Bab 5: Perjalanan dan Pertemuan Tak Terduga

Zhong Li mendengarkan dengan saksama. Informasi ini, meskipun dasar bagi orang-orang di Alam Atas, sangat berharga baginya. Ia merasa ingatannya sedikit demi sedikit mulai kembali. Namun, ada satu hal lagi yang mengganjal.

"Apakah ada alam yang lebih tinggi dari Alam Atas?" tanyanya.

Wanita itu terdiam, matanya yang terlihat dari balik cadar memancarkan keraguan. "Dikatakan bahwa ada, sebuah alam yang disebut Alam Ilahi. Namun, itu hanyalah sebuah legenda. Tidak ada yang pernah mencapai sana, dan tidak ada yang tahu apakah alam itu benar-benar ada."

Zhong Li mengangguk. Ia tidak mengungkapkan bahwa ia berasal dari alam itu. Pertanyaannya selanjutnya adalah tentang dirinya sendiri.

"Bagaimana dengan para dewa? Apakah ada dewa di alam ini?"

"Para dewa adalah legenda yang lebih tua lagi. Mereka adalah makhluk mitos, dianggap sebagai pencipta alam semesta," jawab wanita itu, lalu menambahkan, "Kecuali Dewa Api Surgawi. Legenda mengatakan bahwa ia adalah salah satu dewa terkuat, namun ia menghilang ribuan tahun yang lalu."

Zhong Li tidak menanggapi, hanya diam merenung. Ia tahu sekarang. Ia adalah Dewa Api Surgawi yang disebutkan dalam legenda. Ia tidak mati, ia hanya terjatuh, dan semua kekuatannya entah kenapa hilang. Ia harus mengembalikannya.

"Ada satu hal lagi," kata Zhong Li, menatap lurus ke arah ketua cabang. "Apakah ada cara untuk memulihkan ingatan seseorang?"

Wanita itu kembali terdiam. Ia menatap Zhong Li dengan lebih intens, seolah ia akhirnya memahami alasan di balik semua pertanyaannya yang aneh.

"Ada banyak cara," jawabnya. "Tapi semuanya sulit. Yang paling umum adalah dengan menelan Pil Pencerah Ingatan. Itu adalah pil kuno yang sangat langka. Pil itu hanya bisa dibuat dari bunga yang tumbuh di Alam Demon, dan diolah oleh seorang ahli alkimia tingkat surgawi."

Mendengar itu, Zhong Li mengangguk. Tujuannya sekarang jelas. Ia harus pergi ke Alam Demon, mencari bunga tersebut, dan menemukan seorang ahli alkimia untuk membantunya mengembalikan ingatan. Ia berdiri, membungkuk kepada wanita itu, dan tanpa mengucapkan sepatah kata pun, ia berbalik dan berjalan keluar dari aula, meninggalkan ketua cabang yang masih menatapnya dengan penuh misteri.

Zhong Li melangkah keluar dari aula, aura dinginnya seolah menyelimuti lorong yang tadinya hangat. Saat ia melewati gerbang, terdengar suara keributan di belakangnya. Seorang perempuan muda, dengan wajah cantik yang dipenuhi amarah, sedang beradu mulut dengan para penjaga bertopeng.

"Minggir!" serunya, suaranya melengking. "Kenapa kalian menahanku?! Aku butuh bertemu ketua cabang sekarang juga!"

Penjaga itu tetap kokoh, tidak mengizinkannya lewat. "Nona, ada tamu di dalam. Mohon tunggu."

Saat mata perempuan itu menangkap bayangan Zhong Li yang berjalan menjauh, amarahnya semakin memuncak. Tanpa ragu, ia menerobos penjaga dengan kekuatan penuh, melesat masuk ke dalam aula. Terdengar suaranya yang melengking dari dalam, "Oh, siapa tamu yang begitu penting sampai-sampai aku harus ditahan di luar, Ketua?!"

Dari balik pintu, Ketua Cabang hanya tersenyum tipis, seolah semua keributan itu hanyalah hal sepele. Zhong Li tidak menghiraukan semua itu. Ia terus berjalan, meninggalkan Sekte Pengumpul Awan dan kembali ke Kota Naga Langit.

°°°

Zhong Li kembali ke kota yang ramai. Ia mencari penginapan terdekat, sebuah tempat yang sederhana namun bersih. Setelah memesan kamar, ia langsung menuju lantai bawah untuk memesan makanan. Ia memilih sebuah meja di sudut, jauh dari keramaian.

Saat Zhong Li sedang menikmati makanannya, seorang pria tua menghampirinya. Pria itu adalah kultivator tua yang memberinya petunjuk menuju Sekte Pengumpul Awan. Ia tersenyum ramah dan tanpa izin, menarik sebuah kursi untuk duduk di seberang Zhong Li.

"Ternyata kau kembali," sapa pria tua itu, matanya berbinar. "Aku tahu kau pasti akan berhasil. Jadi, kau berhasil mendapatkan informasi yang kau cari?"

Zhong Li hanya menatapnya sejenak, lalu kembali melanjutkan makannya. Ia tidak menjawab.

Pria tua itu tertawa ringan, seolah sudah terbiasa dengan sikap Zhong Li. "Jangan khawatir. Aku tidak akan bertanya lebih jauh. Aku hanya penasaran. Ngomong-ngomong, aku belum sempat memperkenalkan diri. Namaku Wang Jian."

"Zhong Li," jawabnya singkat, tanpa mengangkat kepala.

Wang Jian tersenyum. "Nama yang bagus. Aku dengar, kau berhasil mengalahkan Raja Serigala Ungu Petir hanya dengan tangan kosong. Kekuatan fisikmu sangat luar biasa, Tuan Zhong Li."

Zhong Li menghentikan makannya. Ia menatap Wang Jian, ekspresinya tidak terbaca. Ia merasa aneh, seolah-olah ia sedang diawasi. Wang Jian, menyadari tatapan Zhong Li, mengangkat tangannya.

"Tidak, tidak. Aku bukan orang jahat. Aku hanya ingin berteman," katanya. "Lagipula, kau menyelamatkan murid dari Sekte Pedang Bulan, sekte yang cukup dekat dengan sekteku, Sekte Obat Surgawi."

Zhong Li kembali melanjutkan makannya, mengabaikan perkataan Wang Jian. Setelah selesai, ia langsung berdiri.

"Terima kasih sudah menemaniku," ucapnya singkat, lalu berbalik dan berjalan menuju kamarnya.

Wang Jian hanya menatap punggung Zhong Li yang menghilang di tangga, senyumnya tidak pudar. Ia tahu, Zhong Li adalah sosok yang menyimpan rahasia besar. Kekuatannya, perilakunya, dan misteri di sekitarnya membuatnya tertarik. Ia yakin, mereka akan bertemu lagi.

°°°

Malam di penginapan terasa dingin dan sunyi. Dalam tidurnya, Zhong Li terperosok ke dalam sebuah mimpi yang aneh. Penglihatannya buram, kabur seperti bayangan yang menari di dalam air. Ia melihat kilatan api emas yang luar biasa, mendengar suara-suara yang menggelegar seperti guntur, dan merasakan kekuatan yang tak terbatas mengalir di dalam dirinya. Ada sosok-sosok samar, entah teman atau musuh, yang berteriak-teriak, tetapi suaranya tidak jelas, terdistorsi oleh badai energi spiritual. Ia merasa sebuah tusukan yang menyakitkan di dada, sensasi jatuh yang tak berujung, dan akhirnya kegelapan yang pekat.

Zhong Li terbangun dengan napas terengah-engah, keringat membasahi tubuhnya. Ia menyentuh dadanya, merasakan detak jantungnya yang berdebar kencang. Mimpi itu terasa begitu nyata, namun ia tidak bisa mengingat detail apa pun. Ini adalah kali pertama ia bermimpi sejak ia jatuh ke Alam Atas. Meskipun penglihatannya kabur dan suaranya tak jelas, ia merasa mimpi itu adalah kunci untuk mengembalikan ingatannya.

Setelah merenung sejenak, ia memutuskan untuk mencari informasi lebih lanjut. Ia bergegas ke lantai bawah penginapan untuk sarapan. Di sana, suasana sudah ramai. Banyak kultivator yang makan dan berbincang dengan suara keras.

Zhong Li mengambil tempat duduk di sudut, memesan bubur panas, dan mulai makan. Ia berusaha tidak terlalu mencolok, tetapi telinganya menangkap percakapan di meja sebelah.

"Dengar, apa kau sudah tahu?" kata seorang kultivator. "Pertemuan akbar sepuluh sekte tertinggi akan segera diadakan!"

"Tentu saja!" jawab kultivator lainnya dengan semangat. "Ini adalah acara langka yang hanya terjadi setiap seratus tahun sekali! Mereka bilang, kali ini akan diadakan di Kota Pedang Langit, kota yang paling dekat dengan Sekte Pedang Langit itu sendiri!"

"Aku dengar akan ada festival yang meriah," timpal seorang kultivator lain. "Bukan hanya pertemuan para petinggi sekte, tetapi juga ada kompetisi, pertunjukan, dan pertukaran barang-barang langka. Ini akan menjadi pesta terbesar di seluruh Alam Atas!"

Zhong Li menghentikan suapannya. Pertemuan sepuluh sekte tertinggi... sebuah acara yang bisa membawanya bertemu dengan banyak kultivator kuat, mungkin bahkan yang memiliki pengetahuan tentang Alam Ilahi. Festival yang disebutkan juga bisa menjadi kesempatan bagus untuk mencari petunjuk tentang Pil Pencerah Ingatan dan bahan-bahannya.

"Kota Pedang Langit..." gumam Zhong Li pelan.

Tujuannya sekarang jelas. Ia akan pergi ke Kota Pedang Langit. Di sana, ia tidak hanya akan menyaksikan festival yang megah, tetapi juga mencari petunjuk yang akan membantunya mengembalikan ingatan dan kekuatannya, serta mencari tahu alasan di balik jatuhnya ia dari Alam Ilahi.

Terpopuler

Comments

Nanik S

Nanik S

Sekte Pedang Langit

2025-08-21

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Kedatangan Dewa yang Terjatuh
2 Bab 2: Dunia Immortal dan Sekte Pedang Bulan
3 Bab 3: Jejak Informasi dan Batu Langit
4 Bab 4: Sekte Pengumpul Awan dan Informasi Dunia
5 Bab 5: Perjalanan dan Pertemuan Tak Terduga
6 Bab 6: Api Surgawi dan Pertemuan di Gua
7 Bab 7: Persiapan Festival dan Kesibukan Kota
8 Bab 8: Penyelamatan dan Kontrak Iblis
9 Bab 9: Festival dan Undangan ke Sekte Pedang Langit
10 Bab 10: Duel di Lembah Pedang
11 Bab 11: Tujuan Baru dan Perbincangan Para Master
12 Bab 12: Pertarungan Melawan Raja Iblis
13 Bab 13: Mendaki Puncak Awan Mistik
14 Bab 14: Kembalinya Ingatan dan Kebenaran yang Terungkap
15 Bab 15: Kota Langit Utara
16 Bab 16: Penculikan dan Pelarian
17 Bab 17: Rute Perjalanan Menuju Seluruh Alam Atas
18 Bab 18: Menuju Sekte Bintang Langit
19 Bab 19: Pertarungan di Arena Bintang
20 Bab 20: Perjanjian Duel Abadi di Lembah Bintang Jatuh
21 Bab 21: Perjalanan ke Hutan Perbatasan dan Pertemuan Tak Terduga
22 Bab 22: Melintasi Lautan dan Perpisahan di Pelabuhan Timur
23 Bab 23: Danau Sunyi yang Tersembunyi
24 Bab 24: Ketenangan di Bawah Sinar Bulan
25 Bab 25: Kota Bahagia yang Penuh Harapan
26 Bab 26: Ukiran Giok dan Pisau Ajaib
27 Bab 27: Teh di Taman Bunga Rahasia
28 Bab 28: Menuju Sekte Api Phoenix
29 Bab 29: Konfrontasi di Kota Api Merah
30 Bab 30: Kelahiran Hewan Spiritual Ilahi
31 Bab 31: Hadiah dan Kebangkitan
32 Bab 32: Memasuki Hutan Bunga Beracun
33 Bab 33: Kesepakatan Berdarah di Sekte Pembunuh
34 Bab 34: Pertarungan Melawan Ular Laut Berkepala Tujuh
35 Bab 35: Kota di Antara Sekte
36 Bab 36: Memasuki Hutan Batu Awan
37 Bab 37: Pertarungan Sengit di Hutan Batu Awan
38 Bab 38: Konfrontasi di Gerbang Sekte Pembunuh
39 Bab 39: Pertempuran Hebat di Sekte Pembunuh
40 Bab 40: Kota Lima Elemen
41 Bab 41: Reuni Teman Lama
42 Bab 42: Ketenangan di Tengah Kehancuran
43 Bab 43: Loyalitas dan Rencana Baru
44 Bab 44: Penawaran Fantastis
45 Bab 45: Lelang Artefak Daun Terbang
46 Bab 46: Konfrontasi di Depan Restoran Cahaya Bulan
47 Bab 47: Pengejaran dan Serangan Zhan Xu
48 Bab 48: Pesan dari Xue Wei
49 Bab 39: Pertarungan Sampai Mati
Episodes

Updated 49 Episodes

1
Bab 1: Kedatangan Dewa yang Terjatuh
2
Bab 2: Dunia Immortal dan Sekte Pedang Bulan
3
Bab 3: Jejak Informasi dan Batu Langit
4
Bab 4: Sekte Pengumpul Awan dan Informasi Dunia
5
Bab 5: Perjalanan dan Pertemuan Tak Terduga
6
Bab 6: Api Surgawi dan Pertemuan di Gua
7
Bab 7: Persiapan Festival dan Kesibukan Kota
8
Bab 8: Penyelamatan dan Kontrak Iblis
9
Bab 9: Festival dan Undangan ke Sekte Pedang Langit
10
Bab 10: Duel di Lembah Pedang
11
Bab 11: Tujuan Baru dan Perbincangan Para Master
12
Bab 12: Pertarungan Melawan Raja Iblis
13
Bab 13: Mendaki Puncak Awan Mistik
14
Bab 14: Kembalinya Ingatan dan Kebenaran yang Terungkap
15
Bab 15: Kota Langit Utara
16
Bab 16: Penculikan dan Pelarian
17
Bab 17: Rute Perjalanan Menuju Seluruh Alam Atas
18
Bab 18: Menuju Sekte Bintang Langit
19
Bab 19: Pertarungan di Arena Bintang
20
Bab 20: Perjanjian Duel Abadi di Lembah Bintang Jatuh
21
Bab 21: Perjalanan ke Hutan Perbatasan dan Pertemuan Tak Terduga
22
Bab 22: Melintasi Lautan dan Perpisahan di Pelabuhan Timur
23
Bab 23: Danau Sunyi yang Tersembunyi
24
Bab 24: Ketenangan di Bawah Sinar Bulan
25
Bab 25: Kota Bahagia yang Penuh Harapan
26
Bab 26: Ukiran Giok dan Pisau Ajaib
27
Bab 27: Teh di Taman Bunga Rahasia
28
Bab 28: Menuju Sekte Api Phoenix
29
Bab 29: Konfrontasi di Kota Api Merah
30
Bab 30: Kelahiran Hewan Spiritual Ilahi
31
Bab 31: Hadiah dan Kebangkitan
32
Bab 32: Memasuki Hutan Bunga Beracun
33
Bab 33: Kesepakatan Berdarah di Sekte Pembunuh
34
Bab 34: Pertarungan Melawan Ular Laut Berkepala Tujuh
35
Bab 35: Kota di Antara Sekte
36
Bab 36: Memasuki Hutan Batu Awan
37
Bab 37: Pertarungan Sengit di Hutan Batu Awan
38
Bab 38: Konfrontasi di Gerbang Sekte Pembunuh
39
Bab 39: Pertempuran Hebat di Sekte Pembunuh
40
Bab 40: Kota Lima Elemen
41
Bab 41: Reuni Teman Lama
42
Bab 42: Ketenangan di Tengah Kehancuran
43
Bab 43: Loyalitas dan Rencana Baru
44
Bab 44: Penawaran Fantastis
45
Bab 45: Lelang Artefak Daun Terbang
46
Bab 46: Konfrontasi di Depan Restoran Cahaya Bulan
47
Bab 47: Pengejaran dan Serangan Zhan Xu
48
Bab 48: Pesan dari Xue Wei
49
Bab 39: Pertarungan Sampai Mati

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!