Adik Iparku, Mantan Kekasihku

Adik Iparku, Mantan Kekasihku

1. Hujan di Malam itu

Karma?

Apa benar itu yang terjadi padaku? Disaat aku benar-benar tidak berdaya seperti ini. Bagaimana mungkin aku menghadapi sebuah pernikahan tanpa cinta? Pernikahan yang tidak pernah ku impikan. Tapi sekali lagi aku tak berdaya.

Tidak mampu menentang takdir yang ditentukan oleh keluarga. Pria yang akan menikahiku...aku tidak tahu siapa dia? Seperti apa sifatnya? Bagaimana karakternya? Aku hanya bisa pasrah atas apa yang terjadi dalam hidupku.  

Aku sebenarnya masih menunggu seseorang dari masa laluku. Seorang pria yang sangat ku cintai sekaligus pria yang telah ku lukai hatinya.

Nando Saputra,  mantan kekasihku yang telah memutuskan pergi dariku setelah aku dengan tega mengusirnya begitu saja.

Kini aku sadar bahwa aku sangat mencintainya bahkan sangat ingin memilikinya. Tapi ia menghilang 5 tahun yang lalu dan aku sudah terlalu lelah mencarinya.

Sekarang aku sudah tidak memiliki kekuatan lagi untuk sekedar memohon agar ia mau kembali padaku. Nandoku sayang...aku merindukanmu.

Kami adalah pasangan sempurna di SMA dan jalinan asmara kami bertahan hingga lulus. Hanya saja, karena ego dan ambisi akhirnya ku putuskan dirinya.

Aku terpuruk setelah dia pergi. Impian dan cita-citaku berhamburan begitu saja, segalanya menjauh dariku. Aku merasa prustasi dan tidak sanggup bangkit lagi. Aku lelah dan aku menyerah pada akhirnya.

Keluargaku memutuskan untuk menjodohkanku karena tak tahan melihatku melamun setiap hari.

Tapi buatku, mereka menjodohkanku karena ingin meningkatkan ekonomi keluarga. Pria yang menikahiku adalah orang kaya. Ketika pria itu datang melamarku, aku hanya bisa mengangguk pasrah hingga pernikahanpun terjadi aku tetap diam tak melawan meski hatiku dengan jelas memberontak dengan keras.

Sekarang rasa menyesal kembali menghatuiku saat ku tahu sebuah fakta yang lebih mengerikan...dia Nando pria yang selama ini ku rindukan adalah adik dari pria yang menikahiku. Rasanya aku ingin bunuh diri saat ini juga....

...• • •...

Aku menatap matanya dengan marah

“Nando kita putus!”

kedua taganku terlipat di perut tapi laki-laki didepanku hanya terdiam. Aku tidak ingin mengerti seperti apa perasaannya saat itu dan aku tidak ingin peduli.

“Kenapa?” tanyanya memecah keheningan.

Aku masih menatapnya dengan marah.

“Aku udah bosen sama hubungan kita. Aku ingin fokus mengenjar cita-citaku jadi lebih baik kita akhiri saja hubungan kita!”

Dengan tegas ku ucapkan kata-kata ini, benar-benar tidak peduli apakah ia akan terluka atau tidak setelah mendengarnya.

Aku ingin bersikap sejahat mungkin padanya agar aku bisa terbebas dari hubungan ini. Aku sudah muak dengannya.

Dia seorang pria yang tidak punya impian sementara aku adalah wanita yang sangat menginginkan impianku terwujud.

Dari segi apapun aku dan dirinya tak mungkin bersama.

Apalagi memikirkan masa depan kami yang suram jika aku tetap bersamanya.

Dia hanyalah seorang pria dengan asal usul tidak jelas dan pengangguran. Tidak melakukan apapun setelah lulus dari bangku SMA. Tidak bekerja ataupun kuliah. Lalu bagaimana mungkin aku bisa mengandalkan hidupku padanya?

Pria di depanku hanya menatapku dalam diam. Pandangannya lama-lama turun ke bawah, tertunduk pasrah.

“Baiklah. Kalo itu memang yang terbaik untukmu”

Dia benar-benar terlihat lemah. Bagaimana mungkin selama ini aku berhubungan dengan orang yang serapuh ini? Dia bahkan tidak mencoba menolak dan mempertahankanku.

Aku tersenyum jahat padanya dan sekali lagi dia hanya menatapku dengan lemah.

Tangan kananku terangkat ingin bersalaman dengannya “Terima kasih untuk tiga tahun ini...semoga kamu bisa menemukan gadis yang lebih baik dariku!”

Aku mengucapkannya dengan penuh suka cita meskipun pada akhirnya aku menangisinya setiap hari dalam 6 tahun ini. Pada malam itu Nando tidak menjabat tanganku. Pemuda itu pergi tanpa mengucapkan sepatah katapun padaku. 

Apa yang sebernarnya kau rasakan Nando? Sekarang aku sungguh ingin tahu bagaimana perasaanmu meskipun telah ada tembok penghalang diantara kita.

Tanganku ini sudah tidak bisa lagi meraihmu. Terlalu jauh...terlalu sulit.

Hatiku menjerit-jerit ketika melihatmu datang. Pria itu, pria asing yang menjadi suamiku memelukmu dengan bahagia diambang pintu lalu menarikmu masuk ke dalam rumah kami.

Sekali lagi, kau masuk ke duniaku yang belum sepenuhnya terbebas darimu. Aku menahan air mataku sekuat tenaga saat kau membentangkan tangan hendak memperkenalkan diri.

Apa yang kau lakukan Nando? Kau sudah mengenalku. Tetapi kemudian aku mencoba memahami bahwa kau sedang berpura-pura tak mengenaliku.

Kenyataan pahit menghantamku keras sekali lagi saat kau bilang kau adalah bagian dari keluarga kami.

Kau adalah adik suamiku yang baru lulus kuliah di Amerika.

Bagaimana mungkin? Bagaimana bisa? Selama 3 tahun menjalin kasih, tidak sekalipun kau pernah menceritakan tentang keluargamu.

Kau adalah pria yang hidup sendiri tanpa keluarga lalu bagaimana mungkin sekarang terjadi seperti ini? Apa ini mimpi? Aku harap ini adalah mimpi.    

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!