Bab 5 Yu Zhi

Wajah pria itu masih datar, tapi kedua telinganya yang tersembunyi di balik rambut panjang hitamnya berubah sedikit merah. Untung saja kabut sore menutupi warna itu.

Lan Mei, yang masih jongkok dengan keranjang di kepala, mengintip sedikit. "Ya Tuhan… aku tidak bermimpi, kan? Putriku benar-benar sedang merayu Kaisar Kegelapan? Orang yang katanya membantai satu pasukan hanya karena mereka bising?" batin Lan Mei

Pria itu menarik napas dalam, berusaha mengembalikan wibawanya. “Berani sekali kau bicara begitu. Bukankah kau tahu, aku bisa membunuhmu hanya dengan satu jentikan jari?”

Rui Zhi Han malah nyengir lebar, lalu dengan santainya menepuk dada. “Kalau mau bunuh, bunuh aja. Tapi setelah aku mati, siapa lagi yang bisa bikin hidupmu berwarna? Kau bosan kan, tiap hari lihat orang tunduk, gemetar, minta ampun? Nah, aku ini paket lengkap: lucu, cantik, plus sangat pintarm jadi kau tidak akan menyesal memiliki istri seperti ku.”

Lan Mei sudah pasrah, berbisik sambil menutup muka. “Putri… berhenti… tolong berhenti… jangan bikin saya jadi janda sebelum menikah…”

Mata pria itu berkilat aneh. Ada rasa penasaran yang tak bisa ia sembunyikan. Perempuan ini… benar-benar berbeda. Seharusnya dia takut, menangis, atau lari. Tapi justru…

Ia melangkah lebih dekat. Kabut seakan memberi jalan, auranya menekan hingga Lan Mei hampir pingsan. Namun Rui tetap santai, malah melirik ke atas-bawah.

“Hmm…” Rui mengangguk-angguk seolah menilai. “Postur oke. Mata tajam. Kalau senyum sedikit lebih sering, pasti bisa jadi model sampul majalah.”

Pria itu mengerutkan dahi. “Majalah?”

“Oh iya, lupa, di dunia ini belum ada. Intinya… kau tampan walau wajahmu kaku sekali. Tapi kalau senyum… bisa bikin aku makin jatuh.” Rui mengedip genit.

Seketika suasana hening.

Lan Mei mengguncang bahunya sendiri, hampir teriak. "Ya Tuhan! Putri bukan jatuh hati… ini jatuh ke liang kubur!"

Namun berbeda dari dugaan, pria itu… tiba-tiba tertawa lirih. Tawa dingin, rendah, tapi nyata.

“Hahaha… sudah lama sekali… aku tidak tertawa begini.”

Rui terperangah. “Nah, gitu dong! Senyum kamu kayak diskon besar di mall yang langka dan bikin hati orang meleleh.”

Pria itu menatapnya dalam, lalu tiba-tiba mendekat. Jarak mereka kini hanya sejengkal. Napas dinginnya menyentuh pipi Rui.

“Wanita, apa kau benar-benar tidak takut padaku?” bisiknya.

Rui tersenyum lebar, lalu membalas dengan berbisik pula. “Aku lebih takut kalau tidak bisa makan sore ini.”

Lan Mei: “……………..”

Pria itu terdiam, lalu perlahan mundur. Namun matanya tetap terpaku pada Rui Zhi Han, seolah ia baru saja menemukan teka-teki yang menantang.

“Aku akan mengingatmu, Putri Awan.” Suaranya dingin, tapi ada ketertarikan samar di dalamnya. “Kau… bukan wanita biasa.”

Ia pun berbalik, jubah hitamnya berkibar disapu angin, lalu lenyap dalam kabut.

Hening menyelimuti hutan.

Lan Mei langsung jatuh terduduk sambil menepuk pipinya sendiri. “Putriiii… Anda benar benar! Itu Kaisar Kegelapan! KAISAR KEGELAPAN!! Bagaimana bisa anda… Anda… justru menantang dia?!”

Rui hanya nyengir santai. “Heh, Mei. Justru itu… aku sedang naik level. Kalau ini game, aku sudah berhasil bikin boss final penasaran padaku. Langkah pertama menuju ending bahagia, sukses!”

Lan Mei ingin menangis lagi. “Saya yakin ini malah menuju ending kuburan massal…”

Rui terkekeh sambil memungut kembali keranjang daun. “Sudahlah, ayo pulang. Malam ini aku mau racik masker herbal. Siapa tahu besok aku makin glowing, Kaisar itu langsung jatuh cinta.”

Lan Mei menyeret kakinya lemas. "Dewa… tolonglah. Putri ini benar-benar akan membuat dunia kacau."

Selama perjalanan pulang tidak ada gangguan apapun seolah olah, aura dari Rui membuat penghuni hutan roh bersembunyi. Sesampainya di belakang istana kediaman nya ia langsung masuk dan menuju kamarnya tanpa ada yang tau, karena disini tidak ada pengawal atau pun pelayan selain Lan Mei.

Bahkan keberadaan mereka sering terlupakan oleh orang orang istana awan ini.

"Lan Mei, cepat istirahat dulu nanti malam kita akan buat ramuan ini untuk mempercantik penampilan kita" ujar Rui

"Baik putri jika begitu saya permisi dulu " ujar Lan Mei lalu menuju kamarnya.

Sedangkan Rui duduk di kursinya lalu minum teh yang ada di sana... Saat ia memikirkan sesuatu terdengar panggilan dari dalam dirinya.

"Yang mulia...." ujar suara itu

"Eh...suara siapa itu?" ujar Rui heran

"Putri ini hamba harimau putih... Putri jika anda ingin masuk kemari sentuh lah tato mahkota itu dan ucapankan masuk maka anda ak-...eh putri anda sudah di dalam" ujar harimau kaget.

Belum selesai ia bicara tuanya sudah ada di dalam, tuanya ini sangat ajaib pikir harum kecil itu.

"Iya kelamaan kamu jelasin nya, tapi ini tempat apa bagus sekali dan lihat banyak sekali tumbuhan obat" seru Rui di akhir katanya

Lalu mendekati tumbuhan obat obat itu, "kenapa kau tidak pernah bilang jika didalam sinih penuh obat yang luar biasa?" tanya Rui

"Putri anda tidak pernah bilang bagaimana hamba tau dan kita juga baru bertemu 1 tahun" jawab harimau itu

"Apa satu tahun..... Hahahaha kau ini ada ada saja kita baru bertemu beberapa jam tadi bagaimana bisa satu tahun" ujar Rui tertawa

"Tidak putri, memang ini sudah setahun, karena waktu di luar dan di dalam sini itu berbeda. Satu jam di luar sama saja dengan satu bulan di dalam sini " jelas harimau itu

"Benarkah... wah ini luar biasa, apa aku boleh melihat tempat lain disini?" tanya Rui

"Tentu saja putri... Tempat ini milik anda jadi putri bisa kemanapun anda bisa bahkan isi tempat ini pun milik anda" jawab harimau kecil itu

"Wah ini hebat, baiklah aku ingin berkeliling, mungkin saja aku menemukan hal yang menarik " ujar Rui lalu pergi mencari kesana kemari hingga ia melihat sebuah istana megah.

Saat Rui membuka sebuah pintu di istana itu ia sangat terkejut disana terdapat banyak senjata dan sebuah panah yang memancarkan cahaya pelangi. Dan saat membuka yang lain pun tetap mendapatkan barang yang berharga hingga akhirnya keruang yang terakhir Rui menemukan ruangan harta yang sangat luar biasa banyak hingga membuat mata Rui terbelalak.

"Ini benar benar emas dan koin.... Ya ampun aku kaya... aku kaya" seru Rui bahagia

Sedangkan harimau kecil itu memandang Rui takjub,"Ya ampun yang menjadi tuanku benar benar wanita ajaib, entah ini keberuntungan atau petaka, ck....ck... Ck..."

Rui lalu memeluk harimau itu dan menciumnya membuat harimau kecil itu memerah malu dan berubah kaku.

"Aku sangat bahagia... Kau adalah keberuntungan ku, aku menyayangimu.... Kau akan ku beri nama Yu Zhi

Bersambung

Terpopuler

Comments

Kusii Yaati

Kusii Yaati

biasanya satu hari di ruang dimensi,satu jam di dunia nyata.ini malah kebalikannya satu hari di dunia nyata satu bulan di ruang dimensi.tapi its oke lah yang penting bagus ceritanya 🤗

2025-08-31

2

Atalia

Atalia

bagus author tapi bisa nggak cewe tegas jgn lemes banget mulutnya. makin penasaran sii gimana kelanjutannya author😁

2025-08-17

0

ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞

ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞

aku suka yang begini yang punya ruang dimensi
gunakan mata air spiritual Rui

2025-09-15

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1– Panah Terakhir
2 Bab 2 hutan
3 Bab 3 Harimau
4 Bab 4 pertemuan
5 Bab 5 Yu Zhi
6 Bab 6 Harta Karun
7 Bab 7 Rumor
8 Bab 8 kedatangan musuh
9 Bab 9 hadiah tak terduga
10 Bab 10 kebenaran yang terungkap
11 Bab 11 permintaan
12 Bab 12 keputusan
13 Bab 13 perjalanan
14 Bab 14 Pernikahan Dan Perjamuan
15 Bab 15 Pertama di Istana Kegelapan
16 Bab 16 Hari-Hari Sebagai Permaisuri Kekaisaran Kegelapan
17 Bab 17 Penenang Aura Iblis.
18 Bab 18 Menyusup ke Sayap Hitam
19 Bab 19 penyusupan Markas Sayap Hitam 2
20 Bab 20 Menjadi Umpan
21 bab 21 Pesan Rahasia Rui
22 Bab 22
23 Bab 23 Awal Pertempuran
24 Bab 24 hancurnya Mo Xian si iblis
25 Bab 25 hukuman untuk Liang De
26 Bab 26
27 Bab 27 Buah Persik Abadi
28 Bab 28
29 Bab 29
30 bab 30
31 Bab 31
32 bab 32
33 bab 33
34 Bab 34
35 bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 bab 43
44 bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 bab 58
59 Bab 59
60 bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 bab 90
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Bab 1– Panah Terakhir
2
Bab 2 hutan
3
Bab 3 Harimau
4
Bab 4 pertemuan
5
Bab 5 Yu Zhi
6
Bab 6 Harta Karun
7
Bab 7 Rumor
8
Bab 8 kedatangan musuh
9
Bab 9 hadiah tak terduga
10
Bab 10 kebenaran yang terungkap
11
Bab 11 permintaan
12
Bab 12 keputusan
13
Bab 13 perjalanan
14
Bab 14 Pernikahan Dan Perjamuan
15
Bab 15 Pertama di Istana Kegelapan
16
Bab 16 Hari-Hari Sebagai Permaisuri Kekaisaran Kegelapan
17
Bab 17 Penenang Aura Iblis.
18
Bab 18 Menyusup ke Sayap Hitam
19
Bab 19 penyusupan Markas Sayap Hitam 2
20
Bab 20 Menjadi Umpan
21
bab 21 Pesan Rahasia Rui
22
Bab 22
23
Bab 23 Awal Pertempuran
24
Bab 24 hancurnya Mo Xian si iblis
25
Bab 25 hukuman untuk Liang De
26
Bab 26
27
Bab 27 Buah Persik Abadi
28
Bab 28
29
Bab 29
30
bab 30
31
Bab 31
32
bab 32
33
bab 33
34
Bab 34
35
bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
bab 43
44
bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
bab 58
59
Bab 59
60
bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
bab 90

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!