Pesan Dari Nomor Yang Sudah Mati
Bayangan di Ambang
Rehan berdiri kaku. Pintu rumah terbuka lebih lebar, menampakkan kegelapan di dalam. Bayangan tinggi masih berdiri diam di ambang, tidak bergerak.
Rehan
Alya...aku nggak tahu harus gimana.
Alya
Jangan masuk, Rehan! Aku mohon, dengarkan aku!
Suara di dalam terdengar lagi, persis seperti Alya.
suara dari dalam rumah
Rehan...aku takut...tolong cepat masuk.
Rehan menoleh ke layar HP, ada dua chat dari "Alya" muncul bersamaan.
Alya
Itu bukan aku! Itu Dira!
Alya
Cepat masuk, Rehan...aku di kamar.
Tangan Rehan gemetar. Ia melangkah setengah kaki ke depan, tapi bayangan tinggi itu bergeser pelan, seakan menghalangi jalan. Angin dingin berhembus keluar dari dalam rumah.
Rehan
Siapa...siapa di sana?
Tiba-tiba, dari dalam kegelapan, dua mata merah samar terlihat. HP Rehan bergetar.
Dira
Jangan takut. Aku hanya ingin kalian bersama lagi.
Rehan membeku di ambang pintu, tak bisa maju atau mundur.
Rehan berdiri di depan pintu, menatap ke dalam rumah yang gelap pekat. Hanya sinar bulan dari luar yang menyorot sedikit ke lantai ruang tamu. Bayangan tinggi masih terlihat di ambang pintu, tidak bergerak.
Alya
REHAN! Jangan masuk! Itu bukan aku!
Suara dari dalam menirukan suara Alya, lebih serak dan pelan.
suara dari dalam rumah
Rehan...aku di sini. Cepat masuk.
Rehan menelan ludah, jantungnya berdegup kencang. Kakinya maju selangkah, tapi segera terhenti. Udara dingin menusuk keluar dari dalam rumah.
Rehan
Alya...aku...harus gimana?
HP Rehan bergetar keras, pesan baru muncul.
Dira
Pilih Alya, aku...atau dia.
Bayangan tinggi itu perlahan bergerak, seolah melangkah mendekati Rehan. Gelap makin menelan segalanya. Rehan terjebak di ambang pintu, tak bisa mundur, tak bisa maju.
Comments
⸸ ℒ𝓊𝒸𝒾𝒻ℯ𝓇 ⸸
Bikin deg-degan tiap halamannya.
2025-08-23
0