NovelToon NovelToon

Bukan Dia Tapi Aku

BDTA 001

"stop aku gak butuh penjelasan apapun, semua udah terbukti kamu mau ngeles apa lagi boman" kata caramel dengan notasi yang tinggi dan air mata yang terus mengalir membuat pria di hadapannya memeluk tubuh kecilnya dan mengelus kepalanya lembut.

"kamu jahat"sambung caramel dengan nada yang tersedu tapi entah mengapa di pelukan pria itu caramel merasa tenang dan nyaman tapi rasa sakit itu tetap menyelimuti rasa sakit di hatinya.

"tenang ara, aku bisa jelaskan apa yang seb"

"stop boman stop aku aku aku udah mau denger apapun penjelasan kamu, mulai detik ini kita putus"kata caramel pergi meninggalkan boman yang hanya mematung dan menatap punggung caramel yang semakin menjauh.

Caramel berjalan sambil mengingat kejadian yang seumur hidupnya tidak pernah terlintas bahwa akan terjadi di hidupnya namun justru terjadi di dirinya. Cukup sakit rasanya dirinya pikir hanya ada di dalam drama drama ataupun di novel yang sering dirinya baca tapi kini justru dirinya yang mengalaminya.

Hujan deras membasahi tubuh caramel, caramel duduk lemas dan menatap ke arah jalan dengan airmata yang terus menerus mengalir di wajahnya.

"kenapa kenapa harus aku yang ngerasain semua ini kenapa"kata caramel sambil menatap ke arah langit dan memejamkan matanya

Suara klakson motor membuat caramel menatap ke arah suara motor yang berhenti tepat di samping caramel. Caramel yang sudah tahu siapa pemilik motor itu semakin menangis dan menatap kosong ke arah wanita yang mulai berjalan ke arah dirinya.

"ara kamu mau mati ya, gila"kata bita sahabat dekat caramel yang mengetahui bahwa hari ini caramel akan mendatangi tempat kerja sang mantannya.

"sakit bit kenapa kenapa dia harus gini sama aku"kata caramel yang terus menangis di pelukan bita yang senantiasa tetap di sampingnya dan memukulnya.

"kan jauh hari aku udah pernah bilang sama kamu, jangan terlalu bawa perasaan kamu nya ajah yang selalu ngeyel akhirnya gini lagi kan, ayo pulang"kata bita sambil mengangkat tubuh caramel.

Bita dan caramel pergi menaiki motornya caramel hanya diam dan menikmati setiap air hujan yang turun membasahi tubuhnya. Caramel hanya memejamkan matanya dan terus memikirkan perlakuan sang mantan kepadanya yang bisa di bilang dirinya sudah berusaha semaksimal mungkin untuk membantu ekonomi sang mantan kerja jerih payah tapi tetap saja dirinya di injak injak layaknya seorang hama yang tak di butuhkan.

"caramel udah, cukup hari ini aku liat kamu nangis gara gara mantan sialan itu awas ya nangis lagi"

"sekarang puas puasin ajah kamu nangis sambil di temani hujan sama aku"sambung bita sedikit berteriak dan tertawa sedikit.

"coba deh kamu teriak caramel pasti tenang"kata bita sambil berteriak

"aku belom gila ya bita"tolak caramel dengan nada yang tersedu sedu.

"coba ajah kaya gini contohnya"

"CARAMEL CEWE BODOH YANG MODALIN COWOK MOKONDO"teriak bita membuat caramel menepuk punggung bita yang membuat mereka menjadi tatapan banyak orang

"apa sih kamu tuh liat di liatin banyak orang"kata caramel sambil melihat ke kanan dan kekiri

"udah coba ajah dulu gak percaya banget sih"sambung bita membuat caramel ragu untuk melakukannya namun perlahan caramel menghembuskan nafasnya pelan.

"AKU BENCI KAMU BOMAN BENCI"teriak caramel sambil meneteskan airmatanya

Benar saja apa yang di katakan bita seketika caramel tenang dan caramel hanya sedikit tersenyum dan menghapus airmatanya.

"udah tenang?"tanya bita sambil menatap dari kaca spion dan hanya di anggukan oleh caramel.

Bita dan caramel sampai di kosan mereka. Ya meskipun rumah orang tua bita dekat dari tempat kerjanya tapi bita memilih untuk ngekost bersama caramel. Begitupula dengan caramel yang memilih untuk mengekost meskipun rumah orang tua hanya beberapa menit dari tempat kostnya.

"kamu ganti dulu baju kamu aku mau ke kamar dulu ganti baju habis itu nanti aku ke kamar kamu"kata bita dan di anggukan oleh caramel.

Caramel pergi ke lantai 2 dimana kamarnya terletak sedangkan kamar milik bita berada di lantai 1. Caramel berjalan menuju kamarnya dan segera masuk membersihkan tubuhnya dan mengganti pakaiannya.

Caramel melihat foto yang masih ada di meja kerjanya hanya tersenyum kecut dan menghembuskan nafas panjangnya. Perlahan caramel mengambil foto itu dan menatapnya dalam dalam.

"aku kurang apa sama kamu boman aku hampir gila cari kerjaan tambahan buat aku bantu ekonomi kamu, bahkan cewe mana yang mau biayain,nemenin cowok pengangguran yang gak mau usaha kerja, selingkuh berkali kali,tapi aku aku tetap di samping kamu boman tapi kenapa kamu terus injak injak aku"

"aku kecawa sama kamu bom, bahkan sampai detik ini rasa kecewa itu masih gak berpengaruh sama rasa cinta aku sama kamu, 5 tahun bom 5 tahun bukan waktu yang singkat buat kita"

"aku bingung harus gimana jelasin ke orang orang kalo kita bukan lagi kita" kata caramel sambil menghembuskan nafasnya dan menghapus airmatanya yang mulai mengalir perlahan caramel mengambil dus yang ada di bawah ranjangnya dan memasukan beberapa barang kenangan bersama boman

Ketukan pintu terdengar caramel hanya berteriak mempersilahkan masuk karena sudah dirinya tahu bahwa itu adalah bita sahabatnya.

Bita yang melihat caramel membereskan beberapa barang dan foto membuat dirinya paham akan sakitnya perempuan di hadapannya,ya bita sepenuhnya tau semua cerita dari awal dan akhir percintaan caramel. Ada rasa kesal,marah,emosi,senang yang ada di hati bita tapi mau bagaimana pun dirinya hanya bisa mendukung apapun keputusan sahabatnya itu sudah sejak lama dirinya ingin sekali sahabatnya itu putus dari sang mantannya tapi caramel selalu menolak dan selalu bilang dia itu baik dan tidak seperti apa yang di pikirkan oleh bita itu sudah buat muak bita.

"mungkin tuhan kasih tau lebih awal karena tuhan sayang sama kamu ara,sudah ya jangan sedih lagi aku yakin nanti kamu dapat yang jauh lebih baik dari dia"kata bita dan di anggukan oleh caramel

"maaf ya selama ini aku gak ngedengerin apa yang kamu katakan sama aku maaf, ternyata benar semua apa yang kamu omongi sama aku aku saja yang terlalu bodoh"ucap caramel dengan nada yang gemetar dan membuat bita memeluk caramel

"its okey baby, aku paham kok kamu kemarin itu lagi bucin bucinnya jadi aku paham kok jadi jangan minta maaf"jawab bita sambil memeluk caramel

"yang penting kamu jangan sedih sedih lagi okey"sambung bita dan di anggukan oleh caramel

"ada yang bisa aku bantu gak"tanya bita dan di anggukan oleh Caramel

"temenin aku besok pulangin ini semua?"jawab caramel sambil meletakan box di bawah ranjangnya

"yakin gak mau di buang ajah?? Palingan juga itu bara ncera" kata bita dengan menggunakan akhiran logat bimanya membuat caramel memutarkan bola matanya

"stop pake bahasa alien mu bisa gak? Jujur aku gak ngerti apa yang kamu omongin sama aku bita"kata caramel sambil menjitak kepala bita

"hehehehe kamu udah bertahun tahun teman temanan sama orang bima masa gak ngerti ngerti bahasa bima sih, maksudnya aku itu palingan juga yang dia beli barang murah ngapain di pulangin lagi"kata bita sambil duduk di kasur caramel

"mau murah juga ini tetep jadi pemberian dia jadi mau tidak mau harus aku pulangin. Mau murah juga barang berharga yang pernah dia kasih ke aku meskipun cerita aku sama dia udah selesai"ucap caramel dan ikut duduk di samping bita

"kamu sendiri bagaimana dengan arlan? Sudah baikkan? Hubungan kalian kaya kabel yang putus nyambung putus nyambung"sambung caramel sambil menatap ke arah bita yang menghembuskan nafas beratnya

"iya kamu tau sendiri kan gimana sama kerasnya aku sama dia,dia ketauan selingkuh lagi kemarin dan aku udah muak tapi aku gak bisa putus aku masih sayang sama dia"jawab bita sambil membuka handphone miliknya

"lalu apa bedanya kamu sama aku?? Kita sama sama bodoh bukan?? Lalu kenapa kamu marah marah sama aku?"kata caramel sambil tersenyum kecil meledek bita

"heh, dia meskipun begitu tapi dia gak mokondo kaya boman ya gak usah gila deh kamu"kata bita agak kesal dan membuat caramel mengangguk paham dan tertawa kecil.

"ya udah sekarang kita mau makan di kamar ku atau di kamar mu? Jujur aku udah lampar"tanya caramel sambil memegang perutnya membuat keduanya tertawa kecil.

"di kamar kamu ajah deh nanti malam baru di kamar aku"kata bita dan di anggukan oleh caramel.

"aku masih ada sih stok ayam yang kemarin kita marinasi"kata caramel sembari berjalan ke dapur dan membuka kulkas

"ya sudah kita masak itu ajah sayurnya sayur sop ajah yang kemarin kita beli"kata bita dan di anggukan oleh caramel

Caramel dan bita masak di dalam kamar milik caramel. Caramel sengaja mengambil kamar yang agak luas di bandingkan kamar lantai 1 di lantai 2 sudah fasilitas kan area dapur,kamar mandi dalam dan tempat tidur berada tepat di atas area dapur membuat area bawah masih terlihat lega dan luas. sedangkan di lantai satu sebenernya sama namun hanya beda posisi tempat tidur di lantai satu posisi tempat tidurnya berada di bawah bersamaan dengan dapur dan kamar mandi jadi hanya muat untuk meletakan beberapa barang saja.

bersambung...

BDTA 002

Keesokan harinya caramel dan bita sudah siap untuk membawa barang barang pemberian dari boman mantan caramel,ya hari ini caramel sengaja mengambil cuti untuk mengembalikannya.

"ara ara kamu sampai bela belain ngambil cuti cuman buat balikin sampah kaya gitu doang"kata bita sambil menatap ke arah caramel yang tersenyum dari kaca spion motornya

"aku ngambil cuti bukan karena aku mau ngembaliin barang ini ajah tapi aku juga mau ngabisin waktu sama kamu, libur kita di minggu ini kan beda kamu si gak mau kerja di kantor aku malah kerja di pt kue" kata caramel sambil memonyongkan bibirnya dan menatap kesal ke arah bita

"hahahahah bukan gimana gimana ya ara kamu tau sendiri kan di Chanel tv itu aku gak bisa apa apa, ngedit ajah aku gak bisa apalagi aku kaya kamu megang kamera aku mana bisa"jawab bita sambil menghembuskan nafas

"tapi kamu keren sih kamu meskipun kerja di lapangan megang kamera yang pastinya berat itu tapi kamu masih ngambil kerja sampingan jadi editor juga keren sih"sambung bita sambil mematikan motornya tanda mereka sudah sampai di kediaman boman

"kamu yakin ra?"tanya bita memastikan dan di anggukan oleh caramel

"aku yakin ayo"ajak caramel sambil menggandeng tangan bita ke depan pintu rumah boman.

Caramel tau boman pasti ada di rumah karena hari ini jadwal rutinya boman libur kerja. Berulang kali caramel menarik nafas dan mengetuk pintunya dengan tangan yang gemetar.

"permisi assalamualaikum"

Berkali kali bita dan caramel mengetuk pintu dan memanggil boman berkali kali secara bergantian, gagang pintu mulai bergerak bita dan caramel memundurkan diri dan berusaha bersikap biasa saja.

"hay kamu kok kesini gak bilang bilang sayang"tanya boman dengan mata yang agak sedikit sembab dan mata merah seperti pria itu menghabiskan malamnya dengan tangisan.

"boman,aku kesini cuman mau balikin ini semua makasih ya"kata caramel sambil memberikan box kepada boman

"gak caramel kita masih kita aku bisa jelasin semuanya,yang kamu lihat kemarin itu salah paham ajah aku mau jalan terus dia ke selandung dan mau gak mau aku tangkap dia dan...

"boman aku gak bodoh, aku tau wajah perempuan itu sama kaya wajah perempuan yang sering kamu mintain pap sek*x dan sering nemenin kamu sek*s jadi kamu gak usah ngelak dan alasan apapun lagi"potong caramel dengan nada yang gemetar dan badan yang mulai gemetar menahan tangisnya

"aku datang kesini cuman mau balikin semua pemberian kamu ini dan bilang kalo hubungan kita selesai"sambung caramel yang sudah tak tahan lagi menahan airmatanya membuat boman ikut meneteskan airmatanya dan perlahan menghapus airmata wanita yang sangat sangat dirinya cintai

"tolong jangan pernah sentuh aku lagi dengan tangan kotor kamu itu"

"makasih kita pamit, assalamualaikum "kata caramel sambil menggandeng tangan bita untuk pergi dari rumah boman

Boman hanya bisa pasrah dan mencoba menerima bahwa caramel wanita yang selalu menemaninya dari pengangguran sampai mendapatkan pekerjaan meskipun serabutan dan selalu ada selama 5 tahun lamanya kini bukan lagi siapa siapanya.

Bita tahu sahabatnya tidak ingin di ajak bicara sama sekali terlihat dari raut wajah caramel yang penuh dengan tatapan emosi,kesal,jiji, kerinduan, penyesalan dan kebahagiaan terlihat. Wajah yang putih bersih kini menjadi wajah udang rebus bita sebenernya ingin tertawa tapi enggan untuk menyuarakan tawanya.

Sepada motor kedua gadis itu kini berhenti di sebuah tempat makan ya mereka berdua memang tak sempat untuk sarapan pagi karena ulah bita yang mau makan sarapan di luar. Dan hanya bita manusia yang paling aneh yang mengajak caramel sarapan bakso di pagi hari.

"Abang aku mau bakso 2 yang satu bakso urat yang satu bakso telur minumnya es teh 2"pesan bita dan pergi menuju tempat duduk nya bersama caramel.

"udah jangan marah marah mulu tambah merah itu mukanya"kata bita sambil menekan hidung caramel membuat pemilik hidung menatap ke arah bita

"aku jelek ya bit? Aku kurang montok ya?? Kurang seksi? Kura

"caramel stop insecure kamu cantik kamu sempurna gak ada yang kurang dia ajah yang kurang ngertiin kamu dasar mata empat, dia tuh emang gitu gila emang"kata bita sambil tersenyum menghibur caramel

"kamu masih ingat aldo?"tanya bita mengalihkan pembicaraan.

"ouh iyaa iyaa aku inget dia tuh dulu mantan aku tau waktu aku masih sd, mamahnya juga ngerestuin aku sama dia terus mamahnya bilang gini kalo misalnya aku udah gak sama dia aku tetap jadi anaknya dia"kata caramel excited sambil tersenyum kecil

"kemarin tuh pas aku turun dari kamar ternyata dia cari kamar di kostan kita dan yap ada yang kosong di lantai 2 kata bu kost"ucap bita membuat caramel terkejut tak percaya akan perkataan bita

"kamu gak percayaan banget sih, kan di lantai dua tuh yang no 102 kosong nah itu dia mau di situ kalo aku kan rencananya tunggu yang di samping kamu yang 99 kosong"jelas bita dan di anggukan oleh caramel

"dia tambah ganteng tau ra serius deh cuman ceweknya kaya jamet"kata bita membuat caramel menggelengkan kepalanya

"mantan aku emang ada yang jelek? Ada si cuman si Boman doang selebihnya gak"kata caramel membuat bita tertawa

"terus kamu masih ingat gak sama loren,tiyas,laras? Temen kamu dulu buat musuhin aku"kata bita membuat caramel mengingat dan mengangguk kepalanya

"ya kan aku mah cuman ikut ikut ajah, kamu tuh dulu sering banget berantem sama si ani sampe jenggut jenggutan di jalan malu maluin tau"kata caramel dan menggelengkan kepalanya

"apalagi laras dia dulu tuh rajin banget ke masjid cuman buat ketemu sama cowok siapa itu namanya ya aku udah lupa bentar aku mikir dulu"

"ouh si alan alan gitu namanya kalo gak salah"kata caramel sambil tersenyum kepada pelayan yang membawakan pesanan dirinya dan bita

"makasih mba"

"ouh alan, dia ganteng tau sekarang tapi dia di kampung deh kayanya dia udah kaya sekarang udah jadi bos"kata bita sambil menuangkan saos dan kecap

"tau gak si dulu dia pernah bawa pulang sebelah sendal aku sampe aku pulang di tanyain masalahnya sendal aku baru di beliin bapa seratus ribu"kata caramel dengan nada emosi dan geram

"tapi di pulangin gak?"tanya bita dan di anggukan oleh caramel

"di pulangin tapi besok pagi di taro di deket masjid"jawab caramel dan membuat bita tertawa

"dia suka itu sama kamu"ledek bita membuat caramel menaikan bibirnya dan alisnya membuat bita tertawa melihat ekspresi wajah sahabatnya

"gila kamu, aku pacaran sama dia gak mau aku dari dulu gak pernah tertarik sama dia yang ada aku benci banget sama dia"ucap caramel dengan nada yang sedikit malas

"awas benci jadi cinta"ledek bita dengan senyum konyol di wajahnya

"kamu gak usah gila ya bita aku temanan di sosmed di wa ajah gak jadi gak mungkin lah temenan ajah enggak udah ah stop "kata caramel yang terpotong oleh dering teleponnya.

"bentar aku angkat dulu ya"kata caramel sambil mengangkat teleponnya.

"halo kenapa pul?"

"yah caramel kalo ke daerah bekasi paling 1 jaman lebih pul"

"ya udah tapi ada gak ya yang bawa baju cadangan soalnya abis sarapan aku langsung kesana kalo muter balik soalnya jauh"

"okey okey aman gak papa kok pul"

"kenapa ra?"tanya bita setelah telepon di matikan

"biasa panggilan dadakan kerja,sehabis makan kayaknya aku pesen "

"ouh lupain aku kamu mau pesen pesen taksi online iya lupain aku yang bisa anter jemput kamu"potong bita dengan sedikit memonyongkan bibirnya membuat caramel langsung memotret dari layar handphonenya

"hapus gakk caramel hapus"teriak bita membuat caramel terkejut dan meletakkan telunjuknya di bibir bita

"ini bukan kamar kita jangan teriak teriak"kata caramel membuat bita melihat ke arah kiri kanan yang sudah menatapnya dengan tatapan aneh

"kamu lagian bikin aku kesel ngapain kamu pesen taksi online kan ada aku aku bisa anter nemenin kamu kerja"kata bita dengan nada yang sedikit tegas

"iya aku kan takutnya kamu nanti cape besok kamu shift pagi kan"kata caramel dan di jawab gelengan kepala oleh bita

"aku gak cape udah ayo abisin bakso kamu nanti kita capcuss"kata bita sambil minum es teh miliknya.

Bita dan caramel meneruskan agendanya menuju daerah bekasi karena caramel ada pekerjaan dadakan di hari cutinya sebenernya memang hari ini caramel yang harus menghandle namun caramel meminta tukeran shift dengan salah satu kerjanya tapi sayang hanya caramel yang bisa menghandle perkerjaannya.

Suasana hari ini masih sejuk masih bisa di bilang jarang motor dan mobil berlalu lalang apa karena hari ini hari jumat, makanya jalanan sepi? Tapi ya sudahlah mau rame dan sepi bukan jadi urusannya caramel. Tanpa di sadari caramel terhanyut dalam lamunannya dan membayangkan wajah kecil alan membuat caramel tersadar dan menepuk pundak bita dengan keras

"apa si caramel sakit tau"kata bita sambil menggoyangkan badanya

"eh maaf maaf"kata caramel sambil mengelus pundak bita

"kamu mikirin apa si hayo ngaku"kaga bita dan di gelengkan oleh caramel

"gak gak ada kok udah sini biar aku yang gantian"kata caramel dan di anggukan oleh bita.

Caramel dan bita mengganti ahli dan segera melanjutkan perjalanan namun di pertengahan jalan caramel mengerem mendadak dan membuat bita terkejut dan memukul pundak caramel

"caramel"panggil bita dengan nafas yang terengah engah.

Caramel hanya terdiam menatap motor di hadapannya itu yang melawan arus sedangkan bita yang ikut bingung kenapa temannya mengerem mendadak ikut mengamati motor di hadapannya membuatnya langsung tersenyum dan menatap wajah caramel yang diam mematung.

Bersambung

BDTA 003

"kan baru juga kita omongin"kata bita membuat caramel meliriknya dan menyandarkan motornya dan berjalan ke arah pengemudi motor di hadapannya

"kalo mau mati jangan ngajak ngajak dong! Bahaya tau gak??"ucap caramel dengan nada yang emosi sambil melihat pria di hadapannya dan seorang wanita di belakangnya

"yeuh lu yang jelas jelas nyerebot jalan gila lu ya"kata pria itu tak mau kalah

"heh jelas jelas lu ya yang salah udah salah ngotot lagi, mata lu buta ya kalo dari arah sana ambilnya jalur kanan bukan kiri bego"kata caramel dengan emosi yang membara dan tak bisa di tahannya membuat bita turun dan mencoba menenangkan caramel yang sudah membabi-buta

"udah udah ra udah sabar"kata bita sambil menahan tangan caramel

"heh lu yang bego jelas jelas gw udah bener jalannya lu berdua yang salah goblok"ucap pria itu membuat caramel dan bita naik pitam

"heh lako (lako: anjing dalam bahasa bima), tolol lu yang salah yaaa anjin* gak usah lu nyalahin orang lu liat baik baik pake mata lu bote(bote: monyet dalam bahasa bima), kalo lagi marahan sama cewe lu gak gitu caranya bahaya bote, udah salah sewot idup lagi" saut bita dengan emosi membuat caramel gantian memenangkan bita.

"gila lu ya lu kalo pada g

"eh anjing lu liat itu baik baik mereka jalan lewat mana arah mereka kemana gw tanya ada gak ke kiri hah gw tanya lu ini sampe tengah tengah jalur kiri ya anjing gak usah lu belaga anak jalanan motor masih kredit ajah gak usah belagu hidup susah sok sokan elit"potong bita dengan emosi dan nada yang tinggi membuat pria di hadapannya terkejut dan membulatkan matanya

"udah aldo kita yang salah kita

"diem"bentak pria bernama aldo membuat perempuan di belakangnya diam dan pergi meninggalkan pertengkaran itu

"bita, lu kalo punya temen gak bisa bawa mot

"stop stop, disini jelas jelas lu yang salah di sini ada cctv kita liat siapa yang bakal kena tilang elektronik paham"potong caramel sambil menatap aldo lekat lekat sambil menunjuk ke arah cctv.

"siapa sih nama lu hah, tengil banget gaya lu"kata aldo sambil melipat kedua tangannya di depan dadanya

"caramel ardiana"ucap caramel membuat aldo terkejut dan menatap caramel dari atas sampe bawah

"gak gw ngomong sama orang ke lu pada"kata aldo dan melajukan motornya dengan kecepatan tinggi meninggalkan caramel dan bita

"orang gila,baru ajah kita omongin udah ketemu"kata bita sambil menolak pinggang

"udahlah gak usah di urusin ayo udah"kata caramel dan di anggukan oleh bita

Caramel melanjutkan perjalanan ke kota bekasi, sepanjang jalan caramel terus memikirkan kenapa setelah tahu namanya aldo yang dulunya mantan pertama dirinya yang amat sangat bucin kepadanya bisa di bilang seperti itu meskipun cinta cinta monyet tapi dirinya amat merasakan ketulusan cinta monyet itu. Tapi sikapnya barusan membuat dirinya bingung dan mengingat apa kesalahannya sampai aldo bersikap seperti itu.

Di sisi lain aldo yang masih membawa motor dengan perasaan marah kesal emosi dan ada sedikit kebahagiaan yang dirinya rasakan setelah perdebatan dengan kekasihnya membuatnya menghentikan motornya.

"kenapa dia harus balik lagi"kata aldo sambil memukul kepala motornya

"8 tahun gw nungguin lu tanpa kepastian dan sekarang lu dateng di saat rasa itu masih tersisa sedikit kenapa"

"tatapannya masih sama tapi kenapa gw gak bisa menebak dia kenapa "

"kamel gw kangen sama lu kamel tapi kenapa waktu yang salah kenapa"teriak aldo sambil memukul batang pohon yang tak jauh darinya

Drett drett drett

"halo"

"dimana kamu pulang"

"iya mah aku pulang"

"kalo mamah tau dia ada pasti mamah seneng tapi bukan ini yang gw mau bukan kaya gini" kata aldo setelah telepon di matikan dan bergegas menuju rumah entah di kepalanya tak terlintas mengenai bagaimana kekasihnya pulang?? Naik apa?? Ada dimana?? Pikiranyaa justru melayang ke caramel.

Matahari yang terik dan panas membuat caramel tak tahan untuk terus meliput dengan rambut yang terurai panjang. Membuatnya mengambil ikat rambut dari tangannya dan segera mengikatannya di rambut panjang abu abu nyaa.

"Can you please not tie your hair in front of me?" kata pul membuat caramel menaikan alisnya membuat caramel bingung

"why? Gw cuman iket rambut panas ipul jamil"saut caramel dan di gelengkan oleh ipul.

"tapi gw cowo normal mel"kata ipul sambil berjalan menjauh dari caramel

"yang bilang lu boti juga gak ada pul"jawab caramel santai membuat teman setimnya tertawa

Caramel melanjutkan perkerjaannya mengshoot beberapa video dan mengatur kamera dan membuat beberapa settingan kepada pengguna jalan untuk mau di wawancarai. Cukup lelah rasanya tapi caramel tetap menimbulkan senyum di wajahnya bita yang menatap sahabatnya berlari, berjalan mundur membawa kamera,mengambil video, mengatur strategi membuatnya kagum dan merasa bersyukur.

"caramel kerja tiap hari tanpa libur tanpa cuti di teriknya matahari, hujan,banjir, badai tetap dia terjang tapi dia gak pernah ngeluh sedangkan gw kerja di pt adem,santai,duduk,gak keringetan masih ajah ngeluh"ucap lirih bita sambil menatap ke arah caramel.

Merasa sudah selesai perkerjaannya caramel jongkok terlebih dahulu melihat hasil dari beberapa konten yang sudah dia ambil dengan keringat yang sudah membasahi baju kerjanya dan keningnya membuat caramel segera bangkit dan berjalan ke arah bita.

"sorry ya lama"kata caramel sambil menyipitkan matanya dan menatap ke arah bita

"gpp seneng lagi aku nemenin sahabat aku kerja, muka kamu tuh sampe mateng"kata bita yang melihat muka Caramel sudah memerah rata membuatnya tertawa.

"mel thanks ya sorry banget gw ganggu waktu libur lu, lu tau sendiri gw masih grogi kalo suruh terjun langsung di lapangan begini"kata ipul dan di anggukan oleh caramel

"aman ajah ini gw udah take beberapa video lu tinggal edit ajah pilih pilih yang mana yang bagus ada pertanyaan atau ada yang gak bisa lu kerjain lagi?"kata caramel dan di gelengkan oleh ipul

"kagak ada thanks sekali lagi mel, gila sih lu keren sumpah"kata ipul sambil melihat hasil video dari caramel

"jarang lu ya satu tim sama gw" kata Caramel membuat ipul mengangguk

"iyaaa udah gw balik ya pul,tan,lan,bang jali"pamit caramel sambil izin ke semua karyawan mereka.

"hati hati little girl"kata bang jali dan di anggukan oleh caramel

Motor caramel dan bita segera menjauh dari tempat kerjanya. Caramel dan bita berniat pulang ke kost tapi bita meminta caramel untuk pulang terlebih dahulu ke rumah mamahnya.

Bita mengambil ahli membawa motor karena tak tega melihat caramel yang sudah kelelahan untuk membawa motor lagi.

Caramel hanya menatap jalan raya yang bisa di bilang mulai padat membuatnya memilih untuk memainkan handphone dan membiarkan bita menyanyi riang kemarin dengan alunan nada yang balapan dengan lirik

"kok lewat sini"ucap caramel yang terkejut melihat jalan yang tak asing untuknya

"lebih deket soalnya"kata bita dengan nada yang sedikit menggoda

"apaa sih ini kita malah muter ya kenapa harus lewat rumah si aldo si"kata caramel dengan nada tak suka dan segera menundukkan kepalanya.

Berharap rumah itu sepi dan tak ada orang sama sekali dan berharap tak ada yang mengenali dirinya. Bita yang melihat caramel panik dan ketakutan hanya tersenyum dan menatap ke arah rumah aldo yang ternyata motor aldo sudah terparkir di depan rumah.

"udah pulang tuh si ayang"kata bita membuat caramel menepuk keras punggung caramel.

Bita hanya tersenyum puas dan kembali ke rumahnya sesampainya di rumah bita, mereka di sambut hangat oleh mamah bita tapi lebih tepatnya hanya caramel yang di sambut pelukan dan ciuman sedangkan bita sudah terlebih dahulu masuk kedalam dapur

"kok kamu baru main sih nak, tante kan kangen tau"kata syifa mamah bita sambil mengelus punggung caramel

"iya tante maaf ya soalnya ini caramel baru pulang kerja,akhir akhir ini liputan numpuk banget. Apalagi bita dia juga sering lembur malem"jelas caramel membuat Syifa mengangguk paham

"om kemana tante?"tanya caramel sambil berjalan ke bilik air untuk mencuci tangan dan kakinya

"si om ke masjid dia, kamu tuh ya dari mana mana pergi dulu ke bilik air bukan malah nyomotin makanan"omel Syifa sambil memukul pelan lengan bita

"ya udah si mak kan laper tau"kata bita sambil berjalan ke arah bilik air

"ya udah pada makan dulu pulang nanti malam ajah nanti mamah buatin sayur buat bawa pulang ke kost"kata syifa sambil mengeluarkan beberapa sayuran yang mau di olahnya.

Bita dan caramel segera makan masakan Syifa yang sudah dari lama mereka rindukan namun di tengah asyiknya makan suara pembeli membuat caramel bangkit menggantikan bita yang sedang mengambil minum

"beli apa"kata caramel dengan pipi yang penuh sambil berjalan ke arah meja kasir

"kamel"panggil wanita yang mungkin usianya hampir memasuki 40 tahun, caramel hanya terdiam dan memasang senyum kaget dengan pipi yang masih menyimpan banyak nasi

"kemana ajah kamu sayang"sambungnya sambil memeluk Caramel yang masih mematung

"siapa ra yang beli"kata bita yang keluar dengan 2 gelas di tangannya

"eh Tante lily mau beli apa tan"kata bita sambil meletakan gelas di meja

Hening tak ada pembicaraan selanjutnya lily hanya memeluk erat caramel yang masih membisu diam dan bingung kenapa ada yang mengenalinya sedangkan lily menangis harus melihat caramel ada di hadapannya sedangkan bita memilih untuk melanjutkan makannya daripada hanya bengong menatap kedua orang di hadapannya....

Bersambung

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!