Alex Curiga

Aluna “Alex kita bisa berbicara lebih santai saja kan, kenapa anda seperti sedang mengintrogasi saya?

Alexander terkejut sejenak, lalu dia tersenyum tipis, menunjukkan sedikit kelemahan di balik fasadnya yang dingin.

"Maafkan saya, Aurora. Saya terbiasa dengan situasi yang penuh tekanan dan musuh yang selalu mengancam. Saya lupa bagaimana cara bersantai," katanya sambil menyandarkan tubuhnya ke kursi, membuat jarak antara mereka sedikit lebih jauh.

Lalu, dia menambahkan dengan nada yang sedikit lebih lembut. Alex sangat berhati-hati pada wanita didepannya , karena dia memiliki firasat yang tidak baik terhadap wanita didepannya ini matanya menatap santai tapi pikirannya dipenuhi kecurigaan yang mendalam..

Aluna sedikit terkejut ia sepertinya merasakan bahwa Alex sedikit mencuriginya tetapi ia tetap santai “Baiklah, saya hanya ingin memastikan apa anda berminat bergabung dengan perusahaan kami?”

Alexander tersenyum tipis, “Untuk menjawab pertanyaan Anda... ya, saya tertarik bekerja sama dengan DigiWord. Tapi, saya ingin klarifikasi lebih lanjut tentang apa yang membuat Anda, Aurora, begitu yakin bahwa kerja sama ini akan menguntungkan kedua belah pihak?"

Mata Alexander menatap Aluna dengan intens, masih mencari jawaban yang tidak hanya berasal dari kata-katanya.

Aluna sedikit jengah berbicara dengan Alex karena pria ini ternyata cukup sulit dan selalu berkelit

“Begini saja tuan Alex , apa yang membuat anda ragu apa karena saya hanya seorang utusan ? Atau karena saya seorang wanita ? Katakan saja tuan“

Alexander terkejut sejenak, lalu dia tertawa rendah, suara yang tidak biasa terdengar dari seorang pria sekeras dia.

"Tidak, Aurora... bukan karena Anda seorang wanita. Saya telah bekerja sama dengan banyak pengusaha wanita sukses," katanya sambil mencondongkan tubuhnya ke depan, mata birunya menatap Aluna dengan intens. Lalu, dia menambahkan dengan nada yang lebih serius,

"Saya ragu karena... Anda terlalu sempurna sebagai utusan. Terlalu cerdas, dan terlalu percaya diri. Saya merasa ada sesuatu yang tidak Anda ungkapkan."

Aluna menghembuskan nafas pelan “Alex itu bukan alasan yang tepat” Alex terus mencoba memancing emosi aluna ia ingin tahu seberapa jauh Aluna berusaha mengajaknya bergabung.

Alexander tersenyum tipis, mata birunya berkedip-kedip dengan penasaran.

"Baiklah, Aurora... mungkin saya salah. Tapi, saya masih merasa ada sesuatu yang tidak beres. Anda terlihat sangat tenang, sangat terkontrol... hampir seperti Anda sedang menyembunyikan sesuatu," katanya sambil mencondongkan tubuhnya lebih dekat, suaranya rendah dan provokatif.

"Tapi, saya penasaran... apa yang akan terjadi jika saya berhasil membuat Anda kehilangan kontrol?"

Aluna “Pak alex kenapa pembicaraan kita jadi kemana-mana , kita sedang membicarakan perusahaan kan?”

Alexander tertawa rendah, mata birunya berkedip-kedip dengan ekspresi yang sulit dibaca.

"Anda benar, Aurora. Kita memang sedang membicarakan bisnis. Tapi, saya merasa bahwa untuk mencapai kesepakatan yang menguntungkan, saya harus memahami orang yang saya ajak bekerja sama... secara lebih mendalam," katanya sambil menyandarkan tubuhnya ke kursi, tapi matanya masih menatap Aluna dengan intens.

Lalu, dia menambahkan dengan nada yang lebih serius, "Apakah Anda takut, Aurora, jika saya menemukan sesuatu yang tidak Anda inginkan saya ketahui?"

Aluna menghela nafas panjang ia menutupi kegugupannya dengan senyuman “Perusahaan saya pasti akan menguntungkan anda, kami akan memberikan saham kami sebesar 10% jika kita bekerja sama” Aluna selalu tersenyum meski Alex sangat menyebalkan dan berbelit-belit

Bersambung

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!