Menarik

Arsa dengan tatapan dinginnya memperhatikan pelayan muda yang baru saja meletakkan jus di depannya berdiri tidak jauh dari meja makan. Ia yakin sekali kalau pelayan inilah yang menyelamatkannya semalam. Tapi kenapa dia ada disini?.

"Arsa...lusa keluarga Daren akan melamar Queen secara resmi," ucap Kinar membuat Arsa tersentak dari lamunannya.

Arsa menatap pria yang bernama Daren itu tampak tersenyum kecil padanya."Apakah Mommy yakin pria ini bisa membuat Queen bahagia?," jawab Arsa.

"Kak Arsa, saya sangat mencintai Queen. Saya berjanji akan membahagiakannya dan meratukan nya," ucap pria bernama Daren itu terlihat penuh kesungguhan.

Arsa mengangkat sebelah alisnya mendengar jawaban Daren. Ia beralih menatap Daddy nya yang hanya diam saja sejak tadi. Entah kenapa ia merasa pria yang bernama Daren ini tidak baik untuk adiknya. Arsa mengangguk kecil saat Daddy nya tersenyum kecil padanya. Ia tahu isyarat itu dan ia mempercayakan semuanya pada Daddynya.

Suasana meja makan terasa mencekam dan canggung karena Arsa tidak menjawab ucapan Daren. Apalagi sang suami, sejak kedatangan Daren tadi terlihat diam saja. Kinar meminta agar sarapan segara dimulai saja agar suasana tidak semakin mencengkam.

Sementara itu Arsa hanya makan beberapa suap saja. Ia menyudahi sarapannya dan melirik jam tangannya. Ia harus segara ke kantor karena beberapa jam lagi akan ada meeting.

"Mom...aku ingin dia bekerja padaku!," ucap Arsa menunjuk pelayan muda yang tadi mengantarkan minuman untuknya.

Pelayan itu terlihat terkejut saat Arsa menunjuknya. Ia mengangkat kepalanya menatap Arsa yang menatapnya dengan tajam. Ia yang tidak berani menantang tatapan Arsa kembali menundukkan kepalanya.

"Arsa...kamu yakin?," pertanyaan itu datangnya bukan dari Mommy nya tapi dari Daddynya. Di rumah ini hanya dirinya yang tahu pekerjaannya anaknya yang sebenarnya. Lalu anaknya ini meminta pelayan perempuan ini untuk bekerja padanya, apakah tidak akan membahayakan nyawa pelayan ini nantinya.

Arsa mengangguk kecil, ia begitu penasaran dengan perempuan itu. Kenapa dia tadi tidak mengenalinya, padahal semalam dialah yang kekeuh ingin menolongnya dan satu lagi seorang pelayan bisa melakukan operasi kecil.

"Mohon maaf Tuan muda, keponakan saya ini masih baru bekerja disini. Saya--

"Aku tidak mau mendengar alasan apapun. Aku ingin dia bekerja padaku," sela Arsa yang terlihat kesal, ia paling tidak suka dibantah. Apa yang ia inginkan, maka ia akan mendapatkannya. Apapun caranya. Ia langsung berdiri dari duduknya dan berpamitan pada Mommy dan Daddynya mengabaikan sang adik yang tampak kecewa akan sikapnya. Ia tidak peduli, nantinya ia akan menuntut penjelasan dari adiknya itu. Sejak kapan adiknya itu memiliki kekasih, apakah diam diam dibelakangnya adiknya menjalin hubungan dengan pria itu.

Kinar menatap punggung Arsa yang semakin menjauh ,ia tahu bagaimana sifat Arsa, jika dia sudah menginginkan sesuatu maka anaknya itu akan melakukan apapun untuk mendapatkannya. Dan ia tidak mengerti kenapa tiba-tiba saja Arsa ingin Mahira bekerja padanya. Biasanya putranya itu sangat tidak suka ada wanita yang bekerja disekitarnya tapi kenapa anaknya itu sekarang menginginkan Mahira bekerja padanya. Aneh.

Setelah Arsa pergi, Kinar dan yang lainnya melanjutkan sarapan mereka. Ia menatap Queen sejenak, entah kenapa ia merasa Arsa tidak respect pada Daren. Ia mengalihkan pandangannya dan fokus pada sarapannya. Sebagai seorang ibu tentu saja ia ingin Queen segara menikah karena usia putrinya itu tidak lagi muda.

Selesai sarapan ia membiarkan Queen mengantar Daren ke depan sedangkan sang suami berpamitan untuk ke ruang kerjanya. Meski suaminya sudah menyerahkan kerajaan bisnisnya pada Arsa namun dia masih memiliki bisnis lainnya.

Sementara Kinar ia meminta Mahira untuk berbicara empat mata dengannya terkait keinginan putranya tadi. Mahira baru bekerja padanya, semalam seorang pelayan meminta pekerjaan untuk keponakannya disini dan ia menyanggupinya setelah pelayan itu mengatakan kalau Mahira dibuang oleh keluarganya. Ia dulu yang juga pernah berada di posisi Mahira tidak tega dan bersedia memberikan pekerjaan pada Mahira.

"Mahira kamu sudah dengar permintaan anak saya?," tanya Kinar menatap Mahira yang menundukkan kepalanya ke bawah.

Mahira mengangguk kecil."Iya Nyonya," jawab Mahira.

"Kamu bersedia bekerja padanya?," tanya Kinar dengan tatapan penuh selidik.

Mahira kembali mengangguk, ia membutuhkan pekerjaan ini untuk menyambung hidupnya. Ia tidak lagi bisa bekerja karena Kakak tirinya mem-blacklist nya agar ia tidak bisa diterima bekerja di mana pun sesuai profesinya.

"Kamu nantinya jangan kaget kalau anak saya bersikap dingin sama kamu. Dia juga tidak suka jika ada yang menolak perintahnya," ucap Kinar.

"Iya Nyonya," jawab Mahira.

***

Sementara itu di perusahaan, Arsa yang tengah memimpin rapat melemparkan laporan keuangan ke tengah meja. Seluruh peserta rapat tampak terkejut melihat apa yang terjadi.

"Apakah kalian bosan bekerja?. Apakah itu pantas disebut laporan?," tanya Arsa dengan tatapan tajamnya.

Salah satu anggota rapat yang merupakan penanggungjawab laporan itu berdiri dari duduknya mengambil laporan yang dilemparkan Arsa tadi. Ia memeriksa pekerjaan bawahanya dan memang ada sebuah kesalahan tapi itu bukan dari nominal angka tapi dari kalimat saja. Ia tahu Arsa tidak akan menerima kesalahan walau sekecil apapun itu.

"Pak maaf--

"Sebagai penanggungjawab seharusnya kau memeriksa pekerjaan bawahanmu. Kau sepertinya lalai akan hal itu. Sekarang keluarlah!, meeting ini dibubarkan," ucap Arsa dengan tatapan dinginnya.

Devano yang berdiri di belakang Arsa hanya menggeleng kecil. Ia merupakan asisten pribadi Arsa disini dan ia yakin sekali kalau Kakaknya ini moodnya sedang tidak baik. Masih sangat untung penanggungjawab tadi tidak dipecat.

"Devano, ada yang melamar Queen," ucap Arsa saat di ruangan itu hanya ada mereka berdua.

Devano yang sedang membereskan meja dan kertas yang berserakan terkejut mendengar ucapan Arsa. Ia mengepalkan kedua tangannya dengan rahang yang terlihat mengeras. Siapa yang sudah berani melamar Queen?.

"Lalu?," tanya Devano yang ini tatapan berubah dingin tanpa disadari oleh Arsa.

"Lusa keluarga pria akan melamarnya secara resmi," jawab Arsa memijit pangkal hidungnya. Ia tidak mempermasalahkan kalau Queen melangkahinya tapi ia masih belum terima Queen menikah, baginya Queen adik kecilnya yang belum pantas menikah padahal usia Queen sudah sangat matang untuk seorang gadis.

"Uncle Zaki setuju?," tanya Devano.

Arsa tidak menjawab pertanyaannya dan itu artinya Uncle Zaki setuju. Ia membuang nafas beratnya, entah kenapa ia tidak suka mendengar Queen akan menikah.

***

Arsa kembali ke Markas setelah menyelesaikan pekerjaannya. Ia tidak sabar untuk sampai di markas setelah dua jam yang lalu Mommy nya mengabarkan kalau pelayan itu sudah di kirim Daddy nya ke tempat tinggalnya. Ia merasa ada sesuatu yang berbeda pada perempuan itu, dari tatapan matanya terlihat sekali banyak luka di sana.

"Lebih cepat lagi, Aji," ucap Arsa pada sopirnya.

Pria bernama Aji itu langsung menambah laju kecepatan mobil yang ia kemudikan. Ia dengan tenang menyopiri Arsa meski terkadang ia merasa merinding dengan tatapan dingin Arsa.

Sementara itu Mahira sibuk dengan masakannya, tadi sebelum ia dikirim ke sini, Nyonya Kinar sudah memberitahunya makanan yang disukai dan tidak disukai anaknya. Ia melirik jam dinding, tadi ia tidak sengaja mendengar dari beberapa pekerja disini kalau Tuan muda Arsa sudah berada di dalam perjalanan. Beberapa menit lagi ia yakin Tuan barunya itu akan sampai.

Benar saja, tidak lama berselang seorang pria tampan dengan tatapan dingin dan datarnya baru saja datang. Ia langsung menyajikan masakannya diatas meja makan. Ia tempat ini hanya ada ia dan Arsa saja.

"Tuan muda, makan malamnya sudah siap," ucap Mahira dengan sopan.

"Siapkan air mandi ku!," jawab Arsa tanpa menjawab ucapan Mahira. Ia menatap Mahira dengan tatapan tidak terbaca dan ia tersenyum misterius saat Mahira mengangguk mematuhi perintahnya.

"Menarik," gumam Arsa.

...****************...

Terpopuler

Comments

Umiie'ne Naza

Umiie'ne Naza

tor, novel orang tua nya arsa apa ya, kaya nya pernah baca tp lupa

2025-08-12

0

🍒🍒 Aisyah 🍒🍒

🍒🍒 Aisyah 🍒🍒

apa davino suka sama Queen ya,,tapi engga apa" si

2025-08-04

0

wo te

wo te

tatapan apa tangan kak ??

2025-08-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!