Donor ASI

#5

Dua hari kemudian, masih di rumah sakit yang sama tapi ruangan berbeda. 

“Bu, Ibu sudah bangun?” Pertanyaan Suster Nia langsung terdengar, begitu Elma membuka kedua matanya. 

Elma masih berusaha menyesuaikan pandangan matanya yang masih tertutup kabut, “Suster Nia, di mana aku?” tanya Elma dengan suara nyaris berbisik. 

“Ibu— di ruang perawatan.” Jawaban Suster Nia terdengar ragu-ragu. 

Elma terus berusaha mengumpulkan kembali kepingan ingatannya, ingatannya berhenti ketika ia berteriak dan meraung di depan ruang ICU setelah mendengar penuturan dokter. “Evelyn!” Elma langsung duduk tegak, kepalanya berputar karena ia bangun secara tiba-tiba. 

“Bu, ikhlaskan Eve, ya.” 

“Mana anakku?” tanya Elma, wajahnya masih pucat dengan kepala yang pening berputar, tapi ia tak menghiraukan kondisinya, justru langsung menanyakan dimana anaknya. 

“Proses pemakamannya berlangsung kemarin,” ujar seseorang yang baru saja masuk ke dalam ruang perawatan Elma. 

“A-Apa?” ranya Elma lemah dengan suara terbata. “Kenapa Ibu buru-buru memakamkannya? Aku Ibunya, kenapa tak meminta persetujuanku dulu?!” jerit Elma marah pada Bu Kartika. 

“Ibu pingsan selama 2 hari.” Suster Nia menambahkan, agar Elma tak lagi menyalahkan Bu Kartika. 

Elma memegang kedua bahu Suster Nia. “Bohong! Kamu bohong, kan? Kamu sudah pastikan Eve benar-benar meninggal?” 

“Sudah, Bu.” 

Elma meraung, “Huaaaaa!! Kenapa kalian buru-buru memakamkan bayiku? Hah! Bagaimana bila jantungnya kembali berdetak, huaaaaa— bayiku yang malang,” raung Elma dengan tubuh kembali lemas tak bertenaga. 

“Aku bahkan belum melihatnya untuk yang terakhir kali.” 

Bu Kartika melangkah cepat menghampiri Elma, wanita itu mencengkeram dagu Elma. 

“Jangan jadi lemah hanya karena anakmu meninggal! Hal baik yang kini harus kamu lakukan adalah, jalani hidupmu kembali, karena anakmu sudah menyelesaikan takdir hidupnya! Allah menyayangi anakmu, tak ingin dia merasakan derita lebih lama lagi, karena itulah Dia memanggil anakmu kembali,” tutur Bu Kartika tegas. 

“Tapi dia masih sangat kecil, Bu. Kenapa Tuhan tak memanggilku saja,” rintih Elma putus asa. 

“Karena Tuhan masih ingin melihatmu bertaubat, melihatmu berjuang memperbaiki masa lalumu yang suram,” imbuh Bu kartika. 

“Hua … Ibu, maafkan aku, aku pasti sudah banyak menyusahkan Ibu selama ini.” Elma memeluk erat Bu Kartika, memohon maaf atas semua perbuatannya yang sudah membuat malu keluarga. 

“Ibu sudah memaafkan, Ibu senang, karena kamu menyadari semua kesalahanmu, bahkan bertanggung jawab penuh atas anakmu. Sekarang fokus untuk melanjutkan hidup, dan terus berbuat kebaikan dimuka bumi.” 

Ibu dan anak itu saling berpelukan dalam tangis, Suster Nia dan Alya pun ikut menangis karena tahu betapa kerasnya perjuangan Elma dalam membesarkan Eve seorang diri. Elma punya kesempatan untuk menggugurkan kandungannya, tapi Elma tak mau melakukannya, tak lari dari tanggung jawabnya sebagai ibu. 

•••

Keesokan harinya. 

Elma merasakan kedua dadanya penuh dengan ASI yang seharusnya menjadi nutrisi untuk Eve, sayang sekali jika harus dikeluarkan  dan pada akhirnya hanya akan dibuang ke selokan. 

Elma terisak sendiri di ruang perawatannya, Ibu dan adiknya pulang, karena mereka harus buka toko, jadi Elma berada di rumah sakit bersama Suster Nia, sampai dokter mengizinkannya pulang. 

“Bu, kenapa?” tanya Suter Nia, wanita itu baru selesai mengurus administrasi. 

“Suster, apa yang harus kulakukan dengan ini?” Elma memperlihatkan bagian depan tubuhnya yang sudah basah, karena ASI yang terus mengucur. 

“Dipompa saja, Bu. Biar tidak nyeri.” Suster Nia buru-buru menghampiri tas yang berisi peralatan pumping ASI milik Elma. 

“Lalu dibuang?” 

Suster Nia terdiam, “Ibu maunya gimana?”

Elma kembali menangis, “Harusnya Eve yang menikmatinya.” Elma mengingat stok ASI yang ada di freezer rumah, penuh karena Eve tak bisa minum dalam jumlah banyak sekaligus. 

Suster Nia mengusap punggung Elma, “Bagaimana jika di sumbangkan saja, Bu. Banyak bayi yang pasti membutuhkan ASI karena kondisi tertentu.” 

“Apa mereka mau menerimanya?” 

“Pasti, Bu. Ayo kita keluar, dari pada terus menerus sedih di sini.” 

Elma hanya menurut, sejenak keluar dari kamar bukan ide buruk, lagipula sebentar lagi ia akan meninggalkan rumah sakit. Sebelum keluar ruangan, Elma menutupi bagian depan tubuhnya dengan cardigan, agar pakaiannya tak terlihat lusuh. 

Suster Nia membawa Elma ke ruang neonatus, tempat para bayi berada. Belum sampai mereka masuk dan bertanya, di depan ruang neonatus ada seorang baby sitter yang tengah kewalahan menenangkan bayi. 

“Mbak, dedek bayinya, kenapa?” tanya Suster Nia. 

“Dia sedang lapar,” jawab sang baby sitter, wajahnya terlihat ingin ikut menangis.  

“Hah! Lapar! Lalu di mana ibunya?” 

“Mamanya baru saja meninggal, dan sekarang Papanya sedang mencari pendonor ASI.” 

“Di ruangan bayi, tidak ada stok ASI?” sambung Suster Nia. 

“Katanya sedang habis, karena tak ada pendonor.” 

Elma dan Suster Nia saling pandang. “Bolehkah aku susui?” tanya Elma tanpa pikir panjang, mendengar jerit tangis bayi itu, membuat naluri keibuannya kembali tumbuh. Elma seperti melihat Eve yang sedang menangis histeris, padahal suara tangis Eve tak pernah sekeras bayi itu. 

Terpopuler

Comments

◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳

◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳

Itu lebih baik,anggap saja sebagai penebus dosamu 😔

2025-08-04

1

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

nah lo mending di susuin dr pd di buang ada yg lebih butuh. 🤭

2025-09-29

0

Bunda Aish

Bunda Aish

anaknya Sean ya? hmm pembalasan yang tepat guna 🤭

2025-08-06

0

lihat semua
Episodes
1 Menolak Bertanggung Jawab
2 Pergi Dari Rumah
3 Ruang ICU
4 Kecelakaan Dan Kelahiran
5 Donor ASI
6 Kembali Bertemu
7 Tak Mau ASI Yang Lain
8 Lembaran Hitam Masa Lalu
9 Kesepakatan Menguntungkan
10 Orang Gila
11 Sudah Meninggal
12 Pria Brengsek
13 Ingin Menjadi Orang Kejam
14 Kasih Seorang Ibu
15 Percobaan Jadi Jahat
16 Kesepakatan Menguntungkan Lagi
17 Tanda Tangan Kontrak Perjanjian
18 Alat Untuk Mendekati Sean
19 Penyebab Terjadinya Kecelakaan
20 Jangan Pergi, Tetaplah Bersamaku
21 Sukurin!
22 Bocah Tua Manja
23 Mulai Tak Baik-Baik Saja
24 Perlakuan Yang Tak Sama
25 Terlihat Sempurna, Padahal ...
26 Pusaka Keluarga Harington
27 Jangan Ganggu Istri dan Anakku
28 Brengsek Sejati
29 Dia Ayah Eve
30 Pertemuan Dadakan
31 Pergi Dari Rumah
32 Manusia Sombong
33 Roderick Harington
34 Roderick Pria Pemarah
35 Gugatan Hak Asuh Anak
36 Jangan Terlalu Berharap
37 Rasa Yang Ajaib Tapi Menyebalkan
38 Apakah Ini Cinta?
39 Demi Mendapatkan Elma
40 Keputusan Sidang
41 Menari Tanpa Permisi
42 Izin Bertemu Bu Kartika
43 Promo Novel Bestie
44 Sikap Tegas Bu Kartika
45 Rindu
46 Amarah Pak Tora
47 Miracle Hospital
48 Baby Rey Sakit
49 Harus Daddy Dan Mommy Dahulu
50 Salah Bicara
51 Jalan Ke Mall
52 Melamar Secara Langsung
53 Siapa Wanita Itu Sebenarnya?
54 Kedatangan Orang Tua Linda
55 Wanita Itu Adalah?
56 Linda Si Wanita Jahat. Part 1
57 Linda Si Wanita Jahat. Part 2
58 Evelyn Masih Hidup
59 Apa Salahmu? (Baby Rey)
60 Tangkapan Besar
61 Semua Akan Baik-Baik Saja
62 Kedatangan Orang Tua Sean
63 Pak Juki Dan Beno
64 Masa Lalu Suster Nia
65 Menyelamatkan Suster Nia
66 Nyaris Kehilangan Segalanya
67 Berbagi Kehangatan
68 Awal Kehidupan Baru
69 Penangkapan
70 Hukuman Tak Terbayangkan
71 Dua Pasien
72 Welcome To Singapore, My Wife
73 Semua Berubah
74 What's Wrong With Mommy?
75 Relakan Satu Anakmu Untukku
76 Bahagianya Sean Bersama Anak-anak
77 Pelajaran Untuk Mirna
78 Waktu Cepat Berlalu
79 Mommy, I Miss You
80 Papa Pembohong
81 Papa Is Mine (TAMAT)
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Menolak Bertanggung Jawab
2
Pergi Dari Rumah
3
Ruang ICU
4
Kecelakaan Dan Kelahiran
5
Donor ASI
6
Kembali Bertemu
7
Tak Mau ASI Yang Lain
8
Lembaran Hitam Masa Lalu
9
Kesepakatan Menguntungkan
10
Orang Gila
11
Sudah Meninggal
12
Pria Brengsek
13
Ingin Menjadi Orang Kejam
14
Kasih Seorang Ibu
15
Percobaan Jadi Jahat
16
Kesepakatan Menguntungkan Lagi
17
Tanda Tangan Kontrak Perjanjian
18
Alat Untuk Mendekati Sean
19
Penyebab Terjadinya Kecelakaan
20
Jangan Pergi, Tetaplah Bersamaku
21
Sukurin!
22
Bocah Tua Manja
23
Mulai Tak Baik-Baik Saja
24
Perlakuan Yang Tak Sama
25
Terlihat Sempurna, Padahal ...
26
Pusaka Keluarga Harington
27
Jangan Ganggu Istri dan Anakku
28
Brengsek Sejati
29
Dia Ayah Eve
30
Pertemuan Dadakan
31
Pergi Dari Rumah
32
Manusia Sombong
33
Roderick Harington
34
Roderick Pria Pemarah
35
Gugatan Hak Asuh Anak
36
Jangan Terlalu Berharap
37
Rasa Yang Ajaib Tapi Menyebalkan
38
Apakah Ini Cinta?
39
Demi Mendapatkan Elma
40
Keputusan Sidang
41
Menari Tanpa Permisi
42
Izin Bertemu Bu Kartika
43
Promo Novel Bestie
44
Sikap Tegas Bu Kartika
45
Rindu
46
Amarah Pak Tora
47
Miracle Hospital
48
Baby Rey Sakit
49
Harus Daddy Dan Mommy Dahulu
50
Salah Bicara
51
Jalan Ke Mall
52
Melamar Secara Langsung
53
Siapa Wanita Itu Sebenarnya?
54
Kedatangan Orang Tua Linda
55
Wanita Itu Adalah?
56
Linda Si Wanita Jahat. Part 1
57
Linda Si Wanita Jahat. Part 2
58
Evelyn Masih Hidup
59
Apa Salahmu? (Baby Rey)
60
Tangkapan Besar
61
Semua Akan Baik-Baik Saja
62
Kedatangan Orang Tua Sean
63
Pak Juki Dan Beno
64
Masa Lalu Suster Nia
65
Menyelamatkan Suster Nia
66
Nyaris Kehilangan Segalanya
67
Berbagi Kehangatan
68
Awal Kehidupan Baru
69
Penangkapan
70
Hukuman Tak Terbayangkan
71
Dua Pasien
72
Welcome To Singapore, My Wife
73
Semua Berubah
74
What's Wrong With Mommy?
75
Relakan Satu Anakmu Untukku
76
Bahagianya Sean Bersama Anak-anak
77
Pelajaran Untuk Mirna
78
Waktu Cepat Berlalu
79
Mommy, I Miss You
80
Papa Pembohong
81
Papa Is Mine (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!