Malamnya Sila turun untuk makan malam. " Bik Ida , ini makananya banyak sekali, apa mau ada tamu ?". tanya Sila pada Bik Ida.
" Iya Non , Nyonya mau ngundang orang buat makan malam di sini katanya ".
" Siapa Bik....apa teman kantor Mami lagi ?".
" Sepertinya bukan Non ".
" Maminya mana Bik ?".
" Anu Non , tadi bibik lihat Nyonya berjalan ke depan , mau jemput tamunya ".
Otak Sila sedang berfikir , sebegitu spesialnya tamu ini sampai sang Mami rela untuk menjemputnya .
" Tunggu , tadi bibik bilang Mami berjalan ke depan ". gumam Sila.
" Bik...Mami ke rumah tetangga kita yang di depan ya ?".
" Kayaknya iya Non ".
Sila membuang nafas kesal , ia pun akan bermaksud menyusul Maminya , tapi....
" Assalamu'alaikum, Sila kamu mau kemana ?". tanya Mami Rena.
" Wa'alaikumussalam, enggak kemana - mana Mi , cuma mau cari angin saja sebentar ". mata Sila melirik laki - laki yang berfiri di sebelah Mami Rena.
" Oh ya sudah , ini...Mami mengundang Mas Shaka buat makan malam di rumah kita sebagai tanda perkenalan ".
Sudah manggil Mas aja , apa Mami enggak malu deketin laki - laki yang umurnya jauh lebih muda darinya....
" Terserah Mami saja ". Sila melangkah keluar , ia mengabaikan kehadiran Arshaka.
" Jangan lama - lama ya Sila.....mari Mas Shaka kita masuk ". ajak Mami Rena dengan suara mendayu , Sila sampai bergidik bulu romanya. ia memilih berlalu dari sana
" Sebentar Mbak Rena , saya mau mengambil sesuatu dulu ke rumah , ada yang ketinggalan ".
" Baiklah , saya tunggu di dalam ya , nanti langsung masuk saja Mas , anggap seperti rumah sendiri ".
" Baik Mbak ".
Melihat Mami Rena masuk , Shaka berbalik badan berjalan dengan cepat menuju Sila yang berdiri membelakanginya.
" Ikut saya !". Shaka meraih tangan Sila dan membawa gadis itu ke rumahnya.
" Eh Pak.....apa - apaan ini , tunggu Pak Shaka ". Sila meronta , ia berusaha melepaskan tangannya dari genggaman tangan Arshaka tapi sia - sia.
" Diam Ay , kamu mau semua tetangga di komplek ini keluar semua ".
Akhirnya Sila memilih diam , ia ingin tau apa sebenarnya mau tetangga barunya itu yang sekaligus juga Dosen di kampusnya .
" Duduk Ay !". Shaka membawa Sila ke rumahnya.
" Ay...Ay...panggilnya yang benar apa Pak , panggil Sila aja , agak aneh kalau manggilnya gitu "
" Terserah saya mau manggil kamu apa , lagi pula nama kamu kan Aysila , jadi saya tidak salah bukan , kecuali saya panggil kamu Agus , baru kamu boleh protes "
Sila kini sadar , laki - laki di depannya ini ternyata sangat menyebalkan.
" Langsung saja , Pak Shaka mau apa sampai bawa saya kemari ?"..
" Ohhh , kamu maunya langsung ya....oke enggak masalah , lebih cepat lebih baik , kalau perlu malam ini kita langsung menikah ". Shaka sengaja membuat Sila makin kesal.
" Bapak suka bercanda rupanya , kalau tidak ada yang penting lebih baik saya pulang ".
" Tunggu Ay , gitu aja ngambek...saya cuma mau bilang kamu jangan salah paham, saya datang ke rumah kamu karena tidak enak menolak undangan Mbak Rena , itu saja ".
Sila kembali mendesah kasar , " Kalau cuma mau ngomong itu , enggak perlu kali sampai mengajak saya ke rumah Bapak ".
" Ah iya ". Shaka terkekeh, Sila berdecak.
" Ya sudah , ayo kita kembali , saya ambil sesuatu dulu ". Shaka mengambil cake yang sempat ia beli tadi untuk ia berikan pada Mami Rena, ia tidak enak sejak ia pindah, Mami Rena sudah menawarinya untuk makan di rumahnya.
" Pak Shaka ". panggil Sila sebelum masuk ke rumahnya.
" Iya , ada apa ?".
" Pak Shaka enggak lagi naksir sama Tante - tante kan ?".
Shaka tergelak , " Maksud kamu Mama kamu ya Ay??.....tentu tidak lah , selera saya itu daun muda ".
" Yang masih perawan ting - ting ". bisik Shaka, membuat Sila merinding di buatnya , setelah mengatakan itu , Shaka berjalan melewati Sila dan masuk terlebih dahulu dengan senyum miringnya.
" Awas aja kalau sampai suka - sukaan sama Mami , gue orang pertama yang akan menentangnya....". gerutu Sila.
Makam malam kali ini berjalan lancar, meski hanya terdengar suara Mami Rena yang terus saja bertanya pada Shaka. Tentu saja Shaka menjawab sekedarnya , demi menghormati sang tuan rumah.
Sila dan Arka hanya menjadi pendengar setia. Tanpa mereka sadari , Shaka sesekali mencuri pandang ke arah Sila
" Saya pamit ya Mbak, dan terima kasih atas makan malamnya ". ucap Shaka tulus.
" Sama - sama Mas Shaka , apa Mas Shaka tidak duduk buat ngobrol dulu sebentar ".
" Maaf Mbak Rena , sepertinya saya tidak bisa , saya masih banyak pekerjaan ".
" Baiklah , tapi lain kali mau ya makan di sini lagi ".
" Dengan senang hati ".
Mami Rena sangat senang , ia merasa Shaka ada rasa padanya . Jadi cintanya tidak bertepuk sebelah tangan.
Sila berdiri sambil bersedekap , ia menanti Maminya masuk ke dalam rumah.
" Apa maksud Mama mengundang Pàk Shaka makan di sini ?".
" Tidak ada salahnya dong , dia kan orang baru di lingkungan kita , jadi Mami hanya berusaha menjadi tetangga yang baik saja , eh kamu kok manggilnya Pak sih ...enggak sopan tau , Mas Shaka masih muda umurnya ".
" Tuh Mami tau kalau Pak Shaka masih muda , dia pantesnya jadi anak Mami ".
" Pak lagi ".
" Pak Shaka , Dosen aku di kampus Ma , masa iya aku panggil Mas....geli tau ".
" Oh ya.....wah hebat , benar - benar laki - laki sempurna ". Mami Rena makin menyukai Shaka.
" Mas Shaka pasti terlihat keren kalau lagi ngajar....Mami jadi kepengen lihat ".
" Percuma ngomong sama Mami ". Sila malas untuk bertanya lagi , Mami Ren masih mode
" Sil....". Panggil Mami Rena ,mendengar Shaka Dosen putrinya, ia ingin memanfaatkan keadaan itu ...padahal terlihat jelas kalau Sila tidak menyukai kelakuan Mami Rena saat ini.
Udah kayak ABG saja....
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments
Noey Aprilia
Puber kedua mngkin....wkwkwk.....
lgian,pa dosen ska anknya...mlah emaknya yg kcentilan....haisshhh....
2025-07-31
1
Rohmi Yatun
maminya yg suka tp anaknya yg dilirik.. kwkwkwk ingat umur miii🤣🤣🤣
2025-07-31
1