chapter #4

Sesampai nya di rumah fadli segera masuk ke dalam. "aku pulang"kata nya sambil membuka sepatu.

tak lama saat fadli sedang merapihkan sepatu fitri datang menghampiri "selamat datang. Bagaimana sekolah hari ini apa menyenangkan?" tanya nya penuh perhatian.

"ya menenangkan tapi ada sedikit masalah sih"jawab fadli menatap fitri.

"masalah apa coba cerita dong"ujar fitri dengan lembut dan penuh kehangatan.

Fadli terseyum dia dengan semangat bercerita pada fitri,yang juga mendegar cerita dari fadli tampak gembira setelah puas bercerita fadli mengeluarkan bekal makanan yang di huat oleh fitri.

Fitri menatap fadli dan bertanya "kenapa kamu ngak memakan nya di sekolah?"

Fadli menjawab " yah.. Kan hari ini pulang cepat ngak kayak biasa nya. Tadi di sekolah ngak ada jam istirahat dan langsung pulang makan nya bekal buatan kamu belum aku makan tapi akan aku makan sekarang soal nya aku sudah lapar"

Mendegar itu fitri tampak tenang dia cukup senang tetapi tiba- tiba bel rumah fadli berbunyi dengan cepat fitri segera membuka pintu.

"siapa ya?" tanya fitri menatap wanita yang ada di depan nya.

"aku guru fadli aku adalah wali kelas fadli nabila sekarang mohon maap apa fadli ada?"jelas diana

"ya tentu saja ada di dalan silakan masuk ke dalam" jawab fitri mempersilakan masuk ke dalam rumah kecil itu.

Saat di dalam rumah diana duduk di sopa dia melihat fadli yang sedang makan sambil menonton televisi.

diana :" ngak bagus loh makan sambil nonton televisi seperti itu"

Fadli:" siapa yang peduli kamu mau apa ke sini?"

Fitri datang dari dapur membawa teh hangat dia berkata "jangan gitu fadli kepada guru kamu apalagi dia wali kelas kamu"

diana:" dengar tuh dasar"

Fadli:" cih ganggu saja kamu ke sini mau bahas yang tadi di sekolah kan?, sudah lah aku juga sudah cerita pada fitri"

diana:" bukan aku hanya ingin bicara dengan fitri saja wali kamu"

Fitri duduk sambil meletakan teh dan bertanya "mau bicara apa ya sama aku?"

diana terseyum dan menjawab "aku sudah tau semua tentang kamu dari guru yang menerima fadli waktu itu, jadi apa semua nya benar?"

Fitri " ya semua nya benar aku adalah pelayan lelaki sebelum nya"

Fadli:" apa itu pelayan lelaki?"

diana:" kamu dian saja"

Fadli:" cih.. ngak usah membentak juga kali"

diana menarik fitri keluar dari rumah sambil berbisik " kita bicara di tempat lain saja"

Fitri mengangguk dan tanpa curiga setuju dengan permintaan dari diana mereka pun segera pergi ke taman kecil yang ada di pinggiran kota.

Sesampai nya di taman fitri dan diana duduk di sebuah kursi yang ada di sana.

"jadi sekarang kita mulai pembahasan nya, apa rencana yang akan kamu lakukan kepasa fadli, aku tidak yakin kamu orang baik, kamu pasti akan melakukan hal aneh pada fadli kan?" tanya diana penuh rasa curiga.

Fitri menjawab dengan tenang "tidak ada aku ngak memiliki rencana apapun kepada fadli aku hanya ingin hidup dengan tenang saja bersama fadli itu saja, lagian aku baru di kontrak 1 bulan saja belum tentu fadli akan memperpanjang kontrak aku"

diana bertanya dengan tegas "kontrak apa yang kaku maksud"

fitri menatap diana dan berkata "kamu ngak usah ikut campur deh soal kehidupan aku, padahal tadi aku sedang bersenang-senang dengan fadli tapi kamu datang dan merusak semua nya dasar penganggu"

Mendegar itu diana tampak kesal dan marah tetapi tidak dengan fitri yang sangat tenang karena dia tau kalo diri nya tak memiliki kesalahan apa pun.

"kontrak apa?" tanya diana lagi.

"ya hanya kontrak perjanjian, aku akan menjadi pembantu fadli ketika di rumah namun jika ada urusan sekolah aku akan menjadi ibu dari fadli itu saja" jawab fitri.

"apa benar hanya itu saja?" tanya diana dengan curiga.

"kamu bisa tanyakan kepada fadli" jelas fitri membela.

diana menarik napas "hah.. Merepotkan sekali kenapa aku malah memiliki murid yang punya masalah sial" jelas nya.

Plak.. Tamparan melayang di pipi diana fitri berkata "kalo kamu bilang dia merepotkan tidak usah urus dia di sekolah fadli itu pintar dia bisa mengurus diri nya sendiri dan jangan pernah datang lagi ke rumah aku dan fadli mengerti!!.."

Setelah bicara seperti itu fitri segera kembali berjalan pulang ke rumah nya meninggalkan diana sendirian di taman.

Setiba nya di rumah fitri melihat fadli yang tertidur pulas di sopa dia lalu melihat ke arah jam dan berkata "seperti nya saat nya aku memasak untuk makan nanti" fitri segera pergi ke dapur.

Di dapur dia mengambil sayur kol di dalam kulkas dan juga 1 butir telur serta bebetapa bumbu. Fitri segera meraih wajan dengan tangan nya dan langsung memanaskan wajan itu, "hari ini aku akan membuat telur goreng dan juga tumis sayur kol kecap pasti fadli suka"kata nya di dalam hati. Fitri pun mulai memasak, dia dengan lembut memotong kol itu kecil-kecil dan juga beberapa bumbu dia potong setelah itu fitri mulai menumis sayur kol itu.

beberapa menit telah berlalu bau yang harum dari arah dapur membuat fadli terbangun dia berjalan ke dapur dan melihat fitri yang sedang menata makanan di atas meja.

"kamu sudah memasak ya" tanya fadli.

"benar sekali kali ini kita makan dengan tumis sayur kol dan juga telur goreng sekarang kamu mandi sana ini sudah sore hari setelah mandi kamu makan lalu belajar san tidur lah di malam nanti" jelas fitri.

Fadli mengangguk "baiklah aku mengerti" kata nya segera masuk ke kamar mandi dan mulai membersihkan tubuh nya.

Di luar kamar mandi fitri memengang seragam fadli dan mencium bau nya dia bergumam "wangi sekali bau anak muda akan aku cicipi anak ini nanti" tak lama fadli keluar dari kamar mandi.

"apa kamu mau mandi juga fitri?" tanya fadli menatap fitri yang sedang memengang seragam nya.

"tidak aku hanya akan membersihkan seragam kamu saja" jelas fitri dengan senyuman lembut.

"ya baiklah makasih kamu sampai membantu aku dalam hal seperti ini juga" kata fadli.

Fitri mengangguk dengan tenang, fadli segera ke kamar sementara fitri melanjutkan kegiatan nya.

Beberapa jam berlalu setelah makan fadli berada di kasur sambil belajar membaca buku.

Tak lama kemudian fitri masuk ke kamar dengan pakaian tidur yang hanya menutupi bagian atas tubuh nya saja fadli yang melihat itu langsung malu wajah nya memerah. Fitri dengan lembut langsung naik ke kasur dan tiduran di sebelah fadli dia berkata "jangan belajar sampai malam ya kamu juga butuh tidur"

Fadli menjawab "ya baiklah aku mengerti"

Fitri pun menutup mata nya berbeda ngan fadli yang mulai gelisah sesekali dia menatap ke arah tubuh fitri namun dia berhasil menahan semua nya dan akhirnya tertidur pulas.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!