Sahabat.

Kedua wanita itu masuk ke ruangan Amora saat dirinya mulai diam dari tangisnya. Mereka berdua masuk perlahan-lahan dan melihat bahwa Amora telah kembali tertidur di samping Alex.

Mamanya Alex mengeluarkan Handphone milik sahabatnya itu. Lalu, dia mengambil beberapa Foto Amora yang sedang tidur dengan memeluk Alex. Dia ingin mengambil beberapa kenangan. Namun, tidak dengan Handphone miliknya. Dia lebih mempercayai foto itu berada di galeri Hp sahabatnya itu.

"Mari kita keluar saja, biarkan dia istirahat lebih lama. Kita tunggu di luar saja sampai dia bangun. Kau tidak buru-buru pergi meeting kan,,,," tulis mamanya Alex di Hp temannya. Lalu, dia memperlihatkan kepada pemilik Hp.

Keduanya kembali ke luar saat saling menganggukkan kepala.

"Aku merasa penasaran dimana kau menemukan gadis ini. Dia mau menerima untuk memberikan jalan untuk menyembuhkan Alex, dan dia juga memikirkan anaknya kelak bila dia tidak memiliki orang tua yang berstatus menikah. Itu berarti dia memiliki pemikiran yang bija. Jadi, dimana,,,,?" tanya pelan Jane yaitu sahabat mamanya Alex.

"Aku bertemu dengannya di sini, di rumah sakit ini. Aku melihat seorang gadis yang menatap kami dengan sedikit tatapan iri namun sedih. Aku melihatnya meneteskan air mata sambil menekan hamburger di tangannya. Lalu, setelah ku telusuri ternyata makanan yang dia makan hari itu adalah makanan yang di berikan oleh perawat yang berada di meja administrasi,,," jawab pelan mama Alex.

"Apakah itu alasannya kau meminta kakak ku untuk meningkatkan gaji mereka,,,?" tanya Jane.

"Benar, mereka bisa merasa simpati kepada seorang gadis yang hari itu begitu rapuh karena kecelakaan semua keluarganya. Namun, sepertinya kini menantu ku itu yang selalu membeli makanan kepada mereka,,," senyum Maria. Maria Lemos adalah nama ibunya Alex.

"Kau bahkan tahu sampai hal ini,," senyum Jane.

"Aku tak sengaja tahu saat melihat dia selalu membawa empat bekal makanan dari rumah kami. Lalu, setelah aku meminta supir yang sering mengantarnya kemari untuk menceritakan semua tentang menantu ku itu. Disanalah aku baru tahu bahwa mereka berempat saling bertukar makanan. Ketiga perawat itu juga sering membawa makanan untuk. Lihat, mereka panjang umur, mari kita pergi sebentar dulu,,," ucap Maria sambil menarik tangan Jane saat matanya melihat tiga sosok gadis perawat dari jauh. Mereka bersembunyi di ruangan yang berada di dekat ruang Alek.

Ketiga perawat itu berjalan semakin dekat ke ruangan keluarga Amora. Mereka berdiri mematung saat baru membuka pintu ruang rawat itu. Lalu, mereka menutup kembali.

"Apa yang harus kita lakukan,,,?" tanya pelan salah satu perawat.

"Kita harus memberikan obat-obatan ini ke infus,,," jawab pelan perawat lain.

"Aku juga tahu,,," kesal perawat yang pertama berbicara.

"Kenapa kau malah membesarkan suara mu,,," Bisik kesal perawat ke tiga yang sedang memegang roti lapis dan segelas susu.

Kret,,,,,,

"Alamak,,,," kaget ketiganya ketika pintu di belakang mereka bergeser tiba-tiba.

"Kalian seperti melihat Hantu saja,,," ucap Amora sambil mengambil susu di tangan perawat. Lalu, dia berjalan ke dalam di ikuti ketiga perawat.

Mereka bertiga kompak melakukan tugas mereka setelah mereka masuk.

"Kenapa tidak cuci muka mu dulu sebelum makan,,,?" tanya perawat pertama.

"Aku sudah mencucinya sejam yang lalu,,," jawab Amora.

"Bagaimana tubuh suami mu itu,,,?" tanya perawat pertama sambil memasang obat di infus adik Amora.

"Nyaman,,,," jawab Amora singkat.

"Sepertinya itu keinginan dari bayi mu,,,," ucap perawat ke tiga.

"Lalu,,,,?" jawab ketus Amora.

"Hei,,,apa ada dari kalian yang membawa racun,,,?" tanya perawat pertama dengan nada kesal.

"Di sana,,, sepertinya lebih baik ,,," tunjuk Amora ke arah jendela rumah sakit. Ruangan keluarga Amora berada di lantai enam.

"Kalau begitu loncat saja sana,,,," ucap perawat pertama.

"Baik,,," jawab Amora sambil menggeser membuka jendela itu.

"Eh,,,," ketiga perawat itu berlari menghentikan Amora karena mereka terkejut Amora benar-benar pergi ke jendela. Begitu juga dengan sebagian orang yang saat ini mendengar segala ucapan Amora dan perawat.

"Kau mau apa,,,?" tanya ketiga perawat.

"Tadi,,,," jawab singkat Amora.

"Dasar kau ini, aku kan tak serius dengan ucapan ku. Kenapa kau malah ingin lompat ke bawah,,,," terkejut perawat pertama hingga dia terduduk jatuh ke lantai karena kakinya tiba-tiba lemas.

"Siapa yang ingin lompat,,,?" tanya Amora.

"Jadi,,,?" bingung ketiganya.

"Tadi, aku ingin meminta tolong kepada kakak untuk membuka jendela supaya udara segar masuk ke ruangan ini sebelum banyaknya polusi udara. Jadi, aku membukanya sendiri karena kakak tidak mau,,," ucap Amora dengan wajah tak berdosanya.

"Apa,,,?" kompak bingung ke tiga perawat.

"Seharusnya kau mengatakannya dengan jelas,,,," kesal perawat pertama sambil kembali melakukan tugasnya.

"Bukankah tadi sudah kukatakan,,,,?" ucap Amora.

"Kapan, kau hanya mengatakan disana sepertinya lebih baik,,," jawab perawat pertama sambil meniru ucapan Amora.

"Di sana,,, maksud ku adalah jendela. Sedangkan, sepertinya lebih baik bila udara pagi masuk,,,," Ucap Amora membuat ketiganya terdiam mematung beberapa saat sambil berpikir tentang ucapan Amora.

"Lalu, dimana salahnya,,,?" tanya Amora ketika tiga perawat itu tak lagi adu bicara dengannya.

"Aku ada tugas lain,,,," kesal perawat pertama setelah menyelesaikan tugasnya dengan memberikan obat kepada dua orang. Lalu, dia berjalan ke luar tanpa mempedulikan ucapan Amora.

"Sepertinya kau sangat suka mengganggu saudaramu yang itu,,,,?" tanya perawat ketiga.

"Bukan aku yang mengganggunya, tapi kakak saja yang baper. Buktinya kalian saja tidak,,," ucap Amora sambil memeluk perawat ke dua dan ke tiga dari belakang.

"Kami akan bekerja lagi, jaga kesehatan mu Amora sayang,,,," kompak keduanya sambil melambaikan tangan.

"Nanti malam padahal jumpa juga,,," ucap Amora dengan nada manja sambil melambaikan tangannya. Lalu, dia berjalan masuk kembali ke ruangan.

"Ini adalah sisi baru dirinya yang baru aku lihat hari ini setelah selama ini dia tinggal bersama ku,,," bisik pelan Maria di telinga Jane. Lalu, keduanya juga masuk ke ruangan Alex karena Amora sudah bangun.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Episodes
1 Awal
2 Di posisi Sama
3 Rindu
4 Sahabat.
5 Pergi.
6 Alex sadar
7 Kembali
8 Wawancara
9 Makan bersama.
10 Masuk kerja
11 Menarik perhatian
12 Berkunjung
13 Senang
14 Ulang tahun
15 ulang tahun II
16 Pesta kerja sama
17 Pesta kerja sama II
18 Pamit pergi
19 Baby duo AL pergi
20 Kembalinya duo baby AL
21 Shofia di lamar
22 Charlie pergi
23 Pernikahan Shofia.
24 Kembalinya Amora
25 Kembalinya Amora II
26 malam bersama
27 Interogasi keluarga
28 Rencana mencari rumah
29 Diana membeli mobil
30 Masalah baru
31 Masalah baru II
32 Akhirnya Beli rumah
33 Ingin menjalin kerja sama
34 Beda lawan beda cara
35 Ingin bertemu duo jagoan
36 Tidur berempat
37 Cerita sedikit masa lalu
38 Cerita
39 Menyiapkan ruang rahasia
40 Berkumpul
41 Adu mulut sengit
42 Menghias rumah.
43 Membuka butik
44 Ruang rahasia selesai
45 Kisah kecil Amora
46 Mulai bersekolah
47 pengumuman
48 Mulai bersekolah II
49 Anak-anak di sandera
50 Negosiasi
51 Masuk sebagai sandera
52 Menyerang
53 Di rawat di RS
54 Bertemu menteri
55 Misi baru
56 Mengatur tugas
57 Hampir berangkat.
58 bos di rumah
59 Bertaruh lagi
60 Rekaman pamit pergi
61 Memantau.
62 Mulai bertindak
63 satu misi tuntas
64 Bergerak cepat
65 pernikahan Bella
66 Benteng utama
67 Cepatlah pulang
68 Di culik dari liburan
69 Kembali Amora
70 Pesta di lanjutkan
71 Beberapa pria.
72 Membongkar hubungan
73 ingin bermain-main
74 Budak model
75 Kesal
76 sedikit saham
77 Will you marry me
78 produk baru
79 Sidang
80 menyelidiki
81 Bertemu kembali
82 Membersihkan yang tertunda
83 Permainan bersaudara
84 Mengunjungi makam.
85 mengunjungi makam II
86 Memanen dan latihan
87 Rencana pernikahan
88 Pernikahan Amora
89 malam pengantin
90 Ledakan
91 Di Rawat
92 Kebohongan kecil
93 Hampir
94 Bergerak
95 Bergerak II
96 Beralih profesi
97 singa betina yang tertidur
98 Berbeda Jalan
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Awal
2
Di posisi Sama
3
Rindu
4
Sahabat.
5
Pergi.
6
Alex sadar
7
Kembali
8
Wawancara
9
Makan bersama.
10
Masuk kerja
11
Menarik perhatian
12
Berkunjung
13
Senang
14
Ulang tahun
15
ulang tahun II
16
Pesta kerja sama
17
Pesta kerja sama II
18
Pamit pergi
19
Baby duo AL pergi
20
Kembalinya duo baby AL
21
Shofia di lamar
22
Charlie pergi
23
Pernikahan Shofia.
24
Kembalinya Amora
25
Kembalinya Amora II
26
malam bersama
27
Interogasi keluarga
28
Rencana mencari rumah
29
Diana membeli mobil
30
Masalah baru
31
Masalah baru II
32
Akhirnya Beli rumah
33
Ingin menjalin kerja sama
34
Beda lawan beda cara
35
Ingin bertemu duo jagoan
36
Tidur berempat
37
Cerita sedikit masa lalu
38
Cerita
39
Menyiapkan ruang rahasia
40
Berkumpul
41
Adu mulut sengit
42
Menghias rumah.
43
Membuka butik
44
Ruang rahasia selesai
45
Kisah kecil Amora
46
Mulai bersekolah
47
pengumuman
48
Mulai bersekolah II
49
Anak-anak di sandera
50
Negosiasi
51
Masuk sebagai sandera
52
Menyerang
53
Di rawat di RS
54
Bertemu menteri
55
Misi baru
56
Mengatur tugas
57
Hampir berangkat.
58
bos di rumah
59
Bertaruh lagi
60
Rekaman pamit pergi
61
Memantau.
62
Mulai bertindak
63
satu misi tuntas
64
Bergerak cepat
65
pernikahan Bella
66
Benteng utama
67
Cepatlah pulang
68
Di culik dari liburan
69
Kembali Amora
70
Pesta di lanjutkan
71
Beberapa pria.
72
Membongkar hubungan
73
ingin bermain-main
74
Budak model
75
Kesal
76
sedikit saham
77
Will you marry me
78
produk baru
79
Sidang
80
menyelidiki
81
Bertemu kembali
82
Membersihkan yang tertunda
83
Permainan bersaudara
84
Mengunjungi makam.
85
mengunjungi makam II
86
Memanen dan latihan
87
Rencana pernikahan
88
Pernikahan Amora
89
malam pengantin
90
Ledakan
91
Di Rawat
92
Kebohongan kecil
93
Hampir
94
Bergerak
95
Bergerak II
96
Beralih profesi
97
singa betina yang tertidur
98
Berbeda Jalan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!