Tidak Mungkin

*Plak!*

Alena menampar cewek tersebut. Ivy benar-benar kaget dengan sikap Alena, ia tidak percaya, sahabat nya bisa melakukan itu. Lyka pun ikut terkejut melihat calon kakak tiri nya tersebut.

Cewek itu pun membalas Alena, dan terjadi sedikit perkelahian diantara mereka, Ivy dan Lyka berusaha melerai tapi tidak bisa. Lukas pun datang untuk membantu nya. Akhirnya Para fans Oscar pun berhenti dan pergi meninggalkan Alena dikantin.

Melihat kehadiran Lukas disitu, Alena pun pergi. Ia tidak ingin bertemu dengan Lukas. Lukas pun tidak mengejar nya dan tidak berusaha untuk menahan nya. Ia hanya melihat Alena mengkah pergi meninggalkannya dikantin.

Ivy pun hanya mengikuti Alena dari belakang, ia ingin memberi ruang buat Alena. Ia tau Alena masih butuh waktu untuk menerima masalahnya dia dengan Lucas.

Sesampai di depan gerbang sekolah, ia melihat Oscar menjemput Lyka dari kejauhan.

Entah apa yang di ucapkan Lyka sehingga Oscar menghampiri nya. Dengan tiba-tiba Oscar melihat wajah Alena dengan jarak yang sangat dekat. Ini kali kedua Oscar melakukan hal itu, membuat hati Alena berdebar kencang. Alena pun mundur 2 langkah untuk menjauh dari Oscar. Namun Oscar memegang kedua tangan Alena untuk memeriksanya. Dan Oscar mendapati goresan di lengan Alena.

Alena menarik tangan nya. " lepas! aku ngga apa-apa " ucap Alena.

Oscar mengambil obat luka dari dalam tas nya. Ia pun mengoles kan obat itu di lengan Alena serta meniup nya dengan lembut. Alena berusaha menarik tangan nya, namun Oscar memegang nya dengan kuat.

Ivy melihat pemandangan didepan mata nya hanya bisa mengeryitkan dahi nya. Dia nampak bingung. Bukan hanya Ivy, para barisan fans Oscar pun melihat perlakuan Oscar kepada Alena semakin geram.

Sementara Lyka menunggu Oscar di motornya, ia tidak ingin mendekat dengan Alena karena takut.

Akhirnya pak Yanto datang menjemput Alena. " kenapa non?"

Alena menarik tangan nya kembali dan kali ini tangan nya terlepas dari genggaman Oscar.

" ngga apa-apa " ucap Alena meninggalkan Oscar dan masuk ke dalam mobil.

Oscar pun pergi menuju motornya tanpa melihat ke arah Alena.

"ni non dari mas Oscar, disuruh pakai obat nya sampai sembuh " ucap pak Yanto.

Alena pun mengambil obat nya lalu melempar nya ke kursi belakang. Hati nya masih sangat kesal.

****

Malam ini seperti biasa, rumah sangat sepi dan hening. Alena hanya ditemani pak Yanto dan mba Ina. Ada maupun tidak ada papinya di rumah nampak sama saja, sepi dan sunyi.

Alena mulai mengambil kuas nya, ia kembali menorehkan cat di canvas nya, entah sudah berapa lukisan yang ia buat. Dan sebagian lukisan nya pun telah di jual oleh nya di galeri guru lukisnya.

*tok tok*

"masuk ngga dikunci"

"tada !!" Ivy mengejutkan nya dengan membawa bungkusan ditangan nya

Alena melirik sahabat nya itu "bawa apaan itu?" tanya Alena yang masih melakukan aktifitasnya.

" jajan " jawabnya.

Alena pun menghentikan aktifitas nya dan melihat apa yang dibawa sahabat nya itu.

" aarrgh ini yang di toko baru kemarin? "

Ivy mengangguk "iyes"

Alena pun melahap cheesecake yang dibeli Ivy "hhhmmm, enaaak"

" sekarang kamu ceritain siapa cowok itu, dan kenapa kalian seperti tidak asing satu sama lain " Ivy masih penasaran dengan kejadian tadi siang di sekolah

Alena melirik Ivy " jadi cheesecake ini sogokan?"

"bukan, aku cuma mau nagih janji, kamu tadi pagi sudah bilang mau cerita sama aku tapi siang nya kamu malah berantem"

"aku ngga pernah janji ya" ucap Alena

"ayolah, ceritain"

"hahaha... Ok... Tapi janji kamu ngga cerita ke siapa-siapa"

" OK "

"Dia calon Kakak tiri ku"

"hah! Papi mu mau nikah lagi? Kapan?"

Alena pun mengangguk "acaranya Minggu depan"

" trus kamu gimana? "

" ya aku harus gimana? kamu tau kan papi ku gimana orang nya? "

" yaaah, sayang banget kalau tu cowok jadi Kaka mu "

"maksudmu?"

"kalau aku lihat dia lebih cocok jadi pacarmu ketimbang kakak mu"

" cuiih, ngga Sudi punya pacar cowok galak ngga berperasaan kaya dia, jadi Ade nya aja aku terpaksa apalagi pacar nya!"

" hati-hati, nanti jatuh cinta beneran loh kamu" Ivy menggodanya.

" ngga mungkin ya !! " ucap Alena tegas

" iya juga sih, dia kan Kaka tirimu, anak dari ibu tiri mu jadi ngga mungkin juga kalian pacaran " ucap Ivy.

" dia bukan anak dari ibu tiri ku "

" Hah, gimana gimana?" Ivy nampak bingung.

Dan Akhirnya Alena menceritakan serta menjelaskan hubungan Oscar dengan ibu tirinya.

" kalau begitu cerita nya, bisa kali kalian pacaran " ucap Ivy asal dan menggoda.

" TIDAK !!!" sekali lagi Alena menjawab tegas.

Alena tidak menyukai Oscar, terlebih lagi Oscar pernah bilang pada nya bahwa Alena adalah beban hidupnya. Ia sangat membenci Oscar. Ia tidak ingin berurusan dengan pria itu.

" oiya, aku pernah denger gosip kalau Lyka dulu pernah dekat sama Lucas sebelum dia pacaran sama kamu " ucap Ivy tiba-tiba.

Alena menoleh melihat Ivy. " valid ngga itu?"

" entahlah, aku juga ngga tau, aku cuma dengar aja sih"

" sebenar nya pertama kali aku ketemu Oscar itu waktu Oscar dan Lucas berkelahi, dan waktu itu aku masih belum tau kalau Oscar bakal jadi saudara tiri ku "

Mata Ivy membulat " waw, hari ini banyak banget surprise dari kamu ya, terus mereka berkelahi karena apa?"

Alena menggelengkan kepalanya, karena ia belum sempat menanyakan perihal itu pada Lucas, dan berita taruhan serta perselingkuhan nya terkuak pada hari itu juga.

Alena dan Ivy saling pandang, mereka menyatukan pemikiran mereka lewat tatapan mereka

"Lyka" mereka berdua menyebut nama Lyka secara bersamaan.

" emang si Lucas bajin*an! " Ivy memaki nya.

" aku makin ngga percaya sama yang namanya laki-laki"

Ivy memeluk Alena, ia memberi sandaran pada sahabat nya itu, ia tahu betapa kecewanya Alena.

" gimana kalau besok kita keluar kota? Kita healing" ajak Ivy

" boleh juga " Alena menyetujui ajakan Ivy

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Pagi ini Alena pun bersiap-siap untuk pergi keluar kota bersama Ivy, mereka akan mengendarai mobil Ivy.

Alena pun keluar kamar. Namun betapa terkejut nya ia melihat Tante Meisha ada di ruang tamu.

" Alena mau pergi? " tanya calon istri papi nya tersebut

Alena mengangguk.

" kamu ngga baca pesan Tante?" tanya nya

Alena mengeryitkan dahi nya "pesan??" ia bertanya dalam hati. Ia pun memeriksa handphone nya. Dan benar saja, ia melewatkan pesan dari wanita itu.

" sorry pesan nya terlewatkan, saya mau pergi" ucap Alena santai

" tapi kita ngga punya waktu banyak, Tante cuma minta waktu mu sehari aja, untuk cari seragam buat acara nanti " ucapnya

" tapi saya sudah ada janji Tante, saya harus pergi" Alena menolak untuk ikut dengan wanita itu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!