Pertemuan.

Langkah Restu terhenti begitu tubuhnya terdorong masuk ke dalam kamar. Ia bahkan belum sempat benar-benar menyiapkan diri. Berdiri kaku di ambang pintu, napasnya tercekat. Jantungnya berdetak cepat, lebih cepat dari biasanya.

Bukan hanya karena gugup, tapi karena ini adalah pengalaman pertamanya. Untuk pertama kalinya, ia berada di satu ruangan, hanya berdua, dengan seorang wanita.

Rasa gugup menyeruak, menumpuk di dada bersama bayang-bayang yang selama ini hanya ia dengar dari cerita ketiga sahabatnya.

Katanya, kalau menyewa seorang wanita, begitu masuk kamar, wanita itu akan langsung menyambutmu… memeluk… dan melakukan hal-hal yang bahkan sulit dibayangkan.

Tapi kenyataanya?

Lampu kamar hanya menyala temaram, memantulkan suasana yang hening. Tak ada suara. Tak ada pelukan. Tak ada langkah mendekat seperti yang selama ini diceritakan.

Restu berdiri kikuk, jemarinya mengepal. Jantungnya masih berpacu, dengan pandangan mengedar walau terbatas cahaya.

Keraguan mulai muncul di benaknya. Mungkinkah ketiga sahabatnya hanya mengerjainya?

Restu mencoba melangkah pelan-pelan mencari saklar lampu. Begitu lampu menyala, ia dibuat tercengang dengan sosok wanita cantik yang tidur sambil duduk di sebuah single sofa di hadapannya.

Wanita cantik itu mengenakan gaun merah menyala yang membalut tubuh rampingnya. Ia tertidur sambil bersedekap dada, tubuhnya sedikit melorot dari sofa, membuat posisi duduknya terkesan absurd. Beberapa helaian rambut jatuh menutupi sebagian wajahnya, membuat penampilannya tampak acak-acakan, namun tetap memesona.

Restu di buat tertegun, wanita yang katanya special booking dari sahabatnya, alih-alih menyambut dengan rayuan maut seperti yang di bayangkan, malah tertidur dalam posisi yang absurd.

Tiba-tiba sudut bibirnya berkedut, "Apa dia terlalu lama menungguku?" gumamnya pelan, diselingi senyum tipis yang tak bisa ia tahan.

Ada rasa kikuk, tapi juga geli. Bukannya disambut godaan, dia malah merasa seperti orang yang nyelonong masuk rumah orang, dan mendapati tuan rumahnya ketiduran di tengah acara penting.

Restu melirik sekeliling, lalu mengambil sebuah kursi yang berada tak jauh dari sofa. Ia meletakkannya tepat di depan wanita itu, lalu duduk perlahan. Tak ada niat untuk membangunkan, ia justru menikmati momen itu sejenak.

Wajah di depannya terlihat begitu tenang. Napasnya naik turun dengan ritme teratur, menandakan tidurnya yang lelap. Bibir Restu kembali tersenyum saat melihat cara tidurnya yang menurutnya unik, dengan bibir sedikit terbuka, seolah tidur tanpa beban.

Entah dorongan dari mana, tangan Restu terulur dengan sendirinya. Perlahan, ia menyingkirkan helaian rambut yang mengganggu pandangannya.

Hap

Restu tersentak kecil ketika tangannya tiba-tiba di cekal oleh jemari wanita di hadapannya.

Tatapan mereka bertemu. Mata wanita itu terbuka, menatap Restu dengan keterkejutan yang sama. Dalam sekejap, ia merapikan posisi duduknya, menyelipkan rambut ke belakang telinga, dan buru-buru merapatkan pahanya yang tadi sempat terbuka.

"T-Tuan... maaf… apakah Anda yang membooking saya?" tanyanya kikuk, wajahnya tampak sedikit panik, merasa bersalah karena malah tertidur di saat seharusnya ia menyambut dengan profesional.

Restu mencoba menahan tawanya, lalu mengangguk pelan sambil memejamkan mata sebentar, menampilkan aura tenang dan dingin, seolah ingin menyembunyikan rasa keterkejutannya barusan.

Wanita itu menghela napas panjang, wajahnya masih terlihat menyesal. "Sekali lagi, maafkan saya, Tuan!" ucapnya pelan, benar-benar merasa bersalah.

"Tidak apa-apa. Cuci mukamu dulu sana," titah Restu, membuat wanita itu langsung mengangguk cepat.

Tanpa berkata apa-apa lagi, ia pun bangkit dan ngibrit masuk ke kamar mandi.

Restu menurunkan pandangan ke tangannya sendiri, tangan yang tadi dicekal oleh wanita itu. "Dia punya refleks yang bagus," gumamnya lirih, tak bisa menyembunyikan kekaguman kecil yang baru saja muncul.

...ΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

Dee

Dee

Lha...habis, dikit amat thor, bikin penasaran aja/Joyful/

2025-07-29

1

Afriyeni Official

Afriyeni Official

wah, gak bisa di biarkan begitu nih restu... cwenya pro banget ini mah. Kamu udah bayar mahal tapi gak diladeni. Siap siap semua milikmu habis sama dia /Facepalm/ Gak cuma si teguh, warisanpun bisa balik nama /Facepalm/

2025-08-14

1

Xlyzy

Xlyzy

bisa bisa nya si restu bukan nya tidur malah mandangin , mana di bilang nya unik lagi/Facepalm/

2025-08-28

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!