Dalang kecelakaan Sofie dan Febrian.

Dalam sebuah rumah yang cukup besar dan megah namun terlihat tak terawat, tampak berkumpul beberapa pria berbadan kekar dan tegap berpakaian serba hitam yang sedang berkabung. Di tengah-tengah rumah yang luas itu, ada seorang pria yang berdiri tegap, menatap sebuah peti mati yang terbentang dihadapannya dalam keadaan penutupnya masih terbuka lebar.

Marco, si pemilik rumah sekaligus pemimpin dari kumpulan para pria yang berkumpul disana, adalah kekasih Selina. Pria tampan dengan rambut setengah gondrong dan memiliki tatapan nyalang itu, mengukir senyuman sinis dibibirnya sambil memandang jasad Selina yang sudah terbujur kaku tak bernyawa.

"Harusnya mayat mu ku buang saja ke jurang. Tapi mengingat jasamu selama ini, aku masih berbaik hati. Kau akan dikuburkan sesuai keinginanmu dulu. Mati secara terhormat. Cih!" Marco mencibir sinis mengejek mayat Selina yang sudah terbaring kaku dalam peti mati.

"Kau terlalu banyak tahu tentang rahasiaku Selina. Itu sebabnya, kau harus mati! Hehehe..." Desis Marco lirih, setengah berbisik dan terkekeh pelan lalu berbalik memandangi satu persatu pria yang berkumpul dibelakangnya.

"Kuburkan dia segera! Jangan tunggu malam tiba!" Perintah Marco menatap seluruh anak buahnya yang berkumpul di ruangan itu dengan nada dingin dan wajah datar tanpa ekspresi sedih sama sekali dengan kematian kekasihnya Selina.

Kemudian, ia melangkah pergi begitu saja, meninggalkan ruangan besar yang memancarkan hawa dingin menyeramkan pada seluruh orang yang ada disana.

*****

Kembali ke rumah sakit.

Tok tok tok

"Permisi tuan, kami datang!"

Seorang wanita cantik bertubuh tinggi dengan body aduhai mengenakan pakaian sedikit seksi bersama seorang pria muda berpakaian rapi, umur sepantaran, terlihat memasuki ruangan tempat dimana Sofie alias Selina dirawat.

"Masuklah Jim, Brenda!" sambut Febrian melambaikan tangan agar kedua orang itu mendekat.

Dahi Selina berkerut tajam memperhatikan sosok Brenda yang terlihat sangat mencurigakan. Apalagi ketika ia memperhatikan sorot mata perempuan itu yang memandang Febrian seperti ular berbisa yang siap melilit kapan saja ketika pria itu lengah.

Selina menduga, kedua orang itu adalah bawahan Febrian. Itu ia ketahui dari sikap hormat yang diberikan Brenda dan Jimmy. Selina yakin, jika Febrian bukan pria sembarangan.

"Sayang, Brenda akan menemanimu selama dirumah sakit. Jika kamu butuh apapun, kamu bisa minta tolong padanya. Aku harus segera pulang untuk memberitahu kedua orang tua kita perihal kecelakaan yang menimpa kita. Kamu baik-baik disini ya," Febrian memberikan kecupan singkat di jidat istrinya.

Bibir Selina sedikit terbuka, hendak bicara namun tak terucap. Dia hanya memicingkan mata, menikmati kecupan mesra dari Febrian yang membuat jantungnya berdetak cepat tak beraturan.

"Apa yang terjadi dengan ku!? Apa aku jatuh cinta pada pria ini!? Itu tidak mungkin. Ini pasti karena jantung wanita bernama Sofie yang tubuhnya sedang ku tempati saat ini." Pikir Selina meraba dada bagian atas sebelah kirinya pelan.

Kemesraan yang ditunjukan Febrian pada istrinya, mengundang tatapan Brenda yang menyiratkan rasa cemburu yang mendalam. Wanita itu segera membuang muka, menyembunyikan perasaannya dari semua orang yang ada di ruangan rumah sakit itu. Tapi percuma saja, Selina terlalu jeli untuk ditipu Brenda yang terlihat seperti wanita penggoda.

"Sayang, aku sudah merasa lebih baik. Aku ingin ikut pulang dan dirawat dirumah kita saja. Rumah sakit ini membuat aku makin sakit." Keluh Selina merasa tak nyaman dengan suasana rumah sakit yang membosankan.

"Tapi sayang, kamu belum sembuh sepenuhnya." Febrian menatap istrinya cemas.

"Jangan khawatir sayang, aku sudah lebih baik. Lagipula, dirumah kita pasti banyak orang yang akan merawat ku bukan!?" ucap Selina melirik Brenda tajam seolah perkataannya mengandung kalimat sindiran untuk wanita itu.

"Tapi, tetap saja mereka bukan dokter atau perawat yang ahli mengobati luka-lukamu." Sanggah Febrian khawatir.

"Sayang, ku mohon. Please!" Pinta Selina bersikeras untuk pulang.

Pria tampan itu menghela nafas berat dan tak berkutik dengan permintaan istrinya tercinta. Jemarinya membelai rambut Selina dengan penuh kasih sayang dan kelembutan.

"Baiklah, aku akan coba bicara dengan dokter. Jika diizinkan, aku akan menjemputmu nanti, agar kita bisa pulang sama-sama. Yang jelas, saat ini aku mau kekantor dulu sebentar. Ada suatu hal yang harus aku selesaikan." Tutur Febrian kembali membujuk istrinya.

Selina mengangguk pelan. Sikap Febrian yang lembut, meluluhkan wataknya yang sebenarnya keras kepala dan suka membangkang. Pria itu punya daya tarik yang hebat dalam menjatuhkan lawan jenisnya.

Meski berat hati, Selina terpaksa melepaskan kepergian Febrian yang segera pergi bersama Jimmy yang ternyata adalah sopir pribadinya. Selina sempat terpikir, kenapa saat malam kejadian kecelakaan yang merenggut nyawa Sofie, Febrian tidak menyuruh Jimmy saja untuk mengantar mereka berdua ke restoran itu. Hal itu, mengundang pertanyaan di hati Selina.

"Maaf nyonya, apakah anda butuh sesuatu saat ini?" tegur Brenda menghampiri Selina yang terbaring di atas pembaringan sembari mengukir senyuman palsu dibibirnya.

"Tidak, saat ini aku cuma butuh istirahat. Jika kamu merasa bosan, kamu boleh pergi kemanapun kamu suka dan kembali lagi kesini setelah makan siang." Sahut Selina cuek, mengabaikan Brenda yang terlihat jadi kesal dengan sikapnya.

"Ada apa dengan wanita itu? Biasanya dia sangat ramah dan peduli padaku." Brenda jadi kesal dengan perlakuan Selina yang ia duga adalah Sofie.

"Baiklah nyonya, kalau begitu, silahkan beristirahat. Saya akan keluar dan segera kembali setelah makan siang di kantin yang ada dekat rumah sakit ini." Ujar Brenda membungkuk sedikit sebelum akhirnya pergi meninggalkan Selina yang memperhatikan dirinya diam-diam dari belakang tanpa disadari olehnya.

Setibanya di depan rumah sakit, Brenda mengeluarkan ponselnya dan mencoba menghubungi seseorang lewat ponselnya.

"Halo Tuan, saya ingin mengabarkan, jika Tuan Febrian dan istrinya selamat dan dalam keadaan baik-baik saja." Ucap Brenda pelan, setengah berbisik agar tidak terdengar orang yang berlalu lalang.

"Hmm..., kamu pasti senang Brenda. Febrian tidak mati karena kecelakaan itu." Suara seorang pria yang terdengar dari ponselnya membuat Brenda jadi bingung.

"A-apa maksud tuan!?"

"Dasar bodoh! Aku sudah menduga, kau jatuh cinta pada Febrian. Kecelakaan tunggal itu hanya peringatan kecil dariku, agar kau fokus merebut data-data penting yang ada ditangannya. Kau sengaja mengulur waktu, karena cintamu padanya!"

"Ingat Brenda! Kau cuma punya satu kali kesempatan lagi! segera curi data-data itu dan berikan padaku! Jika tidak, nyawamu adalah taruhannya Brenda." Ancam pria itu membuat tubuh Brenda gemetar ketakutan.

Dia baru tahu, jika kecelakaan yang dialami Febrian dan istrinya Sofie adalah ulah pria itu. Harry, sosok pria yang bertubuh tegap dan sangar, saingan bisnis Febrian, adalah orang yang telah membayarnya agar ia mau bekerja sebagai mata-mata di perusahaan milik Febrian.

Brenda tak menyangka, pria itu ternyata orang yang sangat menakutkan. Dia berani menghilangkan nyawa seseorang demi mendapatkan yang ia inginkan.

"Jika perlu, gunakan tubuhmu untuk mendapatkannya wanita bodoh!" hardik Harry lagi lewat ponsel mengejutkan Brenda.

Wanita itu tercengang. Menjadi wanita penggoda memang salah satu profesinya. Namun menggoda Febrian, apakah bisa? Brenda meragukan hal itu.

.

.

.

BERSAMBUNG

Terpopuler

Comments

Annisa Chairiy

Annisa Chairiy

lah beneran ular ternyata kutang berenda ini

2025-08-27

1

🌹Widianingsih,💐♥️

🌹Widianingsih,💐♥️

selina alias Sofie harus balas kelicikan teman teman Febrian Thor

2025-08-15

1

🍃≛⃝⃕|ℙ$ ÑÙŔĹÌÀÑÀ §𝆺𝅥⃝©🏡⃟ªʸ

🍃≛⃝⃕|ℙ$ ÑÙŔĹÌÀÑÀ §𝆺𝅥⃝©🏡⃟ªʸ

22na kecelakaan disengaja toh.. Hhmmm

2025-08-18

1

lihat semua
Episodes
1 Kecelakaan merenggut nyawa.
2 Hidup kembali ditubuh yang lain.
3 Dalang kecelakaan Sofie dan Febrian.
4 Ada musuh dalam selimut
5 Mencari dalang kematian Selina.
6 Menjebak Marco
7 Wanita pencuri ponsel milik Marco
8 Masakan modus pemikat hati.
9 Mengalah demi cinta.
10 Kedatangan Harry Anderson.
11 Hubungan Sofie dan Harry
12 Menemui Seseorang yang penting.
13 Pemuda pemegang rahasia
14 Kebohongan yang terungkap
15 Pertemuan Brenda dan Marco
16 Kerjasama Marco dan Brenda
17 Jati diri Sofie.
18 Terjebak dalam semak belukar
19 Fakta yang mengejutkan.
20 Sama-sama mencintai
21 Diary milik Sofie.
22 Kalung yang meresahkan.
23 Saatnya ber drama
24 Menggali makam Selina.
25 Pembunuhan oleh Marco
26 Kebenaran yang terungkap
27 Para investor yang kabur
28 Kamu jantung hatiku
29 Rencana busuk Harry dan Brenda
30 Rencana yang gagal
31 Kejadian sebelum Febrian pingsan
32 Pengakuan Harry
33 Pernyataan Brenda
34 Kedatangan Marco di hotel Rollingstone
35 Marco menculik Harry dan Brenda
36 Robin kehilangan selina
37 Impian Marco jadi penguasa
38 Wanita jahat yang menggoda hati.
39 Bocil merem dulu ya ( Area +21)
40 Sekretaris baru
41 sekretaris menyebalkan.
42 Kemunculan Harry di rumah Febrian.
43 kehilangan kepercayaan.
44 Awal pertengkaran
45 Mimpi buruk Febrian
46 Pertarungan sengit.
47 Kematian Harry
48 Menemui ayah angkat.
49 Berita mengejutkan.
50 Mengungkap tabir rahasia.
51 Keributan kucing dan anjing.
52 MARCO Mengamuk
53 Isi diary Sofie.
54 Kepergian Selina
55 Hasutan Marco
56 Kedatangan William Sanders.
57 Marco babak belur oleh Febrian.
58 Terpaksa mengikuti keinginan William.
59 Robin si bocah edan
60 Bertemu tak sengaja.
61 Kematian Arnold
62 Pertolongan dari Febrian dan Robin.
63 Cerita Brenda
64 Pernyataan yang meracuni otak Febrian.
65 Si pencuri ciuman
66 Antara mistik dan mukjizat.
67 Datang kerumah ayah.
68 Mengunjungi Marco yang terpenjara.
69 Marco berhasil kabur.
70 Menjemput Selina pulang
71 Aku lah rumahmu, Selina.
72 Brenda di bebaskan Febrian.
73 Ego yang menyiksa diri.
74 Memanfaatkan Brenda agar Selina cemburu.
75 Kerjasama Marco dan Samuel.
76 Nasib Brenda tak seindah harapan.
77 Akhir dari pertengkaran
78 Drama Betty mengaku hamil
79 Perjodohan paksa Betty dan Jimmy
80 Samuel di tangkap Febrian.
81 Cosplay jadi Kunti.
82 Marco terjebak lagi.
83 Ichiro Kazuo.
84 Salam perpisahan
85 Gudang William Sanders.
86 Kematian William Sanders
87 Selina di kepung orang tak di kenal.
88 Selina di sarang musuh.
89 Ancaman Ichiro pada Febrian.
90 Menyerang markas Ichiro.
91 Keberhasilan Febrian menaklukan Ichiro.
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Kecelakaan merenggut nyawa.
2
Hidup kembali ditubuh yang lain.
3
Dalang kecelakaan Sofie dan Febrian.
4
Ada musuh dalam selimut
5
Mencari dalang kematian Selina.
6
Menjebak Marco
7
Wanita pencuri ponsel milik Marco
8
Masakan modus pemikat hati.
9
Mengalah demi cinta.
10
Kedatangan Harry Anderson.
11
Hubungan Sofie dan Harry
12
Menemui Seseorang yang penting.
13
Pemuda pemegang rahasia
14
Kebohongan yang terungkap
15
Pertemuan Brenda dan Marco
16
Kerjasama Marco dan Brenda
17
Jati diri Sofie.
18
Terjebak dalam semak belukar
19
Fakta yang mengejutkan.
20
Sama-sama mencintai
21
Diary milik Sofie.
22
Kalung yang meresahkan.
23
Saatnya ber drama
24
Menggali makam Selina.
25
Pembunuhan oleh Marco
26
Kebenaran yang terungkap
27
Para investor yang kabur
28
Kamu jantung hatiku
29
Rencana busuk Harry dan Brenda
30
Rencana yang gagal
31
Kejadian sebelum Febrian pingsan
32
Pengakuan Harry
33
Pernyataan Brenda
34
Kedatangan Marco di hotel Rollingstone
35
Marco menculik Harry dan Brenda
36
Robin kehilangan selina
37
Impian Marco jadi penguasa
38
Wanita jahat yang menggoda hati.
39
Bocil merem dulu ya ( Area +21)
40
Sekretaris baru
41
sekretaris menyebalkan.
42
Kemunculan Harry di rumah Febrian.
43
kehilangan kepercayaan.
44
Awal pertengkaran
45
Mimpi buruk Febrian
46
Pertarungan sengit.
47
Kematian Harry
48
Menemui ayah angkat.
49
Berita mengejutkan.
50
Mengungkap tabir rahasia.
51
Keributan kucing dan anjing.
52
MARCO Mengamuk
53
Isi diary Sofie.
54
Kepergian Selina
55
Hasutan Marco
56
Kedatangan William Sanders.
57
Marco babak belur oleh Febrian.
58
Terpaksa mengikuti keinginan William.
59
Robin si bocah edan
60
Bertemu tak sengaja.
61
Kematian Arnold
62
Pertolongan dari Febrian dan Robin.
63
Cerita Brenda
64
Pernyataan yang meracuni otak Febrian.
65
Si pencuri ciuman
66
Antara mistik dan mukjizat.
67
Datang kerumah ayah.
68
Mengunjungi Marco yang terpenjara.
69
Marco berhasil kabur.
70
Menjemput Selina pulang
71
Aku lah rumahmu, Selina.
72
Brenda di bebaskan Febrian.
73
Ego yang menyiksa diri.
74
Memanfaatkan Brenda agar Selina cemburu.
75
Kerjasama Marco dan Samuel.
76
Nasib Brenda tak seindah harapan.
77
Akhir dari pertengkaran
78
Drama Betty mengaku hamil
79
Perjodohan paksa Betty dan Jimmy
80
Samuel di tangkap Febrian.
81
Cosplay jadi Kunti.
82
Marco terjebak lagi.
83
Ichiro Kazuo.
84
Salam perpisahan
85
Gudang William Sanders.
86
Kematian William Sanders
87
Selina di kepung orang tak di kenal.
88
Selina di sarang musuh.
89
Ancaman Ichiro pada Febrian.
90
Menyerang markas Ichiro.
91
Keberhasilan Febrian menaklukan Ichiro.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!