Selang 5 menit, Sinta datang menemuinya. Dengan memakai baju piyama hijau tua.
Sinta
Kamu Awang, saya Sinta. Anak Bapak Dirga. Kamu di suruh masuk.
Sontak Awang mendongak, ia berfikir bahwa anaknya bapak Dirga adalah seorang yang rapih dan sopan, namun semuanya berbanding terbalik dengan apa yang barusan Awang lihat.
Awang
Baik.
Sinta
Mbok buatkan kopi.
Mbok Sukmi
Baik Dek Sinta.
Sesampainya kopi di hadapan Awang, Pak Dirga Mangkunegoro keluar. Ia menyambut baik kedatangan Awang.
Pak Dirga Mangkunegoro
Tampaknya memang betul kata, bapakmu. Kau mirip dengannya. Perawakanmu percis Wahyu. Sudah umur berapa, sekarang kerja di mana?
Awang
Saya hampir 25 tahun Pak, saya bekerja di penerbitan buku juga seorang novelis.
Pak Dirga Mangkunegoro
Oh begitu, bapak sudah menduganya. Orang sepertimu memang terlihat kreatif dan punya gagasan juga ide yang bagus. Semoga tebakan bapak tidak keliru.
Kemudian mereka berdua ngobrol, hingga pada sebuah obrolan. Awang menanyakan apa sebetulnya utang janji bapaknya .
Awang
Saya sebetulnya kesini ingin menanyakan apa utang janji bapak saya ke Pak Dirga?
Comments