Bab-04

...🖤🖤🖤...

Mau menyesal pun semuanya sudah terlambat, terpaksa Luna harus menanggung akibat dari perbuatannya.

"Maafkan aku, Ma... Pa... aku gagal menjadi putri kalian." Luna bangkit perlahan berjalan dengan langka gontai menuju pintu ruang pribadi milik Alex.

Ceklek.

Pintu terbuka menampakan isi kamar yang membuat Luna menelan luda dengan kasar, sebuah lingerie berwarna hitam, borgol, dan beberapa alat permainan dewasa sudah disiapkan diatas nakas, membuat Luna diambang keraguan, apa pilihan menjadi partner ranjang Alex adalah pilihan yang tepat, atau sebaliknya? Namun jika dia pergi sekarang, maka kedua orang tua lah yang akan menanggung akibatnya.

"Tubuh ini tidak ada gunanya lagi, yang paling penting untukku saat ini adalah Mama dan Papa, aku pasti bisa melewati ini semuanya. Setelah Alex puas, aku akan membawa Mama dan Papa pergi sejauh mungkin," gumam Luna melangka masuk ke dalam.

Luna segera membersihkan tubuh kemudian kembali keluar dan mengenakan lingerie, lalu duduk di depan meja rias.

"Aku sangat membenci kamu, Alex." Luna memoles makeup tipis dan lipstik berwarna merah hati yang disiapkan oleh Alex.

Tak lupa Luna menyemprotkan parfum pembelian Alex, dan ironisnya lagi, itu adalah parfum kesukaannya.

"Ternyata, iblis itu masih ingat apa yang aku sukai," gumam Luna tersenyum miris menatap parfum itu.

*

*

*

...(Di butik)...

Alex duduk santai di sebuah sofa tersenyum menatap layar ponselnya, ternyata ia memasan cctv di ruangan privasinya yang terhubung langsung dengan hp miliknya, dan semua umpatan yang baru saja Luna lontarkan, ia mendengarkan semuanya dengan jelas.

"Kamulah yang telah menciptakan iblis ini, sayang," gumam Alex.

"Sayang." Suara wanita memanggil, dan berjalan menghampiri Alex sambil membawa beberapa baju di tangannya.

Wajah Alex yang awalnya tersenyum langsung berubah dingin menatap wanita itu.

"Ada apa?" tanya Alex.

Wanita itu mengabaikan tatapan dingin Alex, membalas tatapan Alex sambil tersenyum manis."Mana menurutmu paling cocok denganku?" tanya wanita yang tak lain adalah tunangan Alex, Jesi Abraham, putri bungsu keluarga konglomerat Abraham.

"Jesi, semua baju disini cocok untuk semua wanita. Kalau tidak cocok, pemilik butik ini pasti lebih memilih menjual sayur daripada menjual baju yang tidak berguna," balas Alex.

"I-iya... benar katamu, maaf." Senyum manis Jesi langsung redup, mendapatkan jawaban menohok dari Alex.

"Cepat beli baju apa yang kamu inginkan, aku harus pergi." Alex bangkit sambil melirik jam mahal tangannya.

"Hhhmm... kalau kamu sibuk, kamu bisa pergi, aku akan meminta driver untuk mengantarku pulang," ucap Jesi terdapat rasa kecewa di setiap ucapannya.

"Baiklah, aku pergi dulu." Alex berjalan pergi meninggalkan Jesi begitu saja.

Membuat Jesi terdiam menatap punggung lebarnya hingga menghilang dibalik pintu butik.

"Aku pasti akan membuatmu jatuh cinta kepadaku, Alex," gumam Jesi.

*

*

Alex terus mengendarai mobil sportnya dengan kecepatan tinggi menuju perusahaan, tak lupa ia membeli beberapa makan malam untuk Luna, karena malam ini akan menjadi malam yang sangat melelahkan bagi Luna.

Sesampainya di perusahaan Alex turun dari mobil dan menghampiri sekuriti yang tengah berjaga di depan gerbang.

"Selamat malam, Tuan," sapa satpam penuh hormat.

"Jangan buka pintu gebang ini, tidak peduli siapa saja yang datang malam ini, aku tidak mau diganggu," perintah Alex mengeluarkan beberapa lembar uang dari sakunya."Ini tips untuk mu."

"Baik, Tuan." Sekuriti itu mengangguk paham meraih uang itu dari tangan Alex.

"Jika kamu melanggar, aku tidak akan segan memecat kamu," ucap Alex berbalik dan berjalan pergi sambil membawa dua paper bag di tangannya.

"Astaga... bikin kaget saja, tapi gak apa-apa lumayan dapat duit di pertengahan tanggal tua." Sekuriti itu tertawa bahagia memasukan uang itu kedalam kantongnya.

*

*

Lift yang membawa Alex terus bergerak menuju lantai atas, lalu berbunyi 'ting' dan Alex pun melangka keluar berjalan santai mendekati pintu raungannya.

Ceklek.

Alex membuka pintu ruangannya melangka masuk, lalu mengunci pintu ruangan itu. Alex tersenyum smirk berjalan mendekati pintu ruangan privat, dan membukanya.

"Kau tidur dengan sangat nyaman rupanya," bisik Alex melangka masuk menutup pintu kamar dan menguncinya.

Alex meletakan dua paper bag itu diatas meja, lalu melangka mendekati Luna sambil melepas jas, dasi dan sepatu miliknya dan membuangnya ke sembarang arah.

"Luna..." bisik Alex naik keatas ranjang, lalu berbaring di samping Luna.

Tangan Alex perlahan masuk ke dalam lingerie hitam yang dikenakan oleh Luna, dan mengusap paha putih mulus Luna dengan gerakan lambat dan sensual.

Merasakan tubuhnya disentuh, Luna tersentak kaget dan bangun."Alex?" panggil Luna pelang, berbalik dengan cepat menghadap Alex.

"Kenapa? Apa kamu sedang bermimpi disentuh oleh pria lain?" tanya Alex menatap Luna dengan tajam.

"Apa maksudmu? Sejauh ini, pria yang berani menyentuhku hingga ini hanya kamu brengsek," umpat Luna membalas tatapan Alex tak kalah tajam.

"Bagus," ucap Alex mengusap perut rata Luna.

"Ugh..." Tanpa sengaja Luna mengeluarkan suara yang tidak seharusnya ia keluarkan.

Luna seketika terkejut, namun tidak dengan Alex yang kini terlihat seperti orang kerasukan. Ia segera bangun dan merobek lingerie yang dikenakan oleh Luna.

sret.

Suara robekan itu terdengar begitu memuaskan di telinga Alex, namun tidak dengan Luna. Rasanya Luna ingin berteriak dan menolak, namun ada dayanya, ia tak mampu melakukan itu.

"Luna...," desah Alex sedikit membungkuk, bibirnya meraih salah satu pucuk Luna dan melumatnya.

"Ugh... sensasi macam apa ini?" batin Luna, saat sebuah sensasi aneh menghantam tubuhnya yang membuatnya pikirannya seketika terasa kosong.

Alex terus melumat dua pucuk milik Luna secara bergantian dengan rakus, sedangkan tangannya yang masih kosong, perlahan merayap turun kebawa dan menyentuh milik Luna yang bebas tanpa rumput halus.

"Oh... shit, Luna," umpat Alex semakin terbakar api hasrat yang membara.

Alex melepaskan bibirnya dari pucuk Luna beralih mencium bibir Luna dengan rakus dan panas. Dibawa sana, jari-jari Alex terus mengobrak abrik milik Luna, membuat ruangan yang awalnya dingin menjadi panas, menyebabkan keduanya bermandi keringat.

Luna yang awalnya terus menolak akhirnya kehilangan arah saat sensasi nikmat terus menghantamnya secara bertubi-tubi, tubuh Luna bergerak tanpa dikendalikan dan mengikuti irama permainan Alex.

"Kamu sudah basa sayang," bisik Alex melepaskan ciuman, lalu menjilat jari-jarinya di hadapan Luna.

Merasa malu, Luna memalingkan wajahnya yang kini memerah bak tomat direbus.

"Ini akan sedikit sakit, sayang," ucap Alex membuka kedua kaki Luna dan mengarahkan miliknya.

"Lakukan, dan selesaikan semuanya Alex," ujar Luna enggan menatap Alex.

"Baiklah, sepertinya kamu sudah tidak sabar," bisik Alex dan...

Jleb.

"Akkkkhhh!" jerit Luna, kedua matanya membulat sempurna saat milik Alex memaksa masuk dirinya.

"Sial, ini terlalu sempit." Alex terus mengumpat dengan nafas memburu kasar, dan memaksa miliknya masuk lebih dalam.

"Alex... sakit," lirih Luna berkaca-kaca menatap Alex.

"Sabar sayang, sedikit lagi," bisik Alex mencium bibir Luna dengan lembut, sambil mengerjakan pinggangnya maju mundur secara perlahan.

Beberapa menit kemudian, rasa sakit yang dirasakan oleh Luna berganti dengan sensasi nikmat yang tiada tara. Luna terus mengeluarkan suara desahan yang semakin membuat Alex ganas menghajarnya tanpa ampun, hingga Luna pingsan tak sadarkan diri pun Alex terus menghajarnya hingga puas, lalu tertidur lelap sambil memeluk erat Luna dalam pelukannya.

(Bersambung)

Terpopuler

Comments

Bunggo Sikumbang

Bunggo Sikumbang

kok pingsan thor.emang imbron alek kyk kuda😂😂😂😂

2025-07-22

2

Miss Typo

Miss Typo

berharap Alex tidak menikah dgn tunangan nya

2025-07-23

1

ciemountzz😛

ciemountzz😛

mntp sampai pgsan dy😀😀😀

2025-07-22

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!