Bab 3

Pukul empat sore,aku yang hendak memasak pergi keluar saat mendengar seseorang memanggil. Rupanya bi Edah yang tengah berjualan beberapa sayuran. Bakul nya nampak masih penuh ,mungkin belum ada yang laku atau mungkin bi Edah baru pergi jualan dan yang pertama didatangi adalah rumah ku.

"Kangkung sama selada air nya berapa an bi ?" Tanya ku

"Biasa lah neng Mila,tiga ribu seikat. Masih segar-segar,ini juga ada cabe,tomat ,dan terong ,semuanya serba tiga ribuan " Tutur bi Edah

"Aku beli kangkung nya seikat saja,sama cabe ,dan tomat deh" Ucap ku

"Siap...." Seru bi Edah

Saat itu mbak Tami,kakak ipar ku datang dan langsung memilih-milih sayuran. Perasaan ku mulai tidak enak,ditambah ibu mertua juga datang menghampiri.

"Nah kebetulan,ibu lagi kepengen makan lalapan,kamu bayarin dulu ya !" Ucap ibu mertua sambil membawa dua bungkus terong.

"Mila,sekalian bayarin dulu punya mbak ya,nanti diganti ! Males bolak-balik ke rumah " Tambah mbak Tami dengan tiga ikat kangkung ditangan nya. Padahal rumah nya hanya beberapa langkah dari rumah ku,tapi aku tahu itu hanya alasan nya saja.

Aku menghela nafas, ingin menolak tapi tidak ingin membuat kegaduhan karena yang pasti aku yang langsung diserang dan disalahkan,ya sudah akhirnya aku bayarin juga punya mereka.

"Alhamdulilah....semoga rezekinya neng Mila selalu mengalir deras ya,...neng Tami jangan lupa ganti uang nya,kan tadi bilang nya mau diganti " Ucap bi Edah yang nampaknya sudah hafal dengan sikap ipar ku itu.

"Iya...iya...usil banget sih !" Mbak Tami mendengus kesal

"Bukan usil tapi hanya memperingatkan, takutnya lupa,nanti ditagih nya di akhirat loh,seandainya mau masuk syurga pun gak jadi karena tertahan masalah utang yang belum dibayarkan "Tutur bi Edah panjang lebar

"Idih, siapa juga yang mau mati ! Lagian aku masih muda juga kok,masih jauh "

"Umur gak ada yang tahu neng,jangan kan yang sakit yang sehat saja bisa tiba-tiba mati. Ajal itu gak kenal tua ataupun muda, buktinya nyata,kemarin anak lima tahun tiba-tiba meninggal karena keselek kelereng,tetangga saudara saya di desa sebelah masih muda tubuh nya gagah rajin olahraga tetep saja mati kena serangan jantung. Yakin masih bisa nafas besok ..." Ujar bi Edah sambil membereskan dagangan nya ,nampak mbak Tami terdiam dengan wajah pucat. Nampak nya ucapan bi Edah mengena di hati nya.

"Kamu itu mau dagang atau mau nakut-nakutin anak saya,sih ? Dagang-dagang saja jangan kebanyakan ngomong !" Tegur ibu mertua tak terima

"Lah kok sewot ? Aku cuman bilang apa yang aku tahu kok,itu juga hasil dari mendengarkan tausiah kemarin pas pengajian. Makanya Bu,... sering-sering lah ikut kajian biar faham " Bi Edah mulai beranjak

"Makasih ya neng Mila, banyak-banyak istighfar dan sabar ya,...semoga Allah membukakan pintu hidayah nya " Ucap Bi Edah lekas pergi

"Iya bi,semoga dagangan nya cepat habis " Aku melihat kepergian Bi Edah sampai tak lagi terlihat.

"Kurang asem si Edah ! Bisa-bisa nya dia ceramahin aku. Awas ya,lain kali aku gak bakal beli dagangan nya lagi. Biar tahu rasa dagangan nya gak habis " umpat ibu mertua

"Emang siapa yang beli tadi, biasanya juga aku yang beli ,ibu dan mbak Tami cuman maunya dibayarin terus " Ucap ku yang tentunya dalam hati,bisa panjang urusan jika aku mengatakan nya langsung.

"Sudah ! Jangan kamu pikirin omongan nya,gak jelas begitu" Ucap ibu mertua pada Mbak Tami

"Mila,tunggu !" Seru mbak Tami saat aku hendak beranjak ke dapur,aku menoleh tanpa bertanya.

"Kamu mau masak kan ? Sekalian masakin juga buat keluarga aku ! Aku lagi males masak,gula sama bawang nya pada abis. Nih kangkungnya" Mbak Tami segera pergi setelah meletakkan tiga ikat kangkung di lantai.

Maklum saja,mbak Tami anak nya banyak ,jadi kalau masak sudah seperti masak untuk satu RT.

"Ini mau sekalian dimasakin ?" Tanya ku pada ibu mertua basa-basi

"Enggak perlu ! Ibu mau makan di rumah kamu saja,lagi males masak " Jawab ibu mertua ketus sambil berlalu

Aku bingung setiap hari selalu saja bilang nya males masak,padahal setiap hari juga makan nya di tempat aku,lalu buat apa ibu mertua suka beli bahan masakan,gak mungkin dimakan mentah juga,kan.

Astaghfirullah....aku merapikan hijab instan ku lali menoleh ke arah Arvan yang berdiri di ambang pintu.

"Kita masuk apa mau main ?" Tanya ku berjongkok di depan Arvan

"Uh..." Tunjuk Arvan ke halaman

"Ya udah,kita main sebentar ya tapi jangan main panas-panasan takut nya jadi pusing !" Ucap ku lembut,sambil mengusap kepalanya. Arvan mengangguk sambil tersenyum.

Aku terdiam duduk di teras sementara Arvan mulai bermain di halaman. Dia main lari-lari ke sana kemari,tanpa kenal lelah. Sesekali dia menghampiriku hanya untuk mendapatkan kecupan dari ku di pipinya. Habis itu Arvan kembali bermain sendiri. Ketika Arvan tengah asik bermain,Ajril dan Vani anaknya mbak Tami datang. Kedua nya masih berusia balita, Ajril usianya hampir sama dengan Arvan sedangkan Vani satu tahun diatas Ajril. Entah apa yang terjadi tiba-tiba Ajril mendorong Arvan hingga anak ku jatuh namun hebat nya Arvan tidak nangis tetapi justru cepat berdiri dan hal yang tak pernah aku duga ternyata Arvan malah membalas nya dengan mendorong Ajril. Tak sampai jatuh tetapi anak itu tiba-tiba nangis kejer hingga aku terkejut dan kalang kabut sendiri. Bisa rame kalau sampai emak nya datang. Aku berusaha menenangkan anak itu tetapi bukan nya berhenti nangis malah semakin kejer nangis nya sampai guling-guling di tanah.

"Astaghfirullah...." Aku menghela nafas panjang merasa putus asa,kulirik anak aku yang terdiam menatap Ajril. Dan Vani anak perempuan itu berlari memanggil ibunya.

"Mama... Ajril jatuh didorong Arvan....! "Adu nya

"Ya salam...." Lirih ku menepuk kening.

Sudah lah pasrah saja,aku yakin setelah ini pasti mbak Tami bakal ngamuk-ngamuk dan ujung-ujungnya pasti aku yang disalahkan.

"MILAA....!"

"Nah kan....." Gumam ku lirih

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Sekti Ibue'BilFa

Sekti Ibue'BilFa

sabar ya mila

2025-08-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!