Bab 2: Dunia Immortal dan Sekte Pedang Bulan

Malam merangkak naik, dan keheningan di dalam gua kecil itu hanya dipecah oleh gemeretak kayu bakar. Di depan api unggun yang hangat, Zhong Li duduk dengan tatapan kosong, mencoba mencerna segala informasi yang baru saja ia dengar. Di hadapannya, Guru Yuan dengan sabar menjelaskan tentang dunia tempat mereka berada.

"Ini adalah Alam Immortal, Tuan Zhong Li," kata Yuan, suaranya tenang. "Alam yang berada di atas Alam Manusia, tempat para kultivator mencapai keabadian. Banyak dunia dan sekte yang ada di sini, semuanya berlomba untuk mencapai puncak kultivasi."

Zhong Li mendengarkan dengan saksama. "Immortal... kultivator..." gumamnya. Sebagian ingatannya seakan kembali, samar-samar seperti mimpi. "Di alamku, kami menyebut kultivasi sebagai pencarian Jalan Besar, Jalan Dao."

"Benar sekali," sambung Yuan. "Di dunia ini, Jalan Dao itu dibagi menjadi beberapa tingkatan. Dimulai dari yang paling rendah: Tahap Dasar Qi, di mana seorang kultivator mengumpulkan energi spiritual langit dan bumi. Lalu ada Tahap Pembentukan Pondasi, di mana energi itu mengeras menjadi inti spiritual. Setelah itu, ada Tahap Inti Emas, Tahap Jiwa Baru Lahir, Tahap Transformasi Jiwa, dan seterusnya."

Li Wei, murid tertua, ikut menambahkan dengan bangga. "Tingkatan yang lebih tinggi seperti Tahap Mahadewa atau Tahap Leluhur Agung memiliki kekuatan yang luar biasa. Konon, dengan satu pukulan saja, mereka bisa menghancurkan gunung menjadi debu, mengeringkan samudra, dan bahkan membelah langit!"

Mendengar itu, Zhong Li hanya mengangguk pelan. Semua tingkatan yang disebutkan terdengar seperti tahap kultivasi awal di Alam Celestial tempat asalnya. Ia, sebagai Dewa Api Surgawi, berada di puncak piramida yang bahkan jauh di atas tingkatan Mahadewa. Namun, mengapa ia sekarang terperangkap di sini, tanpa kekuatan sedikit pun? Sebuah lubang hitam di ingatannya mengganggu pikirannya, membuatnya merasa frustrasi.

°°°

Pagi tiba, membawa cahaya mentari yang hangat. Guru Yuan dan murid-muridnya sudah bersiap untuk kembali ke sekte mereka. Luka-luka mereka telah dibalut dan energi spiritual mereka sedikit pulih.

"Tuan Zhong Li," ujar Yuan, mendekat dengan hormat. "Kami sangat berterima kasih atas pertolongan Anda. Tanpa Anda, kami semua pasti sudah tewas. Sebagai tanda terima kasih, kami mengundang Anda untuk ikut ke Sekte Pedang Bulan. Kami akan menjamu Anda dengan layak dan memberikan Anda pakaian yang pantas."

Zhong Li, yang masih bingung dengan keadaan dirinya, mengangguk setuju. Ia menyadari bahwa ia membutuhkan bantuan untuk mengembalikan ingatannya dan mencari tahu apa yang terjadi padanya. Mengikuti mereka adalah pilihan terbaik untuk saat ini.

Guru Yuan mengeluarkan pedang terbangnya, yang memancarkan aura spiritual lembut. "Karena kekuatan Anda belum pulih, mari kita tumpangi pedang saya," katanya sambil mempersilakan.

Zhong Li mengangguk, lalu naik ke pedang terbang. Di sampingnya, murid-murid lain juga menaiki pedang mereka masing-masing. Dengan anggun, mereka melesat ke udara, meninggalkan lembah yang penuh kenangan buruk itu. Selama perjalanan, Zhong Li hanya bisa mengamati pemandangan di bawahnya dengan tatapan kosong. Ia pernah melintasi galaksi dan melompati bintang, namun kini ia harus menumpang pedang terbang kecil milik kultivator tingkat rendah. Ironi ini membuatnya merasa seperti ia telah jatuh ke jurang paling dalam.

°°°

Setelah beberapa jam perjalanan, mereka akhirnya tiba di Sekte Pedang Bulan. Sekte itu terletak di atas sebuah gunung yang puncaknya diselimuti kabut, dengan bangunan-bangunan kayu tradisional yang tertata rapi. Para murid dan guru yang lain menyambut kedatangan mereka dengan lega dan gembira. Namun, ekspresi mereka berubah menjadi keheranan saat melihat Zhong Li, pria asing berambut perak dengan tanda api di dahinya.

Guru Yuan segera mengumpulkan murid-muridnya dan berbisik, "Kita tidak boleh mengungkapkan identitas Tuan Zhong Li sebagai dewa. Kehadirannya bisa membawa bahaya yang tak terduga. Kita akan memperkenalkan dia sebagai kultivator pengembara yang menyelamatkan kita."

Li Wei dan yang lain mengangguk mengerti. Mereka tahu, dunia kultivasi penuh dengan keserakahan. Jika ada yang tahu ada dewa yang terjatuh tanpa kekuatan, banyak yang akan mencoba memanfaatkannya.

Guru Yuan kemudian membawa Zhong Li ke hadapan Ketua Sekte, seorang pria tua bijaksana bernama Shao Feng. "Ketua, izinkan saya memperkenalkan Tuan Zhong Li. Beliau adalah seorang kultivator pengembara yang kebetulan lewat dan menyelamatkan kami dari serangan Raja Serigala Ungu Petir."

Ketua Shao Feng, dengan matanya yang tajam, mengamati Zhong Li. Ia bisa merasakan aura luar biasa yang tersembunyi di dalam tubuh pria muda itu, aura yang begitu kuat hingga tak terlihat. Ia tersenyum tipis. "Selamat datang di Sekte Pedang Bulan, Tuan Zhong Li. Kami berhutang nyawa padamu. Silakan, masuklah dan beristirahat. Perjamuan akan segera dimulai."

Zhong Li hanya mengangguk sebagai balasan. Setelah itu, ia diantar oleh seorang pelayan ke sebuah kamar untuk berganti pakaian.

°°°

Di dalam kamarnya, Zhong Li menemukan satu set pakaian Hanfu yang sudah disiapkan. Ia mengambil Hanfu itu, memandanginya dengan pandangan yang aneh. Pakaian itu berwarna putih bersih dengan corak garis biru gelap di bawahnya, terbuat dari sutra berkualitas tinggi. Ia dengan canggung mengenakannya, merasakan kain lembut itu di kulitnya. Tanpa sengaja, ia lupa mengenakan dalaman, membuat lekukan otot di dada dan perutnya sedikit terlihat dari balik pakaian putih tipisnya.

Setelah selesai, ia keluar dari kamar dan berjalan menuju aula perjamuan yang sudah ramai. Sepanjang perjalanan, banyak murid sekte yang melihatnya terpaku. Mereka melihat keagungan yang memancar dari dirinya, meskipun ia hanya seorang kultivator biasa. Dengan rambut perak yang terurai, tanda api di dahinya, dan postur tubuhnya yang sempurna, ia tampak seperti makhluk surgawi yang turun ke dunia fana. Para murid perempuan terutama, banyak yang merona dan berbisik kagum.

Sesampainya di aula, Guru Yuan menyambutnya dengan senyum lebar. "Mari, Tuan Zhong Li, duduklah di sini!"

Perjamuan dimulai dengan makanan lezat yang memenuhi meja. Zhong Li duduk dengan anggun, cara makannya berbeda dari yang lain. Ia makan dengan tenang dan perlahan, seolah ia sedang menghadiri jamuan di istana surgawi. Ia tidak banyak berbicara, hanya sesekali menjawab pertanyaan dengan singkat.

Setelah beberapa saat, ia merasa cukup. Perjamuan itu, meskipun lezat, tidak bisa mengisi kekosongan yang ia rasakan. Ingatannya yang hilang terus menghantuinya. Ia berdiri, membungkuk sedikit kepada Guru Yuan dan Ketua Shao Feng.

"Terima kasih atas jamuannya," ucapnya dengan suara tenang. "Saya kembali ke kamar untuk beristirahat."

Tanpa menunggu balasan, ia berbalik dan berjalan keluar dari aula, meninggalkan semua orang yang terdiam dalam kebingungan. Kepergiannya yang tiba-tiba membuat perjamuan yang meriah itu seolah kehilangan sebagian cahayanya. Di balik pintu yang tertutup, Zhong Li berjalan kembali ke kamarnya, matanya masih memancarkan kebingungan yang mendalam. Jauh di dalam dirinya, ia merasa ada sebuah kekuatan yang menunggu untuk bangkit. Ia hanya perlu mengingat... siapa dirinya yang sebenarnya.

Terpopuler

Comments

Nanik S

Nanik S

Reader suka Mcnya yang dingin dan Cuek semoga tetap seperti itu Mcnya

2025-08-21

1

Iwa Kakap

Iwa Kakap

masih nyimax

2025-09-22

0

Nanik S

Nanik S

Lanjutkan

2025-08-21

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Kedatangan Dewa yang Terjatuh
2 Bab 2: Dunia Immortal dan Sekte Pedang Bulan
3 Bab 3: Jejak Informasi dan Batu Langit
4 Bab 4: Sekte Pengumpul Awan dan Informasi Dunia
5 Bab 5: Perjalanan dan Pertemuan Tak Terduga
6 Bab 6: Api Surgawi dan Pertemuan di Gua
7 Bab 7: Persiapan Festival dan Kesibukan Kota
8 Bab 8: Penyelamatan dan Kontrak Iblis
9 Bab 9: Festival dan Undangan ke Sekte Pedang Langit
10 Bab 10: Duel di Lembah Pedang
11 Bab 11: Tujuan Baru dan Perbincangan Para Master
12 Bab 12: Pertarungan Melawan Raja Iblis
13 Bab 13: Mendaki Puncak Awan Mistik
14 Bab 14: Kembalinya Ingatan dan Kebenaran yang Terungkap
15 Bab 15: Kota Langit Utara
16 Bab 16: Penculikan dan Pelarian
17 Bab 17: Rute Perjalanan Menuju Seluruh Alam Atas
18 Bab 18: Menuju Sekte Bintang Langit
19 Bab 19: Pertarungan di Arena Bintang
20 Bab 20: Perjanjian Duel Abadi di Lembah Bintang Jatuh
21 Bab 21: Perjalanan ke Hutan Perbatasan dan Pertemuan Tak Terduga
22 Bab 22: Melintasi Lautan dan Perpisahan di Pelabuhan Timur
23 Bab 23: Danau Sunyi yang Tersembunyi
24 Bab 24: Ketenangan di Bawah Sinar Bulan
25 Bab 25: Kota Bahagia yang Penuh Harapan
26 Bab 26: Ukiran Giok dan Pisau Ajaib
27 Bab 27: Teh di Taman Bunga Rahasia
28 Bab 28: Menuju Sekte Api Phoenix
29 Bab 29: Konfrontasi di Kota Api Merah
30 Bab 30: Kelahiran Hewan Spiritual Ilahi
31 Bab 31: Hadiah dan Kebangkitan
32 Bab 32: Memasuki Hutan Bunga Beracun
33 Bab 33: Kesepakatan Berdarah di Sekte Pembunuh
34 Bab 34: Pertarungan Melawan Ular Laut Berkepala Tujuh
35 Bab 35: Kota di Antara Sekte
36 Bab 36: Memasuki Hutan Batu Awan
37 Bab 37: Pertarungan Sengit di Hutan Batu Awan
38 Bab 38: Konfrontasi di Gerbang Sekte Pembunuh
39 Bab 39: Pertempuran Hebat di Sekte Pembunuh
40 Bab 40: Kota Lima Elemen
41 Bab 41: Reuni Teman Lama
42 Bab 42: Ketenangan di Tengah Kehancuran
43 Bab 43: Loyalitas dan Rencana Baru
44 Bab 44: Penawaran Fantastis
45 Bab 45: Lelang Artefak Daun Terbang
46 Bab 46: Konfrontasi di Depan Restoran Cahaya Bulan
47 Bab 47: Pengejaran dan Serangan Zhan Xu
48 Bab 48: Pesan dari Xue Wei
49 Bab 39: Pertarungan Sampai Mati
Episodes

Updated 49 Episodes

1
Bab 1: Kedatangan Dewa yang Terjatuh
2
Bab 2: Dunia Immortal dan Sekte Pedang Bulan
3
Bab 3: Jejak Informasi dan Batu Langit
4
Bab 4: Sekte Pengumpul Awan dan Informasi Dunia
5
Bab 5: Perjalanan dan Pertemuan Tak Terduga
6
Bab 6: Api Surgawi dan Pertemuan di Gua
7
Bab 7: Persiapan Festival dan Kesibukan Kota
8
Bab 8: Penyelamatan dan Kontrak Iblis
9
Bab 9: Festival dan Undangan ke Sekte Pedang Langit
10
Bab 10: Duel di Lembah Pedang
11
Bab 11: Tujuan Baru dan Perbincangan Para Master
12
Bab 12: Pertarungan Melawan Raja Iblis
13
Bab 13: Mendaki Puncak Awan Mistik
14
Bab 14: Kembalinya Ingatan dan Kebenaran yang Terungkap
15
Bab 15: Kota Langit Utara
16
Bab 16: Penculikan dan Pelarian
17
Bab 17: Rute Perjalanan Menuju Seluruh Alam Atas
18
Bab 18: Menuju Sekte Bintang Langit
19
Bab 19: Pertarungan di Arena Bintang
20
Bab 20: Perjanjian Duel Abadi di Lembah Bintang Jatuh
21
Bab 21: Perjalanan ke Hutan Perbatasan dan Pertemuan Tak Terduga
22
Bab 22: Melintasi Lautan dan Perpisahan di Pelabuhan Timur
23
Bab 23: Danau Sunyi yang Tersembunyi
24
Bab 24: Ketenangan di Bawah Sinar Bulan
25
Bab 25: Kota Bahagia yang Penuh Harapan
26
Bab 26: Ukiran Giok dan Pisau Ajaib
27
Bab 27: Teh di Taman Bunga Rahasia
28
Bab 28: Menuju Sekte Api Phoenix
29
Bab 29: Konfrontasi di Kota Api Merah
30
Bab 30: Kelahiran Hewan Spiritual Ilahi
31
Bab 31: Hadiah dan Kebangkitan
32
Bab 32: Memasuki Hutan Bunga Beracun
33
Bab 33: Kesepakatan Berdarah di Sekte Pembunuh
34
Bab 34: Pertarungan Melawan Ular Laut Berkepala Tujuh
35
Bab 35: Kota di Antara Sekte
36
Bab 36: Memasuki Hutan Batu Awan
37
Bab 37: Pertarungan Sengit di Hutan Batu Awan
38
Bab 38: Konfrontasi di Gerbang Sekte Pembunuh
39
Bab 39: Pertempuran Hebat di Sekte Pembunuh
40
Bab 40: Kota Lima Elemen
41
Bab 41: Reuni Teman Lama
42
Bab 42: Ketenangan di Tengah Kehancuran
43
Bab 43: Loyalitas dan Rencana Baru
44
Bab 44: Penawaran Fantastis
45
Bab 45: Lelang Artefak Daun Terbang
46
Bab 46: Konfrontasi di Depan Restoran Cahaya Bulan
47
Bab 47: Pengejaran dan Serangan Zhan Xu
48
Bab 48: Pesan dari Xue Wei
49
Bab 39: Pertarungan Sampai Mati

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!