Revan Dan Aluna

Nathan mengangguk, memberi isyarat bahwa Aluna boleh pergi.

"Aluna, tunggu..."

Aluna berhenti di pintu, menoleh ke belakang.

"Aku percaya kamu bisa melakukan ini. Jangan biarkan Alexander Blackwood mencurigaimu.." kata Nathan dengan nada yang serius.

Aluna mengangguk ,Aluna keluar dari ruangan itu dan saat ia sudah didepan ia bertemu Revan yang juga asisten Nathan..

Revan, asisten Nathan menghentikan langkah Aluna dengan tangannya.

"Aurora... atau harusnya aku memanggilmu Aluna?" dia bertanya dengan suara rendah dan mengejek.

Lalu, dia menambahkan,

"Tuan Nathan meminta aku untuk menemani kamu ke ruang rias. Kamu harus tampil sempurna nanti malam di acara itu. Alexander Blackwood tidak boleh mencurigaimu."

Aluna menatap revan dengan kesal, “tidak perlu aku bisa sendiri sudahlah minggir”

Revan tersenyum tipis

"Tuan Nathan tidak meminta pendapatmu, Aluna. Dia memerintahkan aku untuk memastikan kamu tampil... meyakinkan sebagai seorang sosialita kaya," katanya sambil melangkah mendekati Aluna, suaranya rendah dan berwibawa.

"Aku akan membantu memilih gaun, rambut, dan make-upmu. Kita harus membuat Alexander Blackwood percaya bahwa kamu adalah orang yang kamu pura-pura."

“Revan kau ini laki-laki atau banci kenapa kau yang memilih makeup untukku, aku bisa sendiri kau mengerti” Aluna semakin kesal karena Revan terlalu memaksanya

Revan tertawa rendah, mata tajamnya bersinar dengan kegembiraan.

"Ahah, Aluna, kamu benar-benar membuatku tertawa. Aku bukan memilih make-up untuk kecantikanmu, tapi untuk menyempurnakan penyamaranmu," katanya sambil menyilangkan tangan, suaranya tetap rendah dan berwibawa.

"Lalu, Tuan Nathan ingin aku memastikan setiap detail, termasuk bagaimana kamu akan mendekati Alexander Blackwood. Jadi, aku akan menemani kamu, entah kamu suka atau tidak."

“Terserah kau sajalah” Aluna berjalan meninggalkan Revan

Revan tersenyum tipis, mengikuti Aluna dari belakang dengan langkah tenang.

"Aku akan menemani kamu ke ruang rias, Aluna. Jangan berpikir kamu bisa menghilang dari pandanganku sebelum nanti malam," katanya dengan suara yang cukup keras agar Aluna mendengarnya, lalu dia menambahkan dalam hati,

"Aku penasaran, apa yang akan kamu lakukan di dekat Alexander Blackwood..."

“Kau mau tahu?” Tanya aluna

Revan berhenti langkahnya, menatap punggung Aluna dengan mata yang tajam dan penasaran.

"Ya, aku ingin tahu, Aluna. Tuan Nathan hanya memberi tahu aku bahwa kamu harus mendekati Alexander Blackwood. Aku ingin tahu apa rencanamu... dan apa yang kamu sembunyikan," katanya sambil mendekati Aluna, suaranya rendah dan penuh rasa ingin tahu.

“ Aku akan menggodanya haha”

Ucap aluna namun dia hanya bercanda dia wanita yang tidak pernah menggoda laki-laki bahkan dia tidak tahu bagaimana caranya menggoda.

Revan terkejut sejenak, lalu tertawa rendah dengan nada yang agak tidak percaya.

"Hahhh, aku pikir kamu serius, Aluna. Tapi aku tahu kamu tidak pernah menggoda," katanya sambil mengamati wajah Aluna.

"Tapi, aku penasaran apa sebenarnya rencanamu untuk Alexander Blackwood?”

“Aku akan memikirkan itu Van karena dia sulit didekati” Aluna berpikir keras bagaimana caranya bisa mendapatkan informasi proyek baru milik Alex.

Revan tersenyum tipis, mengangguk setuju dengan penilaian Aluna tentang Alexander.

"Benar, Alexander Blackwood tidak seperti pria lain. Dia memiliki dinding yang sangat tinggi. Aku penasaran, apa yang akan kamu lakukan jika dia tidak terpengaruh oleh apapun yang kamu rencanakan," katanya dengan nada yang menunjukkan rasa penasaran yang semakin besar.

Aluna merasa Revan semakin cerewet dan membuatnya semakin pusing dia menjadi sangat kesal dengan pria disampingnya itu. Aluna berhenti berjalan dan menoleh ke arah Revan dengan mata yang berkilat-kilat karena kesal.

"Kamu ini siapa sebenarnya, Revan? Asisten Nathan atau pengawasku?" dia bertanya dengan nada yang tajam dan sedikit marah.

Revan hanya tersenyum tipis, tidak terpengaruh oleh kemarahan Aluna.

“Sudahlah Ayo cepat keruang rias”

Bersambung…

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***