Eps 04. Kumpul Keluarga

Mobil yang dikemudikan Zio berhenti tepat diseberang jalan kantor firma hukum tempat saudari kembar nya bekerja. Zio mengambil ponsel nya dari saku celana formalnya dan segera menghubungi Zia.

Tak butuh waktu lama, sambungan telepon pun terhubung. Zio mengatakan pada Zia jika dia sudah tiba dilokasi. Setelah mengatakan itu, Zio langsung mengakhiri panggilan teleponnya lalu meletakkan ponselnya di dashboard mobil.

Tak butuh waktu lama, terlihat seorang wanita cantik yang mengenakan blazer warna hitam dipadu-padankan dengan kemeja putih dan rok span hitam selutut berjalan keluar dari kantor firma hukum.

Zio yang melihat itu langsung menurunkan kaca mobilnya dan membunyikan klakson.

Tin!

Tin!

Seketika Zia langsung mengulas senyum saat sudah menemukan mobil saudara kembarnya itu berhenti. Mata nya menatap sekeliling kanan dan kiri memastikan jika tidak ada kendaraan yang lewat saat dia menyebrang.

Setelah itu, Zia segera membuka pintu mobil dan duduk dikursi depan samping kemudi.

"Pulang sekarang Zi ?" tanya Zia seraya meletakkan map dokumen dan tas nya di kursi jok belakang.

"Hmm.. Tapi aku ingin mampir sebentar ke toko kue langganan mama". Kata Zio

Zia mengangguk-anggukkan kepalanya paham."Oke, kalau begitu kita berangkat sekarang".

Zio berdehem lalu segera menyalakan mesinnya, setelah itu ia mulai melajukan pelan mobilnya meninggalkan kantor firma hukum tempat Zia bekerja menuju mansion papa Kai, tapi sebelum itu mereka akan mampir sebentar ketoko kue langganan mama Retta.

Zio ingin membelikan kue kesukaan sang mama tercinta dan juga Serra keponakannya.

.

.

Singgah sebentar ditoko kue dan Zio meminta saudara kembarnya itu yang masuk kedalam toko tersebut untuk membeli kue nya.

Tak berselang lama, Zia sudah keluar dari toko seraya menenteng tiga buah paper bag di tangannya. Melihat itu, Zio dengan sigap langsung membukakan pintu mobilnya untuk Zia masuk.

"Kenapa ada tiga paper bag?" tanya Zio seraya mengerutkan dahinya bingung

"Yang dua untuk mama dan Serra, yang satunya untuk ku". Jawab Zia santai nya disertai dengan gaya nya yang centil.

Zio berdecak pelan mendengar jawaban Zia. Sudah pasti perempuan itu membeli kue untuk dirinya sendiri memakai uang yang dia kasih.

Terbukti saat ini Zia belum mengembalikan kartu debit miliknya yang dia berikan untuk membayar kue-kue yang dibeli.

"Oh ya, ini kartu debit mu". Zia menyodorkan kartu debit itu pada pemiliknya

Zio menerima kembali kartu tersebut dengan alis yang terangkat sebelah. "Kau membayar kue milik mu pakai uang ku ?"

"Ha? Iya..". Jawab Zia lalu meraih tas dan dokumen pekerjaannya, kemudian meletakkan paper bag kue-kue itu dengan hati-hati dikursi belakang.

"Ya ampun Zi, kamu juga gak akan bangkrut cuma karena bayarin kue ku". Sambungnya berucap

"Ya ya ya.. Terserah mu saja. Ambil apapun yang kamu suka". Sahut Zio santai lalu segera menyalakan mesin mobilnya dan mulai melajukan kendaraan roda empat itu menuju mansion papa Kai.

...----------------...

"Aku pulang!" Suara teriakan Zia terdengar menggema saat dia menginjakkan kakinya masuk kedalam mansion.

Papa Kai yang sedang duduk dikursi sofa ruang keluarga dan tengah membaca majalah bisnis seketika menoleh menatap kedatangan putri bungsunya.

"Tumben udah pulang ?" tanya papa Kai seraya melepas kaca mata bening yang bertengger dihidung mancungnya.

"Kata mama ada acara makan malam bareng, jadi Zia pulang lebih awal". Jawab Zia lalu menjatuhkan tubuhnya disamping papa Kai.

"Pah.." sapa Zio sesaat setelah Zia masuk dia juga langsung menyusulnya. Tentu saja, harus mengambil dulu kue yang ia beli tadi.

Papa Kai mengalihkan pandangannya menatap kedatangan putra kedua nya lalu melempar senyum tipis.

"Hai boy, bagaimana kabar mu ?" tanya papa Kai

Zio mendekat dan langsung menjatuhkan bok*ng nya dikursi single sofa sambil melonggarkan dasi yang melingkar dileher kokohnya.

"Kabar baik pa. Papa sama mama juga baik kan ? Bagaimana kondisi kesehatan mama ?" cecar nya bertanya

"Mama sehat nak". Bukan papa Kai yang menjawab, melainkan istrinya.

Mendengar suara Zio dan Zia, mama Retta yang tengah menyiapkan makan malam didapur bergegas melangkahkan kakinya menuju ruang keluarga setelah meminta asisten rumah tangga nya itu untuk menggantikan dia menghandle masakan nya.

Zio menoleh menatap mama Retta sambil melempar senyum hangat. Ia beranjak dari duduknya berjalan mendekat mama Retta lalu memeluk tubuh wanita paruh baya yang sudah bertaruh nyawa melahirkannya itu.

Mama Retta membalas pelukan hangat putra nya itu sambil mengelus lembut punggung lebar Zio.

"Zio kangen mama". Ucap nya lirih

"Mama juga kangen sama Zio". Balas Mama Retta

Kemudian pelukan itu mengendur bertepatan dengan suara anak kecil yang berlarian masuk kedalam mansion sambil menyerukan nama kakek dan nenek nya.

Dibelakangnya disusul kedua orang tua nya yang tak lain adalah Gala dan Mikha.

"Oma Etta... Opa Ai..." Teriak Serra khas dengan suara nya yang masih cadel, bayi yang berusia empat setengah tahun itu berlari pelan menghampiri mama Retta.

Namun, belum sempat Serra mendekati mama Retta. Papa Kai sudah lebih dulu mengangkat tubuh kecilnya kedalam gendongan.

"cucu opa tersayang..." ucap papa Kai seraya menciumi pipi Serra bergantian.

"Opa cetop, Tella giyi". Pinta Serra mendorong-dorong rahang papa Kai agar menghentikan ciumannya.

Mama Retta yang melihat itu hanya menggeleng-gelengkan kepala sambil tersenyum tipis.

"Mama.." sapa Gala dan Mikha bersamaan

"Gala...Mikha, apa kabar kalian ? Baik kan ?" tanya mama Retta sesaat setelah berpelukan sebentar dengan menantunya

"Kami baik ma". Jawab Mikha

"Syukurlah, mama dengar kamu hamil lagi sayang ? Berapa bulan ?" Mama Retta mengusap-usap perut Mikha yang terlihat sedikit menyembul.

"12 Minggu ma. Doain ya ma semoga Mikha dan dedek bayi sehat dan selamat sampai persalinan nanti". Kata Mikha

"Tentu sayang".

Kemudian, beralih pada Zio yang menghampiri Gala yang sudah lebih dulu duduk dikursi sofa.

"Zi, jangan lupa ingatkan anak buah mu untuk mulai bekerja besok pagi. Aku tunggu dirumah". Kata Gala ketika melihat Zio baru saja ikut bergabung duduk disofa.

"Iya. Nanti aku hubungi Bram". Sahut Zio

"Ada apa sih kak?" Tanya Zia dengan perasaan kepo nya

"Kakak meminta anak buah dari kantor Zio yang paling kompeten untuk jadi pengawal". Jawab Gala

"Pengawal?" beo Zia dengan kening yang mengernyit kebingungan

"Hmm.." Sahut Gala berdehem. "Kamu tau kan, kalo kakak sering perjalanan bisnis keluar kota bahkan luar negeri. Kakak takut ninggalin Mikha dan Serra sendirian dirumah, maka dari itu kakak minta anak buah Zio yang paling bisa diandalkan untuk menjadi pengawal Serra dan Mikha saat ku tinggal dinas luar". Imbuhnya menjelaskan

Zia yang mendengar itu mengangguk-anggukkan kepalanya paham.

"Kenapa harus cari pengawal, kenapa gak tinggal saja sama mama dan papa". Kali ini Papa Kai yang bersuara

"Mikha nya yang gak mau pah. Dia bilang takut ngerepotin mama sama papa".

Mendengar itu, papa Kai hanya bisa mendesahkan nafas nya pelan. Putri bungsu Reno itu masih saja canggung dengan keluarga Winata. Padahal, dia sudah menganggap Reno seperti keluarga nya sendiri.

.

.

.

Jangan lupa dukungannya! ❤️🌹 Like, vote dan komen...terimakasih

Terpopuler

Comments

Ais

Ais

ish knp mikha klo kamu canggung terus gmn kamu bs membangun hubungan yg hangat dan baik sm mertua kamu kasihan papi kai smoga ngak tersinggung si papi sm sikap mikha ini

2025-09-04

1

lihat semua
Episodes
1 Eps 01. Kandas nya Hubungan
2 Eps 02. Kedatangan Gala ke Kantor
3 Eps 03. Undangan Makan Malam Keluarga
4 Eps 04. Kumpul Keluarga
5 Eps 05. Rencana Perjodohan
6 Eps 06. Sosok Kimora
7 Eps 07. Pertemuan Keluarga
8 Eps 08. Hancur nya Zio
9 Eps 09. Lamaran
10 Eps 10. Rencana Pernikahan
11 Eps 11. Awal Dari Semuanya
12 Eps 12. Malam Petaka
13 Eps 13. Keteledoran Semata
14 Eps 14. Semua Yang Terjadi Tak Perlu Disesali
15 Eps 15. Membatalkan Perjodohan
16 Eps 16. Hampir saja gagal
17 Eps 17. Perkara Gaun atau Rival ?
18 Eps 18. Mantan vs Calon Istri
19 Eps 19. Detik-Detik
20 Eps 20. Akhirnya Bertemu
21 Eps 21. Aroma Yang Mirip
22 Eps 22. Dua Wanita Perusuh
23 Eps 23. Secercah Harapan Kecil
24 Eps 24. Menemukan Tanda- Tanda
25 Eps 25. Ternyata Dalang nya
26 Eps 26. Persaingan Desainer : Kimmy vs Sarah
27 Eps 27. Calon Suami
28 Eps 28. Pengakuan
29 Eps 29. Perasaan Macam Apa Ini ?
30 Eps 30. Persiapan Untuk Masa Depan
31 Eps 31. Akhir Penentuan
32 Eps 32. Rencana Balas Dendam
33 Eps 33. Perasaan Gelisah
34 Eps 34. Ancaman Bahaya
35 Eps 35. Sisi Lain Zaki
36 Eps 36. Mencari Dalang Masalah
37 Eps 37. Ternyata Sarah Dalang nya
38 Eps 38. Elisa Berulah Lagi
39 Eps 39. Tuduhan
40 Eps 40. Perkara Pria Sewaan
41 Eps 41. Aroma dan Tatto Yang Sama
42 Eps 42. Calon Istri Yang Bar-Bar
43 Eps 43. Pernikahan Laura
44 Eps 44. Fakta Yang Terbongkar
45 Eps 45. Profil Calon Suami Kimmy
46 Eps 46. Gaharnya Seorang Zio
47 Eps 47. Rahasia Yang Terbongkar
48 Eps 48. Menjemput Calon Istri
49 Eps 49. Pemikiran Yang Matang
50 Eps 50. Petunjuk Terakhir
51 Eps 51. Mual-mual
52 Eps 52. Hamil ?
53 Eps 53. Perasaan Gelisah
54 Eps 54. Pelaku
55 Eps 55. Dua Garis Merah
56 Eps 56. Kabar Yang Mengguncangkan
57 Eps 57. Terluka ( Lagi )
58 Eps 58. Terkuak
59 Eps 59. Fakta Yang Terbongkar Semuanya
60 Eps 60. Tamatlah Riwayat Zio
61 Eps 61. Akad
62 Eps 62. Perdebatan Kecil Pengantin Baru
63 Eps 63. Paksu Posesif
64 Eps 64. Rutinitas para CEO
65 Eps 65. Kerusuhan (1)
66 Eps 66. Kerusuhan (2)
67 Eps 67. Kerusuhan (3)
68 Eps 68. Tertekannya Seorang Suami
69 Eps 69. Apapun Demi Kamu
70 Eps 70. Hadiah Kecil Untuk Istri Tercinta
71 Eps 71. Pulang Kerumah
72 Eps 72. Hangatnya Kebersamaan
73 Bab 73. Tempat Kita Pulang Bersama
74 Eps 74. Kejutan Bertubi-tubi
75 Eps 75. Masalah Di Butik
76 Eps 76. Keputusan Nekat Kimmy
77 Eps 77. Keras Kepala
78 Eps 78. Akhirnya Luluh Juga
79 Eps 79. Masalah Baru Lagi
80 Eps 80. Karena Dendam ?
81 Promosi Novel Baru....
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Eps 01. Kandas nya Hubungan
2
Eps 02. Kedatangan Gala ke Kantor
3
Eps 03. Undangan Makan Malam Keluarga
4
Eps 04. Kumpul Keluarga
5
Eps 05. Rencana Perjodohan
6
Eps 06. Sosok Kimora
7
Eps 07. Pertemuan Keluarga
8
Eps 08. Hancur nya Zio
9
Eps 09. Lamaran
10
Eps 10. Rencana Pernikahan
11
Eps 11. Awal Dari Semuanya
12
Eps 12. Malam Petaka
13
Eps 13. Keteledoran Semata
14
Eps 14. Semua Yang Terjadi Tak Perlu Disesali
15
Eps 15. Membatalkan Perjodohan
16
Eps 16. Hampir saja gagal
17
Eps 17. Perkara Gaun atau Rival ?
18
Eps 18. Mantan vs Calon Istri
19
Eps 19. Detik-Detik
20
Eps 20. Akhirnya Bertemu
21
Eps 21. Aroma Yang Mirip
22
Eps 22. Dua Wanita Perusuh
23
Eps 23. Secercah Harapan Kecil
24
Eps 24. Menemukan Tanda- Tanda
25
Eps 25. Ternyata Dalang nya
26
Eps 26. Persaingan Desainer : Kimmy vs Sarah
27
Eps 27. Calon Suami
28
Eps 28. Pengakuan
29
Eps 29. Perasaan Macam Apa Ini ?
30
Eps 30. Persiapan Untuk Masa Depan
31
Eps 31. Akhir Penentuan
32
Eps 32. Rencana Balas Dendam
33
Eps 33. Perasaan Gelisah
34
Eps 34. Ancaman Bahaya
35
Eps 35. Sisi Lain Zaki
36
Eps 36. Mencari Dalang Masalah
37
Eps 37. Ternyata Sarah Dalang nya
38
Eps 38. Elisa Berulah Lagi
39
Eps 39. Tuduhan
40
Eps 40. Perkara Pria Sewaan
41
Eps 41. Aroma dan Tatto Yang Sama
42
Eps 42. Calon Istri Yang Bar-Bar
43
Eps 43. Pernikahan Laura
44
Eps 44. Fakta Yang Terbongkar
45
Eps 45. Profil Calon Suami Kimmy
46
Eps 46. Gaharnya Seorang Zio
47
Eps 47. Rahasia Yang Terbongkar
48
Eps 48. Menjemput Calon Istri
49
Eps 49. Pemikiran Yang Matang
50
Eps 50. Petunjuk Terakhir
51
Eps 51. Mual-mual
52
Eps 52. Hamil ?
53
Eps 53. Perasaan Gelisah
54
Eps 54. Pelaku
55
Eps 55. Dua Garis Merah
56
Eps 56. Kabar Yang Mengguncangkan
57
Eps 57. Terluka ( Lagi )
58
Eps 58. Terkuak
59
Eps 59. Fakta Yang Terbongkar Semuanya
60
Eps 60. Tamatlah Riwayat Zio
61
Eps 61. Akad
62
Eps 62. Perdebatan Kecil Pengantin Baru
63
Eps 63. Paksu Posesif
64
Eps 64. Rutinitas para CEO
65
Eps 65. Kerusuhan (1)
66
Eps 66. Kerusuhan (2)
67
Eps 67. Kerusuhan (3)
68
Eps 68. Tertekannya Seorang Suami
69
Eps 69. Apapun Demi Kamu
70
Eps 70. Hadiah Kecil Untuk Istri Tercinta
71
Eps 71. Pulang Kerumah
72
Eps 72. Hangatnya Kebersamaan
73
Bab 73. Tempat Kita Pulang Bersama
74
Eps 74. Kejutan Bertubi-tubi
75
Eps 75. Masalah Di Butik
76
Eps 76. Keputusan Nekat Kimmy
77
Eps 77. Keras Kepala
78
Eps 78. Akhirnya Luluh Juga
79
Eps 79. Masalah Baru Lagi
80
Eps 80. Karena Dendam ?
81
Promosi Novel Baru....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!