Kecurigaan

"Lo naksir sama istri gue?"

"Siapa yang nggak naksir sama cewek secantik Zalika, kalau gue jadi elo nggak mungkin gue tinggalin istri cantik gue dimalam pertama!" Ujar Dean pada rekannya itu

"Iya sih, gue aja sempet naksir dia!" Aksara menimpali membuat wanita yang duduk disisinya merengut

"Itu sebelum aku ketemu kamu, beb. Sekarang aku udah nggak naksir Zalika lagi!"

"Cih" Arga hanya berdecih melihat tingkah para sahabatnya itu

Tanpa mereka sadari jika seorang pria tengah memandang kearah kerumunan itu

"Arga?" Pria itu sampai mencipitkan matanya agar tidak salah mengenali orang

"Itu beneran Arga. Tapi ngapain dia disini? Bukannya ini malam pertama buat dia dan Zalika!" Gumamnya, hingga dirinya memutuskan untuk menghampiri mereka dan mengabaikan panggilan dari para sahabatnya

"Arga!" Pria itu tersentak, tatapan tajam diberikan oleh pria yang kini berdiri dihadapannya. Sadar akan tatapan itu, Arga dengan cepat melepas tangan Moza pada lengannya

"Bang Akbar?"

"Lo disini?" Tanya Akbar penuh selidik

"I-iya bang! Gue lagi ngerayain ulang tahun temen!" Dusta Arga, dan Akbar tau jika adik iparnya itu tengah berbohong

"Terus dimana Zalika?"

"Dia dirumah, tadi udah gue ajak tapi Zalika nya nggak mau. Mau istirahat aja katanya!" Sebuah senyum palsu ia tampilkan

"Gue telepon Zalika sebentar!" Akbar meraih ponsel dari saku jaket miliknya namun Arga segera menghentikan aksi kakak iparnya itu

"Jangan bang! Maksud gue, Zalika pasti udah tidur jadi jangan diganggu!" Ujarnya

"Akbar.." Para rekannya telah memanggil dan mau tak mau Akbar harus meninggalkan perkumpulan anak muda itu

"Jangan lupa Lo berurusan sama siapa, Arga. Kalau sampe Lo nyakitin Zalika! Lo terima akibatnya!" Pria berbadan tegap itu berlalu

"Dia kakak nya Zalika?" Arga mengangguk dengan tangan terkepal

"Serem banget kakaknya!" Aksara menimpali "Dia pengacara terkenal kan?"

"Nggak perlu dibahas!" Arga kembali menepis tangan Moza yang hendak memeluknya, jangan lupa jika Akbar masih berada ditempat ini

"Lo bisa masuk penjara kalau nyakitin Zalika!"

"Gue bilang, nggak usah dibahas!"

"Kita ke hotel aja yuk, sayang!" Ajak Moza pada Arga

"Boleh juga, gue juga butuh dipijet!"

"Dengan senang hati!" Wanita cantik itu menunjukkan senyum terbaiknya

Arga mengedarkan pandangannya, dan dapat dirinya lihat jika Akbar dan beberapa temannya telah meninggalkan club

***

Entah sekarang jam berapa, Zalika membuka matanya saat mendengar pintu kamar mandi dibuka, tubuhnya terasa membeku karena semalaman berada ditempat ini

"Bangun!" Suara Arga terdengar dingin, dengan berat, Zalika mengangkat wajahnya lalu menatap pria dihadapannya dengan lekat

"Ada apa? Apa hukuman ini kurang?" Pria itu mendekat lalu memaksa menarik lengan gadis itu hingga membuat si pemilik meringis, perih karena cengkraman semalam saja belum hilang

Arga memposisikan Zalika di bawah shower lalu air dingin mengguyur tubuh mungil yang sejak tadi sudah kedinginan

"Kamu harus melayani suami kamu! Aku mau sarapan!" Pria kejam itu mematikannya hingga air berhenti mengalir, lalu ia dorong tubuh itu hingga membentur dinding

"Jangan pernah menjadi istri yang pemalas, dan ingat ini, Zalika. Jika Akbar atau siapapun datang dan bertanya, kamu jangan pernah berkata jujur! Kamu harus terlihat bahagia dengan pernikahan kita! Paham!" Ucapan itu hanya bisa dijawab Zalika dengan anggukan

"Kalau sampai itu terjadi, aku pastikan kedua orang tua kamu tidak akan selamat!" Sambungnya dengan nada penuh ancaman

"Sekarang keluar! Aku mau mandi! Dan Zalika!" Mendengar namanya dipanggil, gadis itu berbalik

"Aku suka banana pancake buatan kamu!" Zalika yang mengerti segera meninggalkan sang suami yang kini telah menanggalkan pakaiannya

Setelah mengganti pakaian, gadis cantik itu mulai melakukan pekerjaannya. Beberapa bahan ia keluarkan dari dalam kulkas

Kediaman ini memang hanya ditinggali oleh sepasang suami istri itu, Arga menolak untuk bermalam di hotel tempat resepsi pernikahan mereka berlangsung dengan alasan telah menyiapkan kejutan dirumah untuk istri tercintanya

Kedua orang tua pria ini memang telah tiada, Arga mengatakan itu pada Zalika dan gadis cantik itu tak banyak bertanya, bahkan saat pernikahan mereka Arga hanya didampingi oleh paman dan bibinya tanpa anggota keluarga lainnya

Saat tengah menata beberapa pancake diatas meja, terdengar suara bel Zalika sampai bingung, siapa yang bertamu pagi-pagi begini

Gadis itu membawa langkahnya menuju pintu, saat pintu dibuka seorang pria yang begitu ia kenal berdiri dihadapannya dengan senyuman yang hangat

"Bang Akbar!" Zalika berhambur dalam pelukan kakak laki-lakinya itu, Akbar dapat merasakan ada sesuatu pada adik kesayangannya itu, karena tak biasanya Zalika memeluknya sangat erat

"Kamu apa kabar?" Tanya Akbar, dirinya bingung karena sang adik tidak menjawab dan sepertinya tengah menangis

"Ada apa?" Akbar dengan lembut mengusap kepala adik perempuannya itu

Zalika mengurai pelukannya, mengusap air mata yang sempat keluar "Aku nggak pa-pa kok bang. Cuma kangen aja sama Abang!"

"Baru sehari disini, kamu udah kangen aja sama Abang" guraunya membuat wanita itu mencibirkan bibirnya

Akbar mengulurkan tangannya mengusap lembut puncak kepala adik perempuannya membuat si pemilik tersenyum

Senyum itu jelas terpaksa dan Akbar tau itu, bahkan dirinya dapat melihat leher sang adik yang merah

"Kamu beneran nggak pa-pa kan?"

"Enggak kok, ayo masuk bang! Zalika lagi bikin sarapan" Akbar mengikuti langkah sang adik, dirinya lalu duduk di salah satu kursi dan memperhatikan adik perempuannya yang tengah menata potongan pancake di atas piring

"Selamat pagi, sayang" Dengan senyum palsunya, Arga mendekat lalu memberi satu kecupan lembut di kening istrinya dalam hal itu tak luput dari perhatian Akbar

Akbar terbiasa menghadapi orang-orang yang bersikap pura-pura, hal itu membuatnya tau betul dengan senyuman palsu yang adik iparnya itu berikan

"Oh. Astaga maaf bang, aku nggak liat kalau Abang disini!" Arga lalu duduk di salah satu kursi tepat dihadapan Akbar

Pria tampan itu memaksa senyumnya pada suami dari adiknya itu, jika Arga bisa maka Akbar jagonya

"Kalian terlihat bahagia!" Ucapannya seraya memasukkan potongan pancake tersebut kemulut

"Gue emang selalu bahagia, menikah dengan Zalika adalah hal yang paling membahagiakan!" Ucap Arga penuh kebohongan, bahkan kecupan lembut di berikan Arga pada punggung tangan sang istri dan Zalika memaksakan senyumannya

"Semoga saja! Zalika itu princess dirumah, makanya rumah jadi sepi karena dia pergi!" Ujar Akbar

"Ya mau gimana lagi bang, kita udah nikah. Udah seharusnya kita tinggal berdua"

"Itu bener!" Sekilas Akbar melirik ke arah sang adik yang sepertinya enggan untuk bicara, raut kesedihan terlihat jelas dari wajahnya

Pandangan pengacara itu tertuju pada leher sang adik yang merah, itu bukan merah yang tercipta dari permainan panas sepasang suami istri melainkan bekas cekikan

Terpopuler

Comments

ALRININGSIH ALRININGSIH

ALRININGSIH ALRININGSIH

Arga jahat amat sih ada dendam apa dg keluarga Zalika

2025-08-27

1

Queenfans Angelfans

Queenfans Angelfans

𝒔𝒆𝒍𝒊𝒅𝒊𝒌𝒊 𝒃𝒂𝒓 𝒋𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒕𝒆𝒓𝒍𝒂𝒍𝒖 𝒍𝒂𝒎𝒂 𝒅𝒊𝒂 𝒔𝒆𝒆𝒏𝒂𝒌𝒏𝒚𝒂 𝒔𝒂𝒎𝒂 𝒛𝒂𝒍𝒊𝒌𝒂

2025-08-16

1

lihat semua
Episodes
1 Malam Pernikahan
2 Kecurigaan
3 Ancaman
4 Akan Pindah
5 Rencana
6 Penyelamatan
7 Kondisi Zalika
8 Dendam
9 Trauma
10 Saling Menguatkan
11 Ingin Berpisah
12 Pulang
13 Tugas Dari Zayyan
14 Hati Rayn
15 Kemping
16 Melanjutkan Hidup
17 Sekretaris
18 Makan Siang
19 Cemburu
20 Mobil Baru
21 Leon
22 Rayuan Leon
23 Ketakutan
24 Cemas
25 Salah Paham
26 Hadiah Kecil
27 Lukisan
28 Kenyataan
29 Pengganggu
30 Tuduhan
31 Terungkap
32 Hukuman
33 Kesepakatan
34 Pesta Pertunangan
35 Dansa
36 Cinta Jefry
37 Meminta Penjelasan
38 Curiga
39 Ajakan Leon
40 Night Club
41 Amarah Jefry
42 Demam
43 Sesi Curhat
44 Menjelaskan
45 Bukit Tentang Leona
46 Amarah Astrid
47 Kecewanya Tari
48 Mengundurkan Diri
49 Calon Istri?
50 Merestui
51 Tertangkap
52 Rencana Zalika
53 Melamar
54 Bertemu Arga
55 Penyesalan
56 Sah
57 Mogok
58 Ketiduran
59 Mertua dan Menantu
60 Antar Jemput
61 Jatuh Cinta?
62 Weekend
63 Bertemu Calon Mertua
64 Cincin
65 Jalan-jalan
66 Salah Paham
67 Siasat
68 Liburan
69 Keluarga Gavin
70 Pasien
71 Kembali Bersama
72 Pulang
73 Ngambek
74 Kepergok adik ipar
75 Patah Hati Again
76 Milly
77 Belanja
78 Berubah
79 Kabar Bahagia
80 Hari Bahagia
81 Malam Kelam
82 Bertanggung Jawab
83 Rutinitas Pengantin Baru
84 Melamar
85 Sah
86 Kecewa
87 Saling Menerima
88 Hamil?
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Malam Pernikahan
2
Kecurigaan
3
Ancaman
4
Akan Pindah
5
Rencana
6
Penyelamatan
7
Kondisi Zalika
8
Dendam
9
Trauma
10
Saling Menguatkan
11
Ingin Berpisah
12
Pulang
13
Tugas Dari Zayyan
14
Hati Rayn
15
Kemping
16
Melanjutkan Hidup
17
Sekretaris
18
Makan Siang
19
Cemburu
20
Mobil Baru
21
Leon
22
Rayuan Leon
23
Ketakutan
24
Cemas
25
Salah Paham
26
Hadiah Kecil
27
Lukisan
28
Kenyataan
29
Pengganggu
30
Tuduhan
31
Terungkap
32
Hukuman
33
Kesepakatan
34
Pesta Pertunangan
35
Dansa
36
Cinta Jefry
37
Meminta Penjelasan
38
Curiga
39
Ajakan Leon
40
Night Club
41
Amarah Jefry
42
Demam
43
Sesi Curhat
44
Menjelaskan
45
Bukit Tentang Leona
46
Amarah Astrid
47
Kecewanya Tari
48
Mengundurkan Diri
49
Calon Istri?
50
Merestui
51
Tertangkap
52
Rencana Zalika
53
Melamar
54
Bertemu Arga
55
Penyesalan
56
Sah
57
Mogok
58
Ketiduran
59
Mertua dan Menantu
60
Antar Jemput
61
Jatuh Cinta?
62
Weekend
63
Bertemu Calon Mertua
64
Cincin
65
Jalan-jalan
66
Salah Paham
67
Siasat
68
Liburan
69
Keluarga Gavin
70
Pasien
71
Kembali Bersama
72
Pulang
73
Ngambek
74
Kepergok adik ipar
75
Patah Hati Again
76
Milly
77
Belanja
78
Berubah
79
Kabar Bahagia
80
Hari Bahagia
81
Malam Kelam
82
Bertanggung Jawab
83
Rutinitas Pengantin Baru
84
Melamar
85
Sah
86
Kecewa
87
Saling Menerima
88
Hamil?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!