Bab 3. Harga Sebuah Pernikahan

Ivy membaca lembar demi lembar dengan teliti. Sesekali pupil matanya melebar ketika melihat beberap angka tertera di sana. Perempuan tersebut bahkan menelan ludah beberapa kali.

Noah mulai tersenyum karena yakin bahwa Ivy akan menerima penawarannya. Namun, senyuman lelaki tersebut mendadak sirna ketika Ivy melemparkan map ke atas meja kerja Irwan.

"Pernikahan kontrak? Kamu gila? Memangnya kamu pikir aku perempuan apaan!" protes Ivy.

“Ini cuma permainan. Nggak perlu cinta. Kamu hanya perlu tanda tangan dan diam.” Noah berusaha meyakinkan Ivy.

Dari sekian banyak wanita, hanya Ivy yang terpikir dalam benak Noah. Perempuan itu hanya memikirkan uang dalam hidupnya. Tak peduli pekerjaan apa pun, Ivy akan mengambilnya asal menghasilkan banyak uang. Jadi, Noah yakin untuk ke depannya tidak akan ada cinta yabg terbentuk di antara mereka.

“Ck, bukan itu maksudku!” Ivy tersenyum miring seraya mengibaskan telapak tangan di depan wajahnya.

“Kamu pikir aku sudi menikahi pria seperti kamu tanpa bayaran?” Ivy menaikkan sebelah alis sambil melipat lengan di depan dada.

Noah mengerutkan dahi sambil menatap Ivy penuh tanya. Ivy kembali berdecak. Dia melangkah mendekati Noah, kemudian merangkul leher lelaki tersebut.

“Begini, kita bisa bicarakan semuanya. Aku merasa kontrak pernikahan ini kurang menguntungkan bagiku. Setelah selesai kontrak, otomatis aku akan menjadi janda. Kamu tahu, 'kan, stigma masyarakat negeri tercinta ini tentang status janda?” Ivy tersenyum lebar sambil terus menatap Noah.

Tatapan keduanya bertemu. Ivy berusaha memancing Noah agar mengerti arah ucapannya. Namun, memang isi kepala keduanya tidak sama.

“Kamu nggak ngerti? Masih kurang jelas?” Mendadak Ivy mengangkat lengannya dari leher Noah.

“Begini, ketika menjadi seorang janda, aku akan sangat dirugikan. Sulit mencari jodoh, dicap negatif sama istri-istri di luar sana karena takut suaminya direbut. Pada akhirnya akan dianggap murahan dan mendapatkan perlakuan negatif dari pria yang memandang rendah wanita berstatus janda!”

“Sudahlah, jangan berbelit-belit! Apa yang kamu inginkan?” Noah yang tidak sabar akhirnya menembak Ivy dengan pertanyaan tersebut.

“Aku akan menuliskan detailnya melalui email. Atau nomor ponselmu masih sama seperti dulu?” tanya Ivy.

Noah masih bergeming, tak menjawab. Ivy mengembuskan napas kasar. Dia melangkah maju, kemudian menarik kerah kemeja Noah.

Jarak keduanya kini hanya setipis udara. Ivy tersenyum genit dan mendekatkan bibirnya pada bibir Noah. Jakun Noah naik turun tanpa sadar, sehingga membuat Ivy terkekeh.

“Aku pulang dulu. Jangan lupa cek selalu email-mu ....” Ivy kini mendekatkan bibirnya pada telinga Noah.

“Calon suamiku!” Ivy melepaskan cengkeraman tangannya dari kerah kemeja Noah.

Perempuan tersebut langsung melenggang keluar dari ruangan manajer pemasaran. Sementara itu, Noah masih terpaku di atas meja. Sampai akhirnya pintu tertutup rapat.

“Dia benar-benar wanita gila yang nggak tahu malu!” ujar Noah sambil menggeleng dan mengibaskan telapak tangan di depan wajah.

Satu jam belum genap, sebuah surel masuk ke ponsel Noah. Dia mengerutkan dahi, kemudian tersenyum tipis ketika mengetahui siapa yang mengirim pesan tersebut. Lelaki itu langsung membuka surel dan membaca isinya dengan teliti.

“Wahhh, dia benar-benar wanita GILA!” ujar Noah seraya melempar ponsel ke atas meja.

Kini Noah merinding di sekujur badan. Dia mulai menyesal karena telah menawarkan pernikahan kontrak kepada Ivy. Perempuan tersebut benar-benar berbisa.

Ivy mengajukan persyaratan yang sebenarnya tidak sulit bagi Noah. Dia hanya menginginkan uang dan fasilitas mewah selama menikah. Namun, yang membuatnya merinding adalah nominal besar untuk perjanjian kontrak di awal.

“Satu miliar? Gendeng!” seru Noah.

Noah langsung menekan layar ponselnya. Dia memasukkan nomor Ivy yang tertera pada akhir surel. Lelaki tersebut menunggu panggilannya diangkat.

Tak membutuhkan waktu lama. Ivy langsung menerima panggilan itu di nada tunggu pertama. Noah memejamkan mata sambil menarik napas dalam.

“Satu miliar? Kamu nggak salah?”

Terdengar suara Ivy terkekeh dari ujung sambungan. Noah menjauhkan ponselnya dari telinga. Dia menatap tajam layar ponsel dengan foto profil Ivy sebelum akhirnya kembali menempelkannya pada daun telinga.

“Itu murah! Biasanya harga keperawanan seorang gadis itu lebih dari satu miliar!” ujar Ivy.

“Lah, kita cuma nikah kontrak! Nggak akan ada sentuhan fisik yang intim. Paling hanya bergandengan tangan dan berpelukan ringan sesekali di depan umum! Bagaimana aku bisa mengambil keperawananmu?” bentak Noah.

“Mau nggak? Ya, siapa tahu di tengah jalan kamu khilaf! Aku rugi dong sebagai seorang perempuan!”

“Lagian, nggak ada jaminan kamu masih perawan atau nggak! Dahlah, turunin sedikit! Lagi pula kamu akan mendapatkan semua kemewahan jika menikah denganku selama satu tahun!” ujar Noah.

“Wah, benar-benar jiwa pebisnismu ikut dalam negosiasi ini. Kalau nggak mau, ya udah, sih! Aku nggak maksa!” Ivy hendak mengakhiri sambungan telepon ketika Noah berteriak.

“Kalau begitu, temui aku besok pagi di kantor!” seru Noah.

“Oke, deal!” Kali ini Ivy tersenyum lebar penuh kemenangan.

Keesokan harinya mereka bertemu. Ivy menyerahkan semua berkas untuk mendaftarkan pernikahan. Noah juga menyiapkan keperluan untuk membuat foto pernikahan.

Semua proses itu selesai hanya dalam waktu satu bulan. Tak ada pesta dan tamu undangan. Semuanya dilakukan secara singkat dan dengan hanya mengambil beberapa potret foto pernikahan sebagai pemanis perjanjian keduanya.

Begitu resmi menjadi suami istri, Ivy diminta pindah ke sebuah klaster mewah oleh Noah. Perempuan tersebut terbelalak ketika melihat kediaman mewah di hadapannya. Saat pintu terbuka, Noah melangkah keluar dengan sorot mata tajam dan dingin.

“Masuk!” Noah langsung balik kanan meninggalkan Ivy yang masih bengong di teras rumah.

“Ck, benar-benar nggak punya perasaan! Bantuin bawa koper, kek!” gerutu Ivy.

Perempuan tersebut mengentakkan kaki, kemudian menarik koper dan mengikuti Noah. Setiap detail rumah dan perabotan membuat Ivy terkagum-kagum. Langkahnya berhenti saat mendapati potret dirinya dan Noah dipasang di ruang tamu.

“Wah, aku tampak cantik dan berkelas! Sepertinya aku memang ditakdirkan sebagai orang kaya!” ujar Ivy.

Noah mengernyitkan dahi, lalu tersenyum miring ketika mendengar ucapan Ivy. Lelaki tersebut langsung duduk di sofa. Dia menepuk sisi kosong di sebelahnya.

Ivy yang tanggap langsung melepaskan jemarinya dari koper. Dia bergegas duduk di samping Noah. Di atas meja kini sudah ada map berisikan perjanjian kontrak yang masih belum ditandatangani.

“Sesuai janji, kamu tidak mau tanda tangan sebelum menerima uang, dan aku pun sama karena kita belum resmi menikah. Jadi, ini adalah waktu yang tepat untuk memulai perjanjian.”

Ivy tersenyum simpul, membuka map, dan langsung membubuhkan tanda tangan di atas kertas tanpa membaca detail kontrak. Noah tersenyum miring. Dia mengikuti apa yang dilakukan oleh Ivy.

Terpopuler

Comments

Esther Lestari

Esther Lestari

Cerita pernikahan kontrak pun dimulai, dengan nilai kontrak 1M😁

2025-07-22

2

⁽⁽ଘ[🐾©️le🅾️🦋]ଓ⁾⁾

⁽⁽ଘ[🐾©️le🅾️🦋]ଓ⁾⁾

Ivy gak kamu baca lagi dgn teliti n langsung tanda tangan
ish ish terlalu ceroboh🤭🤭🤣🤣
ok ...kita lihat lagi kelanjutannya ❤️👍

2025-07-20

1

Teh Yen

Teh Yen

aku curiga Noah mengubah uang nominal d surat perjanjian kontraknya yah abisnya senyum miringnya mencurigakan hihii

2025-09-20

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Pertemuan Tak Terduga
2 Bab 2. Pernikahan Kontrak
3 Bab 3. Harga Sebuah Pernikahan
4 Bab 4. Malam Pertama Tanpa Ranjang
5 Bab 5. Panggung Keluarga Palsu
6 Bab 6. Ivy yang Merongrong
7 Bab 7. Dior SS24
8 Bab 8. Ivy Menunjukkan Taring
9 Bab 9. Goresan Cemburu
10 Bab 10. Drama Gendis
11 Bab 11. Tak Gentar
12 Bab 12. Cemburu?
13 Bab 13. Fakta Pertama
14 Bab 14. Fakta Kedua
15 Bab 15. Terbongkar
16 Bab 16. Dunia Ivy yang Runtuh
17 Bab 17. Rencana Jahat Mereka
18 Bab 18. Tiba-Tiba
19 Bab 19. Perang
20 Bab 20. Gendis dan Pesonanya
21 Bab 21. Persiapan Nikah
22 Bab 22. Pion yang Sulit Tumbang
23 Bab 23. Sang Sekretaris
24 Bab 24. Senjata Gendis
25 Bab 25. Tak Ingin Rapuh
26 Bab 26. Kekuatan Terakhir Gendis
27 Bab 27. Masa Tenang
28 Bab 28. Tabir Lain
29 Bab 29. Gendis X Mentari
30 Bab 30. Kado Pernikahan
31 Bab 31. Bukan Sekadar Hadiah
32 Bab 32. Akhir dari Seorang Gendis
33 Bab 33. Mentari yang Gigih
34 Bab 34. Keraguan
35 Bab 35. Pengungkapan
36 Bab 36. Kabar Buruk
37 Bab 37. Dia Pergi Sebelum Noah Tahu Keberadaannya
38 Ban 38. Elio, Cahaya dari Kegelapan
39 Bab 39. Hambatan dari Sahabat
40 Bab 40. Batal Adopsi
41 Bab 41.Kelapangan Hati
42 Bab 42. Hanya Ayah yang Baik
43 Bab 43. Usaha Menyatukan Dua Hati
44 Bab 44. Trik
45 Bab 45. Wanita Penggoda
46 Bab 46. Sebuah Kabar
47 Bab 47. Tetap Di Sini
48 Bab 48. Fakta Lain yang Terungkap
49 Bab 49. Lubang Besar di Hati Ivy
50 Bab 50. Undangan Tak Terduga
51 Bab 51. Namanya Violet
52 Bab 52. Pasti Bukan Kebetulan
53 Bab 53. Derita yang Sama
54 Bab 54. Diterima
55 Bab 55. Operasi
56 Bab 56. Akhir untuk Nuri
57 Bab 57. Senja Terakhir
58 Bab 58. Intim
59 Bab 59. Cobaan Usai Keindahan
60 Bab 60. Solusio Plasenta Parsial
61 Bab 61. Total
62 Bab 62. Dunia Ivy yang Runtuh
63 Bab 63. Konflik Terakhir
64 Bab 64. Teman Lama
65 Bab 65. Pertarungan Terakhir
66 Bab 66. Membuka Jalan Damai
67 Bab 67. Keluarga Baru
68 KARYA BARU: IBU SUSU UNTUK REINA
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Bab 1. Pertemuan Tak Terduga
2
Bab 2. Pernikahan Kontrak
3
Bab 3. Harga Sebuah Pernikahan
4
Bab 4. Malam Pertama Tanpa Ranjang
5
Bab 5. Panggung Keluarga Palsu
6
Bab 6. Ivy yang Merongrong
7
Bab 7. Dior SS24
8
Bab 8. Ivy Menunjukkan Taring
9
Bab 9. Goresan Cemburu
10
Bab 10. Drama Gendis
11
Bab 11. Tak Gentar
12
Bab 12. Cemburu?
13
Bab 13. Fakta Pertama
14
Bab 14. Fakta Kedua
15
Bab 15. Terbongkar
16
Bab 16. Dunia Ivy yang Runtuh
17
Bab 17. Rencana Jahat Mereka
18
Bab 18. Tiba-Tiba
19
Bab 19. Perang
20
Bab 20. Gendis dan Pesonanya
21
Bab 21. Persiapan Nikah
22
Bab 22. Pion yang Sulit Tumbang
23
Bab 23. Sang Sekretaris
24
Bab 24. Senjata Gendis
25
Bab 25. Tak Ingin Rapuh
26
Bab 26. Kekuatan Terakhir Gendis
27
Bab 27. Masa Tenang
28
Bab 28. Tabir Lain
29
Bab 29. Gendis X Mentari
30
Bab 30. Kado Pernikahan
31
Bab 31. Bukan Sekadar Hadiah
32
Bab 32. Akhir dari Seorang Gendis
33
Bab 33. Mentari yang Gigih
34
Bab 34. Keraguan
35
Bab 35. Pengungkapan
36
Bab 36. Kabar Buruk
37
Bab 37. Dia Pergi Sebelum Noah Tahu Keberadaannya
38
Ban 38. Elio, Cahaya dari Kegelapan
39
Bab 39. Hambatan dari Sahabat
40
Bab 40. Batal Adopsi
41
Bab 41.Kelapangan Hati
42
Bab 42. Hanya Ayah yang Baik
43
Bab 43. Usaha Menyatukan Dua Hati
44
Bab 44. Trik
45
Bab 45. Wanita Penggoda
46
Bab 46. Sebuah Kabar
47
Bab 47. Tetap Di Sini
48
Bab 48. Fakta Lain yang Terungkap
49
Bab 49. Lubang Besar di Hati Ivy
50
Bab 50. Undangan Tak Terduga
51
Bab 51. Namanya Violet
52
Bab 52. Pasti Bukan Kebetulan
53
Bab 53. Derita yang Sama
54
Bab 54. Diterima
55
Bab 55. Operasi
56
Bab 56. Akhir untuk Nuri
57
Bab 57. Senja Terakhir
58
Bab 58. Intim
59
Bab 59. Cobaan Usai Keindahan
60
Bab 60. Solusio Plasenta Parsial
61
Bab 61. Total
62
Bab 62. Dunia Ivy yang Runtuh
63
Bab 63. Konflik Terakhir
64
Bab 64. Teman Lama
65
Bab 65. Pertarungan Terakhir
66
Bab 66. Membuka Jalan Damai
67
Bab 67. Keluarga Baru
68
KARYA BARU: IBU SUSU UNTUK REINA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!