia terbangun. Melamun, tidak ada Kohana disana. Suo kemudian berjalan ke arah danau kecil dan membasuh mukanya.
Tapi ketenangan tidak bertahan lama. Perlahan, terdengar suara tapakan lari manusia di sekitaran hutan itu. Suo menyadari—pasukan Keel sudah mulai memasuki area hutan untuk memburunya
Suo berdecih kesal dan berlari masuk ke dalam hutan. Ia mengeluarkan pedang yang selama ini terpaut di pinggang nya. Ia bersiap-siap jikalau ada seseorang yang menyerangnya diam-diam.
Kohana Midori
Apa yang membuat mu panik? //Berbisik di belakang telinga Suo
Mendengar bisikan lembut itu, ketegangan di dalam dirinya perlahan menghilang. Ia memutar balikan badannya perlahan untuk melihat sesosok itu. Siapa? Hanya dengan mendengar suaranya pun ia sudah tau bahwa seseorang itu adalah Kohana. Tapi entah kenapa, ada rasa yang janggal di dalam dirinya ini
Suo menurunkan pedangnya, ia menurunkan kewaspadaan nya di sana. Ia perlahan tersenyum—bukan senyuman dingin, tapi senyuman lebar yang penuh dengan kehangatan. Ia merasa bahwa jika ia melewatkan momen ini, ia akan menyesali nya untuk seumur hidup
Kohana Midori
Hmm? Kau kenapa?
Suo Hayato
Tidak... Tidak apa kok//Tersenyum hangat
Suo kemudian menyarungkan pedangnya. Jelas, ia lupa alasan ia mengeluarkan pedangnya saat ini. Di saat yang tegang ini, pikirannya hanya satu: Lady Kohana
Suo Hayato
Lady Kohana... Maaf atas kelancangan ku mengeluarkan pedang ini.. Aku tidak bermaksud
Kohana Midori
Ah? Berhentilah meminta maaf, manusia. Itu bukan salah mu
Kohana Midori
Sekarang. Aku sudah mengizinkan mu untuk menginap di area ku. Akan lebih baik jika kau pergi sekarang
Kohana Midori
Jika tidak, ku harap dewa Olympus akan mengutuk mu//Ucapnya ketus
Suo Hayato
Hahahaha! Tenang...
Suo Hayato
Saja?//Perasaan janggal kembali muncul
Comments