Seorang pria berparas tanlan, turun dari mobil mewahnya. Seluruh bodyguard ikut turun dari mobil yang mereka bawa masing-masing di belakang mobil pria yang dikenal sebagai GOD OF DEATH itu.
Seorang yang dikenal sebagai tangan kanan pria tersebut mulai mendekat dan menunduk hormat .
??
semua sudah menunggu di dalam, Bos *Tidak direspon.
Pria itu justru melenggang masuk begitu saja ke dalam markas yang tampak seperti bangunan tua kalau dilihat sekilas.
??
EEKHH-HEMM
Ruangan yang tadinya sangat berisik, tiba-tiba menjadi hening dalam waktu 1 detik saja, Deheman pria itu, mampu membuat orang yang berada disana bergidik ngeri.
Mereka semua kompak berdiri dan memberi salam serempak.
??
Selamat datang, Bos *menunduk hormat dan masih berdiri, menunggu perintah selanjutnya.
Sedangkan pria tersebut melirik mereka satu persatu tanpa minat dan mulai berjalan ke arah kursi kebesarannya lalu duduk disana.
Na Jaemin
Laporkan
Mereka semua duduk dengan kompak dalam keheningan, di ikuti tatapan mengerikan dari sang Bos.
Setiap akhir bulan, masing-masing ketua dari berbagai wilayah harus melapor pada Bos tentang perkembangan apapun di wilayah yang mereka pegang. Baik itu laporan tentang apa saja barang yang sudah terjual hingga uang yang mereka berhasil dapatkan.
Semua ketua melaporkan hasil kerja mereka dengan sombong di hadapan Bos karena tidak terjadi masalah pada wilayahnya, kecuali satu orang. Orang ini terus menunduk, memikirkan apa yang harus ia katakan pada Bosnya tentang....
.
BBBBRRAAAKKKK
.
Seorang juru bicara tiba-tiba bangkit dari kursi lalu memukul meja dengan kuat.
??
kau yang disana!
Orang yang merasa di panggil terperanjak kaget melihat Bos tengah menatap dirinya dengan tatapan yang dapat membawa mimpi buruk bagi siapapun yang melihatnya.
??
Fokus pada rapat! kau pikir Bos punya banyak waktu untuk di sia-siakan melihatmu bengong ditempatmu, hah?
Urat nadi di wajahnya mulai terlihat, membuat semua yang ada di sana tertunduk diam.
??
*Langsung berdiri dan membungkuk beberapa kali sebagai permintaan maaf.
M-maaf. Maafkan kelalaian s-saya
Mengerutkan kening lalu memijatnya sedikit dan kembali duduk, sementara pria tersebut masih berdiri dan tidak mengangkat wajahnya sedari tadi karena takut.
Tahu ada yang tidak beres padanya, sang Bos berkata.
Na Jaemin
Apa yang terjadi? katakan semuanya tanpa terkecuali kalau kau masih ingin melihat mentari pagi. *Menatap tajam
Telunjuknya terus mengetuk meja, membelah hening yang memadati ruangan mewah tersebut.
Ia mulai menjelaskan tanpa ada yang ia coba tutupi dengan terbata-bata karena dirundung ketakutan, ia tahu betul Bos yang ada didepannya saat ini, tidak dikaruniai perasaan dan belas kasihan pada orang lain sejak ia mengenalnya, apalagi jika dihadapkan dengan sebuah masalah dan kebohongan sekecil apapun itu.
Comments