Oscar tersenyum sinis " apa pendapat kami masih kalian butuhkan? Bukan kah kalian sudah mempersiapkan semua nya? " ucap Oscar.
Alena melirik kagum melihat keberanian Oscar, selama ini Alena tidak memiliki nya, ia tidak punya keberanian untuk bicara didepan papinya, ia terlalu takut untuk mengungkapkan isi hatinya. Ia hanya akan menjadi anak penurut untuk papi nya
" Oscar ! " pekik mama nya.
Papi Alena memegang tangan mama nya, menahan wanita tersebut agar tidak tersulut amarahnya.
" saya tau kamu tidak menyukai saya, tapi tolong hormati keputusan mama mu "
Lagi-lagi Oscar tersenyum tipis " dari dulu saya tidak peduli dengan keputusan nya, saya bertahan karena janji saya kepada papa saya untuk menjaga Lyka" ucapnya.
Papi Alena menghela nafas panjang, seolah membuang rasa kesal nya terhadap Oscar.
Oscar berdiri " menikah lah secepatnya, dan selamat semoga hidup bahagia " ucap Oscar sembari meninggalkan ruangan tersebut.
" Oscar !" pekik Tante Meisha
" maaf ya, Oscar memang seperti itu, dari awal saya menikah dengan papa nya, ia tidak pernah menerima saya sebagai ibunya" jelas Tante Meisha.
Oscar bukan lah anak dari Tante Meisha, ia adalah anak dari suami yang sebelum nya. Tante Meisha hanya memiliki 1 orang anak dari pernikahan sebelum nya yaitu Lyka.
Oscar sangat menyayangi Lyka, dari kecil Lyka memiliki tubuh yang lemah, sehingga kesehatan nya sering menurun. Oscar selalu menjaga nya, sebelum papa nya meninggal, ia berpesan untuk selalu menjaga adik nya tersebut dengan baik.
" Alena mau ke toilet sebentar "
Alena pun menuju toilet. Alena mencuci tangan nya, tiba-tiba Lyka sudah berada di samping nya.
Rasa canggung antara mereka berdua sangat terlihat jelas, namun Lyka mulai memecahkan keheningan, ia mulai mengeluarkan suara nya.
"maafin bang Oscar ya Ka" ucapnya
Alena melihat Lyka dan tersenyum tipis tanpa mengeluarkan suara.
" Abang Oscar sebenarnya sangat baik, dia tidak seburuk yang kaka pikirkan"
Lagi-lagi Alena tersenyum tipis dan melihat Lyka " kita baru kenal beberapa menit, tapi kamu sudah tau pikiran ku" sindir Alena
" maaf, bukan maksud ku begitu "
" sudah lah, saya tidak peduli dia mau bersikap gimana dan kamu tidak perlu repot mengakrabkan dirimu dengan ku, karena sebentar lagi aku akan tersingkir dari rumah dan kamu serta mama mu bisa puas menikmati fasilitas dari papi ku" ucap sinis Alena.
Lyka terdiam menangis mendengar ucapan Alena, ia tidak ingin pernikahan mama nya menyakiti hati siapa pun terutama Alena. Ia tahu betul rasa nya seperti apa.
" maaf Pi, Tante, saya pamit pulang duluan, besok ada ujian saya harus belajar biar bisa masuk di universitas pilihan papi " lagi-lagi Alena menyindir.
Alena pun pergi meninggalkan restoran tersebut. Namun ia tidak langsung pulang, ia ingin menikmati udara segar di sekitar restoran yang lokasinya di tepi pantai.
Ia berjalan menyusuri jalan setapak sembari menghela nafas berulang kali. Ia pun selalu menendang batu yang menghalangi jalan nya.
" aarrgh "
Alena terkejut mendengar jeritan tersebut, batu itu mengenai seseorang yang sedang duduk di tepi pantai. Ia pun menghampiri orang tersebut.
Langkah Alena terhenti melihat siapa orang tersebut, mata nya pun membulat.
" Oscar " ucapnya lirih. Oscar melirik sinis ke arah nya. Tanpa basa basi ia pergi meninggalkan Alena dengan kesal. Alena pun ingin mengejarnya untuk meminta maaf. Tapi rasa gengsi nya terlalu tinggi. Ia pun mengurungkan niat nya tersebut.
Alena kembali berjalan tapi kali ini ia tidak lagi menendang batu, karena ia tidak ingin ada korban lagi. Tanpa ia sadari, ia berjalan terlalu jauh dan ketempat sepi.
Akhirnya ia pun berbalik arah, namun langkah nya terhenti, ada 2 orang pria yang sedang mabuk mengganggu nya bahkan ingin melecehkan nya. Alena berlari menyelamatkan dirinya, ia sangat takut dan terus berteriak.
*bruukk*
Alena menabrak Oscar. Oscar sangat kesal melihat Alena, karena lagi-lagi mereka bertemu dalam keadaan seperti itu. Namun hati nya menjadi luluh karena melihat Alena menangis ketakutan, ia melihat 2 orang pria sedang mengejar Alena.
Oscar berdiri melindungi Alena
" minggir kamu, dia milik kita, kalau kamu mau, nanti saja setelah kita mencicipinya " ucap salah satu pria mabuk tersebut.
Oscar sangat jijik dengan ucapan pria tersebut, ia memukul wajah pria itu. Mereka pun berkelahi, Alena sangat takut melihat amarah Oscar. Alena berusaha melerai mereka dengan membawa kayu besar, 2 pria tersebut pun pergi meninggalkan mereka.
Oscar mengambil jaketnya di pasir lalu kembali pergi meninggalkan Alena tanpa sepatah kata pun. Alena pun mengikuti Oscar dari belakang karena ia masih takut.
Tiba ditempat ramai Oscar berhenti.
" jangan menambah beban ku, jaga diri sebaik mungkin ! " ucapnya
Alena terkejut dengan ucapan sinis Oscar
"Hah! Beban?" Alena pergi meninggalkan Oscar dengan amarah.
"memang nya dia siapa?!! Menganggap aku beban hidupnya. Aneh !! Dasar Oscar Brengsek!!" Alena mengumpat Oscar dalam hati.
Sesampai dirumah Alena menelpon Lucas, namun tidak diangkat oleh nya, ia sudah mencoba menghubungi nya sedari tadi namun tidak ada jawaban.
"kamu marah sama aku karena papi?" Alena mengirim pesan kepada Lucas.
*kriiing*
Dengan secepat kilat Alena mengangkat handphone nya tanpa melihat siapa yang menelpon nya.
" halo sayang " ucap Alena
" Len, ini aku Ivy "
" oh sory, kenapa vy? "
" kamu sudah lihat video di group kelas belum? "
" belum, kenapa emang? "
" lihat deh buruan " ucap Ivy.
Alena pun menutup telpon nya dan melihat video yang ada di group sekolah.
Ia terkejut dengan video tersebut, dimana selama ini Alena dijadikan taruhan oleh Lucas, ia hanya memanfaatkan Alena untuk mendapatkan apa yang ia ingin kan. Lucas pun berselingkuh dengan teman sekelasnya. Bahkan Lucas membelikan barang pada selingkuhan nya tersebut menggunakan uang Alena.
" Brengsek ! Semua laki-laki sama saja ! "
Alena kembali mengambil kuasnya, ia menuangkan rasa amarah nya disetiap tarikan garis kuasnya, ia melukis dengan air mata yang mengalir deras.
Hari ini terasa berat ia lalui, bahkan ia ingin secepat nya pergi dari kehidupan nya disini. Ia tidak ingin melalui esok pagi dan bertemu Lucas disekolah. Ia sangat malu menghadapi teman-teman sekolahnya esok hari.
*kriiing*
Alena melihat handphone dan melihat nama Lucas, lucas telah menghubunginya, namun ia sama sekali tidak peduli lagi.
Rasa sakit yang diberikan Lucas terlalu dalam, hati nya hancur berkeping-keping. Alena pun membela Lucas didepan papi nya, namun ternyata Lucas membalas nya dengan rasa sakit yang tidak bisa di ungkapkan dengan kata-kata lagi.
Alena merasa bodoh dan menyesal telah menyayangi Lucas. Dia tidak ingin merasakan jatuh cinta lagi, dia tidak ingin memiliki pacar maupun pasangan, Alena menganggap laki-laki sama, brengsek dan egois.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments