Bab 3

Abian menatap gadis berseragam SMA itu tanpa berkedip. Entah mimpi apa semalam sehingga dirinya mengalami sesuatu yang tidak di sangka-sangka seperti ini. Seorang gadis cantik kini tengah berlutut di hadapannya dengan memegang seikat bunga mawar merah yang melambangkan cinta itu. Dunia serasa hanya miliknya dan sang gadis. Yang lain hanya ngontrak saja. Hehehe!

"Maukah kamu menjadi kekasihku Om?"

Ser!

Suara lembut mendayu itu bagai air es yang menyirami hatinya yang saat ini tengah gersang. Suara lembut itu begitu menyejukkan dan menenangkan.

Tanpa Abian sadari tangannya terulur menerima buket bunga mawar merah dari tangan gadis berparas cantik bernama Maharaya itu. Terlihat dari nama yang terbordir cantik di seragamnya yang tidak tertutup oleh Sweeternya.

"Maharaya, nama yang cantik. Secantik orangnya." Batin Abian sembari menarik sudut bibirnya membentuk senyum kecil tanpa ia sadari.

Hampir saja Abian membalas ucapan gadis itu jika saja suara seseorang tidak menyadarkannya. Jika ini hanya sebuah sandiwara. Dan dirinya tengah menjadi objek tantangan yang di leparkan untuk sang gadis.

"Cukup ketua, itu sudah oke. Yuk balik kemeja! Maaf ya Om, maklum teman aku ini memang suka di luar nurul!" Ucap Sherly segera menarik lengan Raya yang masih berlutut di hadapan Abian. Hal itu seketika menyadarkan Abian dari kehaluannya.

Ya, Abian seperti tengah di hipnotis oleh gadis cantik itu. Tanpa sengaja pesonanya telah berhasil menyihir seorang pria bernama Abian Nugraha.

Tanpa Kata Raya berdiri kemudian menangkupkan kedua tangannya sebagai permintaan maaf kepada Abian karena telah menjadikan pria itu sebagai objek tantangan.

Abian masih mengikuti langkah Raya hingga gadis itu kembali duduk di kursinya.

Senyum Raya begitu menyejukan hati seorang Abian yang kaku dan cuek.

"Kenapa? Baper ya!" Goda Ifan saat menyadari Abian masih memandangi gadis bernama Raya itu. Hingga sang gadis duduk kembali di kursinya dan kembali berbaur dengan teman-temannya. Entah apa yang para gadis itu obrolkan. Sepertinya hal yang begitu seru dan menarik.

Abian tidak menghiraukan godaan Ifan, pria itu kembali memandangi bunga yang ada di tangannya. Yang di katakan Ifan benar. Tanpa sadar dirinya telah baper dengan semua ini.

**********

Mobil jenis Terios itu sudah terparkir di halaman rumah dua lantai milik keluarga Alm Bapak Seno Aji Nugraha. Keluarga yang sederhana. Abian anak tunggal dari pasangan Hesti Afiani dengan Seno Aji Nugraha.

Seno Aji Nugraha yang akrab di sapa Aji sudah menghadap sang Khalik sekitar dua tahun yang lalu karena sakit yang di deritanya.

Aji berasal dari keluarga yang berkecukupan. Namun setelah beliau wafat hubungan Hesti istri Almarhum Aji menjadi renggang dengan keluarga suaminya itu.

Lebih tepatnya saudara Aji lah yang menjaga jarak dari Hesti dan Abian. Mereka seperti ketakutan jika Abian akan menguasai harta warisan keluarga Nugraha. Aji memiliki dua orang saudara. Kakak Aji bernama Sinta sedangkan adiknya bernama Rahayu. Semuanya sudah berkeluarga dan memiliki anak. Namun dari tiga bersaudara hanya Aji yang mempunyai anak laki-laki yaitu Fabian Nugraha. Sementara saudaranya yang lain hanya memiliki anak perempuan.

Aji adalah satu-satunya anak laki-laki di dalam keluarga Nugraha. Itu menggapa kedua Tante Abian begitu takut jika Abian dan Hesti merampas harta warisan orang tua mereka yang memang telah menjadi bagian dan hak Seno Aji. Setelah pembayian warisan secara sah di mata hukum sebelum Seno Aji meninggal dunia.

Namun kedua saudaranya itu kekeuh tidak ingin harta Aji jatuh di tangan Hesti kakak ipar mereka.  Menurut mereka Hesti tidak berhak atas warisan milik Aji. Begitupun dengan Abian putra tunggalnya.

Abian sendiri enggan mengurusi harta warisan sang Ayah. Karena merasa malas bertikai dengan Tantenya sendiri yang tamak. Abian lebih memilih merintis usahanya sendiri daripada memperebutkan harta warisan orang tuanya.

Ibunya saja tidak keberatan melepaskan rumah warisan kakeknya atas permintaan kedua saudara Ayahnya. Sinta dan Rahayu

Hesti berkata, untuk apa meributkan harta dunia yang sewaktu-waktu bisa saja di ambil kembali oleh sang pencipta. Jika kita tidak menggunakannya dengan sebaik-baiknya. Abian akan selalu mengingat kata-kata Ibunya itu.

Abian sudah mematikan mesin mobilnya tatapannya kembali tertuju pada buket bunga mawar merah yang di berikan gadis cantik berseragam Abu-abu saat di Mall tadi.

Abian meraih bunga mawar tersebut dan membawanya keluar dari mobil.

"Bi Ema! " Panggil Abian pada Art di rumahnya itu.

"Saya Den! Ada yang bisa bibi bantu?" Sahut Ema yang muncul dari  belakang seraya menghampiri Abian.

"Mama mana bi?"

"Ibu sedang berada di kamar nya Den. Baru saja masuk. Mau saya beritahu Ibu jika Den Bian sudah pulang?"

"Nggak usah bi, tolong bunganya di taroh di Vas ya, nanti simpan di kamar saya." Abian menyerahkan buket bunga itu kepada bi Ema.

"Baik Den. Bibi permisi!" Sahutnya walaupun penasaran karena tumben sekali anak majikannya itu pulang membawa buket bunga.

Setelah bi Ema beranjak ke dapur Abian pun mendatangi kamar Mamanya.

Abian mengetuk kamar sang Mama. Dua kali. Tak berapa lama suara lembut seorang wanita paruh baya menyahut dari dalam menyuruhnya masuk.

"Kamu dari mana Ian? Tumben sekali pulangnya sore begini. Kamu nggak lupa kan dengan permintaan Mama, malam ini kita akan makan malam dengan keluarga calon istrimu. Sekalian kalian berkenalan." Tanya Hesti dari arah sofa yang ada di ruangan itu. Ian adalah nama panggilan kesayangan Abian dari sang Mama.

"Tadi nongkrong sama Ifan dulu Ma, ada hal penting yang kami bicarakan. Ian nggak lupa kok, dengan janji nanti malam." Jawab Abian seraya duduk di samping wanita kesayangannya itu.

"Ini adalah amanah terakhir Papamu sebelum meninggal. Mama harap kamu ikhlas menerimanya ya Ian!" Tukas Hesti lagi menatap putranya itu dengan lembut.

" Iya Ma, Ian akan menerimanya dengan ikhlas. Mama jangan khawatir soal itu." Balas Abian

"Mama tahu keluarga Faizal itu bagus-bagus kok, Papa mu tidak mungkin asal memilih calon istri untuk anaknya. Mama yakin ini adalah jalan yang terbaik yang telah Allah takdir kan untukmu."

Lanjut Hesti lagi sembari mengusap-usap kepala putranya yang kini telah berbaring di pangkuannya.

Abian diam menikmati sapuan hangat di kepalanyan yang akan selalu ia rindukan. Sapuan tangan lembut yang  penuh kasih sayang seorang Ibu untuk anaknya.

Setelah puas bermanja-manja dengan Mamanya Abian pamit ke kamarnya untuk membersihkan dirinya setelah beraktivitas seharian ini.

Abian memasuki kamarnya yang seketika wangi semerbak itu menguar di seluruh ruang kamar berukuran lumayan luas itu.

Bibirnya tersenyum kala tatapannya terpaut pada vas bunga yang ada di atas nakas dekat tempat tidurnya. Rupanya bi Ema telah menaruh bunga itu di kamarnya.

"Bunga yang cantik, seperti orangnya." Ucap Abian. Seraya mulai melepas kancing kemejanya satu persatu bersiap mandi

"Bunga ini...Maharaya. Ya, kamu adalah bunga Maharaya. Yang telah melukis sejarah unik dan konyol dalam hidupku!" Ucap Abian terkekeh, geli sendiri mengingat dirinya yang bisa-bisanya di baperin oleh anak SMA.

Terpopuler

Comments

𝐕⃝⃟🏴‍☠️𝐀⃝🥀ɴᴏνιєℛᵉˣ𝓐𝔂⃝❥࿐

𝐕⃝⃟🏴‍☠️𝐀⃝🥀ɴᴏνιєℛᵉˣ𝓐𝔂⃝❥࿐

Weehh bapeer weehh.. astaga.. semoga saja Raya adalah wanita yang dijodohkan dengan Abian..

bener banget buat apa memperebutkan harta dunia yang bisa hilang dan bisa kembali, lebih baik merintis lagi dengan usaha sendiri..

2025-07-22

1

🍁Angel𝐀⃝🥀❣️

🍁Angel𝐀⃝🥀❣️

Ku rasa ku tlah jatuh cinta...
cinta pada pandangan yang pertama...
sulit bagiku untuk bisaaa....
bisa melupakan muuu....
apa lagi setelah kau tembak aku dengan bunga...
dah dig duk hatikuuu 😄😄😄😄

Abian ❤Raya


❣️❣️❣️

2025-07-22

1

🅶🅴🅽🅳🅴🆁🆄🆆🅾❤️⃟Wᵃf

🅶🅴🅽🅳🅴🆁🆄🆆🅾❤️⃟Wᵃf

jgn sampe cewe lain ckup raya di hatiku, awas qm dayang menggantikan calon permaisuri aq nnti aq tak cebor qm dlam wajan di istana aq 🤣

2025-07-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!