Hari ini mas angga mengantarkan pika mendaftar ke SMA barunya, yaitu SMA nusa. saat mas angga sibuk berbicara dengan kepala sekolah, pika mengambil kesempatan melihat isi seantero sekolah.
"nggak sebagus sekolah gue yang dulu" celutuknya sambil terus berjalan melewati lorong sepi karena murid - murid lain sedang berada di dalam kelas mengikuti pelajaran. namun tiba - tiba seseorang menabrak pika sampai gadis itu terjatuh dan kedua lututnya membentur lantai.
"awwww...." pika mengiriss kesakitan.
" eh, maaf - maaf, nggak apa - apa kan? sini saya bantu." sebuah uluran tangan muncul di depan mata pika. tapi pika ogah menerimannya dan memilih untuk berdiri sendiri.
"lain kali kalau jalan pakai mata dong!" seru pika kesal. namun, matanya melotot saat cowok yang kini berdiri di depannya. keningnya berkerut sebentar, kayak pernah liat, deh. tapi dimana? pika berusaha mencari nametag yang berada di seragam cowok itu. tapi nggak ketemu! justru ada kertas putih kecil yang sengaja di tempel di sisin kanan seragamnya, bertuliskan: CALON ORANG GANTENG.
"dimana - mana itu jalan pakai kaki" gimana orang bisa jalan kalau pakai mata? pika tersentak, matanya kembali fokus ke cowok itu. dan cowok itu malah melototkan matanya sambil membungkukkan badan seolah mempergerakkan badannya untuk ucapannya jalan menggunakan mata.
pika mendengus kesal!
"heii, kesini kamu!" suara teriakan guru yang berada di sudut lorong menggema.
cepat - cepat cowok itu mulai melangkah sambil mengatakan maaf, sepertinya aku nggak bisa lama - lama meladenin kamu buat jalan pakai mata.
kening pika berkerutt.
"aku duluan yaa" cowok itu mulaih berlari. namun, tak sampai satu meter, dia kembali berbalik menghampiri pika.
"mau ikutt?"
"ha?" pika menatapnya dengan bingung
"kamu mau ikut nggak?"
"ih? nggak, ngapain gue iko lo!"
"yaudaahh. tapi, nanti jangan suruh aku jalan pakai mata lagi yaa, aku nggak bisa." cowok itu pun akhirnya berlari kencang mininggalkan pika. hingga punggungnya menghilang di balik tembok yang menjadi pemisah mereka.
pika melongo, lalu mengambil ponsel dari dalam tasnya ranselnya dan mengetikkan sebuah pesan singkat untuk mas angga.
mas, masih lama nggak? gue kelebet nih
dua menis setelahnya, ponsel pika berdering ada sebuah panggilan masuk. nama mas angga berkedip di layar hp nya.
"haloo...." pika menempelkan ponselnya di telinga setelah menekan tombol hijau.
"kamu pipis di toilet sekolah aja, deh. mas masih lama, nih. lagi bahas biaya masuk sekolah kamu."
"duhh. gue nggak tahu toiletnya ada dimana, mas."
"mas angga diam. suara terdengar berisik, berbicara kepada orang di depannya.
"pikkk...." ujar mas anggap lagi di telepon. "kata kepala sekolah, kamu lewati lorong kelas sepuluh aja, terus lurus sampai mentok ke kantin, habis itu belok kiri. toiletnya dekat gudang. tapi, nggak sampaii di gudang yaaa...."
kemudian, sambungan terputus. pika menatap ponselnya kesal sebelum kembali memasukan ponselnya kedalam ransel. lalu, pika mengikuti arah mas angga untuk mencari toilet.
namun, sialnya, pika malah tersesat. ia sampai nggak tau ada di mana. kesialannya kembali bertambah saat ia kembali melihat cowok aneh tadi sedang berdiri di sudut seolah - olah sedang bersembunyi. butuh waktu beberapa menit untuk berpikir sebelum akhirnya pika memberanikan diri bertanya pada cowok itu. dari pada semakin tersesat, batinnya.
pika berdeham. cowok itu berbalik, menailan sebelah alisnya, heran.
"udah di bilang jangan suruh aku jalan pakai mata. aku nggak bisa," sambarnya dengan wajah polos maksimal.
"ih, siapa yang suruh situ jalan pakai mata."
"teruss?"
"toilet dimana? gue kebelet."
"ooohhh......" cowok itu ber-ohh riaa. "tuh...." lalu mengancungkan jari ke suatu arah.
pika mengangguk mengerti "oke. thenks"
pika mulai berjalan menuju tempat tujuannya. ketika sampai keningnya berkerut hebat. saat ia berbalik badan, cowok itu sudah menghilang entah kemana. pika mengarang kesal dan berteriak murka.
"INI GUDANG BUKAN TOILET"
********
hampir satu jam lamanya pika mengelilingi sekolah hanya demi mencari sebuah toilet.
benar - benar brengsek tuh cowok! bisa - bisanya pika bertemu lagi dan lagi cowok aneh tersebut.
pika jadi penasaran, ini sekolah manusia. atau, sekolah para hantu sih? kanera cowok itu lebih mirip tuyul yang jahil.
entah siapa nama cowok itu. pika tidak peduli dan tidak mau tahu.
pika berharap, dia tidak akan bertemu dengan cowok itu lagi
"dek, sudah selesai dari toilet?" akhirnya pika bertemu lagi dengan mas angga. "aku cariin kamu kemana - mana, loh."
"aku juga cariin toilet kemana - mana." ketus pika
"tadi kan, mas angga udah nunjukin jalannya dengan kamu, harpika."
"ah, masa bodoh! pokoknya, aku nggak mau sekolah disini TITIK!" pika melangkah dengan kesal dan wajah cemberut."
"pikaa, enggak mungkin kamu pindah sekolah lagi! mas udah mengurus administrasi kamu untuk masuk ke skolah ini. "suara mas angga meneggelegar. tapi pika tetap saja pergi jauh. "pikaaa, harpika......" angga pun berusaha mengejar langkah adiknya yang kelihatan masih sebal karena harus pindah ke pekanbaru.
*******
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments