Esok hari nya tiba. Di pagi hari fadli sedang sarapan dengan beberapa roti bakar buatan fitri pembantu nya sekaligus ibu nya.
"enak sekali gawat ternyata menyenangkan juga punya orang yang bisa selalu membantu aku kapan saja" kata fadli di dalam hati nya sambil makan.
tak lama kemudian fitri keluar dari kamar dia berkata "ayo kita ke sekolah kamu aku sudah siap"
Fadli menatap ke arah fitri dia terseyum lega "kamu cantik sekali bahkan aku rasa kamu seperti wanita seumuran dengan aku" jelas nya.
Fitri terkejut wajah nya memerah "ah..dasar sudah ayok kita ke sekolah sma melati untuk menyelesaikan pendaftaran kamu"
Fadli mengangguk dia memasukan sisa roti ke tas nya. Fitri yang melihat itu bertanya "buat apa itu fadli?"
Fadli menjawab "eh..ini ya tentu saja buat makan nanti di sekolah"
Fitri terseyum dia mengambil kotak makanan dan memberikan nya kepada fadli "ini dia untuk bekal kamu yang itu simpan saja" jelas nya terseyum lembut.
Melihat seyuman tulus dari fitri hati fadli mulai tenang dia mengambil kotak makanan nya dan segera memasukan nya ke tas mereka lalu pergi ke sekolah.
Di sekolah di ruangan pendaftaran fadli memberikan kertas pendaftaran nya lagi berserta dengan tanda tangan dari fitri.
"hem..kamu berati bukan ibu kandung fadli ya?, di lihat dari kertas ini kamu adalah wali fadli?" tanya guru itu kepada fitri.
"benar sekali aku adalah wali nya fadli" jawab fitri dengan tenang.
"baiklah aku mengerti fadli silakan masuk ke kelas kamu resmi di terima dan kamu berada di kelas A" jelas guru itu.
Fadli mengangguk "baiklah bu guru, anu.. Aku pamit dulu ya ibu"
Fitri terseyum dan mengangguk "ya belajarlah dengan giat jangan pulang malam ya ibu akan menunggu kamu"
Fadli terseyum dan segera pergi ke kelas nya sementara itu di ruangan itu fitri duduk dan mulai mengobrok dengan guru itu.
"jadi mohon maap sebelum nya saya harus mengetahui dulu latar belakang anda" kata guru itu.
Fitri mengangguk "bukan masalah aku akan menjawab semua nya" kata nya.
"hem... Di mulai dari mana ya, maap ini mungkin tidak sopan tapi kepan kamu dan fadli bertemu?"
"kemarin sore"
"kemarin sore?, jangan- jangan kamu tidak tau kahidupan fadli dari kecil? Kalo begitu berati kamu bukan lah keluarga fadli?"
"ya bisa di bilang bukan sih tapi kehidupan fadli aku tau kok, aku tau semua dia bilang dari kecil hanya di asuh oleh suster yang di bayar orang tua nya lalu saat sd fadli hidup sendirian sampai sekarang" jelas fitri.
"begitu ya.. mohon maap sekarang hubungan kamu dan fadli seperti apa?"
"pembantu dan seorang ibu. Di sekolah aku adalah seorang ibu dan di rumah aku adalah seorang pembantu"
"begitu ya,pekerjaan kamu sebelum nya apa?,sebelum kamu bertemu dengan fadli?"tanya guru itu dengan tatapan penuh rasa penasaran
"pelayan di tempat hiburan malam"jawan fitri dengan santai nya.
"tempat hiburan malam?. Jangan- jangan kamu melayani lelaki?"
"ya.. Tepat sekali dulu sehari aku bisa melayani sampai 10 lelaki" jelas nya santai.
"serius?... Kenapa kami sekarang bekerja di rumah fadli bukan nya seharus nya kamu mempunyai uang banyak dan maap kamu ternyata bukan orang baik"
"yah... Aku tidak punya uang sih soal nya dulu di tempat hiburan malam itu aku di pakai gratis karena harus bayar hutang orang tua aku"
Guru itu langsung terdiam seketika setelah mendegar jawaban dari fitri.
"maap aku ngak tau soal itu" kata guru itu.
"ya bukan masalah, biarkan saja masa lalu biarlah berlalu" jawab fitri santai.
"seperti nya hidup kamu berat sekali"
"tidak juga kok mungkin dulu iya aku merasa capek dan lelah tapi sekarang kedua orang tua aku di penjara terus orang- orang yang pernah bermain dengan aku kini harus bulak balik ke rumah sakit jadi dendam aku terbalaskan"
"jangan-jangan kamu punya penyakit dan menularkan nya?"
"bisa di bilang seperti itu tapi bukan penyakit yang mematikan kok"jelas fitri.
"hah...biarlah sekarang bahagialah bersama dengan fadli, oh ya isi dulu kertas ini alamat rumah dan lain nya setelah itu kamu bisa pulang"jelas guru itu sambil memberikan kertas.
Fitri segera mengisi kertas nya sementara itu fadli yang sudah berada di kelas dia nenatap pembelajaran di depan papan tulis sambil bergumam "1 kelas hanya di isi oleh 10 orang ya. Tapi bagus lah sungguh luas ruangan ini tapi kenapa semua nya wanita kecuali aku yang laki- laki sial..." fadli tampak panik karena di kelas sekarang hanya diri nya saja yang laki- laki sementara teman- teman nya perempuan semua.
Beberapa jam pelajaran yang melelahkan akhir nya fadli bisa pulang juga dia segera pulang ke rumah nya yang berada di pinggiran kota.
Sesampai nya di rumah fadli masuk ke dalam dan langsung tiduran di sopa.
"astaga kamu sudah pulang kenapa ngak mengetuk pintu dulu dan bilang aku sudah pulang biar aku bisa tau kalo kamu pulang" kata fitri.
Fadli menanggapi "ya maap kan aku"
fitri terseyum dia lalu duduk di dekat fadli dan bertanya " bagaimana sekolah kamu hari ini"
Fadli langsung duduk dan menjawab "ya menyenangkan sekali aku mendapatkan 9 teman tapi semua nya perempuan"
"maksud kamu gimana nak?" tanya fitri bingung.
"maksud aku semua orang di kelas adalah siswi kecuali aku dan beberapa guru yang masuk" jelas fadli.
"eh..bagus dong kamu punya harem" kata fitri terseyum menggoda.
"harem itu apa?"tanya fadli bingung dan ngak tau.
"tidak ada ngak akan ibu kasih tau,... Nanti kamu akan tau dengan sendiri nya apa itu harem"jelas fitri menggoda.
"ya baiklah, tapi semoga saja aku suka di sekolah dan betah di sekolah agar aku selalu ingin sekolah"kata fadli.
"iya semoga saja kamu bisa nyaman di sekolah kamu, sekarang nanti malam mau makan apa biar aku buatkan" jelas fitri sambil berjalan menuju ke arah kulkas.
Fadli mengikuti fitri saat fitri membuka kulkas fadli terkejut dengan betapa banyak nya bahan masakan di dalam kulkas, kulkas yang sebelum nya kosong kini terisi penuh oleh bahan masakan.
"banyak sekali ini belanja habis berapa?"tanya fadli.
"hanya satu juta saja, ini seperti nya akan cukup untuk 1 bulan ke depan" jelas fitri.
"1 juta ya. Kalo di belikan mie instan pasti dapat banyak" kata fadli.
"jangan,( bentak fitri) sekarang kamu harus makan- makanan sehat" jelas nya.
Fadli mengangguk dia terseyum "baiklah makasih, sekarang yang ini aku makan malam ini adalah terserah kamu saja aku akan memakan apa yang kamu buatkan untuk aku"
Fitri mengangguk setelah itu fadli segera belajar sementara fitri membuat makanan untuk nanti malam.
Beberapa jam berlalu di malam hari fadli dan fitri makan bersama mereka tampak bahagia di dalam kebersamaan itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments